Anda di halaman 1dari 10

Makalah Ilmu Gizi Mineral

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi dalam Kesehatan Reproduksi yang
diampu oleh Ibu Nur Aliah, SST. M. Kes

Disusun Oleh:

Syifa Fauziah Iskandar 2010115009

Fadhilah Nurussa`adah 2010115012

STIKes Muhammadiyah Cirebon

Jl. Kalitanjung Timur No. 14/18A Kel/Kec. Harjamukti

Telp/fax : (0231) 487677

Kota Cirebon
Kata pengantar

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji Syukur kehadirat Allah swt karena atas izin-Nya, kami dapat membuat makalah
tentang Mineral. Tujuan kami membuat makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Gizi
dalam Kesehatan Reproduksi. Shalawat serta salam, kami haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad saw. sehingga kami dapat tetap hidup dibawah naungan cahaya rahmat dan dapat
terus menuntut ilmu guna mendapat derajat kemuliaan di sisi-Nya serta dapat lebih mengenal
hakikat-Nya.
Dengan adanya makalah ini, saya berharap dapat berguna bagi para pembaca untuk
menambah pengetahuan, terutama pengetahuan tentang Ilmu Gizi Mineral.
Dalam segala upaya penyusunan makalah ini, kami sadar masih banyak kekurangan
yang perlu disempurnakan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini sangat kami nantikan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih dan semoga
makalah ini bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb

Cirebon, Maret 2021

Tim Penyusun
Daftar isi
Kata Pengantar. ................................................................................................................i

Daftar Isi. .......................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan ......................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan.........................................................................................................2

Bab III Penutup...............................................................................................................7


Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Semua mahluk hidup memerlukan unsur anorganik atau mineral untuk proses
kehidupan yang normal. Semua jaringan ternak dan makanan atau pakan mengandung
mineral dalam jumlah dan proporsi yang sangat beragam. Unsur mineral merupakan
salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat. lemak, protein, dan vitamin juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar
abu. Sebagai contoh bila bahan biologis dibakar semua senyawa organik akan rusak
sebagian besar karbon berubah menjadi gas kurbon dioksida (CO hidrogen menjadi
uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan
tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan
terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik (Dave dan Mertz 1987).
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak
atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial
dan non esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen
organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah
sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil.
Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum
diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi
dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang bersangkutan Mineral Mikro adalah
salah satu zat gizi yang juga penting bagi tubuh selain karbohidrat, protein, lemak dan
Mineral Makro. Terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se),
Tembaga, Mangan, Flour, Kobal, Kromium.

B. Rumusan Masalah
 Apa itu mineral?
 Apa saja yang termasuk mineral?
 Apa fungsi mineral?
 Bagaimana efek dari mineral?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian mineral
 Untuk mengetahui jenis mineral
 Untuk mengetahui fungsi mineral
 Untuk mengetahui efek dari mineral
Bab II

Pembahasan

A. Pengertian
Mineral merupakan padatan senyawa kimia homogeny, non-organik, yang
mempunyai bentuk teratur ( sistem kristal ) dan terbentuk secara alami. Mineral ini
merupakan termasuk ke dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana hingga
silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui ( senyawa organik
biasanya tidak termasuk ), ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Mineral juga bisa disebut sebagai zat organik yang dalam jumlah tertentu diperlukan
oleh tubuh untuk proses metabolisme normal yang diperoleh melalui makanan sehari
–hari.

B. Jenis
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu makromineral dan mikromineral.
1. Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makromineral meliputi :
a. Kalium (K)
Sumber : buah, susu, sayuran, dan kacang-kacangan.
b. Kalsium (Ca)
Sumber : Susu dan hasil olahannya, ikan, udang, kerang, kacang-kacangan
dan hasil olahannya.
c. Natrium (Na)
Sumber : garam dapur, makanan hasil laut, susu dan telur.
d. Fosfor (P)
Sumber : semua jaringan hewan, kacang-kacangan
e. Magnesium (Mg)
Sumber : kacang-kacangan, susu, coklat.
f. Belerang (S)
Sumber : semua sumber protein
g. Klor (Cl)
Sumber : garam dapur, makanan laut, susu, dan telur.
2. Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
Mikromineral meliputi:
a. Besi (Fe)
Sumber : makanan hewani (daging, ayam, dan ikan), telur, dan beberapa
jenis buah
b. Seng (Zn)
Sumber : susu, keju, hati, ragi, roti, dan selada.
c. Mangan (Mn)
Sumber : buah-buahan, teh, dan kacang – kacangan.
d. Kobalt (Co)
Sumber : makanan hewani.
e. Krom (Cr)
Sumber : makanan nabati.
f. Molibdenum (Mo)
Sumber : susu, hati, dan kacang-kacangan.
g. Flour (F)
Sumber : air minum
h. Tembaga (Cu)
Sumber : tiram, kerang, biji-bijian, coklat.
i. Selenium (Se).
Sumber : daging, hati, sayur-sayuran, dan makanan hasil laut.

