Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH KONSEP DASAR IPA

“SISTEM ORGAN TRANSPORTASI DAN SIRKULASI”


Disusun untuk Memenuhi Tugas Konsep Dasar Ipa
DosenPembimbing Dra. Lilik Bintartik, M.Pd.

Disusun Oleh :
Offering G9
Kelompok 3

DEA SINDY RAMADHANI - 190151602689


ELOK EKA WARDANI - 190151602518
NATALIA NOFITASARI - 190151602405

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah, rahmat,
dan hidayah-Nya akhirnya kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis. Dalam proses penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima
kasih dengan penuh rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:
1. Dra. Lilik Bintartik, M.Pd selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar Ipa yang telah
memberikan bimbingannya hingga terselesaikannya makalah ini.
2.  Teman-teman seperjuangan yang senantiasa memberi masukan untuk penyusun
dalam menyelesakan makalah ini.
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penyusun mengharapkan masukan
baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Blitar, 26 Januari 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN
  
A.    Latar Belakang

Setiap organisme pasti melakukan metabolisme yang berlangsung dalam setiap sel.
Untuk mengangkut bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan metabolisme, maka perlu
dilakukan peredaran materi(bahan yang diperlukan) melalui sitem sirkulasi. Di dalam sitsem
sirkulasi selain mengangkut bahan untuk metabolisme juga mengangkut hormon, oksigen, dan
sisa metabolisme.

Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengangkut berbagai zat
di dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem peredaran darah
dan sistem limfa.Komponen sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah , jantung, dan
pembuluh darah. Komponen sistem peredaran getah bening(limfa) terdiri dari cairan limfa,
pembuluh limfa  dan kelenjar limfa.

Dari uraian diatas, pembahasan mengenai sistemorgan transportasi dan sirkulasi


sangatlah penting untuk dibahas. Maka dari itu penyusun membuat makalah ini untuk
mempermudah pemahaman dan memenuhi tugas kelompok dalam menempuh mata kuliah
Konsep Dasar Ipa.

B.     Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan sistem transportasi dan sirkulasi?
2. Bagaimana mekanisme transportasi dan sirkulasi?
3. Bagaimana upaya menjaga kesehatan organ transportasi?
4. Apa saja penyakit yang dapat menyerang sistem organ transportasi?
C.    Tujuan
Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan ditulisnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui tentang sistem transportasi dan sirkulasi
2. Mengetahui mekanisme transportasi dan sirkulasi
3. Mengetahui upaya menjaga kesehatan organ transportasi
4. Mengetahui jenis penyakit yang menyerang sistem organ transportasi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian sistem transportasi dan sirkulasi


Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengedarkan berbagai
zat yang berguna di dalam tubuh dan pengambilan berbagai zat yang tidak diperlukan untuk
dikeluarkan dari tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia dibagi menjadi dua, yaitu sistem
peredaran darah dan sistem limfa.

Alat transportasi pada manusia yang utama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah. Selain peredaran darah,
pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) kemudian diedarkan melalui
pembuluh limfe. Transportasi dilakukan oleh darah, cairan limfe (getah bening) dan cairan
intraseluler. Darah manusia terdiri atas dua bagian yaitu sel darah dan cairan darah.

B. Komponen sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas darah, pembuluh darah, dan jantung
sebagai pusat peredaran darah.

a) Darah

Darah berguna untuk menjadi pengangkut bahan/zat makanan, oksigen, sisa-sisa


metabolisme, dan hormon di dalam badan manusia, selain itu darah juga menjadi
penjaga kadar asam-basa cairan tubuh dan pengontrol suhu badan. Darah terdiri dari
plasma darah (90%) dan sel darah(10%).

Darah terdiri dari 2 komponen utama, plasma darah dan sel-sel darah. Plasma
darah terdiri dari 90% air, 0,8% protein-protein darah seperti immunoglobin,
albumin, hormon, fibrinogen, albumin, dan globulin, 0,9% mineral yang terdiri atas
NaCl, natrium bikarbonat, garam kalsium, fosfor, magnesium dan besi, 0,1% berupa
sejumlah bahan organik , yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat, asam amino, enzim,
dan antigen, gas terlarut, serta zat hasil ekskresi. Adapun fungsi dari plasma darah
adalah untuk mengatur tekanan osmotik, mengangkut sari-sari makanan, mengngkut
sisa-sisa metabolisme, dan mengedarkan hormon untuk mengatur fungsi tubuh.

Protein darah yang berperan penting ada 4 yaitu:

1) Hormon penting untuk kerja fisiologi alat tubuh.


2) Fibrinogen penting untuk proses pembekuan darah
3) Albumin penting untuk menjaga tekanan osmotik darah
4) Globulin penting untuk membentuk zat kekebalan.Zat kekebalan ialah zat
yang berfungsi untuk menghalang benda-benda asing atau kuman yang masuk
ke dalam tubuh.

