0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
35 tayangan39 halaman
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi melalui peraturan perundangan koperasi seperti UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan peraturan pemerintah terkait modal penyertaan dan pengesahan akta pendirian koperasi.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi melalui peraturan perundangan koperasi seperti UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan peraturan pemerintah terkait modal penyertaan dan pengesahan akta pendirian koperasi.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi melalui peraturan perundangan koperasi seperti UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dan peraturan pemerintah terkait modal penyertaan dan pengesahan akta pendirian koperasi.
TEMA: KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN KOPERASI
TIM PENYUSUN 2021
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
1. Peraturan Perundangan Koperasi. Lembaga koperasi di indoenesia yang praktiknya sudah banyak memberikan manfaat kepada masyarakat tentu didukung dengan peraturan perundangan yang baik. Lembaga koperasi di Indenesia diatur dengan banyak perundangan sejak dirikan hingga saat ini. Beberapa peraturan terkait koperasi akan diapaparkan sebagai berikut. Perundangan Isi Perundangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memiliki beberapa point aturan yang berkaitan erat dengan implementasi Keuangan Berkelanjutan di Indonesia. UU No 20 Tahun beberapa point aturan tersebut 2008 Tentang terdiri atas pasal-pasal berikut Usaha Mikro, Kecil ini: dan Menengah Bab II Asas dan Tujuan Pasal 2 mengatur bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berasaskan berwawasan lingkungan. Yang dimaksud dengan "asas berwawasan lingkungan" adalah asas pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang dilakukan dengan tetap
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Bab VI Pasal 20 mengatur bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitasi pengembangan usaha dengan cara memberikan insentif bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mengembangkan teknologi dan kelestarian lingkungan hidup. Bab VII Pembiayaan dan Penjaminan Pasal 22 menjelaskan bahwa dalam rangka meningkatkan sumber pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil, Pemerintah melakukan upaya: Pengembangan sumber pembiayaan dari kredit perbankan dan lembaga keuangan bukan bank; Pengembangan lembaga modal ventura; Pelembagaan terhadap transaksi anjak piutang
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Memperhatikan perkembangan lingkungan yang dinamis perlu adanya landasan hukum baru yang mampu mendorong Koperasi agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih kuat dan mandiri. Maka dari itu UU No 25 Tahun 1992 merupakan pengganti dari Undang-undang No 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian.
Undang-undang ini menegaskan
UU No 25 Tahun bahwa pemberian status badan 1992 Tentang hukum Koperasi, pengesahan Perkoperasian perubahan Anggaran Dasar, dan pembinaan Koperasi merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah dapat melimpahkan wewenang tersebut kepada Menteri yang membidangi Koperasi. Namun demikian hal ini tidak berarti bahwa Pemerintah mencampuri urusan internal organisasi Koperasi dan tetap memperhatikan prinsip kemandirian Koperasi.
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Telah diganti dengan UU No 17 tahun 2012 dengan tujuan untuk memberikan kesempatan dan peluang lebih besar kepada koperasi untu menjalankan usahanya. UU No 17 tahun 2012 Tentang Perkoperasian dibatalkan oleh Mahkama Konstitusi (MK). Setelah ditinjau, MK membatalkan seluruh materi muatan Undang-Undang tersebut. Hal ini disebabkan koperasi bernuansa korporasi. Selain itu UU tersebut telah UU No 17 tahun menghilangkan asas 2012 Tentang kekeluargaan dan gotong Perkoperasian royong yang menjadi ciri khas koperasi. Selanjutnya terdapat sejumlah pasal yang mengatur norma badan hukum koperasi, modal penyertaan dari luar anggota, kewenangan pengawas dan dewan koperasi. Sehingga dinilai mencabut roh kedaulatan rakyat, demokrasi ekonomi, asas kekeluargaan, kebersamaan yang dijamin
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
konstitusi. Maka dari itu menurut Mahkamah, UU No 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian bertentangan dengan UUD 1945. Sehingga UU No 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dibatalkan dan kemudian UU tentang koperasi dikembalikan pada UU sebelumnya yakni UU No 25 Tahun 1992. 1. Koperasi memperoleh status badan hukum setelah mengajukan akta pendirian dan disahkan oleh menteri. Peraturan untuk mendapatkan Pemerintah No 4 pengesahan dari para pendiri Tahun 1994 atau kuasa para pendiri akan Tentang memohon pengesahan Persyaratan dan secara tertulis kepada Tata Cara menteri. Pengesahan Akta 2. Pengesahan terhadap akta Pendirian dan pendirian koperasi dilakukan Perubahan setelah diadakan penelitian Anggaran Dasar anggaran dasar koperasi Koperasi dipastikan tidak bertentangan dengan UU No. 25 Tahun 1993 dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
kesusilaan. Akta pendirian koperasi ditetapkan dengan keputusan menteri dalam jangka waktu paling lama tiga bulan terhitung sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap. Adapun surat keputusan pengesahan disampaikan kepada pendiri atau kuasanya dalam jangka waktu paling lama tujuh hari terhitung sejak keputusan pengesahan ditetapkan 3. Apabila permintaan pengesahan akta pendirian koperasi ditolak, keputusan penolakan disampaikan dalam jangka waktu paling lama tiga bulan sejak diterimanya permintaanpengesahan. Para pendiri atau kuasanya dapat mengajukan permintaan ulang pengesahan dalam jangka waktu paling lama satu bulan. Dalam hal permintaan ulang tersebut ditolak, keputusan menteri
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
tersebut merupakan keputusan terakhir. Terdapat beberapa hal yang dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah ini dengan yaitu, Pertama Modal penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktrur Peraturan permodalan koperasi dalam Pemerintah No 33 meningkatkan kegiatan Tahun 1998 usahanya. Tentang Kedua, Pemodal adalah pihak Penyertaan Modal yang menanamkan modal Koperasi. penyertaan pada koperasi. Ketiga, Koperasi adalah koperasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. Keempat, Menteri adalah menteri yang bertanggung-jawab dalam pembinaan dan pengembangan koperasi. Peraturan Beberapa hal yang dijelaskan Pemerintah No 17 dalam peranturan ini adalah Tahun 1994 sebagai berikut
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Tentang Pertama, Penyelesaian Pembubaran pembubaran adalah proses Koperasi oleh kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Penyelesai terhadap kekayaan Koperasi yang dibubarkan oleh Pemerintah, yang selanjutnya disebut penyelesaian pembubaran. Kedua, Tim Penyelesai adalah Tim yang dibentuk oleh Menteri untuk melaksanakan penyelesaian pembubaran Koperasi Ketiga, Penyelesai adalah perorangan yang ditunjuk sebagai anggota Tim Penyelesai. Keempat, Menteri adalah Menteri yang bidang tugas dan tanggungjawabnya meliputi Koperasi Pada peraturan pemerintah Peraturan tersebut ada beberapa poin ya g Pemerintah No 9 diatur dan dijelaskan tentang Tahun 1995 fasilitas simpan pinjam oleh Tentang koperasi. Beberapa pin tersebut Pelaksanaan adalah sebagai berikut. Kegiatan Usaha Pertama, Kegiatan usaha Simpan Pinjam oleh simpan pinjam adalah kegiatan Koperasi yang dilakukan untuk menghimpun dana dan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
menyalurkannya melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi lain dan atau anggotanya. Kedua, Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam. Ketiga, Unit Simpan Pinjam adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha Koperasi yang bersangkutan. Keempat, Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka. Kelima, Simpanan Berjangka adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
koperasi yang bersangkutan. Keenam, Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi. Ketujuh, Pinjaman adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan Peraturan Beberapa poin yang diatur dalam Pemerintah No 17 peraturan pemerintah tersebut Tahun 2013 adalah sebagai berikut Tentang (1) Usaha Mikro, Usaha Kecil, Pelaksanaan Usaha Menengah, dan Usaha Undang-undang No Besar adalah Usaha Mikro,
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
20 Tahun 2008 Usaha Kecil, Usaha Menengah, Tentang Usaha dan Usaha Besar sebagaimana Mikro, Kecil dan dimaksud dalam Undang-Undang Menengah Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. (2). Izin Usaha adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bukti legalitas yang menyatakan sah bahwa Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah telah memenuhi persyaratan dan diperbolehkan untuk menjalankan suatu kegiatan usaha tertentu. (3). Jangka Waktu adalah kondisi tingkatan lamanya pengembangan usaha yang diberikan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah. (4). Kemitraan adalah kerja sama dalam keterkaitan usaha, baik langsung maupun tidak langsung, atas dasar prinsip saling memerlukan,
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
mempercayai, memperkuat, dan menguntungkan yang melibatkan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengan Usaha Besar. (5) Iklim Usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan perundang- undangan dan kebijakan di berbagai aspek kehidupan ekonomi, agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memperoleh pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan berusaha yang seluas-luasnya. (6) Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, dan Usaha Besar yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia dan berdomisili di Indonesia. (7) Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang selanjutnya disingkat KPPU adalah komisi
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Peraturan Pemerintah ini disusun sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja. Hal lain yang mendasari dan mendorong perlunya pengaturan yang lebih jelas terkait Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Peraturan Menengah antara lain bahwa Pemerintah Nomor pengaturan yang berkaitan 7 Tahun 2021 dengan kemudahan, tentang pelindungan, dan pemberdayaan Kemudahan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Pelindungan, dan dan Menengah, yang tersebar di Pemberdayaan berbagai peraturan perundang- Koperasi dan undangan saat ini belum dapat UMKM. memenuhi kebutuhan hukum untuk percepatan cipta kerja dan belum terintegrasi sehingga perlu dilakukan perubahan. Dalam Peraturan Pemerintah ini diatur antara lain mengenai: a. kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Koperasi; b.
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; c. penyelenggaraarl Inkubasi; dan d. Dana alokasi khusus kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Beberapa poin yang dijelaskan dalam peraturan tersebut adalah sebagai berikut; Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. Koperasi Sekunder adalah Peraturan Menteri koperasi yang didirikan oleh dan Koperasi dan UKM beranggotakan koperasi. No 19 Tahun 2015 Rapat Anggota adalah rapat yang Tentang diselenggarakan oleh pengurus Penyelenggaraan dan dihadiri oleh anggota, RAT pengurus dan pengawas. Rapat Anggota Luar Biasa adalah Rapat Anggota yang diselenggarakan apabila terjadi keadaan yang mengharuskan adanya keputusan cepat/segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota.
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Anggota Koperasi adalah masyarakat yang telah bergabung dalam koperasi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan tercantum dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga koperasi, yang berkedudukan sebagai pemilik dan pengguna jasa/pelanggan koperasi. Kuorum adalah jumlah minimal peserta rapat yang hadir yangharus dipenuhi untuk sahnya pelaksanaan Rapat Anggota. Musyawarah dan mufakat adalah cara pengambilan keputusan rapat berdasarkan pada pembahasan bersama dengan maksud mencapai kata mufakat tanpa melalui voting. Voting adalah keputusan bersama yang melalui pemungutan suara dengan suara terbanyak. Pengurus adalah perangkat organisasi koperasi yang bertanggungjawab penuh atas kepengurusan koperasi untuk
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
kepentingan dan tujuan koperasi, serta mewakili koperasi baik di dalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Pengawas adalah perangkat organisasi koperasi yang bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada pengurus. Gerakan koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita dan tujuan koperasi. Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta autentik dan memiliki kewenangan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Notaris atau berdasarkan undang- undang lainnya. Beberapa poin yang diatur dan Peraturan Menteri dijelaskan dalam peraturan Koperasi dan UKM tersebut adalah sebagai berikut No 10 Tahun 2015 Akta Pendirian Koperasi adalah Tentang perjanjian perikatan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Kelembagaan pembentukan badan hukum Koperasi koperasi yang dibuat oleh para pendiri atau kuasanya dan ditandatangani dihadapan Notaris Pembuat Akta Koperasi dalam suatu rapat pembentukan koperasi yang memuat anggaran dasar. Anggaran Dasar Koperasi adalah aturan tertulis sebagai dasar pengelolaan koperasi yang disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pejabat yang berwenang untuk dan atas nama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah memberikan pengesahan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar serta pembubaran koperasi. Pendiri adalah orang-orang atau beberapa koperasi yang memenuhi persyaratan keanggotaan dan menyatakan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
diri menjadi anggota serta hadir dalam rapat pembentukan Kuasa Pendiri adalah beberapa orang yang diberi kuasa oleh para pendiri untuk menandatangani akta pendirian dan sekaligus ditunjuk untuk pertama kalinya sebagai Pengurus dan/atau pengawas Koperas Penggabungan adalah bergabungnya satu koperasi atau lebih dengan koperasi lain. Kemdian, Peleburan adalah penyatuan dua koperasi atau lebih, menjadi satu koperasi. Selanjutnya Pembagian adalah dibaginya satu koperasi menjadi dua koperasi atau lebih. Beberapa poin yang diatur dan dijelaskan dalam peraturan Peraturan Menteri tersebut adalah sebagai berikut Koperasi dan UKM Koperasi Simpan Pinjam No 15 Tahun 2015 selanjutnya dalam peraturan ini Tentang Usaha disebut KSP adalah koperasi Simpan Pinjam oleh yang melaksanakan kegiatan Koperasi usahanya hanya usaha simpan pinjam.
