Pengertian:
Pada klien yang memerlukan oksigen secara kontinyu dengan kecepatan aliran 1–
6 liter/menit serta konsentrasi 21–44%, dengan cara memasukkan selang yang terbuat
dari plastik ke dalam hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang selang
yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya berkisar 0,6–1,3 cm. Pemasangan
nasal kanula merupakan cara yang paling mudah, sederhana, murah, relatif nyaman,
mudah digunakan cocok untuk segala umur, cocok untuk pemasangan jangka pendek
dan jangka panjang, dan efektif dalam mengirimkan oksigen. Pemakaian nasal kanul
juga tidak mengganggu klien untuk melakukan aktivitas, seperti berbicara atau makan
Sistem pemberian oksigen dengan aliran lambat bisa dilakukan dengan beberapa
metodeyaitu kanulanasal, simple face mask, partialrebreating mask dan
nonrebreathing mask.
Simple face mask adalah pemberian oksigen dengan cara menempatkan masker
pada muka pasien, hasilnya akan meningkatkan volume tampungan oksigen yang lebih
besar daripada ukuran tampungan anatomis saluran napas yang terbatas.
Tampungan oksigen yang lebih besar akan meningkatkan FiO 2 (fraksi oksigen
inspirasi). Kecepatan aliran oksigen harus cukup tinggi (biasanya 5 liter/menit atau
lebih) untuk mencegah pengumpulan CO 2 yang dikeluarkan saat ekspirasi, agar tidak
terhirup kembali (rebreathing). Namun demikian, bila kecepatan aliran oksigen semakin
ditingkatkan, aliran oksigen di atas 10 L/menit tidak bisa lagi meningkatkan FiO 2 karena
tampungan dalam masker sudah penuh.
Simple face mask memiliki lubang ventilasi di kedua sisi untuk mempertahankan
volume ruang udara dan tempat lewatnya udara ekspirasi. Masker sederhana ini tidak
mempunyai katup atau kantong udara. Masker harus dipasang dengan benar sehingga
1. Pengertian
Masker venturi adalah masker yang memiliki selang berukuran besar dan jet adapter yang diberi kode
warna yang berespon terhadap konsentrasi oksigen dan volume aliran yang tepat.
1. b. Prinsip
Biru 24%
Putih 28%
Jingga 31 %
Kuning 35 %
Merah 40%
Hijau 60%
1.
1. Indikasi
3. d. Kontraindikasi
Pada klien dengan PPOM (Penyakit Paru Obstruktif Menahun) yang mulai bernafas spontan.
2. Selang oksigen
3. Humidifier
4. Water steril
1.
1. Prosedur
1. Lakukan evaluasi/validasi
1. Cuci tangan
1. Persiapkan alat
1. Kaji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas
1. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan
berfungsi dengan baik.
R : mencegah terjadinya kesalahan asuhan keperawatan sehingga melukai klien. Memberikan aliran
oksigen sesuai dengan kebutuhan klien
R : apabila oksigen tidak keluar, akan membuat klien semakin susah bernapas
1. Arahkan masker ke wajah klien dan pasang dari hidung ke bawah (sesuaikan dengan kontur
wajah klien).
yang nyaman
1. Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien sehingga masker nyaman dan tidak sempit.
1. Periksa masker, aliran oksigen setiap 2 jam atau lebih cepat, tergantung kondisi dan keadaan
umum pasien
1. Usahakan kantung reservoir tidak mengempis total ketika klien melakukan inspirasi
1. Periksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap 8 jam
1. Kaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane
mukosa jika diperlukan
1. Cuci tangan
1. Observasi kondisi hidung mulut dan perawatan lubang hidung atau iritasi nasofaringeal.
2. Kaji respon klien setelah pemberian oksigen (pola pernapasan dan kecepatan)