Anda di halaman 1dari 2

TUGAS Perkuliahan sesi 4

1. Faktor apa saja yang harus dipertimbangkan dalam melakukan pertimbangan awal


tentang materialitas pada setiap tingkat dijelaskan laporan keaungan.

2. Bagaimana hubungan antara Materialitas dengan Bukti Audit. Jelaskan

Jawab
1. Faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan pertimbangan awal tentang
materialitas pada setiap tingkat dijelaskan laporan keuangan.
 Materialitas pada tingkat laporan keuangan
Laporan keuangan mengandung salah saji material jika laporan tersebut berisi
kekeliruan atau kekurangan yang dampaknya, secara individu atau secara
gabungan. Salah saji dapat terjadi sebagai akibat penerapan secara keliru
prinspi akuntansi berterima umum di Indonesia, penyimpangan dari fakta, atau
penghilangan informasi yang diperlukan.
Untuk tujuan perencanaan audit, auditor harus menggunakan tingkat salah saji
gabungan yang terkecil yang dianggap material terhadap salah satu laporan
keuangan. Dasar pengambilan keputusan ini semestinya digunakan karena (1)
laporan keuangan adalah saling berhubungan satu dengan lainnya, (2) banyak
prosedur audit berkaitan dengan lebih dari satu laporan keuangan.
Berikut ini diberikan contoh beberapa panduan kuantitatif yang digunakan dalam
praktik :
a. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika
terdapat salah saji 5% sampai 10% dari laba sebelum pajak
b. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika
terdapat salah saji ½% sampai 1% dari total aktiva.
c. Laporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika
terdapat salah saji 1% dari pasiva.
d. Kaporan keuangan dipandang mengandung salah saji material jika
terdapat salah saji ½% sampai 1% dari pendapatan bruto.

 Materialitas pada tingkat saldo akun


Dalam mempertimbangkan materialitas pada tangka saldo akun, auditor harus
mempertimbangkan hubungan materialitas tersebut dengan materialitas laporan
keuangan. Pertimbangan ini mengarah auditor untuk merencanakan audit guna
mendeteksi salah saji yang memugkinkan dengan salah saji dalam saldo akun
yang lain, dapat material terhadap laporan keyangan secara keseluruhan.
a. Alokasi materilitas laporan keuangan ke akun
Pengalokasian ini dapat dilakukan baik untuk akun neraca maupun akun
laba-rugi. Dalam melakukan alokasi, auditor harus mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya salah saji dalam akun tertentu dengan biaya yang
harus dikeluarkan unutk memversifikasi akun tersebut. Analisis akhir
proses alokasi sangat tergantung pada pertimbangan subjektif auditor.
b. Penggunaan materialitas dalam mengevaluasi bukti audit
Jika pada tahap perencanaan audit, auditor menaksirkan salah saji
kemudian dipakai oleh auditor untuk mengevaluasi bukti audit yang
dikumpulkan dalam membuktikan berbagai asersi yang terkandung dalam
akun-akun aktiva dalam neraca. Ada dua kemungkinan yang ditempuh
auditor tentang materialitas,yaitu
1. Dengan berbagai alasan tertentu, auditor dapat menaikan batas
materialitas yang ditentukan pada tahap perencanaan auditnya
untuk mengevaluasi bukti audit.
2. Auditor berkesimpulan bahwa laporan keuangan sebagai
keseluruhan tidak disajikan secara wajar. Oleh karena itu,
berdasarkan pertimbangan materialitas ini auditor dapat
meyakinkan kliennya untuk melakukan koreksi atas jumlah salah
saji yang terdapat dalam akun-akun yang pendapatnya dari
pendapat wajar tanpa pengecualian menjadi pendapat wajar
dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar.

2. Hubungan antara materialitas dengan bukti audit, materialitas merupakan satu


diantara berbagai faktor yang memperngaruhi pertimbangan auditor tentang kecukupan
bukti audit. Semakin rendah tingkat materialitas, semakin besar jumlah bukti untuk
memperoleh keyakinan memadai. Semakin besar atau semakin signifikan suatu saldo
akun, semakin banyak jumlah bukti yang diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai