Disusun Oleh :
Offering G9
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah, rahmat,
dan hidayah-Nya akhirnya kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis. Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima
kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:
1. Dra. Lilik Bintartik, M.Pd selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Ipa yang telah
memberikan bimbingannya hingga terselesaikannya makalah ini.
2. Teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberi masukan untuk penyusun
dalam menyelesakan makalah ini.
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan masukan
baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap organisme pasti melakukan metabolisme yang berlangsung dalam setiap sel.
Untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan metabolisme, maka perlu
dilakukan peredaran materi(bahan yang diperlukan) melalui sitem sirkulasi. Di dalam sitsem
sirkulasi selain mengangkut bahan untuk metabolisme juga mengangkut hormon, oksigen, dan
sisa metabolisme.
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut berbagai zat
di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah
dan sistem limfa.Komponen sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah , jantung, dan
pembuluh darah. Komponen sistem peredaran getah bening(limfa) terdiri dari cairan limfa,
pembuluh limfa dan kelenjar limfa.
BAB II
PEMBAHASAN
Alat transportasi pada manusia yang utama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah,
pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) kemudian diedarkan melalui
pembuluh limfe. Transportasi dilakukan oleh darah, cairan limfe (getah bening) dan cairan
intraseluler. Darah manusia terdiri atas dua bagian yaitu sel darah dan cairan darah.
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah, pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran darah.
a) Darah
Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel darah. Plasma
darah terdiri dari 90% air, 0,8% protein-protein darah seperti immunoglobin,
albumin, hormon, fibrinogen, albumin, dan globulin, 0,9% mineral yang terdiri atas
NaCl, natrium bikarbonat, garam kalsium, fosfor, magnesium dan besi, 0,1% berupa
sejumlah bahan organik , yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat, asam amino, enzim,
dan antigen, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi. Adapun fungsi dari plasma darah
adalah untuk mengatur tekanan osmotik, mengangkut sari-sari makanan, mengngkut
sisa-sisa metabolisme, dan mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi tubuh.
Plasma darah yang tidak mengandung protein penggumpal darah (fibrinogen dan
protrombin) disebut serum. Dalam serum terdapat antibodi, yaitu protein yang
membantu melawan infeksi.
b) Sel-Sel Darah
Sel darah merah atau dikenal sebagai eritrosit adalah sel darah yang
berwarna merah. Warna merah disebabkan oleh adanya kandungan hemoglobin.
Hemoglobin adalah senyawa yang berfungsi mengangkut oksigen dan
karbondioksida melalui pembuluh darah. Eritrosit berbentuk kepingan bikonkaf
(berbentuk cekung dengan bagian tengah agak gepeng yang berfungsiuntuk
pengoptimalan pertukaran oksigen) dan tidak berinti yang membuat eritrosit
tidakmemiliki DNA dengan diameter 8 μm dan ketebalan 2 μm. Kadar eritrosit di
dalam darah manusia dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan lingkungan.
Normalnya, eritrosit memiliki masa hidup hingga 120 hari. Ketika sudah
lewat 120 hari membrane sel akan rapuh dan pecah
kemudiandimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh
sel-sel retikuloendotelium. Zat besi dilepas kembali ke dalam darah untuk
kemudian diangkut kembali ke sumsum tulang dan hati. Hemoglobin diubah
menjadi pigmen Bilirubin (pigmen empedu) dan disekresi oleh hati ke dalam
empedu. Zat tersebut berguna untuk emulsi lemak.Zat ini dikeluarkan oleh saluran
empedu yang bermuara di usus. Zat besi yang bermuara di Hb tidak dikeluarkan,
melainkan digunakan lagi untuk eritrosit baru.Penyumbatan saluran empedu dapat
terjadi karena infeksi atau penyumbatan sel-sel hati, yang menyebabakan empedu
beredar bersama aliran darah yang bila dibiarkan dapat memicu penyakit kuning.
Sel darah putih(leukosit)
Sel darah putih memiliki inti. Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel
darah putih sebagian dibuat di sumsum tulang (granulosit, monosit, dan
limfosit), sebagian lagi dalam jaringan limfa (limfosit dan sel-sel plasma). Jumlah
sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah sel
sendiri tergantung dari seberapa jumlah bibit penyakit yang masuk dan jika terjadi
infeksi maka akan terjadi peningkatan jumlah sel. Kemampuan leukosit untuk
menembus kapiler disebut diapedesis.
Jenis-Jenis Leukosit:
6. Limfosit : Ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B. Keduanya berfungsi
untuk menjaga imunitas (kekebalan) tubuh. Sel T4 : imunitas seluler. Sel
B4 : imunitas humoral
Keping Darah(trombosit)
C. Penggologan Darah
Sistem golongan darah yang umum dikenal adalah sistem ABO dan rhesus.
Sebelum transfusi darah, terlebih dahulu dilakukan penentuan golongan darah antara
resipien dan donornya, sehingga darah dapat dicari kesesuaiannya. Pengujian darah
dilakukan dengan cara:
Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A menggumpal,
maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak
menggumpal, kemungkinan golongan darahnya B atau O. Apabila diuji dengan aglutinin
B menggumpal, kemungkinan golongan darahnya B atau AB. Akan tetapi bila tidak
menggumpal, maka kemungkinan golongan darah A atau O.
Uji golongan darah sistem rhesus ini dilakukan menggunakan serum anti-D. Analisis
golongan darahnya ditentukan melalui ada tidaknya penggumpalan pada serum.
1. Rhesus POSITIF
Disebabkan oleh jika seorang ibu memiliki Rh- dan ayah memiliki Rh+, maka
akan ada kemungkinan bahwa bayi dalam kandungan dapat memiliki Rh+,untuk
kehamilan pertama kemungkinan besar bayi akan lahir dengan selamat,namun terdapat
kemungkinan juga bahwa untuk kehamilan berikutnya dapat mengancam nyawa bayi
dalam kandungan karena ibu telah menghasilkan antibodi Rh terhadap sel darah merah
Rh+ anak yang mungkin menembus plasenta dan masuk ke sistem sirkulasi ibu.
Akibatnya terdapat kerusakan sel darah merah anak yang dapat menyebabkan kematian.
D. Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah,dikenal istilah donor dan resipien. Donor adalah
orang yang memberikan darahnya pada orang lain, sedangkan resipien adalah orang yang
menerima sumbangan darah. Sangat penting untuk memperhatikan golongan darah
seseorang sebelum dilakukan transfusi. Golongan darah yang dapat ditransfusikan ke
beberapa golongan darah disebut donor universal, contoh golongan darah Okarena sel-sel
gol. darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini
dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan
cepat, namun tetap lebih baik jika resipien dan pendonor memiliki golongan darah yang
sama. Golongan darah yang bisa menerima darah dari berbagai golongan disebut resipien
universal, contoh golongan darah AB.
E. Pembuluh Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran yang mengedarkan darah ke
seluruh bagian tubuh manusia. Pembuluh ini mengedarkan sel-sel darah, nutrisi, dan
oksigen ke jaringan tubuh serta mengangkut limbah dan karbondioksida untuk
dikeluarkan dari tubuh. Pembuluh darah sangat penting bagi kelangsungan hidup karena
semua jaringan tubuh bergantung kepadanya. Terdapat lima jenis pembuluh darah, yaitu
arteri, yang membawa darah dari jantung; arteriol; pembuluh kapiler, tempat terjadinya
pertukaran air dan bahan-bahan kimia antara darah dengan jaringan tubuh; venula; serta
vena, yang membawa darah dari pembuluh kapiler kembali ke jantung. Istilah vaskular,
yang berarti 'berkaitan dengan pembuluh darah', berasal dari bahasa Latin vas, yang
berarti 'pembuluh'. Beberapa bagian tubuh, misalnya tulang rawan, epitelium, serta lensa
dan kornea mata, tidak memiliki pembuluh darah sehingga disebut avaskular. Ada 3
macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah
halus).Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari bilik menuju
pembuluh nadi (arteri) pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa darah dari
jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen.
1. Pembuluh Nadi
Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung. Pembuluh nadi adalah pembuluh yang
mengalirkan darah keluar jantung.
Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung
menuju ke seluruh tubuh. Aorta bercabang – cabang, makin lama makin
kecil dan disebut pembuluh nadi ( arteri ). Arteri bercabang-cabang lagi
makin kecil disebut arteriola. Arteriola bercabang halus di seluruh tubuh
dan disebut kapiler. Kapiler sangat halus dan tersusun oleh satu lapis
jaringan endotelium. Kapiler dapat masuk melalui sel-sel tubuh. Disinilah
terjadi pertukaran gas, air dan garam mineral ataupun larutan bahan
organik dan kapiler darah dengan sel-sel tubuh. Kapiler - kapiler akan
saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan
venula. Darah yang telah beredar dari seluruh tubuh melewati venula dan
menuju vena yang lebih besar, kemudian akhirnya menuju vena
kana( pembuluh balik tubuh ) dan kembali ke jantung.