Plasma darah yang tidak mengandung protein penggumpal darah (fibrinogen dan
protrombin) disebut serum. Dalam serum terdapat antibodi, yaitu protein yang
membantu melawan infeksi.

b) Sel-Sel Darah

 Sel darah merah(eritrosit)

Sel darah merah atau dikenal sebagai eritrosit adalah sel darah yang
berwarna merah. Warna merah disebabkan oleh adanya kandungan hemoglobin.
Hemoglobin adalah senyawa yang berfungsi mengangkut oksigen dan
karbondioksida melalui pembuluh darah.  Eritrosit berbentuk kepingan bikonkaf
(berbentuk cekung dengan bagian tengah agak gepeng yang berfungsiuntuk
pengoptimalan pertukaran oksigen) dan tidak berinti yang membuat eritrosit
tidakmemiliki DNA dengan diameter 8 μm dan ketebalan 2 μm. Kadar eritrosit di
dalam darah manusia dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan lingkungan.

Proses pembentukan eritrosit berlangsung di dalam sumsum tulang belakang


dan prosesnya dikenal dengan istilah eritropoiesis akan tetapi saat masih dalam
kandungan dibentuk dalam hati dan limpa.

Fungsi utama Hb adalah mengangkut oksigen dari paru-paru dan


mengedarkannya ke seluruh jaringan tubuh.  Secara sederhana dapat dikatakan
bahwa di paru-paru terjadi reaksi sederhana antara Oksigen dengan Hb, sebagai
berikut :

2Hb2 + 4O 2 → 4HbO2

Oksihemoglobin (4HbO2) akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai


di sel-sel tubuh ,terjadi reaksi pelepasan oksigen oleh Hb sebagai berikut:

4HbO2 → 2Hb2 + 4O 2

Normalnya, eritrosit memiliki masa hidup hingga 120 hari. Ketika sudah
lewat 120 hari membrane sel akan rapuh dan pecah
kemudiandimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati. Hemoglobin dicerna oleh
sel-sel retikuloendotelium. Zat besi dilepas kembali ke dalam darah untuk
kemudian diangkut kembali ke sumsum tulang dan hati. Hemoglobin  diubah
menjadi pigmen Bilirubin (pigmen empedu) dan disekresi oleh hati ke dalam
empedu. Zat tersebut berguna untuk emulsi lemak.Zat ini dikeluarkan oleh saluran
empedu yang bermuara di usus. Zat besi yang bermuara di Hb tidak dikeluarkan,
melainkan digunakan lagi untuk eritrosit baru.Penyumbatan saluran empedu dapat
terjadi karena infeksi atau penyumbatan sel-sel hati, yang menyebabakan empedu
beredar bersama aliran darah yang bila dibiarkan dapat memicu penyakit kuning.
 Sel darah putih(leukosit)

Sel darah putih/leukosit berfungsi dalam menjaga kekebalan dan pertahanan


tubuh. Leukosit ini bertugas untuk menetralkan bakteri dan kuman yang masuk
melalui aliran darah atau dari luka yang terbuka. Leukosit bisa melakukan hal
tersebut karena mempunyai sifat amoeboid yang membuatnya dapat bergerak
bebas dan sifat fagositosis atau memangsa bakteri dan sel-sel yang telah
mati.Bentuk sel ini bisa berubah-ubah dengan ukuran 10-12 μm..

Sel darah putih memiliki inti. Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel
darah putih sebagian dibuat di sumsum tulang (granulosit, monosit, dan
limfosit), sebagian lagi dalam jaringan limfa (limfosit dan sel-sel plasma). Jumlah
sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Jumlah sel
sendiri tergantung dari seberapa jumlah bibit penyakit yang masuk dan jika terjadi
infeksi maka akan terjadi peningkatan jumlah sel. Kemampuan leukosit untuk
menembus kapiler disebut diapedesis.

Jenis-Jenis  Leukosit:

1.      Granulosit : Leukosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir


kasar (granula). Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.

2.      Agranulosit  : Leukosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola.


Jenisnya adalah limfosit dan monosit.

3.      Eosinofil   : Mengandung granula berwama merah (Warna Eosin)


disebut juga Asidofil. Berfungsi melawan reaksi besar terutama infeksi
cacing dengan cara menghancurkan dinding luar ke tubuh cacing.

4.      Basofil      : Mengandung granula berwarna biru (Warna Basa) yaitu


histamin. Berfungsi pada reaksi alergi atau melawan protein asing yang
masuk.
5.      Neutrofil   : Ada dua jenis sel yaitu Neutrofil Batang dan Neutrofil
Segmen. Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear).
Berfungsi sebagai fagosit.

6.      Limfosit    : Ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B. Keduanya berfungsi
untuk menjaga imunitas (kekebalan) tubuh.  Sel T4 : imunitas seluler. Sel
B4 : imunitas humoral

7.      Monosit     : Merupakan leukosit dengan ukuran paling besar.

 Keping Darah(trombosit)

  Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna,


tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah
pecah.Trombosit berukuran 2-3 μm dan berfungsi dalam fungsi
pertahanan dan proses pembekuan darah/penggumpalan darah (kondisi
dimana dinding pembuluh darah yang rusak ditutup fibrin agar
pendarahan berhenti).Trombosit di produksi pada sumsum merah. Dan
hanya memiliki 8-10 hari masahidup,kemudian akan dihancurkan oleh
limfa.

Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000-500.000 sel/cc.


Terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain adalah
Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor). Pada masa embrio (janin) sel-sel
darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary
haemopoiesis). Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih
oleh sumsum tulang.Mekanisme pembekuan darah berlangsung seperti
diagram berikut.
Penjelasan skema :

Pada saat terjadi luka, trombosit pecah mengeluarkan


trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase mengubah protombin
menjadi trombin dengan dibantu oleh ion Ca2+ dan vitamin
K.Kemudian trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin.

C.    Penggologan Darah

Sistem golongan darah yang umum dikenal adalah sistem ABO dan rhesus. 

 Golongan darah sistem ABO ditemukan oleh Karl Landsteiner. Penggolongan


darah sistem ini didasarkan pada aglutinogen dan aglutinin pada darah.
Aglutinogen adalah antigen yang menempel di permukaan eritrosit. Aglutinin
adalah antibodi yang terdapat di plasma darah. Untuk lebih jelasnya tentang
golongan darah ABO.
Apabila pada sel darah merah seseorang tidak terdapat aglutinogen A/B, darah
digolongkan O. Jika hanya terdapat aglutinogen A, darah digolongkan A. Jika terdapat
aglutinogen B, darah digolongkan B; dan jika terdapat aglutinogen A dan B, darah
digolongkan AB. Pengujian Golongan darah dapat dilihat dalam table berikut ini :

Sebelum transfusi darah, terlebih dahulu dilakukan penentuan golongan darah antara
resipien dan donornya, sehingga darah dapat dicari kesesuaiannya. Pengujian darah
dilakukan dengan cara:

Jika darah seseorang yang diuji dicampur dengan serum aglutinin A menggumpal,
maka kemungkinan golongan darah orang tersebut adalah A atau AB. Jika darah tidak
menggumpal, kemungkinan golongan darahnya B atau O. Apabila diuji dengan aglutinin
B menggumpal, kemungkinan golongan darahnya B atau AB. Akan tetapi bila tidak
menggumpal, maka kemungkinan golongan darah A atau O.
 Uji golongan darah sistem rhesus ini dilakukan menggunakan serum anti-D. Analisis
golongan darahnya ditentukan melalui ada tidaknya penggumpalan pada serum.

Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu:

1. Rhesus POSITIF

2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)

Seseorang yang memiliki faktor Rh dalam darahnya disebut bergolongan Rh+,


sedangkan orang yang tidak memiliki faktor Rh dalam darahnya disebut bergolongan
darah Rh-. Faktor Rh tidak begitu berpengaruh pada transfusi darah,hanya saja dalam
beberapa kasus dapat menyebabkan kematian bayi dalam kandungan.

Disebabkan oleh jika seorang ibu memiliki Rh- dan ayah memiliki Rh+, maka
akan ada kemungkinan bahwa bayi dalam kandungan dapat memiliki Rh+,untuk
kehamilan pertama kemungkinan besar bayi akan lahir dengan selamat,namun terdapat
kemungkinan juga bahwa untuk kehamilan berikutnya dapat mengancam nyawa bayi
dalam kandungan karena ibu telah menghasilkan antibodi Rh terhadap sel darah merah
Rh+ anak yang mungkin menembus plasenta dan masuk ke sistem sirkulasi ibu.
Akibatnya terdapat kerusakan sel darah merah anak yang dapat menyebabkan kematian.

Berikut hasil table uji golongan darah dengan sistem rhesus:

D. Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah,dikenal istilah donor dan resipien. Donor adalah
orang yang memberikan darahnya pada orang lain, sedangkan resipien adalah orang yang
menerima sumbangan darah. Sangat penting untuk memperhatikan golongan darah
seseorang sebelum dilakukan transfusi. Golongan darah yang dapat ditransfusikan ke
beberapa golongan darah disebut donor universal, contoh golongan darah Okarena sel-sel
gol. darah O tidak mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini
dapat ditransfusikan ke hampir setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan
cepat, namun tetap lebih baik jika resipien dan pendonor memiliki golongan darah yang
sama. Golongan darah yang bisa menerima darah dari berbagai golongan disebut resipien
universal, contoh golongan darah AB.

E. Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran yang mengedarkan darah ke
seluruh bagian tubuh manusia. Pembuluh ini mengedarkan sel-sel darah, nutrisi, dan
oksigen ke jaringan tubuh serta mengangkut limbah dan karbondioksida untuk
dikeluarkan dari tubuh. Pembuluh darah sangat penting bagi kelangsungan hidup karena
semua jaringan tubuh bergantung kepadanya. Terdapat lima jenis pembuluh darah, yaitu
arteri, yang membawa darah dari jantung; arteriol; pembuluh kapiler, tempat terjadinya
pertukaran air dan bahan-bahan kimia antara darah dengan jaringan tubuh; venula; serta
vena, yang membawa darah dari pembuluh kapiler kembali ke jantung. Istilah vaskular,
yang berarti 'berkaitan dengan pembuluh darah', berasal dari bahasa Latin vas, yang
berarti 'pembuluh'. Beberapa bagian tubuh, misalnya tulang rawan, epitelium, serta lensa
dan kornea mata, tidak memiliki pembuluh darah sehingga disebut avaskular. Ada 3
macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah
halus).Pada saat jantung berkontraksi (sistol), darah akan keluar dari bilik menuju
pembuluh nadi (arteri) pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawa darah dari
jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen.
1. Pembuluh Nadi

Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung. Pembuluh nadi adalah pembuluh yang
mengalirkan darah keluar jantung.

Karakteristik Pembuluh Nadi:

1. Tempat Agak ke dalam


2. Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
3. Aliran darah Berasal dari jantung
4. Denyut terasa
5. Katup Hanya disatu tempat dekat jantung yaitu (valvula semilunaris )
6. Bila ada luka Darah memancar keluar
7. Secara anatomi, pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan yaitu jaringan
ikat, otot polos dan jaringan endotelium )

Berdasarkan ukurannya, pembuluh nadi dibedakan sebagai berikut:

a. Pembuluh nadi besar ( aorta )

Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung
menuju ke seluruh tubuh. Aorta bercabang – cabang, makin lama makin
kecil dan disebut pembuluh nadi ( arteri ). Arteri bercabang-cabang lagi
makin kecil disebut arteriola. Arteriola bercabang halus di seluruh tubuh
dan disebut kapiler. Kapiler sangat halus dan tersusun oleh satu lapis
jaringan endotelium. Kapiler dapat masuk melalui sel-sel tubuh. Disinilah
terjadi pertukaran gas, air dan garam mineral ataupun larutan bahan
organik dan kapiler darah dengan sel-sel tubuh. Kapiler - kapiler akan
saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan
venula. Darah yang telah beredar dari seluruh tubuh melewati venula dan
menuju vena yang lebih besar, kemudian akhirnya menuju vena
kana( pembuluh balik tubuh ) dan kembali ke jantung.

b. pembuluh nadi paru – paru ( arteri pulmonalis )

Pembuluh nadi paru – paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik
kanan menuju pau-paru ( pulmo ). Pembuluh ini banyak mengandung
karbondioksida yang akan dilepaskan ke paru-paru yaitu di alveolus darah
melepas karbon dioksida dan mengikat oksigen. Dari kapiler di paru –
paru, darah akan menuju ke venula, kemudian ke vena pulmonalis dan
kembali ke jantung.

2. Pembuluh Kapiler
Pembuluh darah kapiler merupakan cabang dari saluran halus yang
berhubungan langsung dengan jaringan. Saluran halus ini adalah merupakan
bagian dari pembuluh nadi yaitu arteriol. Arteriol adalah arteri bercabang yang
membentuk saluran pembuluh darah yang berfungsi pada mekanisme peredaran
darah pada manusia dengan diameter yang lebih kecil.

Pembuluh kapiler ( pembuluh rambut )merupakan pembuluh paling halus


yang terdiri atas satu lapis sel. Pembuluh ini menghubungkan pembuluh nadi dan
pembuluh balik. Pembuluh ini yang berhubungan dengan sel-sel tubuh, untuk
mentranspor zat makanan dan oksigen.
3. Pembuluh balik ( vena )

Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke


jantung, yang umumnya mengandung karbon dioksida.

Karakteristik Pembuluh Vena:

o Dinding pembuluh tipis, tidak elastis


o Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-
biruan)
o Aliran darah Menuju jantung
o Denyut tidak terasa
o Katup disepanjang pembuluh
o Bila ada luka darah tidak memancar
o Pembuluh disusun oleh tiga lapisan
o Tekanan pembuluh balik lebih lemah dibandingkan dengan tekanan pembuluh
nadi

Saat berelaksasi ( diastol ), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke
jantung melalui vena. Pembuluh balik ini merupakan tempat masuknya darah ke
jantung. Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katub , yaitu
valvula semilunaris. Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai
berikut:

a) Vena Kafa

Vena kafa bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil, yaitu


vena. Vena bercabang-cabang lagi menjadi kapiler vena yang disebut venula.
Venula berada di dalam sel-sel tubuh dan berhubungan dengan kapiler arteri.
Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

 Vena kafa superior


Vena ini membawa darah yang mengandung karbon dioksida dari bagian atas tubuh
(kepala, leher, dan anggota badan atas) ke serambi jantung.
 Vena kafa inferior
Vena ini membawa darah yang mengandung karbon dioksida dari bagian tubuh
lainnya dan anggota badan bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
b) Vena pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung 02 dari paru-paru ke serambi kiri
jantung.
F. Jantung
Jantung manusia terletak di rongga dada sebelah kiri, di atas diafragma. Jantung
manusia mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna dan terletak di dalam rongga
dada serta terbungkus oleh selaput pembungkus jantung atau perikardia. Perikardia terdiri
dari dua lapis, yakni lamina pariestalis ( sebelah luar ) dan lamina viseralis ( menempel di
dinding jantung . Diantara kedua lapis ini terdapat kavum perikardia yang berisi carian
perikardia.
Jantung terdiri dari empat ruang, yakni dua serambi ( atrium ) dan dua bilik
( ventrikel ). Pada dasarnya, fungsi serambi adalah sebagai tempat lewatnya darah dari
luar jantung ke bilik. Akan tetapi, serambi juga dapat berfungsi sebagai pompa yang
lemah sehingga membantu aliran darah dari serambi ke bilik. Bilik memberi tenaga yang
mendorong darah ke paru-paru dan sistem sirkulasi tubuh.
Jantung dibentuk terutama oleh tiga jenis otot jantung (miokardia) yaitu otot
serambi, otot bilik, serta serabut otot perangsang dan penghantar khusus. Pada sekat
antara kedua serambi terdapat simpul saraf yang merupakan simpul saraf tak sadar.
Simpul saraf ini bercabang-cabang ke otot serambi jantung kemudian keluar sebagai
suatu berkas yang disebut berkas His. Berkas ini menuju sekat di antara kedua bilik dan
akhirnya bercabang-cabang ke seluruh bilik. Selain itu, jantung dipengaruhi juga oleh
saraf simpatetik dan parasimpatetik (nervus vagus).

Rangsangan saraf parasimpatetik menurunkan frekuensi denyut jatung, sedangkan


rangsangan saraf simpatetik meningkatkan frekuensi denyut jantung. Otot bilik jantung
lebih tebal daripada otot bagian serambi dan bagian sebelah kiri lebih tebal daripada
bagian kanan. Diantara serambi dan bilik jantung terdapat katup atrioventrikuler (valvula
bikuspadalis) yang berfungsi mencegah aliran darah dari bilik ke serambi selama sistol.
Katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) mencegah aliran balik dari aorta dan
arteri pulmonalis ke bilik selam diastol.

1) Cara kerja jantung


Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut
diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang
jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor)
dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam
ventrikel kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke
dalam ventrikel kanan. Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup
pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru.

Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang
mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan
karbondioksida selanjutnya dialirkan. Darah yang kaya akan oksigen mengalir di
dalam vena pulmonalis menuju ke atrium kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan
jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner. Darah dalam atrium
kiri akan didorong menuju ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah
bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh).
Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
G. Peredaran darah manusia
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang
dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati
jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri
dari :
1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari
bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen
bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya
karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru
dan kembali ke jantung.

Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui
arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya
akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena
pulmonalis. Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas
penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan
pembuluh darah. Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke
kapiler :

a. Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari


pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
b. Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang
melalui kapiler tersebut akan berkurang

Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada
jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya
menuju jantung.
H. Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:
1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak
berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di
infiltrasi oleh lipid (lemak).
2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya
jumlah eritrosit dalam darah.
3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis.
4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur :
5. Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
6. Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.
7. Hemofilia yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku
(diturunkan secara hereditas).
8. Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak
terkendali.
9. Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari
antibodi yang berasal dari ibu.
10. Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk
hemoglobin yang bersifat menurun.
11. Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
12. Penyakit jantung koroner (PJK ) yaitu penyempitan arterikoronaria yang
mengangkut oksigen ke jantung.

I. TEKNOLOGI PADA SISTEM PEREDARAN DARAH


1. Ekokardiograf ( echocardiography ECG )
ECG merupakan suatu tekhnik untuk mengetahui struktur internal dan
gerakan jantung serta pembuluh darah yang besar tanpa memasukkan alat ke
dalam tubuh pasien. Caranya, gelombang ultrasonik diarahkan ke dada pasien
menggunakan transduser. Kemudian, transduser betindak sebagai penerima
pantulan balik gelombang ultrasonik ( echo ) untuk membntuk bayangan.
Gambaran yang dibentuk oleh pantulan dipindahkan ke layar, yang dapat
menampilkan gambaran bagian dalam jantung, ukuran dan gerakan dinding
ventrikel, anatomi dan gerakan katup, arah aliran darah, dan tumor di jantung.
Ekokardiografi berguna untuk mendiagnosis penyakit dan gangguan pada
katup jantung, penyakit jantung bawaan, gagal jantung, tumor di jantung dan
gangguan fungsi ventrikel kiri.
2. Pemindaian dengan bahan radioaktif
Cara ini merupakan cara yang aman untuk mendeteksi penyakit jantung.
Pada dasarnya metode ini dilakukan untuk mengetahui aliran darah di arteri
jantung dan untuk mengetahui fungsi ventrikel. Pasien disuntik dengan bahan
radioaktif yang tidak berbahaya. Kemudian, pasien berbaring dan di bagian
jantung di periksa dengan detektor sinar gamma. Detektor akan merekam gambar
jantung dan dari rekaman tersebut dapat dibuat foto palaroidnya.
Satu-satunya ketidaknyamanan adalah saat pasien disuntik menggunakan
jarum suntik. Metode ini hampir tidak menimbulkan komplikasi metude ini
digunakan untuk memeriksa rasa nyeri dada atau memastikan hasil uji dari
penggunaan metode lain dan memeriksa hasil terapi jantung atau operasi bypass.
3. Angioplastia
Cara ini dilakukan untuk membuka aliran darah pada pembuluh darah yang
tersumbat oleh plak (timbunan lemak ). Caranya, balon yang masih kempis
diletakkan pada tabung kecil panjang ( kateter ), kemudian dimasukkan ke dalam
bagian arteri yang tersumbat. Setelah letaknya tepat, balon digelembungkan. Saat
balon membesar, plak akan terdorong keluar, arteri melebar, dan aliran darah
kembali lancar.
4. Operasi bypass jantung
Operasi bypass sering dilakukan terhadap pasien yang menderita penyumbatan
pembuluh darah arteri jantung. Pada operasi bypass, dilakukan pencangkokan
pembuluh darah baru dari aorta menuju ke jantung. Untuk itu diperlukan vena
dari bagian tubuh lain untuk menggantikan jalur arteri jantung yang tersumbat.

J. SISTEM PEREDARAN GETAH BENING (PEMBULUH LYMPHE)


Pembuluh Lymphe disebut juga pembuluh getah bening. Peredaran getah bening
merupakan peredaran terbuka, yaitu dimulai dari dalam jaringan dan berakhir pada
pembuluh balik bawah selangka.
1. Sistem pembuluh lymphe dada kiri (duktus toraksikus), mengalirkan cairan
kepembuluh vena bawah selangka kiri.
2. Sistem pembuluh lymphe dada kanan (duktus limfatikus dexter)mengalirkan
cairan lymphe dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung dan lengan kanan ke
vena bawah selangka kanan. Pada beberapa tempat pertemuan pembuluh-
pembuluh lymphe terdapat kelenjar-kelenjar lymphe. Didalam kelenjar tersebut
sel darah putih yang disebut limfosit dimatangkan agar bekerja sesuai fungsinya
yaitu membunuh kuman.

Beberapa kelenjar lymphe tersebut adalah:

1. Kelenjar-kelenjar lymphe dilipatan siku, ketiak, lutut,paha dan leher.


2. Kelenjar lymphe di selaput lender usus.
3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.
4. Tonsil dan amandel.
5. Adenoid di dinding tekak.

K. Sistem Transportasi Pada Hewan


Hewan-hewan juga memiliki peredaran darah sehingga hewan-hewan dapat hidup
dalam peredaran darah, terdapat alat-alat peredaran darah pada hewan yang sangat
diperlukan dalam mengedarkan darah, memompa darah dan mengirim kembali darah.
Perderan darah pada hewan hampir sama dengan peredaran darah pada manusia, yang
membedakannya hanya alat-alat peredaran pada manusia. Darah pada hewan ada yang
berbeda-beda dan ada juga yang sama. sistem transportasi pada hewan dibagi menjadi
dua yaitu sistem transportasi pada hewan invertebrata dan sistem transportasi pada hewan
vertebrata. Sistem peredaran darah pada hewan dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem peredaran darah tertutup.
1. Peredaran darah terbuka
Sistem peredaran darah terbuka umumnya hampir tidak berwarna. Peredaran darah
terbuka ini mengandung pigmen pernapasan berupa hemoglobin, hemosianin, atau jenis
lain yang terlarut di dalamnya. Sel-sel darah bersifat amuboid pada hewan memiliki
sistem peredaran darah terbuka antara lain arthropoda serta sebagian dari annelida,
mollusca, dan echinodermata. Aliran darah di dalam tubuh hewan ditimbulkan oleh
desakan dari jantung yang strukturnya masih sangat sederhana, misalnya pada mollusca
terdiri dari satu serambi (atrium) dan satu bilik (ventrikel).
2. Peredaran darah tertutup

Sistem peredaran tertutup terdapat pada chordata, cephalopoda, holothuroidea,


oligochaeta, dan hirudinae. Alat peredarannya terdiri dari darah, jantung, dan pembuluh-
pembuluh darah. Jantung berfungsi sebagai alat pemompa darah. Terdiri atas serambi
(ruang penampung darah yang masuk ke jantung) dan bilik (pemompa darah yang
menyebabkan aliran darah ke luar jantung).
Sistem peredaran darah tertutup dapat dibedakan menjadi peredaran darah tunggal dan
peredaran darah ganda.
1. Peredaran Darah Tunggal
Peredaran darah tunggal, terdapat pada ikan. Darah dari bilik seluruhnya dipompakan
ke satu arah melalui konus arteriousus lalu ke aorta ventralis yang menuju insang
untuk melepaskan CO2 dan mengikat O2, selanjutnya darah dialirkan ke seluruh
bagian tubuh melalui arteri dan cabang-cabangnya yang berhubungan dengan
pembuluh-pembuluh kapiler. Kemudian, darah akan dikumpulkan ke dalam vena
cava menuju ke sinus venosus dan bermuara di serambi untuk diteruskan ke dalam
bilik. Jadi, darah hanya melewati jantung satu kali. Oleh karena itulah, disebut
peredaran darah tunggal.
2. Peredaran Darah Ganda
Peredaran darah ganda, yaitu sebagian darah dan bilik akan melintasi sirkulasi paru-
paru dan sebagian lagi melintasi sirkulasi sistemik. Pada sirkulasi arteri pulmonalis,
setelah terjadi pertukaran gas, maka darah yang banyak mengandung oksigen ini
akan kembali menuju jantung melalui vena pulmonalis ke serambi kiri dan
diteruskan ke bilik. Pada sirkulasi sistemik, darah dan bilik dialirkan melalui aorta
(nadi besar) yang kemudian bercabang-cabang menjadi arteri ke seluruh bagian
tubuh dan dilanjutkan dengan pembuluh kapiler. Setelah terjadi pertukaran zat-zat
antara darah di dalam kapiler dengan cairan jaringan maka darah yang banyak
mengandung CO2 ini dikumpulkan ke pembuluh-pembuluh vena. Darah kemudian
diteruskan ke dalam vena cava yang berukuran lebih besar dan akhirnya bermuara
pada serambi kanan melalui sinus venosus untuk diteruskan ke dalam bilik.
L. Sistem Transportasi Pada Invertebrata
Hewan invertebrata memiliki sistem transportasi yang berbeda-beda. Berikut ini akan
dijelaskan sistem transportasi pada hewan invertebrata.
1. Protozoa
Protozoa meliputi amoeba, euglena, dan paramaecium. Organ pada protozoa tidak
mempunyai sistem peredaran darah khusus. Protozoa menyerap oksigen dan air melalui
seluruh permukaan tubuhnya. Zat masuk ke dalam plasma sel. Selanjutnya, zat-zat
tersebut beredar di dalam sitoplasma melalui proses difusi. Zat-zat sisa yang dihasilkan
diangkut oleh plasma sel ke membran sel untuk dikeluarkan.
2. Porifera
Contoh hewan porifera antara lain demospongiae, calcarea, dan hexactinellida. Organ
pada porifera yaitu sel-sel ameboid. Porifera memiliki sel-sel ameboid yang berfungsi
mengedarkan makanan. Makanan ditangkap dan dicerna oleh sel-sel leher (koanosit),
kemudian diberikan ke sel-sel ameboid. Setelah itu, sel-sel ameboid mengembara ke sel-
sel lain untuk mengedarkan makanan. Makanan porifera diperoleh melalui aliran air yang
melintasi ostia atau pori dan keluar ostium.
3. Mollusca
Contoh hewan mollusca yaitu bekicot, siput, kerang-kerangan dan cumi-cumi. Pada
mollusca jantung dan pembuluh darah sederhana. Jantung siput terletak di dalam rongga
perikardium serta terdiri atas atrium dan ventrikel. Sirkulasi darah pada siput diawali
dengan darah dipompa dari jantung mengalir melalui sinus menuju jaringan tubuh. Dari
jaringan tubuh, darah kembali lagi ke jantung.
4. Annelida
Contoh hewan annelida yaitu cacing tanah , cacing dengan tubuh bersegmen, hewan
selomata. Pada annelida sistem peredaran darah tertutup sederhana, organ transportasi
terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut (ventral),
pembuluh kapiler, yang menghubungkan pembuluh punggung dan pembuluh perut serta
lengkung aorta sebagai jantung. Sistem sirkulasi cacing tanah dimulai dari absorpsi
oksigen melalui dinding kulit yang tipis, kemudian O2 masuk ke dalam pembuluh darah
punggung melalui pembuluh-pembuluh kapiler. Darah di dalam pembuluh darah
punggung mengalir dari belakang menuju pembuluh darah perut melalui lengkung aorta
yang letaknya di dalam. Di dalam pembuluh perut, darah mengalir dari depan menuju ke
belakang karena adanya denyut dari lima pasang lengkung aorta.
5. Arachnida
Contoh hewan arachnida yaitu laba-laba, kalajengking, serta ketonggeng. Pada arachnida
sistem peredaran darah terbuka. Darah dipompa dari jantung melalui pembuluh darah
menuju bagian bawah tubuh sampai kaki. Darah dari bagian kaki mengalir menuju insang
bagian kiri dan kanan tanpa melaui pembuluh. Di insang, darah mengikat O 2 dan
kemudian kembali ke jantung.
6. Arthropoda
Contoh hewan Arthopoda yaitu kaki seribu, kelabang, udang, kupu-kupu. Sistem
peredaran darah terbuka dengan organ transportasi terdiri pembuluh berbentuk
gelembung-gelembung yang dinamakan jantung pembuluh. Jantung pembuluh terletak di
atas saluran pencenaan serta memiliki lubang (ostium) di sisi kiri dan kanan gelembung.
Ostium ini berfungsi sebagai tempat masuknya darah dan seluruh tubuh. Darah pada
serangga tidak berwarna karena tidak memiliki hemoglobin. Darah hanya berfungsi
mengangkut zat makanan saja, sedangkan oksigen diangkut oleh sistem trakea ke seluruh
tubuhnya.
7. Pisces/Ikan
Pisces merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm). Sistem peredaran darah ikan
termasuk system peredaran darah tertutup dan tunggal. Organ peredaran darah yaitu
jantung dan pembuluh darah. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan, yakni satu
serambi dan satu bilik. Bilik menuju insang ke seluruh tubuh selanjutnya menuju
serambi.
8. Amfibi

Amfibi merupakan hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam yakni di air dan di
daratan. Sistem peredaran darah katak adalah sistern peredaran darah ganda dan tertutup.
Jantung katak terbagi menjadi tiga ruangan yaitu serambi kiri dan serambi kanan serta
satu bilik. Jantung (serambi kanan) menuju bilik kanan ke paru-paru menuju jantung
(serambi kiri) ke bilik kiri selanjutnya ke seluruh tubuh.
9. Reptil
Reptil hewan berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Sistem
peredaran darah pada reptil yaitu ganda dan tertutup. Jantung reptilia memiliki empat
ruang, yaitu serambi kanan, serambi kiri, bilik kanan, dan bilik kiri. Sekat antara bilik kiri
dan bilik kanan tidak sempurna. Bilikkanan menuju paru-paru ke serambi kiri menuju
bilik kiri ke seluruh tubuh.
10. Aves
Sistem peredaran darah pada aves adalah ganda dan tertutup. Jantung burung terdiri atas
4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik. Serambi kanan menuju bilik kanan ke paru-paru
selanjutnya ke serambi kiri bilik kiri ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke serambi kanan.

M. Sistem Transportasi Pada Tumbuhan


Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Transportasi tumbuhan melalui jaringan pengangkut.
Jaringan pengangkut adalah salah satu kelompok jaringan permanen yang dimiliki
tumbuhan hijau berpembuluh. Ada dua jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem.
Xilem yaitu mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Floem mengangkut hasil
fotosintesis dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh-tumbuhan yang lain.

Xilem dan floem merupakan jaringan transportasi pada tumbuhan yang memiliki
peran untuk mengangkut air dan mineral. Pada tahap awal, air dan mineral akan diserap
oleh akar kemudian akan diangkut oleh xilem ke bagian batang dan daun tumbuhan. Zat
makanan yang sudah dibuat di daun akan di angkut oleh floem ke bagian tubuh tumbuhan
yang memerlukan zat makanan.
Xilem dan floem  merupakan jaringan pengangkut yang salurannya terpisah.
Xilem yang berada di akar akan bersambung dengan xilem yang berada di batang dan
daun. Begitu juga Floem akan bersambung ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi pada tumbuhan melalui xilem Air dan garam mineral akan diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xilem). Sistem transportasi/pengangkutan zat pada tumbuhan
melalui xilem dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a Pengangkutan intravaskuler, yaitu pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ekstravaskuler, yaitu pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas
pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan
arah horizontal. Proses pengangkutan ini di dalam akar melalui: Bulu akar  Epidermis
 Korteks  Endodermis  Xilem
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan
Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang berfungsi untuk mengedarkan
berbagai zat yang berguna di dalam tubuh dan pengambilan berbagai zat yang tidak
diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas
darah, pembuluh darah, dan jantung sebagai pusat peredaran darah. Pada sistem peredaran
darah memiliki kelainan atau penyakit diantaranya yaitu arteriosklerosis, anemia, varises dan
lain sebagainya. Teknologi pada sistem peredaran darah yaitu Ekokardiograf
(echocardiography ECG ), pemindaian dengan bahan radioaktif, Angioplastia,dan Operasi
bypass jantung.
Tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga memiliki sistem transportasi. Hewan
juga memiliki peredaran darah sehingga hewan-hewan dapat hidup dalam peredaran darah,
terdapat alat-alat peredaran darah pada hewan yang sangat diperlukan dalam mengedarkan
darah, memompa darah dan mengirim kembali darah. Sistem peredaran darah pada hewan
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu sistem peredaran darah terbuka dan sistem
peredaran darah tertutup.
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Transportasi tumbuhan melalui jaringan pengangkut. Ada
dua jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem.

B. Saran
Dengan adanya pembahasan diatas pembaca mengharapkan mampu menambah wawasan
yang lebih dalam mengenal konsep dasar IPA, serta mampu mempraktikan mengenai
pembahasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Master Eduka,Tim. 2014. Top Fokus Saintek. Surabaya:Genta Group Production.


Pratiwi,D.A.,dkk. 2012. Biologi. Jakarta:Erlangga
Forum Tentor Indonesia.2014. Top Ranking 1 Fokus UN. Yogyakarta:Forum Edukasi
Aryulina,diah (2007). Biologi 2 SMA dan MA:Jakarta : eksis/erlangga
Merck manuals.2016 . heart and blood vessel disorders

Anda mungkin juga menyukai