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Unit Simpan Pinjam selanjutnya disebut USP Koperasi adalah unit usaha koperasi yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. KSP primer adalah KSP yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang. KSP Sekunder adalah KSP yang didirikan oleh dan beranggotakan KSP Kekeluargaan semenda adalah satu pertalian kekeluargaan karena perkawinan, yaitu pertalian antara salah seorang dari suami isteri dan keluarga sedarah dari pihak lain. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi lain, dan atau anggotanya kepada koperasi dalam bentuk simpanan dan tabungan. Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan kepada Koperasi
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
pada saat masuk menjadi anggota, yang tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Simpanan Wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, yang tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. Tabungan Koperasi adalah simpanan di koperasi dengan tujuan khusus, penyetorannya dilakukan berangsurangsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi. Simpanan Berjangka adalah simpanan pada koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan. Sisa Hasil Usaha selanjutnya disebut SHU merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan hasil usaha setelah pajak yang dimasudkan untuk memupuk modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Modal sendiri KSP adalah jumlah simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan yang disisihkan dari sisa hasil usaha, hibah, dan simpanan lain yang memiliki karakteristik sama dengan simpanan wajib. Modal USP adalah modal tetap USP yang ditempatkan oleh koperasinya pada awal pendirian USP Koperasi, modal tidak tetap
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
tambahan dari koperasi yang bersangkutan, dan cadangan yang disisihkan dari hasil usaha USP Koperasi Beberapa poin yang diatur dalam peraturan tersebut adalah sebagai berikut Unit Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Koperasi selanjutnya disebut USPPS Koperasi adalah unit koperasi yang bergerak di bidang usaha Peraturan Menteri meliputi simpanan, pinjaman Koperasi dan UKM dan pembiayaan sesuai prinsip No 16 Tahun 2015 syariah, termasuk mengelola Tentang zakat, infaq /sedekah, dan Pelaksanaan wakaf sebagai bagian dari Kegiatan Usaha kegiatan koperasi yang Simpan Pinjam dan bersangkutan. Pembiayaan KSPPS primer adalah Koperasi Syariah oleh yang didirikan oleh dan Koperasi beranggotakan orang seorang. KSPPS Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan KSPPS. Prinsip syariah adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan usaha koperasi berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Dewan Pengawas Syariah adalah dewan yang dipilih oleh koperasi yang bersangkutan berdasarkan keputusan rapat anggota dan beranggotakan alim ulama yang ahli dalam syariah yang menjalankan fungsi dan tugas sebagai pengawas syariah pada koperasi yang bersangkutan dan berwenang memberikan tanggapan atau penafsiran terhadap fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional. Dalam koperasi syariah terdapat transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah; Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik; Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan istishna. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh;
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara KSPPS dan/atau USPS Koperasi dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil
2. Tata Cara Pembentukan Koperasi.
Pemerintah dalam mendorong kemajuan koperasi dan menjaga kualitas koperasi maka diperlukan kriteria - kriteria khusus untuk mendorong kemajuan koperasi. Salah satu upaya untuk mendorong kemajuan koperasi adalah dengan memberikan syarat pendirian koperasi. Syarat Pendirian Koperasi Untuk mendirikan koperasi terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Berikut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendirikan koperasi a. Koperasi primer harus didirikan oleh minimal 20 orang yang punya kegiatan dan kepentingan ekonomi yang sama. Sedangkan pendiri koperasi sekunder minimal 3 badan hukum Koperasi.
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
b. Para Pendiri atau kuasa pendiri koperasi mengajukan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri Koperasi dan UKM c. Pengajuan pengesahan akta pendirian koperasi perlu melampirkan: 2 rangkap akta pendirian koperasi dan satu di antaranya bermaterai; berita acara Rapat Pendirian Koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permohonan pengesahan; surat bukti penyetoran modal yang paling sedikit sebesar simpanan pokok; dan rencana awal kegiatan usaha Koperasi. d. Berita acara Rapat Pendirian Koperasi harus dilengkapi: daftar hadir rapat pendirian; foto copy KTP pendiri sesuai daftar hadir; surat kuasa pendiri; surat rekomendasi instansi terkait dengan bidang usaha yang akan dijalani e. Untuk koperasi sekunder harus ditambahkan dokumen: Hasil berita acara rapat pendirian koperasi dan surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi sekunder untuk pendirian koperasi sekunder; Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder calon anggota; Koperasi primer dan/ atau sekunder calon anggota melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) aktif f. Ada syarat tambahan untuk pendirian koperasi simpan pinjam dan koperasi simpan pinjam
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
syariah (bisa dilihat di pasal 10 ayat 5 dan 6 Permen Koperasi dan UKM 9/2018).
3. Tahapan Pendirian Koperasi
Upaya mendorong pembangunan koperasi, selain adanya persyaratan juga harus ada tahapan yang dilalui untuk mendorong pembangunan koperasi. Pemerintah berupaya melakukan dorongan terssebut dengan cara membuat peraturan yang mengatir tentang tahapan pendirian koperasi. Mengenai tahapan dan tata cara pendirian koperasi sesuai diatur Permen Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun 2018 adalah sebagai berikut a. Perencanaan Pendirian Koperasi 1) Ada minimal 20 anggota (koperasi primer) 2) Menentukan tempat kedudukan koperasi 3) Punya modal sendiri (minimal dari simpanan pokok, bisa ditambah simpanan wajib, hibah) 4) Tentukan nama koperasi (paling sedikit 3 kata setelah frasa koperasi) 5) Buat rencana awal usaha 6) Ada calon pengurus dan pengawas b. Penyampaian rencana dan konsultasi ke dinas (daerah) atau pusat (Kementerian) c. Rapat Pendirian Koperasi 1) Dihadiri calon pendiri, minimal 20 orang (untuk koperasi primer) 2) Dihadiri pejabat penyuluh dari dinas atau kementerian 3) Dapat dihadiri notaris
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
4) Rapat pendirian koperasi dipimpin oleh pimpinan dan sekretaris yang ditunjuk para pendiri 5) Rapat memilih pengurus dan pengawas serta menentukan masa bhaktinya 6) Rapat pendirian koperasi membahas rancangan anggaran dasar 7) Hasil rapat dibuat dalam notulen rapat dan/atau Berita Acara Rapat 8) Notulen rapat atau berita acara rapat dituangkan dalam rancangan Anggaran Dasar Koperasi 9) Notaris mencatat kesepakatan tentang pokok- pokok hasil pembahasan dalam rapat pendirian 10) Pokok-pokok hasil pembahasan dirumuskan dalam Akta Pendirian Koperasi d. Verifikasi Nama Koperasi 1) Notaris mengonfirmasi penetapan nama koperasi pada Sistem Administrasi Layanan Badan Hukum Koperasi (Sisminbhkop) 2) Koperasi yang telah memperoleh persetujuan nama wajib mengajukan permohonan Akta Pendirian di dalam waktu paling lama 30 hari e. Pengajuan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi 1) Untuk mendapatkan pengesahan akta pendirian Koperasi, pendiri atau kuasa para pendiri mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada menteri melalui Sisminbhkop 2) Permintaan pengesahan diajukan dengan melampirkan: 2 rangkap akta pendirian Koperasi, dan satu di antaranya bermaterai cukup; Berita
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
acara rapat pendirian Koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan permohonan pengesahan apabila ada; bukti penyetoran modal minimal sebesar simpanan pokok; dan rencana awal kegiatan usaha Koperasi. f. Verifikasi Dokumen Permohonan 1) Lampiran permohonan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi yang diajukan oleh pemohon dilengkapi persyaratan dan berkas dokumen pendukung (untuk memenuhi syarat pendirian koperasi) 2) Dokumen diserahkan pemohon untuk diperiksa dan diteliti oleh pejabat berwenang melalui Sisminbhkop 3) Pejabat yang berwenang menerbitkan tanda terima kepada pemohon, setelah dokumen dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan Berkas dokumen dan surat tanda terima disimpan oleh Notaris. g. Mekanisme di Sisminbhkop 1) Permohonan pengesahan Akta Pendirian Koperasi dilakukan secara tertulis dengan mengisi Form Isian Akta Pendirian Koperasi sebagaimana tersedia pada Sisminbhkop. 2) Permohonan pengesahan Akta Pendirian Koperasi diajukan pemohon dengan cara memindai dan mengunggah dokumen
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
3) Administrator Sisminbhkop memeriksa format isian dan dokumen dari pemohon 4) Apabila format isian tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, pejabat berwenang memberitahukan alasan penolakan kepada pemohon secara elektronik 5) Penolakan dapat dikoreksi atau diperbaiki pemohon dan selanjutnya disampaikan kembali melalui Sisminbhkop 8. h. Pengesahan Pendirian Koperasi 1) Menteri menerbitkan keputusan pengesahan Akta Pendirian koperasi dalam jangka waktu paling lama 7 hari terhitung sejak pengisian format isian akta pendirian dan dokumen yang diunggah dinyatakan telah dipenuhi secara lengkap dan benar 2) Keputusan Menteri disampaikan kepada Pemohon secara elektronik. 3) Notaris bisa langsung mencetak Surat Keputusan Menteri tentang pengesahan Akta Pendirian Koperasi. 4) Keputusan pengesahan Akta Pendirian Koperasi dihimpun Kementerian Koperasi dan UKM dan dicatat dalam Buku Daftar Umum Koperasi dan dapat dibuat secara elektronik 5) Kementerian Koperasi dan UKM wajib menyampaikan salinan keputusan pengesahan Akta Pendirian Koperasi kepada Dinas
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
(provinsi/kabupaten/kota) di lokasi kedudukan koperasi.
4. Kemitraan Koperasi dan UMKM dengan pelaku
ekonomi lain Kemitraan merupakan jalinan kerjasama usaha yang merupakan strategi bisnis yang dilakukan antara dua pihak atau lebih dengan prinsip saling membutuhkan, saling memperbesar dan saling menguntungkan. Dalam kerjasama tersebut tersirat adanya satu pembinaan dan pengembangan. Hal ini dapat terlihat karena pada dasarnya masing - masing pihak pasti mempunyai kelemahan dan kelebihan. Justru dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing pihak akan saling melengkapi dalam arti pihak yang satu akan mengisi dengan cara melakukan pembinaan terhadap kelemahan yang lain dan sebaliknya. Koperasi di Indonesia yang ingin melakukan kemitraan sudah diatur dan difasilitasi oleh pemerintah melalui peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. Peraturan Pemerintah ini merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil. Salah satu cara atau upaya dalam rangka pemberdayaan usaha kecil adalah dengan kemitraan. Dalam Ketentuan Umum Peraturan Pemerintah Nomor. 44 Tahun 1997 terutama dalam Pasal 1 menyatakan bahwa “Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan”. Oleh sebab itu untuk mempercepat terwujudnya kemitraan keluarlah peraturan tersebut yang mengatur mengenai tata cara penyelenggaraan, pembinaan dan pengembangannya. Sebenarnya pemerintah telah melakukan pembinaan dan pengembangan bagi kemitraan antara usaha besar dan kecil telah dimulai Tahun 1984 yaitu dengan Undang-Undang Nomor. 5 tahun 1984 yaitu Undang-Undang Pokok Perindustrian. Namun gerakan kemitraan ini lebih berdasarkan himbauan dan kesadaran karena belum ada peraturan pelaksanaan yang mengatur kewajiban perusahaan secara khusus dan disertai dengan sanksinya. Pemberdayaan usaha kecil yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi usaha yang mandiri, perluasan kesempatan kerja dan berusaha serta pemerataan pendapatan. Pola pemberdayaan usaha kecil dapat dilakukan melalui bentuk atau pola kemitraan baik dalam bentuk antar perorangan maupun badan usaha koperasi. Pengusaha kecil dan koperasi merupakan asset nasional yang dapat memberikan sumbangan terhadap perekonomian nasional. Salah satu bentuk pola kemitraan usaha adalah antara BUMN/BUMS dengan Pengusaha Kecil dan Koperasi (USKOP). Untuk meningkatkan usaha sehingga tercapai kemandirian, diperlukan pembinaan yang berkelanjutan dengan
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
harapan mereka dapat meneruskan dan memperluas pembinaan kepada masyarakat sekitarnya. Konsep kemitraan harus didasarkan pada prinsip semua pelaku usaha harus menjadi stakeholders dan berada dalam derajat subyek-subyek bukan subyek-obyek. Sehingga pola yang dijalankan harus dilandasi dengan prinsip-prinsip partisipatif dan kolaboratif yang melibatkan seluruh stakeholders dalam kemitraan yang dijalankan. Kemitraan sekarang ini sudah menjadi perhatian semua pihak, karena kemitraan merupakan salah satu aspek dalam pertumbuhan iklim usaha untuk pengembangan Koperasi, usaha mikro dan kecil (KUMK) melalui “permberdayaan” dalam rangka memperoleh peningkatan pendapatan dan kemampuan usaha serta peningkatan daya saing dari usaha kecil dan menengah atau usaha besar. Pemberdayaan tersebut disertai perbaikan dan pengembangan oleh usaha menengah dan usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Dengan demikian kemitraan merupakan suatu tindakan dan hubungan bisnis untuk membesarkan KUMK secara rasional. Dalam tindakan dan hubungan bisnis tersebut, usaha menengah dan usaha besar tetap diberikan kesempatan yang luas untuk tetap menjalankan tujuan usahanya dalam memperolah keuntungan yang berkelanjutan sehingga kemitraan itu bukanlah merupakan bentuk hadiah kepada KUMK. Jadi tujuan kemitraan adalah untuk mengangkat KUMK menjadi pilar
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
pembangunan ekonomi karena kelemahan mendasar pelaku ekonomi menengah kebawah adalah dari segi ekonomi dan akses ke sumber permodalan dan pasar. Kelompok usaha kecil memerlukan dorongan pemerintah dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia, teknologi, permodalan/kredit dan pemasaran. Salah satu manfaat dari kegiatan kemitraan akan tercipta Transfer of Knowledge dalam hal pengalaman pengelolaan usaha yang lebih efisien dan prospektif bagi KUMK, sedangkan bagi usaha besar dan usaha menengah akan memperoleh kontinuitas produksi atau meningkatkan kapasitas yang lebih besar. Apabila diamati, usaha yang dikembangkan akan menghasilkan efisiensi dan sinergi sumberdaya yang dimiliki masing-masing pihak yang bermitra sehingga kemitraan dapat menjawab masalah Diseconomies of scale yang sering dihadapi oleh usaha besar atau usaha menengah. Disamping itu kemitraan juga dapat memperkuat mekanisme pasar dan persaingan usaha yang efisien dan produktif, sehingga dapat mengalihkan dari kecenderungan monopoli atau monopsoni atau oligopoli. Upaya untuk mewujudkan kerjasama kemitraan diperlukan langkah nyata dalam menciptakan iklim yang mampu merangsang terselenggaranya usaha yang kokoh berdasarkan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Kerjasama kemitraan dalam upaya keterkaitan usaha dilaksanakan melalui pola-pola yang sesuai dengan sifat dan tujuan usaha yang dimitrakan dengan memberikan peluang
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
kemitraan seluas-luasnya kepada pelaku ekonomi menengah kebawah baik oleh pemerintah maupun dunia usaha. Untuk mencapai keberhasilan dalam kerjasama kemitraan, maka setiap pihak yang terlibat dalam kerjasama kemitraan harus memperhatikan ukuran- ukuran sebagai berikut. 1. Hubungan bisnis diantara stakeholder yang bermitra mempunyai keterkaitan usaha (on line); 2. Kemitraan atas dasar hubungan bisnis yang saling menguntungkan; 3. Adanya unsur pembinaan dan pengembangan diantara stakeholders; 4. Adanya komitmen dan rasa kebersamaan antara pihak-pihak yang bermitra 5. Hak dan kewajiban masing-masing mitra diatur dalam nota kesepakatan; Terdapat empat kunci keberhasilan kemitraan yang berkesinambungan, yaitu pertama, adanya kegiatan pendampingan yang didukung dengan pendamping yang sungguh-sungguh, mampu memotivasi, ikhlas dan dapat dipercaya kedua, kerjasama kemitraan harus tumbuh karena kesadaran, bukan karena keterpaksaan, ketiga, adanya kepentingan bersama yang aling menguntungkan keempat, tidak ada intervensi satu pihak terhadap pihak yang lain. Adapun model kemitraan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1997, dan yang banyak dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1. Inti-Plasma;
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Kemitraan inti-plasma, merupakan pola hubungan kemitraan antara kelompok atau kelompok mitra sebagai plasma dengan perusahaan inti yang bermitra usaha. Pola inti plasma adalah hubungan kemitraan antara usaha kecil dengan menengah atau besar sebagai inti membina dan mengembangkan usaha kecil yang menjadi plasmanya dalam : o Memberi bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi. o Perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi yang diperlukan. o Menyediakan sarana produksi. o Pemberian bantuan lainnya yang dperlukan bagi peningkatan efisiensi dan Produktivitas usaha. 2. Subkontrak; Kemitraan sub-kontrak, merupakan hubungan kemitraan dimana kelompok mitra memproduksi komponen yang diperlukan perusahaan mitra sebagai bagian dari produksinya. 3. Hubungan Dagang; Merupakan hubungan kemitraan dimana kelompok mitra memasok kebutuhan yang diperlukan perusahaan mitra dan perusahaan mitra memasarkan hasil produksi kelompok mitra. 4. Waralaba; Kemitraan waralaba, merupakan pola hubungan kemitraan antara kelompok mitra usaha dengan perusahaan mitra usaha yang memberikan lisensi, merek dagang, dan saluran distribusi perusahaannya
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
kepada kelompok mitra usaha sebagai penerima waralaba yang disertai dengan bantuan bimbingan manajemen. 5. Keagenan Kemitraan keagenan, merupakan hubungan kemitraan dimana kelompok mitra diberi hak khusus untuk memasarkan produk usaha perusahaan mitra.
Selain model kemitraan diatas, menurut Irawan
(2018) terdapat beberapa jenis kemitraan yang dapat dilakukan, diantaranya seperti; Kemitraan yang berkaitan dengan aspek pemasaran: o membantu akses pasar; o memberikan bantuan informasi pasar; o memberikan bantuan promosi; o mengembangkan jaringan usaha; o membantu melakukan identifikasi pasar dan perilaku konsumen; o membantu peningkatan mutu produk dan nilai tambah kemasan.
Kemitraan yang berkaitan dengan pengembangan
sumberdaya manusia : o pendidikan dan pelatihan; o magang; o studi banding; o konsultasi.
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
Kemitraan yang berkaitan dengan aspek permodalan : o pemberian informasi sumber-sumber kredit; o tata cara pengajuan penjaminan dari berbagai sumber lembaga penjaminan; o mediator terhadap sumber-sumber pembiayaan; o informasi dan tata cara penyertaan modal; o membantu akses permodalan.
Kemitraan yang berkaitan dengan aspek
manajemen : o kemitraan yang berkaitan dengan aspek pemasaran o bantuan penyusunan studi kelayakan; o sistem dan prosedur organisasi dan manajemen; o menyediakan tenaga konsultan dan advisor.
Kemitraan yang berkaitan dengan aspek teknologi :
o membantu perbaikan, inovasi dan alih teknologi; o membantu pengadaan sarana dan prasarana produksi sebagai unit percontohan; o membantu perbaikan sistem produksi dan control kualitas; o membantu pengembangan disain dan rekayasa produk;
BAHAN AJAR ELEKTRONIK EKONOMI KOPERASI & UMKM
o membantu meningkatkan efisiensi pengadaan bahan baku. Berdasarkan penejalasan sebelumnya bahwa kemitraan menjadi salah satu alternatif strategis aktivitas usaha untuk koperasi dan unit usaha lain, baik usaha kecil maupun menengah bahkan unit usaha besar. Oleh karena itu pelaksanaan kemitraan harus berdasarkan pada hubungan yang memiliki keterkaitan usaha, kemitraan yang tidak memiliki keterkaitan usaha, dan penciptaan pelaku bisnis baru. Selain tiu, dalam maembangun kemitraan perlu memikirkan sasaran gerakan kemitraan dan harus mampu mengembangkan pola berbeda menurut sektornya masing-masing. Misalnya sektor pertanian, pola Inti Plasma lebih cocok. Di sektor industri manufaktur, pola Sub-Kontrak lebih pas. Di sektor perdagangan dan jasa kita memiliki pola kemitraan Waralaba dan Keagenan. Dan tidak menutup kemungkinan tumbuhnya pola-pola kemitraan di luar pola- pola yang telah ada.