Pembuluh nadi paru – paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik
kanan menuju pau-paru ( pulmo ). Pembuluh ini banyak mengandung
karbondioksida yang akan dilepaskan ke paru-paru yaitu di alveolus darah
melepas karbon dioksida dan mengikat oksigen. Dari kapiler di paru –
paru, darah akan menuju ke venula, kemudian ke vena pulmonalis dan
kembali ke jantung.
2. Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah kapiler merupakan cabang dari saluran halus yang
berhubungan langsung dengan jaringan. Saluran halus ini adalah merupakan
bagian dari pembuluh nadi yaitu arteriol. Arteriol adalah arteri bercabang yang
membentuk saluran pembuluh darah yang berfungsi pada mekanisme peredaran
darah pada manusia dengan diameter yang lebih kecil.
Saat berelaksasi ( diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke
jantung melalui vena. Pembuluh balik ini merupakan tempat masuknya darah ke
jantung. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katub , yaitu
valvula semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai
berikut:
a) Vena Kafa
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam
ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.
Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida selanjutnya dialirkan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di
dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium
kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah
bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
G. Peredaran darah manusia
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri
dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru
dan kembali ke jantung.
Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya
akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis. Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan
pembuluh darah. Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke
kapiler :
Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada
jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya
menuju jantung.
H. Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di
infiltrasi oleh lipid (lemak).
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah.
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis.
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur :
5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.
7. Hemofilia yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku
(diturunkan secara hereditas).
8. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak
terkendali.
9. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari
antibodi yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin yang bersifat menurun.
11. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
12. Penyakit jantung koroner (PJK ) yaitu penyempitan arterikoronaria yang
mengangkut oksigen ke jantung.
Amfibi merupakan hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam yakni di air dan di
daratan. Sistem peredaran darah katak adalah sistern peredaran darah ganda dan tertutup.
Jantung katak terbagi menjadi tiga ruangan yaitu serambi kiri dan serambi kanan serta
satu bilik. Jantung (serambi kanan) menuju bilik kanan ke paru-paru menuju jantung
(serambi kiri) ke bilik kiri selanjutnya ke seluruh tubuh.
9. Reptil
Reptil hewan berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Sistem
peredaran darah pada reptil yaitu ganda dan tertutup. Jantung reptilia memiliki empat
ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Sekat antara bilik kiri
dan bilik kanan tidak sempurna. Bilikkanan menuju paru-paru ke serambi kiri menuju
bilik kiri ke seluruh tubuh.
10. Aves
Sistem peredaran darah pada aves adalah ganda dan tertutup. Jantung burung terdiri atas
4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Serambi kanan menuju bilik kanan ke paru-paru
selanjutnya ke serambi kiri bilik kiri ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke serambi kanan.
Xilem dan floem merupakan jaringan transportasi pada tumbuhan yang memiliki
peran untuk mengangkut air dan mineral. Pada tahap awal, air dan mineral akan diserap
oleh akar kemudian akan diangkut oleh xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat
makanan yang sudah dibuat di daun akan di angkut oleh floem ke bagian tubuh tumbuhan
yang memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem merupakan jaringan pengangkut yang salurannya terpisah.
Xilem yang berada di akar akan bersambung dengan xilem yang berada di batang dan
daun. Begitu juga Floem akan bersambung ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi pada tumbuhan melalui xilem Air dan garam mineral akan diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem). Sistem transportasi/pengangkutan zat pada tumbuhan
melalui xilem dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a Pengangkutan intravaskuler, yaitu pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ekstravaskuler, yaitu pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas
pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan
arah horizontal. Proses pengangkutan ini di dalam akar melalui: Bulu akar Epidermis
Korteks Endodermis Xilem
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengedarkan
berbagai zat yang berguna di dalam tubuh dan pengambilan berbagai zat yang tidak
diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas
darah, pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran darah. Pada sistem peredaran
darah memiliki kelainan atau penyakit diantaranya yaitu arteriosklerosis, anemia, varises dan
lain sebagainya. Teknologi pada sistem peredaran darah yaitu Ekokardiograf
(echocardiography ECG ), pemindaian dengan bahan radioaktif, Angioplastia,dan Operasi
bypass jantung.
Tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga memiliki sistem transportasi. Hewan
juga memiliki peredaran darah sehingga hewan-hewan dapat hidup dalam peredaran darah,
terdapat alat-alat peredaran darah pada hewan yang sangat diperlukan dalam mengedarkan
darah, memompa darah dan mengirim kembali darah. Sistem peredaran darah pada hewan
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem
peredaran darah tertutup.
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Transportasi tumbuhan melalui jaringan pengangkut. Ada
dua jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan diatas pembaca mengharapkan mampu menambah wawasan
yang lebih dalam mengenal konsep dasar IPA, serta mampu mempraktikan mengenai
pembahasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA