Anda di halaman 1dari 10

Pengaruh Agresivitas Pajak .........

(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PENGARUH AGRESIVITAS PAJAK TERHADAP BEBAN HUTANG


PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR TAHUN 2012-2014

Ernie Riswandari
Universitas Bunda Mulia
eriswandari@bundamulia.ac.id

ABSTRACT
This study aims to empirically examine the factors that affect the level of financial
statements disclosure, using financial leverage, size, auditor type, profitability, age,
and risk as independent variable.
This study was conducted using multiple regression analysis and data processing
with the E - views 6.0 program. The data in this research is secondary data
obtained from the audited financial statements for 2010-2014 and the annual
report for 2011-2013. The population in this study amounted to 141 companies,
which obtained a sample of 69 companies and 207 units of observation (69
companies multiplied by 3 years).
The results from this study indicate that there are two independent variables to be
significant with level of disclosure of firm report , financial leverage to be negative
significant for determining the level disclosure and firm size has a positive
significant with the level disclosure. While 4 other variables, auditor type, the
profitability, firm age and firm risk insignificant with the level of disclosure.

Key words : financial statement disclosure, leverage, size, auditor type,


profitability, age, risk

1. Pendahuluan Stuktur modal perusahaan adalah


Keseimbangan financial tercermin
kombinasi dari saham-saham yang
dari struktur modal. Keputusan
berbeda (saham biasa dan saham
struktur modal dalam perusahaan
preferen) atau bauran seluruh sumber
merupakan hal penting. Pentingnya
pendanaan jangka panjang (ekuitas
struktur modal ini karena adanya
dan hutang) yang digunakan. Pada
pilihan kebutuhan antara me-
umumnya, suatu perusahaan memiliki
maksimalkan return (memini-malkan
berbagai alternatif dalam
biaya modal) dengan kemampuan
mengoptimalkan struktur modal.
perusahaan dalam menghadapi
Namun seringkali para manager
lingkungan bisnis yang kompetitif.
menghadapi kesulitan dalam

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 130


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

menentukan bagaimana struktur mo- penggunaan leverage finansial. Teori


dal yang optimal, darimana modal struktur modal tradisional terdiri dari:
diperoleh, dan bagaimana me- a. Pendekatan laba bersih (Net
ngelolah modal agar memberikan Income Approach) yaitu
keuntungan bagi perusahaan. Untuk pendekatan ini mengasumsikan
memilih menggunakan modal sendiri bahwa investor mengkapitalisasi
atau modal pinjaman (hutang) atau menilai laba perusahaan
haruslah menggunakan beberapa dengan tingkat kapitalisasi (Ke)
perhitungan salah satunya dengan yang konstan dan perusahaan
rasio struktur modal. Keputusan dapat meningkatkan jumah
berutang dianggap sebagai salah satu utangnya dengan biaya utang
solusi untuk mempercepat aktivitas (Kd) yang konstan pula. Karena
produksi dan juga mempertahankan Ke dan Kd konstan maka semakin
posisi perusahaan. busar jumlah utang yang
digunakan perusahaan, biaya
modal rata-rata tertimbang (Ko)
Dengan berdasarkan pada latar
semakin kecil sebagai akibat
belakang tersebut maka dapat
penggunaan utang yang semakin
disusun rumusan permasalahan
besar, nilai perusahaan akan
sebagai berikut :
meningkat.
Bagaimana pengaruh agresivitas
b. Pendekatan laba operasi bersih
pajak terhadap beban hutang pada
(net Income Approach = NOI
perusahaan manufaktur 2012-2014?
Approach) yaitu pendekatan ini
melihat bahwa biaya modal rata-
2. Tinjauan Pustaka
rata tertimbang konstan
2.1 Teori Struktur Modal berapapun tingkat utang yang
Tradisional digunakan oleh perusahaan.
Pendekatan tradisional pada struktur c. Pendekatan tradisional (Tradi-
modal dan penilaian berasumsi bahwa tional Approach) merupakan
ada modal optimal dan bahwa pendekatan yang meng-
manajemen dapat menaikkan nilai asumsikan bahwa hingga suatu
total perusahaan melalui kebijakan leverage tertentu, risiko

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 131


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

perusahaan tidak mengalami tentu, sepanjang perusahaannya


perubahan. Sehingga, baik Kd masih beroperasi. Modal sendiri
maupun Ke relative konstan. dalam suatu bisnis berbentuk :
Namun demikian setelah
a) Saham (stock)
leverage atau rasio utang
Saham adalah surat berharga
(struktur modal) tertentu, biaya
berupa tanda bukti penyertaan
utang dan biaya modal sendiri
modal salam perusahaan.
meningkat. Pendekatan ini
menyarankan bahwa perusahaan b) Cadangan penyusutan (depre-

dapat membuat biaya modal ciation allowance)

lebih rendah dan menaikkan nilai Cadangan penyusutan meru-

total melalui menaikkan nilai pakan dana penyusutan yang

leverage karena pendekatan harus dicadangkan dari nilai

tradisional struktur modal mesin dan peralatan yang

menyatakan bahwa biaya modal dimiliki perusahaan.

adalah dependen pada struktur c) Laba yang ditahan (retained

modal perusahaan, dan adanya earning)

struktur modal optimum. FASB Statement men-


definisikan laba akuntansi

2.2 Komponen struktur Modal sebagai perubahan dalam net


asset dari suatu entitas selama
Menurut Warsono (2003:236)
suatu periode tertentu yang
struktur modal suatu perusahaan
diakibatkan oleh transaksi dan
secara umum terdiri dari dua
kejadian atau peristiwa yang
komponen, yakni hutang jangka
berasal bukan dari pemilik.
panjang dan modal sendiri, yang
Secara umum, laba adalah
diraikan sebagai berikut:
keuntungan yang diperoleh
perusahaan atas usahanya.
2.2.1. Modal sendiri (equity capital) Laba yang di-bagikan kepada
para pe-megang saham
Modal sendiri adalah modal
disebut dividen, sedangkan
permanen, karena diinvestasikan
laba di-tahan merupakan
dalam waktu yang lamanya tidak
bagian dari keuntungan

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 132


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

perusahaan yang tidak tersebut merupakan kewajiban jangka


dibagikan sebagai deviden pendek. Perlakuan yang sama
tetapi untuk ditanam kembali diilakukan pada bagian hutang jangka
(reinvesment) dalam panjang yang harus dibayar ditahun
perusahaan. yang akan datang. Biaya hutang
jangka panjang umumnya lebih besar
dari biaya hutang jangka pendek.
2.2.2.Hutang Jangka Panjang (long
Faktor yang mempengaruhi biaya
term debt)
atau tingkat bunga yaitu:
Menurut Sundjaja, Ridwan dan a. Waktu jatuh tempo;
Bastian, Inge (2001 : 185) hutang b. Besarnya pinjaman;
jangka panjang merupakan salah satu Besarnya pinjaman mem-
bentuk yang penting dari pem- pengaruhi biaya bunga
biayaan jangka panjang. Pembiayaan pinjaman dengan cara
jangka panjang diperoleh dalam berlawanan. Dengan jumlah
bentuk pinjaman berjangka (term pinjaman yang lebih besar maka
loan) melalui: biaya biaya administrasi
a. Negoisasi dengan kembaga pinjaman per-rupiah menjadi
keuangan atau; semakin kecil, tetapi risiko dari
b. Penjualan obligasi, seperti: yang memberi pinjaman
penjualan sejumlah hutang meningkat.
kepada lembaga dan orang- c. Resiko peminjam (borrower
orang yang memberi pinjaman. risk);
Lebih tinggi leverage operasi
Pembiayaan jangka panjang adalah perusahaan, makin tinggi pula
sumber pembiayaan yang jatuh risiko bisnisnya. Makin tinggi
temponya lebih dari 1 tahun biasanya debt ratio atau debt-equity ratio
antara 5 tahun s/d 20 tahun. Jika penerima pinjaman maka makin
hutang jangka panjang jatuh tempo, tinggi pula risiko keuangannya.
akuntan akan menunjukkan saldo d. Biaya uang dasar (basic cost of
hutang jangka panjang sebagai hutang money);
lancar sebab pada saat itu hutang Biaya uang merupakan dasar

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 133


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

untuk menentukan tingkat Hubungan antara pinjaman dan modal


bunga. sendiri mempunyai perbedaan utama
Modal menunjukkan dana jangka dalam hak suara, tuntutan atas
panjang pada suatu perusahaan yang pendapatan dan aktiva, jatuh tempo,
meliputi semua bagian dari sisi kanan dan perlakuan pajak. Sesuai dengan
neraca perusahaan. Modal pinjaman posisinya, pemberi modal sendiri
termasuk semua pinjaman jangka mempunyai risiko yang lebih besar
panjang yang diperoleh perusahaan. dan karenanya harus mendapat
kompensasi dengan pendapatan yang
Pemberi dana umumnya meminta lebih tinggi dibandingkan pemberi
pengembalian yang relative lebih dana pinjaman. (Julita, 2013 :9).
rendah, karena mereka memperoleh
risiko yang paling kecil atas segala
2.3 Kebijakan Hutang
jenis modal jangka panjang, sebab
Kebijakan utang termasuk kebijakan
1. Modal pinjaman mempunyai
pendanaan perusahaan yang
prioritas lebih dahulu bila terjadi
bersumber dari eksternal. Penentuan
tuntutan atas pen-dapatan/
kebijakan utang ini berkaitan dengan
aktiva yang tersedia untyuk
struktur modal karena utang
pembayaran.
merupakan bagian dari penentuan
2. Modal pinjaman mempunyai
struktur modal yang optimal.
kekuatan hukum atas
Perusahaan dinilai berisiko apabila
pembayaran dibandingkan
memiliki porsi utang yang besar
dengan pemegang saham
dalam struktur modal, namun
(saham preferen atau saham
sebaliknya apabila perusahaan
biasa).
mengunakan utang yang kecil atau
3. Bunga pinjaman merupakan
tidak sama sekali maka perusahaan
biaya yang dapat mengurangi
dinilai tidak dapat memanfaatkan
pajak, maka biasa modal
tambahan modal eksternal yang dapat
pinjaman yang sebenarnya
meningkatkan operasional
secara substansial menjadi lebih
perusahaan (Mamduh, 2004: 40).
rendah.
Menurut Mamduh (2004: 320)
terdapat beberapa faktor yang

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 134


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

memiliki pengaruh terhadap d. d. Risiko Bisnis Perusahaan yang


kebijakan utang, antara lain : memiliki risiko bisnis yang tinggi
a. NDT (Non-Debt Tax Shield) akan menggunakan utang yang
Manfaat dari penggunaan utang lebih kecil untuk menghindari
adalah bunga utang yang dapat risiko kebangkrutan.
digunakan untuk mengurangi e. Ukuran Perusahaan Perusahaan
pajak perusahaan. Namun untuk yang besar cenderung terdiver-
mengurangi pajak, perusahaan sifikasi sehingga menurunkan
dapat menggunakan cara lain risiko kebangkrutan. Di samping
seperti depresiasi dan dana itu, perusahaan yang besar lebih
pensiun. Dengan demikian, mudah dalam mendapatkan
perusahaan dengan NDT tinggi pendanaan eksternal. Kondisi
tidak perlu menggunakan utang Internal Perusahaan Kondisi
yang tinggi. internal perusahaan menentukan
b. Struktur Aktiva Besarnya aktiva kebijakan penggunaan utang
tetap suatu perusahaan dapat dalam suatu perusahaan.
menentukan besarnya peng-
gunaan utang. Perusahaan yang Utang dapat digolongkan ke dalam
memiliki aktiva tetap dalam tiga jenis, yaitu (Riyanto, 2001) : (1)
jumlah besar dapat menggunakan Utang jangka pendek (short-term
utang dalam jumlah besar karena debt), yaitu utang yang jangka
aktiva tersebut dapat digunakan waktunya kurang dari satu tahun.
sebagai jaminan pinjaman. Sebagian besar utang jangka pendek
c. Profitabilitas Perusahaan dengan terdiri dari kredit perdagangan, yaitu
tingkat pengembalian yang tinggi kredit yang diperlukan untuk dapat
atas investasinya akan meng- menyelengggarakan usahanya, me-
gunakan utang yang relatif kecil. liputi kredit rekening koran, kredit
Laba ditahannya yang tinggi dari penjual (levancier crediet), kredit
sudah memadai membiayai dari pembeli (afnemers crediet), dan
sebagian besar kebutuhan kredit wesel. (2) Utang jangka
pendanaan. menengah (intermediate-term debt),
yaitu utang yang jangka waktunya

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 135


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

lebih dari satu tahun dan kurang dari dibayarkan secara signifikan. Beban
sepuluh tahun. Kebutuhan pajak yang dipikul oleh subjek pajak
membelanjai usaha melalui kredit ini badan, memerlukan perencanaan
karena adanya kebutuhan yang tidak yang baik, oleh karena itu strategi
dapat dipenuhi melalui kredit jangka perpajakan menjadi mutlak di-
pendek maupun kredit jangka perlukan untuk mencapai perusahaan
panjang. Bentuk utama dari utang yang optimal. Strategi dan
jangka menengah adalah term loan perencanaan pajak yang baik dan
dan lease financing. (3) Utang jangka tentu saja harus legal, akan mampu
panjang (long-term debt) yaitu utang mendorong perusahaan untuk dapat
yang jangka waktunya lebih dari bersaing dengan perusahaan yang
sepuluh tahun. Utang jangka panjang lain.
ini digunakan untuk membiayai Ada berbagai macam proksi
ekspansi perusahaan. Bentuk utama pengukuran agresivitas pajak, antara
dari utang jangka panjang adalah lain Effective Tax Rates (ETR), Book
pinjaman obligasi (bonds-payable) Tax Differences, Discretionary Per-
dan pinjaman hipotik (mortage). manent BTDs (DTAX), Unrecognize
Tax benefit, Tax Shelter Activity,
dan Marginal tax rate. Rego dan
2.4 Agresivitas Pajak
Wilson (2008) menyatakan bahwa
Agressivitas pajak sebagai kegiatan tidak ada proksi agresivitas pajak
perencanaan pajak semua perusahaan yang dapat menangkap secara
yang terlibat dalam usaha mengurangi sempurna adanya agresivitas pajak.
tingkat pajak yang efektif. Beberapa peneliti menggunakan ETR
Perusahaan yang agresif terhadap untuk mengukur agresivitas pajak.
pajak ditandai dengan transparansi Lanis dan Richardson (2012)
yang lebih rendah. (Lanis dan menyatakan bahwa terdapat beberapa
Richardson, 2012) alasan menggunakan ETR sebagai

tujuan utama dari aktivitas proksi untuk mengukur agresivitas

perencanaan pajak adalah meng- pajak adalah ETR untuk mengukur

hindari pembayaran pajak atau agresivitas pajak, proksi ETR adalah

membuat rendah beban pajak yang proksi yang paling banyak digunakan

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 136


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

dalam literatur, dan nilai yang rendah Efek Indonesia tahun 2012-2014.
dari ETR dapat menjadi indikator Penelitian ini merupakan penelitian
adanya agresivitas pajak. Secara kuantitatif asosiaif yaitu penelitian
keseluruhan, perusahaan-perusahaan yang tujuannya adalah untuk melihat
yang menghindari pajak perusahan pengaruh.dengan menggunakan alat
dengan mengurangi penghasilan kena analisis yaitu uji regresi berganda
pajak mereka dengan tetap menjaga yang sebelumnya harus sudah
laba akuntansi keuangan memiliki memenuhi uji asumsi klasik.
nilai ETR yang lebih rendah. Dengan
demikin, ETR dapat digunakan untuk
4. Hasil Penelitian dan
mengukur agresivitas pajak. Selain
Pembahasan
itu, dalam penelitian ini juga
4.1 Penyajian Data
menggunakan proksi Book Tax
Proxy yang digunakan dalam menguji
Defference (BTD) sebagai proksi
variable dalam penelitian ini adalah
pengukuran alternatif agresivitas
Effektive Tax Ratio (ETR) dari
pajak untuk memperkuat hasil
perusahaan manufaktur yang terdaftar
empiris penelitian ini. Book tax
di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-
difference menggambarkan selisih
2014 untuk mewakili variable
antara laba akuntansi dengan laba
aggresivitas pajak. Cost of Debt untuk
fiskal. Perbedaan yang besar antara
mewakili variable beban hutang.
laba akuntansi dengan penghasilan
kena pajak di perusahaan umumnya
4.2 Analisis dan Interpretasi Uji
menunjukkan perilaku agresif
Asumsi Klasik
terhadap pajak yang lebih besar.
Data yang akan diuji regresi
(Lanis dan Richardson, 2011).
sebelumnya sudah melalui uji asumsi
klasik. Berdasarkan data yang ada
3. Metode Penelitian
bahwa data telah terdistribusi normal
Objek dari penelitian ini adalah terlihat dari grafik dimana titik-titik
adalah aggresivitas pajak dan menyebar disekitar garis dan
kebijakan hutang subjek dari mengikuti garis diagonal seperti yang
penelitian ini adalah perusahaan tertera pada gambar 4.1
manufaktur yang terdaftar di Bursa

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 137


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi


autokorelasi.

Sedangkan untuk uji hetero-


kedastisitas berdasarkan scaterplot
bahwa titik-titiknya menyebar jadi
dapat disimpulkan bahwa tidak tejadi
masalah heterokedastisitas.

4.3 Pengaruh Aggresivitas Pajak


terhadap Beban Hutang
Uji multikolinieritas data yang Untuk menguji apakah terdapat
digunakan dalam penelitian ini bebas pengaruh antara aggresivitas pajak
dari multikolinieritas karena nilai VIF terhadap beban hutang dilakukan uji
kurang dari 10 dan tolerance lebih regresi. Berdasarkan hasil olah data
dari 0,1 seperti terlihat pada table 4.1 seperti yang terlihat pada table 4.1
diperoleh hasil bahwa hipotesis
Untuk uji autokorelasi guna alternative ditolak yang artinya
mengetahui apakah model regresi ada hipotesis nul diterima dimana nilai T
korelasi antara residual pada periode t hitung = 0,836 sedangkan T table
dengan residual pada periode 1,999 sehingga Ha ditolak yang
sebelumnya. berarti bahwa tidak terdapat pengaruh
Berdasarkan hasil uji bahwa nilai DW aggresivitas pajak terhadap beban
sebesar 1,7 berada pada daerah antara hutang.
du< dw< 4-du maka Ho diterima jadi

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 138


Pengaruh Agresivitas Pajak .........(Ernie Riswandari)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tabel 4.1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) -
-.197 .184 .290
1.067
ETR .000 .000 .107 .836 .406 .945 1.058

a. Dependent Variable: COD

5. Simpulan Daftar Pustaka

Berdasarkan hasil olah data bahwa Bambang Riyanto (2001),


Manajemen Keuangan, Edisi
tidak terdapat pengaruh aggresivitas
4, BPFE, Yogyakarta
pajak terhadap beban hutang pada Lanis, Richardson (2011), Corporate
social responsibility and tax
perusahaan manufaktur tahun 2012-
aggressiveness : a test of
2014. Penyebab besarnya beban pajak legitimacy theory, Journal of
Applied Accounting Research
adalah bukan karena adanya kegiatan
Mamduh Hanafi dan Abdul Halim
aggresivitas pajak yang artinya bahwa (2004), Analisis Laporan
Keuangan, Edisi ke 2, YKPN,
kegiatan perencanaan pajak yang
Yogyakarta
dilakukan perusahaan yang dikenal Priyatno (2011), SPSS Analisis
Statistik Data, Edisi 1,Media
dengan agresivitas pajak tidaklah
Kom, Yogyakarta
dapat dijadikan factor yang Rego and Wilson (2012), Equity Risk
Incentives and Corporate Tax
mempengaruhi beban hutang sebagai
Aggressiveness, Journal of
pengindikator pemilihan sumber Accounting Research
Warsono (2003), Manajemen
pendanaan melalui hutang.
Keuangan Perusahaan, Edisi
3, Banyumedia Publishing,
Malang

Jurnal Akuntansi Bisnis Vol. 9 No. 1 139

Anda mungkin juga menyukai