Dinamika kelompok merupakan kelompok yang terdiri dari dua/lebih individu yang mempunyai
hubungan psikologis dengan jelas antara anggota satu dengan lainnya serta berlangsung dalam
situasi yang dialami. Dinamika Kelompok terdiri dari kata dinamika dan kelompok. Kata
dinamika berasal dari kata dinamis yang artinya bergerak dan kata kelompok yang berarti
sekumpulan orang yang berkumpul dan berinteraksi serta mempunyai tujuan bersama.
Anggota-anggota kelompok diikat oleh satu aturan baik dalam pembicaraan maupun petrilaku
(interaksi) tentang sesuatu yang nampaknya berharga (tujuan). Dengan interaksi timbul pengaruh
secara timbal balik antara satu individu dengan individu yang lain atau individu dengan
kelompok secara keseluruhan.
Dinamika Kelompok ini dipandang sebagai teknik berhubungan antar manusia, dengan maksud
agar kualitas hubungan individu dalam kelompok tersebut dapat mengarah kepada perubahan
tingkah laku yang positif. Hal itu dilakukan melalui pendekatan andragogi dimana peserta yang
lebih berpartisipasi aktif dalam suatu program pelatihan ( diklat).
Dalam pelaksanaannya dinamika kelompok ini lebih banyak memberikan kesempatan kepada
peserta untuk mengalami atau melakukan kegiatan untuk memecahakan suatu permasalahan
yang bersifat rekreatif, selanjutnya proses tersebut didalam suatu diklat diganti dengan materi
yang disesuaiak dengan diklat yang akan dilaksanakan.
Fungsi Dinamika Kelompok
Fungsi dari dinamika kelompok itu antara lain:
Kelompok sosial merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
menjalankan interaksi sosial dan ada pembagian tugas, struktur serta norma yang ada.
Kelompok Primer
Ialah kelompok sosial yang didalamnya ada interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal
satu sama lain secara dekat, dan berhubungan erat ddalam kehidupan. Sedangkan meurut Goerge
Homans kelompok primer adalah sejumlah orang yang beberapa orang sering berkomunikasi
dengan yang lain, sehingga tiap-tiap orang bisa berkomunikasi secara langusng (bertatap muka)
tanpa melewati perantara. Contphnya : Keluarga, kawan sepermainan, RT, kelompok agama, dll.
Kelompok Sekunder
Bila interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, serta sifatnya kurang kekeluargaan.
Hubungan yang terjadi umumnya bersifat objektif. Contohnya: perhimpinan serikat kerja, partai
politik dan lainya.
Kelompok Formal
Pada kelompok tersebut ditandai dengan adanya Anggaran Dasar atau peraturan, Anggaran
Rumah Tamgga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi. Contohnya dari
kelompok tersebut merupakan seluruh perkumpulan yang mempunyai AD/ART.
Kelompok Informal
Ialah kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, kebutuhan seseorang, daya tarik.
Keanggotaan keolompok umumnya tidak teratur serta keanggotaannya ditentukan oleh daya tarik
bersama dari individu serta kelompok. Terjadi pembagian tugas yang jelas namun bersifat
infirmal dan hanya berdasarkan kekeluargaan serta simpati. Cotohnya: kelompok arisan.
1. Mempunyai motif yang sama antara individu satu dengan lainnya. (menyebabkan
intraksi/kerjasama sebagai pencapaian tujuan yang sama)
2. Ada akibat-akibat iteraksi yang berlainan antara individu satu dengan yang lain (akibat
yang ditimbulkan tergantung rasa serta kecakapan individu yang terlambat)
3. Adanya pembentukan struktur atau organisasi kelompok dan penugasan yang jelas dsan
teradiri dari peran serta kedudukan pada masing-masing.
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkag laku anggota kelompok yang mengatur
interaksi pada suatu kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Kekurangan Kelompok
Kekurangan Kelompok Kelemahan pada kelompok bisa disebabkan karena waktu penugasan,
tempat atau jarak anggota kelompok yang berjauhan yang dapat memengaruhi kualitas dan
kuantitas pertemuan.
Bekerja dalam kelompok memang bukan satu-satunya cara untuk dapat bekerja secara
efektif. Bagi orang tertentu terkadang tidak memerlukan kerjasama dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan. Namun adakalanya suatu pekerjaan karena sifatnya justru lebih baik bila
diselesaikan melalui kerjasama. Ada beberapa pertimbangan aseseorang bekerja sendiri
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Pertimbangan tersebut antara lain : sifat pekerjaan yang lebif efektif bila diselesaikan sendiri,
waktu yang mendesak, tanggung jawab dan sumber yang terbatas. Sedangkan seseorang memilih
bekerja dalam kelompok dengan pertimbangan adanya manfaat yang bias diambil apabila
pekerjaan tersebut diselesaikan secara berkelompok yaitu :
Agar tujuan bersama dapat tercapai maka kelompok tersebut harus bekerja secara efektif.
Kelompok yang efektif adalah kelompok yang dapat memecahkan masalah secara bersama atau
dapat mewujudkan suatu sasaran yang disetujui bersama.