Manusia mempunyai sepasang ginjal yang bagian kirinya terletak sedikit lebih
tinggi dibandingkan ginjal kanan. Hal ini dikarenakan adanya organ hati yang
mendesak ginjal bagian kanan.
Ginjal juga dilindungi oleh tulang rusuk dan otot punggung. Sementara itu,
jaringan adiposa (jaringan lemak) mengelilingi ginjal dan berperan sebagai
bantalan pelindung ginjal.
Anatomi ginjal dibagi menjadi tiga bagian, mulai dari bagian yang paling luar
hingga ke dalam, yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal.
ADVERTISEMENT
1. Korteks ginjal
Bagian terluar dari ginjal disebut dengan korteks. Korteks ginjal umumnya
dikelilingi oleh kapsul renal dan lapisan lemak yang berfungsi untuk
melindungi struktur dalam organ dari kerusakan.
2. Medula ginjal
Medula adalah jaringan ginjal yang halus. Bagian dari ginjal ini terdiri dari
lengkung Henle serta piramida renal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron
dan tubulus. Tubulus inilah yang nantinya berfungsi mengangkut cairan yang
masuk dan mengeluarkan urine dari ginjal.
3. Pelvis ginjal
Pembahasan anatomi ginjal tidak akan lengkap tanpa penjelasan pelvis ginjal.
Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong dan terletak di bagian paling
dalam dari renal. Bagian dari ginjal yang satu ini berfungsi sebagai jalur untuk
cairan dalam perjalanan ke kandung kemih.
Fungsi ginjal
Setelah membahas anatomi ginjal, mengenali apa saja fungsi organ yang
memiliki panjang 12 cm dan lebar 6 cm ini juga penting. Dengan demikian,
Anda dapat menjaga kesehatan ginjal dengan baik dan mengurangi risiko
terjadinya penyakit.
Selain membuang zat sisa dalam tubuh, renal juga menyerap kembali zat
yang dibutuhkan tubuh, seperti asam amino, natrium, gula, dan nutrisi lainnya.
Fungsi ginjal juga dipengaruhi oleh kelenjar adrenal yang berada di bagian
atas masing-masing ginjal.
Pada umumnya, setiap nefron memiliki filter (penyaring), yaitu glomerulus dan
tubulus. Bagian ginjal yang melewati area korteks dan medula ini bekerja
melalui empat tahap, yakni:
Tahap pertama
Setiap anatomi ginjal bekerja satu sama lain untuk menyaring darah dan
memproduksi urine yang mengandung limbah dan cairan berlebih untuk
dikeluarkan. Tahapan pertama yang akan dilakukan ginjal adalah menyaring
darah.
Proses penyaringan darah biasanya dibantu oleh glomerulus, yaitu filter yang
merupakan bagian dari korpus ginjal (badan malphigi). Darah yang mengalir
dari aorta lewat arteri ginjal menuju ke badan malpighi untuk disaring.
Zat sisa dari hasil penyaringan ini disebut urine primer. Urine primer umumnya
mengandung air, glukosa, garam, serta urea. Ketiga senyawa tersebut akan
masuk dan disimpan sementara dalam kapsul Bowman.
Tahap kedua
Urine primer yang disimpan di dalam kapsul Bowman kemudian akan
bergerak menuju saluran pengumpul. Pada saat dalam perjalanan menuju
saluran pengumpul, proses pembentukan urine terjadi melalui tahapan
reabsorpsi.
Artinya, zat-zat yang masih dapat digunakan, seperti glukosa, asam amino,
dan garam tertentu akan diserap kembali. Penyerapan ulang ini dilakukan
oleh tubulus proksimal dan lengkung Henle. Proses ini kemudian
menghasilkan urine sekunder yang biasanya mengandung kadar urea yang
tinggi.
Tahap ketiga
Agar fungsi ginjal berjalan dengan baik, tahapannya tidak hanya sampai
menghasilkan urine sekunder. Pengeluaran zat (augmentasi) adalah tahap
terakhir dari cara kerja bagian anatomi ginjal.
Urine sekunder yang telah dihasilkan akan dialirkan menuju tubulus distal.
Proses ini akan melewati pembuluh kapiler darah yang bertujuan untuk
melepaskan zat yang tidak diperlukan oleh tubuh.
Dengan demikian, urine yang nantinya dikeluarkan tubuh pun dapat terbentuk
dari hasil penyaringan darah.
Tahap keempat
Apabila kandung kemih telah terisi penuh, sinyal akan dikirim ke otak untuk
memberitahu Anda agar segera pergi ke toilet. Jika kandung kemih telah
dikosongkan, urine mengalir keluar dari tubuh melalui uretra, yang terletak di
bagian kandung kemih.
Mengenali apa saja anatomi ginjal memang penting. Hal ini perlukan agar
Anda dapat menjaga kesehatan ginjal dengan baik, sehingga risiko penyakit
ginjal pun berkurang.
Jika Anda tidak menjaga kesehatan ginjal dengan baik, risiko terhadap
penyakit ginjal pun meningkat. Pasalnya, kerusakan ginjal awalnya tidak
menimbulkan gejala apapun, hingga penyakitnya memasuki stadium lanjut
yang membutuhkan pengobatan khusus.
Berikut beberapa penyakit yang berkaitan dengan ginjal dan perlu Anda
waspadai.
Polikistik ginjal
Penyakit ginjal yang satu ini disebabkan oleh kelainan genetik. Polikistik
ginjal dapat membentuk kista di dalam bagian ginjal, hingga berujung pada
gagal ginjal.
Batu ginjal
Batu ginjal adalah kristal yang terbentuk dalam renal atau dikenal sebagai
kencing batu. Batuan ini biasanya dapat keluar dengan sendirinya. Apabila
terlalu besar, batu ginjal membutuhkan perawatan khusus agar tidak
menghalangi saluran urine.
Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah peradangan yang terjadi di glomerulus atau
pembuluh darah kecil yang menyaring darah. Jika glomerulus mengalami
masalah, ginjal tidak dapat menyaring darah dengan baik dan bisa berujung
pada gagal ginjal.
Apabila tidak segera ditangani, komplikasi serius dapat terjadi dan mampu
mengancam jiwa. Pasalnya, fungsi ginjal menurun drastis hingga
membutuhkan perawatan ginjal, seperti dialisis dan transplantasi ginjal untuk
bertahan hidup.