Anda di halaman 1dari 41

Reservoir

GEOTERMAL

SISTEM GEOTERMAL
Apa itu Sistem Geotermal
(Geothermal System)?

Secara umum dapat didefinisikan:

Suatu sistem penghantaran panas (heat transfer) di dalam mantel atas dan
kerak bumi dimana panas dipindahkan dari suatu sumber panas (heat source)
menuju ke suatu tempungan panas (heat sink), yang biasanya adalah
permukaan bumi. (Hochstein, 1990)
BUKTI - BUKTI KEBERADAAN GEOTERMAL
Cara Perpindahan Panas pada Sistem Geotermal

1. Konduksi

2. Konveksi

Perpindahan secara konveksi adalah yang paling


optimal, dimana total energi panas yang dipindahkan
dalam waktu relatif singkat dapat berjumlah sangat
besar.
Transfer panas → Berakhir di heat sink / permukaan bumi
HYDROTHERMAL SYSTEM

A type of geothermal system where heat transfers from a heat source (often
a cooling pluton) to the surface by free convection, involving meteoric fluids
with or without traces of magmatic fluids. Liquids discharge at or near
surface are replenished by meteoric water derived from the outside
(recharge) that is drawn in by the rising fluids. (Hochstein and Browne, 2000)

A hydrothermal system consists of :


• A heat source,
• A reservoir with thermal fluids, Aliran
• A surrounding recharge, konveksi

• A (heat) discharge area at the surface with manifestation.


TATANAN HIDROLOGI PANAS BUMI

8
Recharge Area/Daerah Resapan: Daerah
yang arah aliran tanah digambarkan menjauhi
permukaan tanah.

Discharge Area/Daerah Luahan: Daerah


yang arah aliran airtanah menuju ke
permukaan tanah.

Outflow: Keluaran fluida reservoir yang telah bercampur dengan air tanah dan batuan sekitarnya
sehingga komposisi kimianya tidak lagi mencerminkan kimia fluida reservoir.

Upflow: Keluaran langsung fluida reservoir, misalnya melalui rekahan atau sesar ke permukaan bumi.
Diasumsikan tidak bereaksi dengan batuan sekitar atau bercampur air tanah karena kecepatan
keluar yang besar sehingga tidak sempat bereaksi atau bercampur.
KLASIFIKASI SISTEM GEOTERMAL
KLASIFIKASI SISTEM PANAS BUMI

1. SISTEM PANAS BUMI RELIEF RENDAH

Topografi landai / bergelombang lemah


Dijumpai pools/ kubangan air alkali klorida & endapan
silika sinter
Air meteorik pH netral dan bersalinitas rendah
Contoh: New Zealand, USA barat, Iceland dan Afrika
Timur

11
KLASIFIKASI SISTEM PANAS BUMI

2. SISTEM PANAS BUMI RELIEF TINGGI

Topografi relief tinggi


Air alkali klorida jarang muncul di permukaan dan
mungkin di jumpai beberapa km dari zona up flow
Island arc dan gunung api andesitic
Manifestasi di permukaan: Fumarol, steaming ground,
solfatara
Lapisan kondensat terletak di atas air alkali klorida dalam
Fluida kondensat asam mengalir secara lateral dan
keluar sebagai luahan air panas asam
Contoh khas: Indonesia, Filipina, Taiwan, Jepang

12
SISTEM GEOTERMAL BERDASARKAN TEMPERATUR

• Tipe bersuhu tinggi (T > 225°C) = entalpi tinggi


• Fluida dapat mendidih dimanapun dalam sistem
• Umumnya berhubungan dengan volkanisme
• Fluida reservoir kebanyakan adalah air klorida

• Tipe bersuhu menengah (T = 125 - 225°C) = entalpi menengah/intermediet

• Tipe bersuhu rendah (T < 125°C) = entalpi rendah


• Fluida adalah pada kondisi sub-boiling
• Fluida masuk melalui zona rekahan dan patahan
• Tidak berasosiasi dengan magmatisme
• Kadang mengandung >2000 ppm TDS hasil interaksi batuan
SISTEM GEOTERMAL BERDASAR TIPE FLUIDA

Sistem Dominasi Uap Sistem Dominasi Air


B. Sistem
Geopressure
SISTEM PANAS BUMI NON KONVEKTIF

❑ Temperatur dan entalpi rendah (T < 125°C).

❑ Sistem panas bumi dalam akuifer sedimen (di cekungan sedimen) yang tinggi porositas dan
permeabilitasnya.

❑ Tekanan hidrostatik sangat besar hingga mendekati tekanan litostatik.

❑ Kadang – kadang terdapat gas Methane (CH4).

❑ Berasa di daerah dengan heat flow normal atau agak tinggi.

❑ Nilai heat flow tidak cukup tinggi untuk memanaskan fluida dalam akuifer sehingga gerakan
aliran panas konveksi tidak terjadi dan fluida menjadi statis.

• Contoh: Geopressure zone


GEOPRESSURE SYSTEM

Karakteristik pemboran geopressure di Hongaria

• Gradien tekanan dalam sistem melebihi gradient tekanan hidrostatik yang umum (100 bar/km) yaitu
dapat mencapai 250 bar/km

• Temperatur yang relatif lebih tinggi di dalam sistem (100 C pada 3 km) dibandingkan di luar sistem
disebabkan oleh tingginya tekanan di dalam system tersebut

• Contoh: Hampir separuh cekungan minyak dan gas di USA berasosiasi dengan sistem geopressure

• Masalah teknologi membuat sistem ini kurang ekonomis untuk dieksploitasi.


SISTEM PANAS BUMI – Tipe lainnya
(Sistem Konduktif)

• Seluruh potensial panas disimpan dalam batuan

• Tidak melibatkan air sama sekali (berbeda dengan sistem konvektif


dan nonkonvektif)

• Sumber panas adalah batuan impermeable yang telah terpanaskan.

• Contoh: Hot Dry rock


HOT DRY ROCK (HDR)

• Panas yang tinggi dalam batuan impermeabel Proyek HDR di dunia

• Ekstraksi energi panas membutuhkan teknologi khusus

• Pada dasarnya untuk mengekstrak energi panas, sistem


dibuat menyerupai sistem konvektif dengan cara
membuat artificial reservoir (injeksi air dingin pada
lapisan batuan impermeable panas), air ini kemudian
terpanaskan dan kemudian digunakan untuk pembangkit
listrik

• Belum digunakan secara umum, beberapa contoh dalam


skala eksperimen adalah di New Mexico USA dan
Jepang
SISTEM PANAS BUMI KONVEKTIF

Sistem transfer panas melalui pergerakan fluida.

Sistem ini melibatkan perpindahan fluida termal, air panas, brine


Terdiri atas:
panas, uap, dan gas – gas lain. • Sistem vulkanik geotermal,

Fluida dalam sistem ini dapat merupakan campuran: • Sistem vulkanik hidrotermal,

• Sistem temperatur tinggi,


1. Air meteorik.
• Sistem temperatur sedang,
2. Air pori kedalaman yang dalam dan tersapu naik ke
• Sistem temperatur rendah.
permukaan (sweep up).

3. Fluida vulkanik (di daerah volkanik aktif).


VOLCANIC GEOTHERMAL SYSTEM

A type of geothermal system where heat transfers and mass transfers


from an igneous body (usually a magma chamber) to the surface involving
convection of macmatic fluids and sporadic discharge of magma
(subsurface melts); meteoric fluids are not involved in the heat transfer
process or minor. (Hochstein and Browne, 2000)

Konsep ekstraksinya:
1. Pemboran hingga ke magma
2. Injeksi air dingin dengan tekanan tinggi ke dalam well (untuk mendinginkan magma dan
menghasilkan glassy material dan rekahan)
3. Bila air dapat kembali ke permukaan setelah melewati rekahan dan glassy material
panas, maka air tersebut akan memiliki temperature tinggi dan dapat digunakan untuk
pembangkit listrik.
VOLCANIC – HYDROTHERMAL SYSTEM

• Belum banyak diketahui.


• Di bagian atas ditutupi oleh lapisan kondensat asam yang tebal.
• Adanya gas – gas reaktif gunung api seperti HCl, HF yang naik ke atas
(permukaan) yang keluar melalui lapisan kondensat.
• Kemungkinan terdapat mineralisasi Cl karena banyaknya unsur Cl.
• Daerah outflow yang jauh dari sumbernya.
• Paling banyak ditemui tetapi karena fuidanya yang korosif maka sulit untuk
dieksploitasi.
• Sub-ekonomis.
• Contoh: Sibayak, Tangkuban Perahu, Tatun (Taiwan), Biliran dan Pinatubo
(Filipina).
VOLCANIC – HYDROTHERMAL SYSTEM

(Hochstein and Browne, 2000)

Umumnya terdapat di Gunungapi Stratovolcano atau kaldera berumur muda.


SISTEM TEMPERATUR TINGGI YANG BERASOSIASI
DENGAN PUSAT VOLKANISME PADA ELEVASI TINGGI

• Umum ditemui di lapangan panas bumi dunia.


• Heat source berupa cooling pluton atau hot crust (bukan vulkanisme
aktif/resen)
• Berdasarkan permeabilitas batuan reservoir dibandingkan batuan
sekitarnya, dan infiltrasi air meteorik yang akan mempengaruhi dominasi
fluidanya, sistem ini di bagi menjadi:
dominasi air, dominasi uap dan 2 fasa
• Pada sistem ini umumnya panas yang mencapai permukaan adalah panas
yang dibawa oleh sirkulasi air meteorik yang dalam menyapu sumber
panas di bawah permukaan, biasanya batuan plutonik yang membeku,
kemudian air meteorik yang membawa panas ini naik ke permukaan
dengan cara konveksi.
SISTEM DOMINASI AIR

• Jika k reservoir tinggi tetapi k dalam recharge area sedang


• Pada tipe ini, saturasi air (Sl) dalam reservoir berkisar antara 1 – 0.7
• Contoh: Ulubelu, Rajabasa
SISTEM GEOTERMAL DUA FASA

• Jika k reservoir tinggi dan k recharge


area sedang
• Pada tipe ini, saturasi air (Sl) dalam
reservoir berkisar antara 0.4 < (Sl) < 0.7
• Contoh: Wayang Windu, Olkaria, Aluto
SISTEM DOMINASI UAP

• Jika k reservoir tinggi tetapi k dalam


recharge area kecil (sedikit sekali
infiltrasi air meteoric)
• Pada tipe ini, saturasi air (Sl) dalam
reservoir berkisar antara 0 – 0.4
• Contoh: Kamojang, Darajat,
Lardarello
SISTEM TEMPERATUR TINGGI PADA ELEVASI SEDANG

Sumber panas pada sistem ini adalah batuan kerak bumi yang panas dan
luas dimana energi panasnya dihasilkan dari:

• Partial melting bagian atas kerak bumi (contoh: New Zealand)


• Intrusi dike pada daerah pemekaran lempeng berada pada dalam batuan
basalt (contoh: Iceland) atau sedimen (contoh: Baja California)
• Batuan plutonik yang mendingin yang berada sangat dalam di bawah
permukaan bumi (bekas jalur subduksi tua yang telah mati).

Pada ketiga seting ini, dapat juga ditemukan sistem dominasi air, sistem
dominasi uap, ataupun sistem dua fase.
SISTEM DOMINASI AIR PADA MORFOLOGI RELATIF DATAR / SEDANG

Morfologi yang mengelilingi system ini tidak curam dan vulkanisme berbentuk kerucut berumur muda
berada di tepian geothermal reservoir
Contoh: Wairakei, Yelllowstone
SISTEM TEMPERATUR TINGGI DENGAN ELEVASI SEDANG

• Kerak batuan panas : Wairakei

• Pemekaran lempeng (spreading) : Krafla, Namafjal

• Reservoir sedimen : Ngawha, Lardarello, The geyser

• Pada tabrakan kerak kontinen : Yang Bajing


SISTEM TEMPERATUR SEDANG

• Sistem ini terbentuk di berbagai geologi dan hidrologi seting, baik di sepanjang
batas lempeng aktif maupun di luar batas aktif.

