Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PENGUMPULAN DATA

Makalah
Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Ketrampilan Perilaku
Adaptik

Dosen Pengampu
Drs. Syarifuddin, M.Pd.
Senny Weyara Dienda Saputri, S.Psi., M.A.

Kelas B
Kelompok 10
Disusun Oleh
Fatma Zuhrotunnisa (180210205048)
Bilqies Nardine Tsabitah (180210205066)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala nikmat dan
karunia-Nya kepada penulis atas selesainya tugas makalah yang berjudul “Tugas
Pengumpulan Data”. Atas dukungan moral dan materiil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Drs. Syarifuddin, M.Pd. dan Ibu Senny Weyara Dienda Saputri, S.Psi.,
M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Ketrampilan Perilaku
Adaptik serta teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penulis telah membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya. Namun,
apabila bagi pembaca masih ada kesalahan dan kekurangan, penulis bersedia
menerima kritik dan saran sehingga dikemudian hari penulis dapat membuat
makalah dengan lebih baik lagi.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan di hati. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya.

Jember, 23 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1. PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2

1.3 Tujuan...........................................................................................................2

1.4 Manfaat.........................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Definisi Perilaku Adaptif.............................................................................3

2.1.1 Pengertian Perilaku Adaptif.....................................................................3

2.2 Definisi Pengumpulan Data.........................................................................3

2.3 Jenis-Jenis Data............................................................................................4

2.3.1 Berdasarkan Sifat.....................................................................................5

2.3.2 Berdasarkan Cara Mendapatkan..............................................................6

2.3.3 Berdasarkan Sumber Data.......................................................................7

2.3.4 Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data..................................................7

3.4.5 Berdasarkan skala....................................................................................8

2.4 Metode Pengumpulan Data.........................................................................9

2.4.1 Observasi.................................................................................................9

2.4.2. Wawancara.............................................................................................9

2.4.3 Kuesioner (daftar pertanyaan)...............................................................10

iii
2.4.4 Pengukuran Fisik...................................................................................10

2.4.5 Percobaan Laboratorium........................................................................10

2.5 Contoh Pengumpulan Data Perilaku Adaptif Anak Usia Dini..............11

BAB 3. PENUTUP...............................................................................................12

3.1 Kesimpulan.................................................................................................12

3.2 Saran............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

iv
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan anak usia dini merupakan suatu lembaga pembinaan bagi anak
usia lahir hingga usia 6 tahun, yang menyeluruh dan mencakup seluruh aspek
perkembangan pada anak. Pendidikan anak usia dini memberikan stimulasi
terhadap perkembangan rohani dan jasmani agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Pada usia 4 hingga 6 tahun anak mengalami masa
golden age, atau masa peka anak, kecerdasan pada anak mengalami peningkatan
sebesar 50%. Pada masa tersebut terjadi pematangan fungsi fisik dan fungsi psikis
pada anak, sehingga anak sudah mampu memberikan respon dari stimulasi yang
diberikan lingkungannya.
Dalam usaha mengoptimalkan suatu pencapaian tujuan pembelajaran pada
anak usia dini yang sesuai dengan aspek perkembangan anak, perlu adanya
minimalisir permasalahan-permasalahan yang dapat menghambat proses
perkembangan anak secara optimal. Permasalahan ini berasal dari dalam diri anak
atau dapat berasal dari luar anak. Orang tua ataupun guru memiliki cara tersendiri
dalam mengatasi permasalahan tersebut, tetapi permasalahan pada anak tersebut
akan teratasi hanya untuk sementara.
Menurut Meichenbaum dan Goldstein (dalam Risma, 2015:64) menyatakan
bahwa individu sebelum bertindak, pada umumnya diawali oleh proses berpikir,
sehingga bila ingin mengubah suatu perilaku yang tidak adaptif, terlebih dahulu
harus memahami aspek-aspek yang berada dalam pengalaman kognitif dan usaha
untuk membangun perilaku adaptif melalui mempelajari keterampilan-
keterampilan yang terdapat pada terapi perilakuan. Maka perlu bagi guru untuk
mengumpulkan data agar dapat memperbaiki permasalahan yanh terjadi pada
anak. Sebagai seorang guru harus mampu mengetahui perilaku anak didiknya
secara individu, dan hal tersebut dapat diketahui apabila guru sudah memiliki
data-data dari pengamatannya sendiri.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dapat diketahui dari latar belakang tersebut maka, rumusan masalahnya
adalah berikut :
1. Apakah definisi perilaku adaptif pada anak usia dini?
2. Apakah definisi pengumpulan data?
3. Apakah jenis-jenis data dalam pengumpulan data?
4. Bagaimanakah metode dalam pengumpulan data?
5. Bagaimanakah contoh dari pengumpulan data perilaku adaptif pada anak
usia dini?
1.3 Tujuan
Dapat diketahui dari rumusan masalah tersebut maka, tujuan dari makalah ini
adalah berikut :
1. Menjelaskan tentang definisi perilaku adaptif pada anak usia dini.
2. Menjelaskan definisi pengumpulan data.
3. Menjelaskan jenis-jenis data dalam pengumpulan data.
4. Menjelaskan metode dalam pengumpulan data.
5. Memberikan contoh dari pengumpulan data perilaku adaptif pada anak
usia dini.
1.4 Manfaat
Dapat diketahui dari tujuan tersebut, manfaat yang diperoleh dari makalah ini
adalah berikut :
1. Memahami definisi perilaku adaptif pada anak usia dini.
2. Memahami definisi pengumpulan data.
3. Memahami jenis-jenis data dalam pengumpulan data.
4. Memahami metode dalam pengumpulan data.
5. Memahami contoh dari pengumpulan data perilaku adaptif pada anak usia
dini.

2
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perilaku Adaptif


2.1.1 Pengertian Perilaku Adaptif
Menurut Cook Klein (2014:7) (dalam Wulandari, 2016:54) menjelaskan
bahwa perilaku adaptif merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan
diri dengan situasi baru dan memiliki keterampilan yang akrab dalam situasi
tersebut. Pengertian perilaku adaptif menurut Hallahan,dkk (2009:147)
(dalam Wulandari, 2016:54) ialah suatu tingkat kemampuan atau keefektifan
seseorang dalam memenuhi standar kemandirian pribadi serta tanggung
jawab sosial yang mana diharapkan untuk usia dan juga budaya
kelompoknya. Menurut Smith dan Tyler (2010:270) (dalam Wulandari,
2016:54) menjelaskan bahwa perilaku adaptif merupakan segala sesuatu yang
digunakan oleh semua orang serta berfungsi di dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Rochyadi (2010:43) (dalam Wulandari, 2016:54) menjelaskan
bahwa konsep perilaku adaptif yaitu berfokus kepada perilaku sehari-hari,
pemenuhan harapan masyarakat serta lingkungan tempat tinggal, dan
kemampuan untuk mengatasi secara efektif keadaan yang tengah terjadi di
dalam lingkungan masyarakatnya.
Setelah melihat beberapa pendapat menurut para ahli di atas, dapat kita
simpulkan bahwa perilaku adaptif merupakan suatu kemampuan yang
dimiliki oleh seseorang untuk menguasai tuntutan sosial di lingkungan yang
ada di sekitar mereka.
2.2 Definisi Pengumpulan Data
Menurut Aedi (2010:8) menyatakan bahwa suatu kegiatan penelitian yang
terpenting adalah pengumpulan data. Menyusun instrumen memang sesuatu yang
penting dalam langkah penelitian, tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting
lagi, terutama jika peneliti menggunakan metode yang rawan terhadap masuknya
unsur subjektif peneliti. Oleh karena itu menyusun suatu instrumen pengumpulan

3
data harus dilakukan secara serius agar memperoleh hasil yang sesuai dengan
kegunaannya yaitu pengumpulan variabel yang tepat.
Pengumpulan data dalam penelitian harus selalu diawasi, hal ini dilakukan
agar data yang diperoleh dapat terjaga tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Walaupun sudah menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, apabila dalam
proses penelitian tidak diperhatikan bisa jadi data yang terkumpul hanya data yang
tidak penting. Peneliti yang memiliki jawaban responden sesuai keinginannya
akan semakin tidak reliabel. Petugas pengumpulan data yang mudah dipengaruhi
oleh keinginan pribadinya, akan menghasilkan atau mengumpulkan data yang
biasa dan tidak reliabel. Oleh karena itu, pengumpul data walaupun tampaknya
hanya sekedar pengumpul data, harus tetap memenuhi persyaratan tertentu.
Syarat tersebut adalah pengumpul data harus memiliki keahlian yang cukup dalam
melakukannya.
Mengumpulkan data merupakan suatu pekerjaan yang melelahkan dan sulit.
Menurut Aedi (2010:8) Dalam penelitian sosial, bisa jadi petugas pengumpul data
berjalan dari sekolah ke sekolah dan atau dari rumah ke rumah mengadakan
interview atau membagi angket. Terkadang pada suatu siatuasi sangat mudah
untuk mendapatkan responden, dan terkadang sangat sulit sehingga menimbulkan
putus asa pada diri peneliti. Menurut Aedi (2010:8) terkadang pekerjaan
pengumpul data lebih sering diberikan kepada pembantu-pembantu peneliti
junior, sedangkan para senior cukup membuat desain, menyusun instrument
mengolah data, dan mengambil kesimpulan.
Menurut Aedi (2010:8) data yang diungkap dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu: fakta, pendapat, dan kemampuan. Untuk mengukur ada
atau tidaknya atau besar kecilnya kemampuan objek yang diteliti, seringkali
menggunakan tes. Perlu kita ketahui, pelaksanaan tes bukan hanya untuk
mengukur kemampuan manusia tetapi tes dapat juga dilakukan untuk mengukur
kemampuan mesin atau perlengkapan lainnya.
2.3 Jenis-Jenis Data
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.7) Jenis-jenis data dapat dibedakan
menurut beberapa kategori, misalnya: menurut sifatnya, cara memperolehnya,

4
berdasarkan sumber datanya, waktu pengumpulannya, dan skala pengukurannya.
Berikut akan dijelaskan jenis-jenis data berdasarkan kategori yang sudah
disebutkan.
2.3.1 Berdasarkan Sifat
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.7) menyatakan bahwa
berdasarkan sifatnya, data dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data kualitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk non-angka atau non-numerik atau
biasa juga disebut atribut. Dalam istilah komputer disebut data bertipe string.
Misalnya, data kebiasaan perilaku peserta didik TK Aisyah Aba 1 di sekolah.
Data yang diberikan berupa persepsi atau pendapat guru, sehingga jawaban
yang mungkin adalah sangat baik, baik, cukup, kurang baik, sangat kurang
baik. Dapat juga berupa catatan perilaku peserta didik di sekolah.
b. Data kuantitatif
Data yang dinyatakan dalam bentuk angka (data numerik). Dalam
komputer dikenal sebagai data numerik. Misalnya, data jumlah peserta didik
baru di TK Aisyah Aba 1 dan sebagainya. Data yang dapat dinyatakan dalam
angka (dapat dikuantifikasi) dinamakan data kuantitatif. Data kuantitatif
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) Data diskret
Data kuantitatif diskret adalah data hasil pencacahan dan berupa
bilangan bulat (dalam komputer dikenal sebagai integer). Misalnya: jumlah
peserta didik baru tahun 2020/2021 TK Aisyah Aba 1, Jumlah buku baru
yang masuk di TK Aisyah Aba 1, dan sebagainya.
2) Data kontinu
Data kuantitatif kontinu adalah data hasil proses pengukuran dan dapat
berupa bilangan pecahan (bilangan real). Misalnya: Rata-rata berat badan
bayi yang baru lahir adalah 2,95 kg, tinggi badan Budi adalah 150,5 cm,
dan IQ Budi adalah 125.

5
2.3.2 Berdasarkan Cara Mendapatkan
Menurut Suliyanto (2006:131) menyatakan bahwa data terbagi menjadi
dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data
sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,
dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan
menggunakan instrument-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Pengumpulan data primer merupakan bagian internal dari proses penelitian dan
yang seringkali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer
dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara terperinci. Menurut
Otok dan Ratnaningsih (2013:1.8) menyatakan bahwa data primer dapat
diperoleh dari wawancara, tes, observasi, dan diskusi.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk.
Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang
sudah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan dalam statistik biasanya
tersedia pada kantor-kantor pemerintahan, biro jasa data, perusahaan swasta
atau badan lain yang berhubungan dengan pengunaan data.
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang
telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang
tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari lembaga
maupun perusahaan atau pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian ini.
Indrianto dan Supomo dalam (Purhantara, 2010:80) ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan oleh peneliti berkaitan dengan data sekunder, terutama
berkaitan dengan keakurasian data. Langkah yang perlu ditempuh peniliti
adalah :
1. Kemampuan data yang tersedia untuk menjawab masalah atau pertanyaan
(kesesuaian dengan pertanyaan penelitian).