C. Fungsi
a. Natrium
i. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
ii. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah
dan masuk ke dalam sel.
iii. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi
zat-zat yang membentuk asam.
iv. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
v. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain
melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa
natrium.
b. Klorida (Cl)
i. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam
cairan ekstraseluler.
ii. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCl,
yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
iii. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-
unsur pembentuk asam lainnya
iv. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke
dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke
paru-paru dan keluar dari tubuh.
v. Mengatur sistem rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur
keseimbangan cairan tubuh.
c. Kalium (K)
i. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
ii. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi
otot.
iii. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologik, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan
protein.
iv. Berperan dalam pertumbuhan sel.
d. Kalsium
i. Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi serat otot ;
ii. Mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis
dalam tubuh;
iii. Transmisi impuls saraf;
iv. Permeabilitas membran sel;
v. Fungsi jantung
e. Fosfor
i. Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;
ii. Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
iii. Aktivasi vitamin B;
iv. Pemindahan energi ke dalam sel;
v. Peningkatan aktivitas otot dan saraf;
vi. Metabolisme karbohidrat;
vii. Transmisi ciri heriditer.
f. Magnesium
i. Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme
zat gizi di dalam tubuh;
ii. Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan
mencegah kerusakan gigi.
iii. Penyokong fungsi vitamin B, penggunaan kalsium,kalium dan protein.
iv. Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium
dalam email gigi.
g. Belerang
i. Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim
dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.
ii. Kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks
tulang.
iii. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan
lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai
enzim dan vitamin B.
iv. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta sistem buffer
v. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan
fosfolipid.
vi. Mengatur keseimbangan asam basa.
vii. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan
hormone insuline serta membantu detoksifikasi
viii. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias
dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan
dengan mukopolisakarida.
h. Besi
i. Komponen dalam hemoglobin yang penting untuk pengikatan oksigen
dalam sel darah merah.
ii. Besi berperan dalam proses respirasi sel,yaitu sebagai kofaktor bagi
enzim – enzim yang terlibat didalam reaksi oksidasi reduksi
i. Seng
i. Zn Sebagai bagian dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan
lebih dari 200 enzim.
ii. Zn berperan dalam berbagai aspek metabolisme seperti reaksi yang
berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida,
dan asam nukleat.
iii. Zn berperan dalam pemeliharaan keseimbangan asam basa.
iv. Zn sebagai bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA
polymerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan RNA
j. Tembaga
i. Tembaga berperan dalam oksidasi besi bentk fero menjadi feri.
ii. Tembaga berperan dalam perubahan asam amino tirosin menjadi
melanin, yaitu pigmen dan kulit.
iii. Tembaga juga berperan dalam pengikatan silang kolagen yang
diperlukan untuk menjaga kekuatannya.
k. Mangan
i. Pada metabolisme protein, Mn mengaktifkan interkonversi asam amino
dengan enzim spesifik seperti arginase, prolinase, dipeptidase.
ii. Pada metabolism karbohidrat, Mn berperan aktif dalam beberapa
reaksi konversi pada oksidasiglukosa dan sintesis oligosakharida.
iii. Pada metabolisme lemak, Mn berperan sebagai kofaktor dalam sintesis
asam lemak rantai panjang dan kolesterol. Metabolisme energi &
sintesis lemak.
l. Krom
i. Krom dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida.
ii. Krom bekerja sama dengan pelepasan dalam memudahkan masuknya
glukosa ke dalam sel-sel, dengan demikian dalam pelepasan energi,
percobaan pada hewan menunjukan bahwa kekurangan krom dapat
menyebabkan gangguan toleransi terhadap glukosa, walaupun
konsentrasi insulin normal.
m. Molibden
i. Molibden bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin
oksidasi, sukfat oksidase dan aldehid oksidase yang mengkatalisis
reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi aldehid purin dan
pirimidin serta xantin dan sulfit.
ii. Oksidasi sulfit berperan dalam pemecahan sistein dan metionin, serta
mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit
n. Flour
i. Mineralisasi tulang dan pengerasan email gigi.
ii. Fluorordisasi air minum, masyarakat terutama anak-anak akan
terlindungi dari karies gigi ini. Penambahan fluorida pada pasta gigi
juga melindungi masyarakat terhadap karies gigi.
D. Efek
a. Kekurangan
i. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
ii. Gangguan pencernaan
iii. Hilangnya rambut dan gigi.
iv. Lesu, lemah dan kehilangan nafsu makan.
v. Mengganggu pertumbuhan
vi. Menurunnya berat badan
vii. Menurun kemampuan kerja
viii. Anemia
ix. Mengganggu sistem saraf dan fungsi otak.
x. Mudah tersinggung, pikiran kacau
b. Kelebihan
i. Menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan
edema dan hipertensi
ii. Menimbulkan muntah.
iii. Menimbulkan gangguan ginjal
iv. Erosi pada rahang
v. Denyut jantung meningkat
vi. Mempengaruhi metabolisme kolestrol
vii. Menyebabkan nekrosis hati
viii. Tingkah laku abnormal
ix. Keracunan
x. Diare
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan
 Mineral merupakan padatan senyawa kimia homogeny, non-organik, yang
mempunyai bentuk teratur ( sistem kristal ) dan terbentuk secara alami.
Mineral ini merupakan termasuk ke dalam komposisi unsur murni dan garam
sederhana hingga silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui ( senyawa organik biasanya tidak termasuk ), ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi.
 Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu makromineral dan mikromineral
 Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar.
Makroelemen meliputi kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P),
magnesium (Mg), belerang (S), dan klor (Cl).
 Mikromineral yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit.
Misalnya besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan
selenium (Se).
 Walaupun mineral merupakan bagian penting, tetapi tetap ada efek jika
berlebihan atau pun kekurangan.
B. Saran
Kita diharuskan menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh agar tetap bisa
melakukan kegiatan dengan normal tanpa hambatan.

Anda mungkin juga menyukai