Anda di halaman 1dari 26

SEJARAH KOPERASI

INTERNASIONAL
GAGASAN KOPERASI RINTISAN (ROCHDALE)

Gerakan Koperasi di dunia, di mulai pada pertengahan abad


18 dan awal abad 19 di Inggris. Lembaga ini sering disebut
dengan “KOPERASI PRAINDUSTRI”. Dari sejarah
perkembangannya, dimulai dari munculnya revolusi industri
di Inggris tahun 1770 yang menggantikan tenaga manusia
dengan mesin-mesin industri yang berdampak pada
semakin besarnya pengangguran hingga revolusi Perancis
tahun 1789 yang awalnya ingin menumbangkan kekuasaan
raja yang feodalistik, ternyata memunculkan hegemoni baru
oleh kaum kapitalis. Semboyan Liberte-Egalite-Fraternite
(kebebasan-persamaan-kebersamaan) yang semasa
revolusi didengung-dengungkan untuk mengobarkan
semangat perjuang rakyat berubah tanpa sedikitpun
memberi dampak perubahan pada kondisi ekonomi rakyat.
Manfaat Liberte (kebebasan) hanya menjadi milik mereka
yang memiliki kapital untuk mengejar keuntungan sebesar-
besarnya. Semangat Egalite dan Fraternite (persamaan dan

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


persaudaraan) hanya menjadi milik lapisan masyarakat
dengan strata sosial tinggi (pemilik modal kapitalis).

Revolusi industry yang terjadi menyisakan berbagai


ketertinggalan ekonomi dan penderiataan bagi kehidupan
kaum buruh. Kondisi ini diakibatkan oleh system kapitalis
yang memberi kebebasan bagi pengusaha untuk mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya dengan prinsip
kebebasan dalam memanfaatkan berbagai sumber ekonomi,
termasuk buruh sebagai tenaga kerja didalamnya. Dampak
berkembangnya industri yang sangat cepat menyebabkan
kaum buruh kesulitan dalam mempertahankan
perekonomiannya. Kondisi ini menyebabkan Robert Owen,
seorang direktur pabrik tenun, dan William King tergerak
untuk memberikan pertolongan. Robert Owen mendorong
dan memberikan fasilitas bagi berdirinya koperasi bagi buruh
pabriknya dengan memberikan monopoli bagi pendirian
toko-toko di sekitar pabriknya. Sementara itu William King,
seorang dokter, mendorong buruh untuk berkoperasi.
Koperasi yang semula hanya beranggota 28 orang dengan
modal ini kini telah berkembang pesat sekali. Bidang
usahanya tidak hanya konsumsi, tetapi juga distribusi,
produksi, dan bahkan merambah ke bidang sosial. Mungkin
juga tidak ada yang menyangka bahwa koperasi Rochdale

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


merupakan perintis department store yang banyak kita
jumpai sekarang. Hingga pantaslah apabila para pelopor
koperasi Rochdale ini kemudian dijuluki sebagai pelopor
koperasi Rochdale yang jujur (the equitable pioneers of
Rochdale).

PRINSIP ROCHDALE

Prinsip-prinsip koperasi yang kita kenal dewasa ini


bersumber dari prinsip-prinsip yang dirumuskan oleh para
pendiri koperasi Rochdale, (di Inggris) yang dibentuk tahun
1844. Prinsip-prinsip Rochdale, yang sebenarnya hanya
untuk koperasi konsumsi tersebut meliputi:
1. Pengawasan oleh anggota secara demokratis;
2. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,
3. Pembatasan bunga atas modal;
4. Sisa hasil usaha (shu) dibagi kepada anggota
sebanding dengan jumlah perolehan mereka di
koperasi;
5. Barang-barang dijual secara tunai;
6. Jaminan kepada anggota bahwa barang yang dijual
sungguh-sungguh Bermutu dan tidak dipalsukan,
7. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan secara teratur
dan terus-menerus bagi para anggotanya untuk

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


memelihara semangat koperasi dan Perkembangan
pribadi;
8. Netral terhadap agama dan politik
Prinsip-prinsip yang diciptakan oleh para pelopor dari
Rochdale tersebut, sangat besar pengaruhnya terhadap
perkembangan gerakan koperasi di dunia. Boleh dikata
sebagian besar koperasi di dunia menggunakan prinsip
tersebut sebagai dasar pengembangan koperasinya. Hal ini
tidak terlepas dari kenyataan bahwa organisasi koperasi
internasional, yaitu International Cooperative Alliance (ICA)
yang menggunakan prinsip-prinsip Rochdale sebagai dasar
dari perumusan prinsip-prinsip koperasi, kemudian
dipergunakan sebagai pedoman bagi prinsip-prinsip
koperasi anggotanya. Organisasi koperasi internasional
yang dibentuk pada tahun 1895 itu secara resmi
menetapkan prinsip-prinsip koperasi yang pertama kali pada
tahun 1937 dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
Rochdale. Penetapan prinsip-prinsip koperasi oleh ICA ini
dimaksudkan untuk mengonfirmasikan nilai-nilai gerakan
koperasi internasional serta untuk memberikan ciri universal
kepada gerakan koperasi.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


PERKEMBANGAN KOPERASI DI EROPA
PERKEMBANGAN KOPERASI DI PRANCIS
Revolusi Perancis dan perkembangan industri telah
menimbulkan kemiskinan dan penderitaan bagi rakyat
Perancis. Kelahiran koperasi yang didasari oleh adanya
penindasan dan kemiskinan yang terjadi pada masyarakat
kalangan bawah (buruh) di dalam sistem kapitalisme yang
berkembang pesat saat itu, ternyata harus berhadapan pula
dengan kelemahan dari dalam koperasi sendiri. Kurangnya
modal, kesadaran dan pengetahuan yang rendah dari
anggota dan pengurus menyebabkan koperasi sulit
berkembang secara pesat.

Di sisi lain, ideologi sosialisme yang muncul sebagai reaksi


dari kekurangan-kekurangan kapitalisme itu ternyata tidak
mampu berbuat banyak untuk merubah keadaan saat itu.
Berkat dorongan pelopor-pelopor merekaseperti Charles
Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari
perlunya perbaikan nasib rakyat, para pengusaha kecil di
Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang
bergerak dibidang produksi.

Charles Fourier (1772-1837) seorang sosialis Perancis


menganjurkan berdirinya unit-unit produksi “Falansteires”
yang mengedepankan semangat kebersamaan baik

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


kepemilikan kapital, mengupayakan kebutuhan sendiri dan
kepemilikan terhadap alat-alat produksi secara bersama-
sama. Louis Blanc (1811-1882) meskipun terpengaruh oleh
cita-cita Charles Fourier tetapi Louis Blanc mencoba lebih
realistis dengan menyusun rencana yang lebih konkret.
Louis Blanc mengusulkan kepada pemerintah untuk
mendirikan tempat-tempat kerja untuk kaum buruh dalam
bentuk Atelier Sosiaux (Atelier Sosial) dimana kaum buruh
mengorganisir sendiri dengan cara kooperatif dan diawasi
oleh pemerintah. Selain mendapatkan upah kerja, kaum
buruh juga mendapat bagian dari laba usaha. Saint Simon
(1760-1825) berpendapat bahwa masalah sosial dapat
diatasi jika masyarakat diatur menjadi “Assosiasi Produktif”
yang dipimpin teknokrat dan ahli-ahli industri.

Dewasa ini di Perancis terdapat Gabungan Koperasi


Konsumsi Nasional Perancis (Federation Nationale Dess
Cooperative de Consommation), dengan jumlah Koperasi
yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya
mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang dimiliki berjumlah
9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar
franc/tahun.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


PERKEMBANGAN KOPERASI DI INGGRIS
Koperasi didirikan di kota Rochdale, Inggris pada tahun 1844.
Koperasi ini di pandang sukses. Koperasi yang dipelopori
oleh 28 anggota tersebut dapat bertahan dan sukses karena
didasari oleh semangat kebersamaan dan kemauan untuk
berusaha. Mereka duduk bersama dan menyusun berbagai
langkah yang akan dilakukan sebelum membentuk sebuah
satuan usaha yang mampu mempersatukan visi dan cita-cita
mereka. Mereka mulai menyusun pedoman kerja dan
melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mereka susun
bersama.

Walaupun pada awalnya banyak mengalami hujatan, tetapi


toko yang dikelola secara bersama-sama tersebut mampu
berkembang secara bertahap. Rochdale Equitable Pioneer’s
Cooperative Society, dengan prinsip-prinsip koperasinya :

1. Keanggotaan yang bersifat terbuka.


2. Pengawasan secara demokratis.
3. Bunga yang terbatas atas modal anggota.
4. Pengembalian sisa hasil usaha sesuai dengan jasanya
pada koperasi.
5. Barang-barang hanya dijual sesuai dengan harga pasar
yang berlaku dan harus secara tunai.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


6. Tidak ada perbedaan berdasarkan ras, suku bangsa,
agama dan aliran politik.
7. Barang-barang yang dijual adalah barang-barang yang
asli dan bukan yang rusak atau palsu.
8. Pendidikan terhadap anggota secar berkesinambungan.

Dari pedoman koperasi di Rochdale inilah prinsip-prinsip


pergerakan koperasi dibentuk. Meskipun masih sangat
sederhana tetapi apa yang dilakukan koperasi Rochdale
dengan prinsip-prinsipnya telah menjadi tonggak bagi
gerakan koperasi di seluruh dunia. Prinsip-prinsip koperasi
Rochdale tersebut kemudian dibakukan oleh I.C.A dan
disampaikan dalam konggres I.C.A di Paris tahun 1937.

PERKEMBANGAN KOPERASI DI JERMAN.


Sekitar tahun 1848, saat Inggris dan Perancis telah
mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama
F. W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield. Ia menganjurkan
agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan
simpan-pinjam.

Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya Raiffesien


dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai
berikut :

1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman
dengan membayar bunga.
3. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa
setempat agar tercapai kerjasama yang erat.
4. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota
yang dipilih tanpa mendapatkan upah.
5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu
kesejahteraan masyarakat.

Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim


bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada
tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-
pinjam yang bergerak di daerah perkotaan. Pedoman kerja
Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :

1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi


dikumpulkan dari anggota
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas
pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman
dibagikan kepada anggota.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


PERKEMBANGAN KOPERASI DI DENMARK
Jumlah anggota Koperasi di Denmark meliputi sekitar 30%
dari seluruh peduduk Denmark. Hampir sepertiga penduduk
pedesaan Denmark yang berusia antara 18 s/d 30 tahun
balajar di perguruan tinggi.

Dalam perkembangannya, tidak hanya hasil-hasil pertanian


yang didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi
pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu sendiri.
Selain itu, di Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi.
Koperasi-koperasi konsumsi ini kebanyakan didirikan oleh
serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

PERKEMBANGAN KOPERASI DI SWEDIA


Salah seorang pelopor Koperasi yang cukup terkemuka dari
Swedia bernama Albin Johansen. Salah satu tindakannya
yang cukup spektakuler adalah menasionalisasikan
perusahaan penyaringan minyak bumi yang menurut
pendapatnya, dapat dikelola dengan cara yang tidak kalah
efisiennya oleh Koperasi. Pada tahun 1911 gerakan
Koperasi di Swedia berhasil mengalahkan kekuatan
perusahaan besar. Pada tahun 1926 Koperasi berhasil
menghancurkan monopoli penjualan tepung terigu yang
dimiliki perusahan swasta.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


Pada akhir tahun 1949, jumlah Koperasi di Swedia tercatat
sebanyak 674 buah dengan sekitar 7.500 cabang dan jumlah
anggota hampir satu juta keluarga. Rahasia keberhasilan
Koperasi-koperasi Swedia adalah berkat program
pendidikan yang disusun secara teratur dan pendidikan
orang dewasa di Sekolah Tinggi Rakyat (Folk High School),
serta lingkaran studi dalam pendidikan luar sekolah.
Koperasi Pusat Penjualan Swedia (Cooperative Forbundet),
mensponsori program-program pendidikan yang meliputi
400 jenis kursus teknis yang diberikan kepada karyawan dan
pengurus Koperasi.

PERKEMBANGAN KOPERASI DI AMERIKA


SERIKAT
Keadaan sosial ekonomi Amerika Serikat pada pertengahan
abad ke-19 hampir sama dengan Inggris. Menurut catatan,
jumlah Koperasi yang tumbuh antara tahun 1863-1939,
berjumlah 2600 buah. Sekitar 57% dari Koperasi-koperasi ini
mengalami kegagalan.

Menurut catatan, dalam periode 1909-1921, sekitar 52% dari


seluruh pekumpulan Koperasi pertanian yang ada telah
bekerja secara efektif. Dalam perkembangannya, ada
banyak jenis Koperasi yang berkembang di Amerika Serikat.
Di daerah pedesaan antara lain dikenal adanya Koperasi

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


Asuransi Bersama, Koperasi Listrik dan Telepon, Koperasi
Pengawetan Makanan, Koperasi Simpan-Pinjam dan
Koperasi Penyediaan Benih.

Sedangkan Koperasi-koperasi di perkotaan seringkali


menyelenggarakan toko-toko eceran. Koperasi kredit dan
Koperasi Perumahan juga banyak ditemukan dikota-kota, di
Amerika Serikat juga berkembang Koperasi Rumah Sakit
dan Koperasi Kesehatan.

Koperasi pertama yang berdiri di Amerika Serikat adalah The


Philadelphia Contributionship From Lose By Fire. Semacam
asuransi kebakaran. Berikutnya berdiri koperasi pengairan
yang mengurus irigasi pertanian.Dan pada tahun 1880
berdiri koperasi-koperasi pertanian yang besar (History and
Performance of Inkopkar 1995). Sementara itu, di Amerika
Serikat, selama bertahun-tahun juga telah berkembang
perkumpulan simpan pinjam yang dikenal dengan nama
Credit Union, berkat anjuran Alphonso Desjardin (1854-
1921).

Sebelumnya masyarakat pernah mencoba mendirikan


perkumpulan serupa, seperti yang pernah didirikan oleh
kaum pekerja pada tahun 1892 yang bernama The Boston
Globe. Namun kurang mendapat sambutan masyarakat

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


karena dinilai terlalu mengejar keuntungan, sehingga tidak
mencerminkan suatu bentuk kerja sama dan tolong
menolong.

Alphonso, memulai usaha simpan pinjam dengan


mendirikan semacam “Bank Rakyat” pada tahun 1900 di
Levis Queebec, dengan menggerakkan kegiatan menabung
di kalangan petani maupun buruh dan selanjutnya
meminjamkan kepada sesama anggota yang memerlukan.
Perkembangan yang pesat usaha simpan pinjam melalui
“bank rakyat ” mendorong Alphonso berpikir akan perlunya
landasan hukum bagi usaha tersebut. Atas usaha keras
Alphonso bersama temannya Edward A Filene (1860-1913),
pada tahun 1909, lahirlah undang-undang pertama tentang
koperasi Simpan pinjam di Massachussets.

Dalam perkembangannya, undang-undang tentang koperasi


simpan pinjam itu juga mulai melebar ke New Hampshire.
Koperasi simpan pinjam tersebut selanjutnya menjadi model
atau teladan bagi seluruh koperasi simpan pinjam di Amerika
Serikat, bahkan sampai ke Kanada.

Sampai tahun 1915, jumlah koperasi simpan pinjam atau


credit union telah bertambah menjadi 11 unit dan tiga tahun
kemudian meningkat menjadi 42 unit.Dan sampai tahun

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


1934 telah bertambah menjadi sekitar 2.400 unit yang
tersebar di 38 negara bagian.Pada tahun tersebut, Presiden
Roosevelt menandatangani Federal Credit Union Act.Dan
pada tahun itu pula terbentuk Federal Credit Union yang
menamakan diri sebagai National Credit Union Association,
yang berkedudukan di Madison, Wiscounsin.

PERKEMBANGAN KOPERASI DI ASIA


PERKEMBANGAN KOPERASI DI JEPANG
Koperasi pertama kali berdiri di Negara ini pada tahun 1900
(33 tahun sesudah pembaharuan oleh Kaisar Meiji), atau
bersamaan waktunya dengan pelaksanaan Undang-undang
Koperasi Industri Kerajinan. Cikal bakal kelahiran Koperasi
di Jepang mulai muncul ketika perekonomian uang mulai
dikenal oleh masyarakat pedalaman.

Gerakan Koperasi pertanian mengalami kemajuan yang


sangat pesat sejak tahun 1930-an, khususnya ketika
penduduk Jepang menghadapi krisis ekonomi yang melanda
dunia dalam periode 1933. Di Jepang ada dua bentuk
Koperasi pertanian. Yang pertama disebut Koperasi
Pertanian Umum. Koperasi ini bekerja atas dasar serba
usaha, misalnya menyelenggarakan usaha pemasaran hasil
pertanian, menyediakan kredit untuk usaha perasuransian,

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


pemberian bimbingan dan penyuluhan pertanian bagi usaha
tani.

Bentuk Koperasi yang lain disebut Koperasi Khusus.


Koperasi ini hanya menyelenggarakan satu jenis usaha
seperti Koperasi buah, Koperasi daging ternak, Koperasi
bunga-bungaan dan sebagainya. Pada umumnya Koperasi-
koperasi pertanian di Jepang menyelenggarakan bentuk
usaha Koperasi yang pertama.

Perlu ditambahakan, Koperasi-koperasi yang


menyelenggarakan kegiatan serba usaha juga tergabung
dalam sebuah Koperasi Induk yang bernama Gabungan
Perkumpulan Koperasi Pertanian Nasional (Zenkoku Nogyo
Kyodokumiai Chuokai). Titik berat kegiatan Koperasi
Gabungan atau ZEN-Noh ini adalah penyaluran sarana
produksi dan pemasaran hasil pertanian. Selain itu di Jepang
juga terdapat Induk Koperasi Asuransi Bersama, Induk
Koperasi Perbankan untuk pertanian-kehutanan dan pusat
asosiasi penerbitan.

PERKEMBANGAN KOPERASI DI KOREA


Perkembangan Koperasi di Korea, khususnya Koperasi
pedesaan, dimulai pada awal abad ke-20. Di Korea ada dua

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


organisasi pedesaan yang melayani kebutuhan kredit petani,
yakni Bank Pertanian Korea dan Koperasi Pertanian.

Pada tahun 1961dalam rangka pelaksanaan Undang-


undang Koperasi pertanian yang baru, Bank Pertanian
Korea dan Koperasi Pertanian digabungkan menjadi satu
dengan nama Gabungan Koperasi Pertanian Nasional
(National Agricultural Cooperative Federation), disingkat
NACF. Gabungan ini bekerja atas dasar prinsip-prinsip
Koperasi yang modern dan melakukan kerjanya atas dasar
serba usaha (Multipurpose). NACF bertugas
mengembangkan sector pertanian, meningkatkan peran
ekonomi dan sosial petani, serta menyelenggarakan usaha-
usaha peningkatan budaya rakyat.

INDIA
India medirikan koperasi kredit ala Raffesian pada tahun
1907 dan menyusun UU yang kemudian diperbaharui pada
tahun 1912 UU koperasi India di adopsi oleh Negara
Amerika, Afrika & Asia termasuk Indonesia Pada awal
pertumbuhan koperasi di india yang menjadi adalan adalah
koperasi perkreditan peternakan sapi perah, pabrik gula dan
bank koperasi.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


PERKEMBANGAN KOPERASI DI NEGARA
LAINNYA
THAILAND
Pembentukan departemen pada tahun 1915, mengawali
kelahiran koperasi pertama di Thailand Departemen promosi
koperasi di Thailand memiliki visi untuk memprmosikan dan
mengmbangkan kelompok promosi & kelompok petani
menuju ketahanan & kemandiria Departemen koperasi
memberikan bimbingan dari sisi administrasi, kelembagaan,
dan efisiensi dari kelompok petani tersebut.

TIMUR LESTE
Sejarah perkembangan koperasi di Timor Leste
Pertumbuhan koperasi di Timor Leste mengadopsi model
koperasi wanita Setia Budi Wanita (SBW) Jawa Timur,
terutama dalam hal manajemen tanggung renteng. Koperasi
di Timor Leste merupakan salah satu pilar ekonomi Negara
selain sektor publik & swasta.

Jumlah koperasi di Timur Leste sebanyak 84 unit.


Kegiatannya berimbang antara koperasi simpan pinjam dan
koperasi serba usaha. Sampai pada tahun 2017, pemerintah
menargetkan koperasi tumbuh menjadi 300 koperasi.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


FILIPINA
Lahirnya koperasi di Filipina dipicu oleh lahirnya kebijakan
reforma Agraria. Koperasi yang berhasil di Filipina adalah
Federasi Koperasi Mindanao (FEDCO), yang memiliki
sekitar 20 anggota koperasi& 3600 petani perorangan.
Koperasi ini mengelola hampir 5000 hektar lahan dengan
komoditi pisang. MIDECO adalah salah satu koperasi yang
pendiriannya didukung oleh LSM pada tahun 1986.

MALAYSIA
Gerakan koperasi di Malaysia diperkenalkan pada tahun
1909 oleh pemerintah colonial. Penciptaan RIDA (Otorita
Pengembangan Pedesaan & Industri) pada tahun 1990
membantu menfalisitasi melalui pegembangan pedesaan
yang terintegrasi. Gerakan koperasi yang terkenal di
Malaysia adalah gerakan koperasi pengembangan
perumahan.

PERJALANAN KOPERASI INTERNASIONAL (ICA)


Dari waktu ke waktu koperasi mengalami perkembangan
yang sangat pesat, dan menyebar luas keseluruh belahan
dunia. Negara yang satu dengan negara lain pastinya
memiliki kebijakan yang berbeda-beda dalam
mengembangkan koperasi. Agar terjadi keseragaman dan
tidak terjadi kesimpangsiuran, maka gerakan koperasi di

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


dunia menyerahkan tugas dan tanggung jawab untuk
merumuskan jati diri koperasi kepada International
Cooperative Alliance (ICA) yang telah berdiri sejak tahun
1895. Pada akhir tahun 1980-an koperasi dunia mulai
gelisah dengan proses globalisasi dan liberalisasi ekonomi
di mana-mana, sehingga berbagai langkah pengkajian ulang
kekuatan koperasi dilakukan. Hingga tahun 1982 kongres
ICA di Tokyo melalui pidato Presiden ICA (Lars Marcus)
masih melihat perlunya koperasi swasta, bahkan laporan
Sven Akhberg agar koperasi mengikuti layaknya “private
enterprise”. Namun dalam perdebatan Tokyo melahirkan
kesepakatan untuk mendalami kembali semangat koperasi
dan mencari kekuatan gerakan koperasi serta kembali
kepada sebab didirikannya koperasi. Sepuluh tahun
kemudian Presiden ICA saat ini Roberto Barberini
menyatakan koperasi harus hidup dalam suasana unntuk
mendapatkan perlakuan yang sama “equal treatment”
sehingga apa yang dapat dikerjakan oleh perusahaan lain
juga harus terbuka bagi koperasi. Koperasi pada saat itu
kuat karena menganut “established for last”.

Patut dicatat satu hal bahwa kerisauan tentang globalisasi


dan liberalisasi perdagangan di berbagai negara terjawab
oleh gerakan koperasi dengan kembali pada jati diri, namun

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


pengertian koperasi sebagai “enterprise” dicantumkan
secara eksplisit. Dengan demikian mengakhiri perdebatan
apakah koperasi lembaga bisnis atau lembaga quasi-sosial.
Dan sejak itu semangat untuk mengembangkan koperasi
terus menggelora di berbagai sistim ekonomi yang semula
tertutup kini menjadi terbuka. Dari sini dapat ditarik catatan
bahwa koperasi berkembang dengan keterbukaan, sehingga
liberalisasi berdagangan bukan musuh koperasi. Tetapi
pada perkembangannya banyak terjadi penyelewengan
terutama dalam hal jati diri koperasi. Untuk itu pada tahun
1995 gerakan koperasi menyelenggarakan kongres koperasi
di Manchester Inggris dan melahirkan suatu landasan baru
yang dinamakan “International Cooperative Identity
Statement” (ICIS) yang menjadi dasar tentang pengertian
prinsip dan nilai dasar koperasi untuk menjawab tantangan
globalisasi. Landasan utama diadakannya kongres ICA
tahun 1995 dimana bertepatan 100 tahun berdirinya
koperasi Rochdale adalah bentuk dari kerisauan dari
fenomena yang terjadi di dunia di mana terjadi
kecenderungan penyelewengan terhadap jati diri koperasi di
berbagai negara. Adapun bentuk penyelewengan adalah
sebagai berikut:

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


1. Penyelewengan di Eropa Timur Koperasi kehilangan
dominasi karena kuatnya campur tangan pemerintah
2. Penyelewengan di Eropa barat dan Amerika Serikat
Pergeseran dari perkumpulan orang-orang menjadi
perkumpulan modal
3. Penyelewengan di negara-negara berkembang
Pergeseran dari prinsip kemandirian menjadi
ketergantungan kepada bantuan dan inisiatif pemerintah

Disini terlihat dalam kongres di manchester Inggris dapat


menjawab dengan dua tema pokok kembali pada nilai dan
jati diri koperasi dan menempatkan koperasi sebagai badan
usaha atau perusahaan (enterprise) dengan pengelolaan
demokratis dan pengawasan bersama atas keanggotaan
yang terbuka dan sukarela. Gerakan koperasi kembali
menyatakan keharusan bagi koperais untuk menjunjung
tinggi nilai etika (ethical values) yaitu : kejujuran,
keterbukaan, tanggung jawab social dan kepedulian kepada
pihak lain (honesty, openness, social responsibility and
caring of others (ICA, 1995). Sejak itu gerakan koperasi
menjadi kesepakaran gerakan koperasi dunia. Adapun latar
belakang diadakannya kongres ICA tahun 1995 adalah : (1)
semangat introspeksi karena ICA belum pernah menetapkan
jati diri koperasi melalui pengertian atau definisi koperasi

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


yang berlaku secara global. (2) menetapkan nilai-nilai dasar
koperasi, dan (3) menetapkan prinsip-prinsip koperasi.

PRINSIP ICA

ICA bertindak sebagai lembaga yang menyatukan gerakan-


gerakan koperasi di tiap-tiap negera di dunia agar terjadi
keseragaman tertutama dalam hal cara memandang jati diri
koperasi yang sejati agar dapat berjalan selaras dan
sepadan antar negera.

Dalam konggres ICA tahun 1937 di Paris, tahun 1948 di


Praha, dan tahun 1966 di Wina telah dirumuskan jati diri
koperasi berupa prinsip-prinsip yang berkiblat pada prinsip-
prinsip Rochdale sebagai kerangka dasarnya. Kemudian
pada tahun 1995 di Kota Manchester Inggris ICA berhasil
merumuskan jati diri koperasi yang terdiri dari tiga unsur
yaitu: definisi, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip koperasi.
Akhirnya konggres di Manchester menerima dan
mengesahkan rumusan tersebut. Prinsip-prinsip ICA yang
dirumuskan pada tahun 1937 itu, sejalan dengan
perkembangan yang terjadi baik di luar maupun di dalam
gerakan koperasi internasional, kemudian ditinjau kembali
pada tahun 1966. Dalam kongres ICA yang diikuti dengan
Rapat Anggota, yang diselenggarakan pada 20-23

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


September 1995 di Manchester Inggris, prinsip-prinsip
koperasi tahun 1966 tersebut ditinjau kembali, kemudian
disahkan bersama dengan definisi dan nilai-nilai koperasi
sebagai pernyataan ICA tentang identitas (jati diri) Koperasi.
Prinsip-prinsip koperasi menurut jati diri koperasi ICA ini
adalah pedoman yang digunakan oleh koperasi untuk
melaksanakan nilai-nilai koperasi, yaitu menolong diri sendiri,
tanggung jawab sendiri, demokrasi, persamaan keadilan,
kesetiakawanan, kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab
sosial serta kepedulian kepada orang-orang lain. Adapun
Prinsip-prinsip koperasi ICA tahun 1995 ini adalah sebagai
berikut.

Prinsip ke-1 Keanggotaan Sukarela dan Terbuka. Koperasi


adalah perkumpulan sukarela, terbuka bagi semua orang
yang mampu menggunakan jasa-jasanya dan bersedia
menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa
membedakan jenis kelamin (gender), sosial, ras, politik atau
agama.

Prinsip ke-2 Pengendalian oleh Anggota-anggota secara


Demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang
diawasi oleh para anggota yang secara aktif menetapkan
kebijakan dan mengambil keputusan. Pria dan wanita yang
dipilih sebagai wakil anggota bertanggung jawab kepada

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


rapat anggota. Dalam koperasi primer anggota mempunyai
hak suara yang sama (satu anggota, satu suara), dan
koperasi pada tingkatan lain juga diatur secara demokratis.

Prinsip ke-3 Partisipasi Ekonomi Anggota. Para anggota


memberikan kontribusi (modal) secara adil dan
mengendalikannya secara demokratis (modal tersebut).
Setidak-tidaknya sebagian dari modal itu adalah milik
bersama koperasi. Apabila ada, para anggota biasanya
menerima kompensasi yang terbatas atas modal yang
dipersyaratkan untuk menjadi anggota. Para anggota
mengalokasikan sisa hasil usaha untuk beberapa atau
semua dari tujuan;1) Mengembangkan koperasi mereka,
mungkin dengan membentuk dana cadangan, sebagian dari
padanya tidak dapat dibagi-bagi; 2) Membagikan kepada
anggota seimbang dengan transaksi mereka dengan
koperasi; 3) Mendukung kegiatan lainnya yang disahkan
oleh rapat anggota

Prinsip ke-4 Otonomi dan Kebebasan. Koperasi adalah


organisasi otonom, menolong diri sendiri serta diawasi oleh
para anggotanya. Apabila koperasi mengadakan perjanjian
dengan organisasi lain, termasuk pemerintah atau memupuk
modal dari sumber-sumber luar, koperasi melakukannya
berdasarkan persyaratan yang menjamin pengawasan

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


demokratis oleh para anggotanya dan dipertahankannya
otonomi mereka.

Prinsip ke-5 Pendidikan, Pelatihan dan Informasi. Koperasi


memberikan pendidikan dan pelatihan kepada para
anggotanya. Wakil-wakil anggota yang dipilih oleh rapat
anggota serta manajer dan karyawan, agar mereka dapat
melakukan tugasnya lebih efektif bagi pengembangan
koperasinya. Mereka memberikan penerangan kepada
masyarakat umum khususnya pemuda dan para pembentuk
opini di masyarakat tentang hakikat perkoperasian dan
manfaat berkoperasi.

Prinsip ke-6 Kerja Sama di Antara Koperasi Koperasi


melayani para anggota secara efektif dan memperkuat
gerakan koperasi dengan cara bekerja sama melalui
organisasi gerakan koperasi lokal, nasional, regional dan
internasional.

Prinsip ke-7 Kepedulian terhadap Komunitas. Koperasi


melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat
sekitarnya secara berkelanjutan, melalui kebijakan-
kebijakan yang diputuskan oleh rapat anggota.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM


DAFTAR PUSTAKA

Hamid, Edy Suandi. (2006). Perekonomian Indonesia.


Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Hudiyanto. (2002). Koperasi: Ideologi dan Pengelolaannya.
Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.
Roy, Ewell Paul. (1981). Cooperative Development
Principle and Management. Illinois: The Interstate
Printers and Publisher Inc.
Ropke, Jochen. (2003). The Economic Theory of
Cooperative. Terjemahan Jakarta: Salemba Empat.
Munkner, Hans H. (1985). Cooperative Principles and
Cooperative Law. Bonn Germany: Frederic Ebert
Stiftung.
Munkner, Hans H. (1997). Masa Depan Koperasi.
(Terjemahan Djabaruddin Djohan dari Chances of
Cooperatives ini the Future). Jakarta:DEKOPIN.
Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. (2001). Koperasi, Teori
dan Praktik. Jakarta: Erlangga Casselman, Paul
Hubert. (1952). The Cooperative Movement and
Some of its Problem. New York: Philosophical
Library.
Soedjono, Ibnoe. (2002). (Pengantar-Penerjemah) Jati diri
Koperasi. (Cetakan kelima) LSP2I.

BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM

Anda mungkin juga menyukai