Perencanaan diarahkan agar seluruh proses penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) semaksimal mungkin dapat menunjukkan latar belakang pengambilan keputusan dalam penetapan arah kebijakan umum, untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan dan prioritas dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Proses perencanaan ini sangat penting dalam memastikan keseluruhan rangkaian pembangunan yang kemudian dijabarkan dalam angaran pendapatan dan belanja daerah Pelaksanaan yang diawali dengan salinan perda APBD oleh pejabat pengelola keuangan daerah (PPKD) kepada setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai dasar menyusun rancangan dokumen pelaksana anggaran (DPA) dan anggaran kas. Rancangan DPA yang telah selesai dibuat, dan diserahkan kembali kepada PPKD untuk dibahas oleh tim anggaran pemerintah daerah dan diminta persetujuan kepada sekda selaku koordinator pengelolaan keuangan daerah dan disahkan oleh PPKD agar dapat dilaksanakan oleh masing-masing SKPD. Penatausahaan kegiatan keuangan meliputi pengendalian terhadap pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah melalui dua alur yaitu penatausahaan penerimaan dan pengeluaran. Sebagai bentuk pertanggungjawaban baik bendahara penerimaan maupun pengeluaran menyusun pelaporan pertanggungjawaban administrasi dan fungsional setiap bulannya Pertanggungjawaban semua kegiatan pelaksanaan DPA SKPD yaitu Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan harus dipertanggungjawabkan melalui dokumen yang namanya SPJ. Proses pencatatan akuntansi yang telah terealisasikan dari kegiatan penerimaan dan pengeluaran kas maupun bukti transaksi aset dan non kas serta menyusun untuk laporan keuangan. Pemeriksaan harus lengkap dokumen-dokumennya sehingga nanti ada pemeriksa dari pengawas, semua yang dibutuhkan untuk pemeriksaan sudah siap.
2. Orang yang bertanggungjawab dalam pengelolaan keuangan negara yaitu Presiden,
Presiden pemengang kekuasaan pengelolaan keuangan negara yang paling tertinggi, dan paling bertanggungjawab dalam mengelola keuangan Negara, presiden juga yang membuat rancangan pengelolaan keuangan Negara. Setelah itu dikuasakan oleh menteri keuangan dan pimpinan kementerian/lembaga yang dipercaya mampu untuk mengelola keuangan Negara agar semua pengeluaran dapat terealisasikan dengan maksimal, dan terakhir presiden menyerahkan rancangan kepada kepala daerah untuk bisa mengelola daerahnya masing-masing, mengelola bagaimana supaya didaerahnya jauh lebih baik, jauh lebih meningkat. Kesimpulannya uang APBN itu diserahkan oleh mentri dan ditingkat daerah untuk menjalankan tugas pemerintahannya masing-masing. 3. Benar, karena transaksi pembiayaan merupakan transaksi yang terjadi di pemda, dan tujuannya dari transaksi ini yaitu untuk memanfaatkan surplus atau menutup defisit anggaran daerah.