Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDAHULUAN

PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS


“POTENSIOMETRI

OLEH :

NAMA : AZMAUL HUSNA B


NIM : 20018007
KELAS : TRANSFER A
KELOMPOK : 4 (empat)
ASISTEN :EMANUEL JUNARTO MALLUN GELO

LABORATORIUM KIMIA
SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI
MAKASSAR
2020
SOAL
1. Apa prinsip dari percobaan potensiometri?
2. Mengapa tidak digunakan indikator dalam percobaan
potensiometri?
3. Mengapa dilakukan penambahan 2 ml NaOH sebelum terjadi titik
lonjakan dan mengapa penambahan 0.4 ml NaOH ketika sudah
terjadi titik onjakan PH?
4. Prinsip dari percobaan potensiometri?
5. Cara penentuan volume titrasi pada percobaan potensiometeri?

JAWABAN:
1. Prinsip potensiometri didasarkan pada pengukuran potensial listrik
antara elektroda indikator dan elektroda yang dicelupkan pada
larutan. Untuk mengukur potensial pada elektroda indikator harus
digunakan elektroda standar yaitu berfungsi sebagai pembanding
yang mempunyai harga potensial harga potensial tetap selama
pengukuran. Elektroda indikator ini sebagai elektroda pengukur dan
elektroda yang dicelupkan merupakan elektroda pembanding.
Elektroda indikator merupakan elektroda yang potensialnya
bergantung pada konsentrasi ion yang akan ditetapkan dan proses
pemilihannya berdasarkan jenis senyawa yang hendak ditentukan.
(Gandjar, 2007)
2. Dalam percobaan potensiometri tidak digunakan indikator karena
dengan pengukuran potensial larutan sudah bisa didapatkan titik
ekuivalennya dari kurva. (Underwood, 1998)
Karna cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator
yang cocok untuk menentukan titik akhirtitrasi, misalnya dalam hal
larutan keruh atau bila daerah kesetaraan sangat pendek dan tidak
cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator (Rivai,
1995).
3. Titik akhir titrasi potensiometri di deteksi dari potensial atau
perubahan pH yang cukup besar ketika ditambahkan titran pada
volume tertentu dan perlu untuk melakukan percobaan
pendahuluan untuk menetapkan titik ekivalen dari titrasi. Untuk
mencegah titik akhir melebihi titik ekivalen maka harus diatur agar
laju penambahan volume titran dikurangi ketika titik akhir dideteksi,
sehingga kondisi ekivalen diperoleh dengan tepat. (Basset,1994)
Jadi, Penambahan 2 ml NaOH bertujuan untuk mecapai titik akhir
titrasi ditandai dengan perubahan tajam dalam harga potensial/pH,
jumlah atau konsentrasi analit yang diamati dihitung berdasarkan
mL larutan penitrasi yang diperlukan untuk mencapai titikak
hirtitrasi. Sedangkan penambahan 0,1 ml NaOH setelah terjadi titik
lonjakan ph bertujuan untuk melewati titik akhir titrasi.
4. Prinsip potensiometri didasarkan pada pengukuran potensial listrik
antara elektroda indikator dan elektroda yang dicelupkan pada
larutan. Untuk mengukur potensial pada elektroda indikator harus
digunakan elektroda standar yaitu berfungsi sebagai pembanding
yang mempunyai harga potensial harga potensial tetap selama
pengukuran. Elektroda indikator ini sebagai elektroda pengukur dan
elektroda yang dicelupkan merupakan elektroda pembanding.
Elektroda indikator merupakan elektroda yang potensialnya
bergantung pada konsentrasi ion yang akan ditetapkan dan proses
pemilihannya berdasarkan jenis senyawa yang hendak ditentukan.
(Gandjar, 2007)
Elektroda dicelupkan ke dalam aquades dan hidupkan alat. Biarkan
stabil beberapa menit, bila telah stabil angkat elektroda dan
celupkan ke dalam larutan contoh yang akan diukur pH atau mV-
nya. Aduk dan biarkan beberapa menit. Larutan contoh akan
mengadakan kontak dengan cairan yang ada dalam elektroda
menghasilkan sinyal listrik berupa tegangan listrik dalam mV untuk
larutan. Beda potensial yang dihasilkan dikonversikan oleh
microprocessor menjadi besaran pH. Sebelum mencatat pH atau
mV larutan, terlebih dahulu potensiometer atau pH meter
distandarisasi dengan larutan buffer. (Khopkar,S.M.2002)
5. Cara penentuan volume titrasi paada titrasi potensiometri adalah
penambahan volume yang optimum bergantung pada besarnya
arah lereng kurva titrasi pada tititk ekuivalen dan ini dapat dengan
mudah diperkirakan dari titrasi pendahuluan. Pada umumnya
semakin besar arah lereng pada titik ekuivalen semakin kecil
perbedaan volume titran yang diberikan (Gandjar,2007).
(V . M .1)
VTE =
(M .2)
DAFTAR PUSTAKA

Basset J. dan Mendham. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif
Anorganik. Buku kedokteran EGC: Jakarta
Gandjar, I.G dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis . Pustaka
Pelajar: Yogyakarta
Khopkar, S.M., 2002.Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press
Rivai,Harrizul. 1995. AsasPemeriksaan Kimia.Penerbit UI Press :. Jakarta
Underwood. 1998. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Erlangga:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai