Anda di halaman 1dari 2

1.

       Penyelesaian:
Dalam analisis laporan keuangan kewajiban perusahaan dilakukan/diserahkan oleh auditor yang
merupakan satu sumber keyakinan dalam identifikasi dan pengukuran kewajiban. Auditor
menggunakan teknik seperti konfirmasi langsung, melakukan telaah atas notulen rapat, membaca
kontrak dan perjanjian, serta bertanya pada pihak-pihak yang memahami kewajiban perusahaan
untuk meyakinkan diri mereka bahwa perusahaan mencatat seluruh kewajibannya. Sumber
keyakinan lain adalah akuntansi berpasangan atau ayat berganda (double-entry accounting) yang
mensyaratkan adanya jurnal penyeimbang antara perolehan aset, sumber daya atau biaya dengan
kewajiban atau pembebanan sumber daya.

Namun demikian, tidak terdapat keharusan penjurnalan untuk sebagian besar komitmen
(merupakan klaim potensial atas sumber daya perusahaan bedasarkan kinerja dimasa depan sesuai
kontrak) dan kewajiban kontijen. Kontijen merupakan keuntungan dan kerugian potensial yang
penyelesaiannya bergantung pada satu atau lebih peristiwa dimasa depan. Kerugian kontinjensi
yang disebut kewajiban kontinjen/bersyarat (contigent liability) merupakan klaim potensial atas
sumber daya perusahaan. Jadi, keakuratan dan kewajaran jumlah utang dapat dicek dengan
merekonsiliasi jumlah utang dengan pengungkapan beban bunga dan pembayaran bunga. Setiap
perbedaan yang tidak dapat dijelaskan memerlukan analisis lebih lanjut atau memerlukan
penjelasan manajemen. Jika kewajiban dinyatakan lebih rendah dari seharusnya, kita harus
mewaspadai penyajian laba lebih tinggi dari yang seharusnya, kita harus waspadai penyajian laba
lebih tinggi dari yang seharusnya karena beban yang lebih rendah atau ditangguhkan.

2.       Akuntansi sewa bagi pemilik (lessor) sama hal nya dengan akuntasi penyewa
(lessee), perbedaan nya yaitu pemilik mencatat sewa sebagai operating lease atau capital
lease. Jika dicatat sebagai operating lease asset sewa tetap berada dineraca lessor
dan pembayaran sewa saat diterima dicatat sebagai pendapatan. Lessor mencatat
beban penyusutan atas asset sewa tersebut. Selisih antara pendapatan sewa dengan
beban penyusutan menjadi laba bagi lessor. Jika diklasifikasikan sebagai capital lease,
lessor memindahkan asset sewa dari neraca dan mencatat piutang sebesar yang
diharapkan. Selisih antara piutang dan aset yang dipindahkan dari neraca disajikan sebagai
kewajiban, yaitu pendapatan diterima dimuka yang berkurang dan dicatat sebagai pendapatan
periodik dalam masa sewa. Ada 2 jenis sewa bagi lessor yaitu sewa penjualan dan sewa pendanaan
langsung.

3.       Program pensiun manfaat pasti menentukan jumlah pensiun yang dijanjikan oleh pemberi
kerja untuk disediakan bagi pensiunan. Dalam program ini, pemberi kerja menanggung risiko kinerja
dana pensiun. Selain itu program pensiun manfaat pasti mensyaratkan pemberi kerja untuk
membayar pekerja secara berkala sejumlah uang yang telah ditentukan sebelumnya sejak pekerja
pensiun sampai pekerja meninggal.
Program pensiun iuran pasti jumlah yang diterima oleh peserta pada saat pensiun tergantung pada
jumlah iuran dari pemberi kerja atau iuran peserta dan hasil usaha kewajiban dari pemberi kerja
adalah membayar iuran kerja sesuai dan yang ditatapkan dalam peraturan pensiun.

Akuntansi untuk kedua program :

               ·           Program Pensiun luran Pasti


Pengakuan Beban Manfaat Pensiun, Dalam Program Pensiun luran Pasti, iuran pemberi kerja untuk
jasa periode tertentu harus diakui sebagai beban pada periode tersebut. Laporan keuangan pemberi
kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun luran Pasti harus mengungkapkan informasi berikut
:
Ø  Di dalam neraca, jumlah kewajiban yang timbul sebagai akibat perbedaan antara jumlah
pendanaan yang telah dilakukan oleh pemberi kerja sejak pembentukan program dengan jumlah
yang diakui sebagai beban selama periode yang sama.

Ø  Di dalam laporan laba rugi, jumlah yang diakui sebagai beban pensiun selama periode yang
bersangkutan;

Ø  Di dalam catatan atas laporan keuangan : gambaran umum tentang program pensiun, termasuk
karyawan atau kelompok karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun; hal-hal penting
lainnya yang berhubungan dengan program pensiun yang dapat mempengaruhi daya banding
laporan keuangan periode tersebut dengan periode sebelumnya.

               ·           Program Pensiun Manfaat Pasti


Pengakuan Biaya Jasa Kini, Dalam Program Pensiun Manfaat Pasti, biaya jasa kini harus diakui
sebagai beban periode berjalan. Pengakuan Biaya Manfaat Pensiun selain Biaya Jasa Kini Biaya
jasa lalu, koreksi aktuarial, dampak perubahan asumsi aktuarial dan dampak perubahan program
pensiun sehubungan dengan peserta yang masih aktif bekerja harus diakui sebagai beban atau
pendapatan secara sistematis selama estimasi sisa masa kerja rata-rata para peserta tersebut.

Apabila besar kemungkinannya suatu Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun
Manfaat Pasti akan dibubarkan atau terdapat pengurangan peserta yang signifikan, maka :
Setiap tambahan biaya manfaat pensiun yang terjadi harus segera diakui sebagai beban; dan
setiap surplus yang terjadi harus diakui sebagai pendapatan pada periode dimana
pembubaran Dana Pensiun terjadi dan pengurangan peserta program pensiun terjadi, dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.

Dengan memperhatikan kewajiban pemberi kerja terhadap peserta yang telah pensiun sebagaimana
diatur dalam Peraturan Dana Pensiun, nilai sekarang aktuarial dari suatu perubahan manfaat
pensiun yang terjadi sehubungan dengan peserta yang telah pensiun, diakui sebagai beban atau
pendapatan pada periode terjadinya perubahan. Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, harus
diungkapkan alasannva.

Anda mungkin juga menyukai