Anda di halaman 1dari 3

.

FAKTOR RESIKO & ETIOLOGI GANGGUAN TIDUR


a. Faktor Resiko
1) Usia Lanjut
Orang yang berusia di atas 60-65 tahun lebih cenderung mengalami gangguan
tidur dibandingkan dengan orang yang berusia lebih muda. Lansia memiliki
resiko lebih tinggi karena perubahan gaya hidup juga terkait dengan kondisi
medis dan peningkatan penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan
kemungkinan untuk mengalami gangguan tidur.
2) Penyakit Kronis
Penyakit nyeri kronis dapat meningkatkan resiko gangguan tidur. Dalam hal
ini termasuk gangguan kejiwaan seperti depresi, penyalahgunaan zat, atau
kecemasan. Dan kondisi medis seperti penyakit kardiopulmoner, penyakit
muskuloskeletal, penyakit pencernaan, gangguan hormonal, gagal ginjal
kronis, dan penyakit neurologis. Rasa sakit yang terus menerus dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga sulit untuk tertidur. Bahkan
mungkin dapat membangunkan setelah tertidur.
3) Obat-Obatan
Efek samping dari obat-obatan tertentu juga dapat membuat seseorang sulit
tertidur. Penting dipahami bahwa setiap orang merespon obat secara berbeda-
beda. Bahkan obat yang seharusnya tidak menyebabkan gangguan tidur dapat
melakukan hal itu pada beberapa orang. Obat-obatan yang dapat menyebabkan
gangguan tidur yaitu:
- Dekongestan
- Obat pelangsing
- Steroid
- Obat hipertensi
- Obat asma (teofilin)
- Obat kejang (fenitoin)
- Obat Penyakit Parkinson (levodopa), dll.
4) Jenis Kelamin
Wanita berisiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur dibandingkan pria. Hal
ini dikarenakan hormon yang terjadi selama masa pubertas, kehamilan,
periode postpartum, atau selama transisi menopause dan setelah menopause.
5) Psikologis
Stres dianggap oleh sebagian besar ahli sebagai penyebab nomor satu dalam
kesulitan tidur jangka pendek. Secara umum, pemicunya termasuk tekanan
terkait dengan sekolah, pekerjaan, masalah keluarga atau pernikahan, penyakit
serius atau kematian dalam keluarga. Gangguan tidur juga merupakan gejala
umum dari gangguan kecemasan dan depresi.
6) Gaya Hidup
Kebiasaan dan aktivitas yang dilakukan pada siang atau malam hari dapat
mengganggu tidur, kebiasaan-kebiasaan ini termasuk:
- Merokok atau menggunakan produk tembakau lainnya
- Mengonsumsi alkohol atau minuman yang mengandung tinggi kafein
- Tidur di pagi hingga sore hari
- Makan terlalu banyak sebelum tidur
- Waktu tidur yang tidak teratur
7) Lingkungan tidur yang buruk
Terkadang lingkungan yang tidak kondusif dapat menjadi penghalang untuk
tidur nyenyak. Seperti ruangan yang terlalu panas atau dingin, terlalu berisik,
atau terlalu terang. Gangguan dari anak-anak atau anggota keluarga lain juga
dapat mengganggu tidur. Pengaruh lain mungkin kenyamanan dan ukuran
tempat tidur.

b. Etiologi
1) Primer
Ini berarti gangguan tidur yang terjadi tidak terkait dengan kondisi atau
masalah kesehatan lainnya. Penyebab utama gangguan tidur meliputi:
- Stres terkait peristiwa kehidupan besar, seperti kehilangan atau perubahan
pekerjaan, kematian orang yang dicintai, perceraian, atau pindah.
- Hal-hal di sekitar atau faktor lingkungan seperti kebisingan, cahaya yang
terlalu terang, dan suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.
- Perubahan jadwal tidur seperti jet lag atau shift baru di tempat kerja
2) Sekunder
Ini berarti gangguan tidur yang terjadi disebabkan karena kondisi kesehatan
seperti asma, depresi, nyeri sendi, kanker, gangguan pencernaan, atau
penggunaan zat seperti alkohol. Penyebab sekunder gangguan tidur meliputi:
- Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan
- Obat flu, alergi, depresi, hipertensi, asma
- Nyeri atau tidak nyaman di malam hari
- Penggunaan kafein, tembakau, atau alkohol
- Hipertiroidisme atau masalah endokrin lainnya

Referensi:
American Sleep Association. 2014. Insomnia: Symptoms, Causes & Treatment

Anda mungkin juga menyukai