6
2. Kesesuain antara periode waktu tersedianya data dengan periode waktu
yang diinginkan dalam penelitian.
3. Kesesuian antara populasi data yang ada dengan populasi yang menjadi
perhatian peneliti.
4. Relevansi dan konsistensi unit pengukur yang digunkan
5. Biaya yang dipergunakan untuk mengumpulkan data sekunder.
6. Kemungkinan biasa yang ditimbulkan oleh data sekunder.
7. Dapat atau tidaknya dilkukan pengujian terhadap akurasi pengumpulan
data.
2.3.3 Berdasarkan Sumber Data
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:7.9) menyatakan bahwa berdasarkan
sumbernya, data dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu data internal
dan data eksternal.
a. Data internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi atau instansi secara internal. Misalnya: data keuangan, data
pegawai, data produksi, dan sebagainya.
b. Data eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi yang
ada di luar organisasi. Misalnya: data jumlah orang tua sekitar kawasan TK
Aisyah Aba 1 yang mengikuti seminar, tingkat kepuasan orang tua terhadap
layanan akademik dan administratif TK Aisyah Aba 1, dan sebagainya.
2.3.4 Berdasarkan Waktu Pengumpulan Data
Berdasarkan waktu pengumpulan datanya, data dikelompokkan ke dalam dua
kelompok, yaitu data cross section, dan data time series (berkala).
a. Data cross section
Data cross section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Misalnya: laporan perilaku adaptif anak di TK Aba 1 bulan Januari tahun 2020,
data jumlah orang tua yang mengikuti parenting di TK Aisyah Aba 1 pada
tanggal 15 Januari 2020.
b. Data time series

7
Data time series (berkala) adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu
dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah
data perkembangan belajar peserta didik di TK Aisyah Aba 1 Tahun Ajaran
2020/2021, laporan perilaku adaptif anak di TK Aba 1 tahun ajaran 2020/2021.
3.4.5 Berdasarkan skala
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2010:7.9) menyatakan bahwa
berdasarkan skala pengukurannya, data dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu:
data nominal, ordinal, interval dan rasio.
a. Data Nominal
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.9) menyatakan bahwa ciri-ciri dari
data nominal adalah sebagai berikut :
1. Dibedakan dalam kategori tanpa memperhatikan urutan
2. Satu pengukuran hanya menghasilkan satu-satunya kategori
3. Setiap kategori dianggap sama (tanpa tingkatan)
4. Data paling “rendah” dalam level pengukuran data
5. Tidak bisa dioperasikan secara matematis.
Contoh dari data nominal yaitu data alamat, jenis kelamin, suku, tempat
tanggal lahir, agama, dan sebagainya.
b. Data ordinal
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.9) menyatakan bahwa ciri-ciri dari
data ordinal adalah sebagai berikut :
1. Dibedakan dalam kategori berdasarkan urutan
2. Memiliki tingkatan data
3. Lebih “tinggi” dibanding data nominal dalam level pengukuran data
4. Tidak bisa dioperasikan secara matematis.
Contoh dari data ordinal adalah data rangking kelas (1,2,3), tingkat status
sosial (kaya, miskin, biasa saja), tingkat pengetahuan, dan sebagainya.
c. Data interval
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.9) menyatakan bahwa ciri-ciri dari
data interval adalah sebagai berikut :
1. Urutan bertingkat dan dikuantifikasi (diberi nilai)