• Semua sistem bertemperatur sedang adalah liquid dominated reservoir


(Hochstein and Browne, 2000).

• Umumnya sistem ini menghasilkan energi dari air meteorik yang masuk sangat
dalam (> 5 km) ke bawah permukaan sampai kemudian terpanaskan oleh
batuan yang panas di kerak bumi. Energi ini kemudian dibawa ke permukaan
melalui rekahan – rekahan.
Berdasarkan geologi dan hidrologi setingnya sistem geotermal temperatur
sedang ini dapat dikelompokkan lagi menjadi:

❑ Sistem Geotermal temperature sedang – rendah berada di atas jalur


volkanisme.

❑ Sistem “Heat Sweep”.

❑ Sistem Zona Rekahan.


SISTEM GEOTERMAL TEMPERATUR SEDANG – RENDAH BERADA DI
ATAS JALUR VOLKANISME

• Umumnya sistem di jalur volkanisme adalah sistem bertemperatur tinggi,


tetapi beberapa diantaranya bertemperatur sedang sampai rendah.

• Temperatur sedang – rendah ini mungkin berasal dari sumber panas yang
awalnya bertemperatur tinggi namun dalam perjalanan waktu mengalami
pendinginan.

• Selain itu juga sistem ini juga ditemui pada daerah busur vulkanik yang
telah mati, yang batuan kerak di bawahnya telah mendingin.

• Contoh: Te Aroha, New Zealand


SISTEM “HEAT SWEEP”

• Reservoir sistem ini dapat berupa batuan vulkanik atau batuan sedimen.

• Sistem ini tidak banyak dideskripsi secara detail tetapi beberapa sistem
telah dieksplorasi sampai tingkat lanjut.

• Sistem ini dapat dikelompokkan lagi menjadi :


- Sistem “Heat Sweep” pada jalur pemekaran lempeng aktif.
- Sistem “Heat Sweep” pada seting tabrakan lempeng.
SISTEM “HEAT SWEEP” PADA JALUR PEMEKARAN LEMPENG AKTIF

Contoh: East African Rift


SISTEM “HEAT SWEEP” PADA SETING TABRAKAN LEMPENG

• Sumber panas berupa kerak benua yang mengalami deformasi.

• Infiltrasi air hujan maupun air meteorik yang berasal dari lelehan salju,
masuk dan menyapu sumber panas ini, kemudian mengalir ke permukaan
kembali.

Contoh: Tibet, Yunan barat dan utara India


SISTEM TEMPERATUR SEDANG: SISTEM ZONA REKAHAN

• Sistem “Deep-reaching-heat-sweep”
dapat terbentuk di daerah dengan
topografi agak datar

• Terjadi jika fluida mengalir menuju


permukaan bumi melalui zona
rekahan pada kedalaman yang cukup
dalam, yang memiliki permeabilitas
sangat tinggi (>100 milidarcy),
dimana batuan tersebut memiliki heat
flux yang tinggi (>70 mW/m2). Heat
flux yang tinggi ini dapat terbentuk
pada batuan granit, dimana elemen –
elemen radioaktif menghasilkan
panas dari peluruhan radio aktifnya.

• Zona rekahannya dapat berukuran


sempit (<100m) atau lebar (>20m)
SISTEM TEMPERATUR RENDAH

• Sistem ini memiliki suhu kurang dari 125° C.


• Interaksi air thermal dan batuan sekitar sangat minim.
• Tidak ada oksigen shifted.
• Sistem ini umumnya konvektif, dengan sistem berupa heat sweep yang
dikontrol oleh struktur.
• Reservoirnya berupa fracture network.
• Sistem ini jarang terdapat di jalur gunung api, tetapi banyak terdapat di
lingkungan geologi dimana tektonik dan topografinya memungkinkan
terjadinya sistem “heat sweep”.
• Contoh: prospek – prospek di Himalaya, Lake Malawi, Pamukkale.
TerImakasIh

Anda mungkin juga menyukai