8
2. Memiliki interval tertentu
3. Lebih “tinggi” dibanding data ordinal dalam level pengukuran
4. Dapat dianalisis dengan uji secara matematis
d. Data rasio
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.9) menyatakan bahwa ciri-ciri dari
data rasio adalah sebagai berikut :
1. Data bersifat angka dalam arti yang sesungguhnya
2. Memiliki angka nol absolut
3. Memiliki kedudukan paling “tinggi” dalam level pengukuran data
4. Dapat dioperasikan secara matematis.
2.4 Metode Pengumpulan Data
Sebelum memulai penyajian data, kita pahami dahulu bagaimana cara-cara
pengumpulan data. Menurut Sugiyono (dalam Otok dan Ratnaningsih, 2013:1.18-
1.20) menyatakan bahwa terdapat beberapa metode dalam melakukan
pengumpulan data, antara lain :
2.4.1 Observasi
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.18) menyatakan bahwa observasi
merupakan sebuah pengamatan yang melibatkan seluruh indera pada manusia
(penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Observasi ini adalah
metode pengumpulan data yang terjadi secara langsung. Pengamatan ini harus
dilakukan sendiri dan pengamat atau peneliti harus melakukannya sendiri
tidak dapat diwakilkan agar mendapatkan data yang akurat dan sesuai fakta.
2.4.2. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang diambil melalui
percakapan peneliti dan narasumber. Menurut Otok dan Ratnaningsih
(2013:1.18) menyatakam bahwa wawancara terbagi menjadi 2 antara lain:
a. Wawancara tidak terstruktur, yang merupakan langkah persiapan
wawancara terstruktur. Pertanyaan yang diajukan merupakan upaya
menggali isu awal. Sifat pertanyaan pada wawancara tidak terstruktur ini
spontan. Jadi, wawancara tidak terstruktur ini terjadi secara spontan tidak
terdapat persiapan.

9
b. Wawancara terstruktur, yaitu wanwancara yang terjadi dengan persiapan
yang matang dan sudah diatur. Pertanyaan pada wawancara ini sudah
disiapkan, karena sudah dirancang data atau informasi apa yang
dibutuhkan. Adapun jenis wawancara adalah wawancara langsung (face to
face) dan wawancara tidak langsung (misalnya dengan telepon atau
internet/on-line)
2.4.3 Kuesioner (daftar pertanyaan)
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.19) menyatakan bahwa
kuesioner merupakan daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner
selanjutnya dapat dicatat atau direkam. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data atau
informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan
informasi yang dibutuhkan tersebut diukur.
2.4.4 Pengukuran Fisik
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.20) jenis data dapat berupa data
fisik, yaitu berupa obyek atau benda fisik, seperti tanah, bangunan, buku,
kendaraan, dan lain-lain. Pada metode pengukuran fisik ini berupa pemetakan
obyek berupa tulisan non angka ke obyek angka-angka dengan perubahan yang
setara. Misalnya pada data tanah, dapat mengumpulkan data fisik tanah dari
ukuran panjang (meter), lebar, jenis tanah atau jenis bebatuannya. Contoh
pengumpulan data melalui pengukuran fisik pada anak usa dini antara lain data
kesehatan anak, guru dapat mengumpulkan data berupa tinggi badan, berat
badan, lingkar kepala, suhu badan, dan sebagainya.
2.4.5 Percobaan Laboratorium
Menurut Otok dan Ratnaningsih (2013:1.20) menyatakan bahwa
pengumpulan data dengan metode ini dilakukan di laboratorium. Sebelumnya,
dilakukan perancangan percobaan (experiment design). Laboratorium yang
dimaksud tidak hanya berupa ruangan untuk kegiatan biologi, kimia, fisika,
kedokteran, atau ilmu rekayasa, namun dapat pula berupa setiap ruang yang
memiliki pengendalian ketat untuk setiap faktornya. Sebagai contoh adalah

10
penelitian untuk mengetahui apakah Ph mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Dalam hal ini pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh banyak faktor,
oleh karena itu perlu pengendalian yang ketat bagi tanaman sebagai sampel.
Pengendalian berupa penggunaan laboratorium, di mana sampel dikontrol
secara ketat di ruangan dan hanya Ph yang diberikan pada tanaman.
2.5 Contoh Pengumpulan Data Perilaku Adaptif Anak Usia Dini
Pada anak usia dini perlu diketahui perilaku-perilaku baik maupun buruknya,
agar guru dapat memperbaiki perilaku tersebut sehingga lerilaku tersebut tidak
menghambat perkembangan pada anak. Untuk mengetahui perilaku-perilaku
tersebut sebagai guru atau orang tua perlu melakukan pengumpulan data.
Pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa penjelasan yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Dalam pengumpulan data perilaku anak usia dini hal pertama adalah
menentukan data seperti apa yang akan dibuat, 11able11 data kualitatif berarti
tidak terdapat numerik pada datanya. Contoh judul data kualitatif yang dapat
digunakan “Laporan Perilaku Peserta Didik Selama Pembelajaran di TK Aisyah
Aba 1 Tahun 2020/2021”. Data tersebut dapat berisi tentang 11able bertuliskan
nama peserta didik, kelas, dan sifat atau kebiasaan yang dilakukan atau dapat
menggunakan perilaku adaptif yang di nilai guru kemudian sebelah kolom
tersebut terdapat poin (Kurang Baik, Baik, Cukup Baik, Sangat Baik). Metode
pengumpulan data dapat melakui metode Observasi, yaitu guru mengamati secara
langsung perilaku-perilaku anak saat pembelajaran dikelas.
Sebenarnya jenis data dan metode serta penyajian pada pengumpulan data
perilaku adaptif pada anak usia dini ini dapat menyesuaikan, tergantung
kebutuhan guru, orang tua dan anak. Pengumpulan data perilaku adaptif tersebut
bertujuan untuk mempermudah guru atau orang tua dalam mengembangkan
perkembangan anak secara optimal. Sehingga pada masa mendatang anak dapar
memjadi pribadi yang baik dan dapat bersaing dengan temannya dalam
pembelajaran dan dalam hubungan sosial anak akan menjadi lebih baik.
BAB 3. PENUTUP

11
3.1 Kesimpulan
Pengumpulan data dalam suatu penelitian merupakan hak yabg sangat
penting. Pengumpulan data harus diawasi dan dilakukan secara serius agar data
yang didapatkan akurat dan sesuai kenyataan. Pada pengumpulan data, peneliti
harus tahu jenis-jenis data yang akan dibuat anatara lain data menurut sifatnya
yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data menurut cara mendapatkannya yaitu,
data primer dan data sekunder. Kemudian data bedasarkan sumbernya yaitu data
internal dan eksternal. Data bedasarkan waktu pengumpulan yaitu data cross
section, dan data time series. Data bedasarkan skala yaitu data nominal, data
ordinal, data interval dan rasio. Metode pengumpulan data dapat dilakukan
dengan cara Observasi, Wawancara, Kuisioner, Pengukuran fisik, dan Percobaan
laboratorium.
Jenis data dan metode serta penyajian pada pengumpulan data perilaku adaptif
pada anak usia dini ini dapat menyesuaikan, tergantung kebutuhan guru, orang tua
dan anak. Pengumpulan data perilaku adaptif tersebut bertujuan untuk
mempermudah guru atau orang tua dalam mengembangkan perkembangan anak
secara optimal. Sehingga pada masa mendatang anak dapar memjadi pribadi yang
baik dan dapat bersaing dengan temannya dalam pembelajaran dan dalam
hubungan sosial anak akan menjadi lebih baik.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah penyusun paparkan diatas, penyusun
memahami jika masih banyak sekali kekurangan serta kelemahan yang terdapat
pada makalah ini, serta juga masih kurangnya materi yang penyusun sampaikan
diatas karena kurangnya pengetahuan dari penyusun dalam pembuatan makalah
Tugas Pengumpulan Data.
Kemudian penyusun juga berharap adanya kritik serta sebuah saran yang
dapat membangun sehingga penyusun bisa membuat makalah dengan lebih baik
lagi dalam mengembangkan dan menyusun makalah dikemudian hari. Semoga
makalah ini juga dapat bermanfaat bagi guru dan masyarakat umum.

12
DAFTAR PUSTAKA

13
Aedi, Nur.2010.Instrumen Penelitian dan Pengumpulan Data. Jakarta :
Universitas Pendidikan Indonesia.

https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_7.pdf&ved=2ahUKEwjelfq
XoKroAhWQeisKHVH0BN4QFjALegQIBBAC&usg=AOvVaw1q4yRLpi
uH9E6qrAzx57e3. [Diakses pada 19 maret 2020].

Otok, B. W. & Dewi J. R. 2013. Pengumpulan Data dan Penyajian Data. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Purhantara, Wahyu. 2010. Metode Penelitian Kualitatif untuk Bisnis


(Edisi pertama). Yogyakarta: Graha ilmu.

Wulandari, D. R. 2016. Strategi Pengembangan Perilaku Adaptif Anak Tuna


grahita Melalui Model Pembelajaran Langsung.
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=2ahUK
EwiP_86qhK3oAhXiH7cAHdQWAe0QFjADegQIAhAB&url=https%3A
%2F%2Fjournal.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjpk%2Farticle%2Fdownload
%2F12840%2F9005&usg=AOvVaw3Qg2_6J5gk4XeBHgoR6Y26. [Diakses
pada tanggal 22 Maret 2020].

14

Anda mungkin juga menyukai