Anda di halaman 1dari 20

SIFAT KIMIA TANAH

ITH-Pertemuan IV
REAKSI TANAH (pH Tanah)

Reaksi tanah merupakan ukuran keasaman


dan kebasaan larutan tanah, yang ditentukan
banyaknya ion H+ dalam larutan tanah

• Bila kepekatan ion hidrogen di dalam tanah tinggi maka tanah


akan bereaksi asam.
• Bilakepekatan ion hidrogen rendah maka tanah akan bereaksi basa
Sumber: www.swac.umn.edu

pH REAKSI pH REAKSI
<4 Luar biasa asam 7–8 Agak basa/alkalis
4–5 Sangat asam 8–9 Basa
5–6 Masam/asam 9 – 10 Sangat basa
6–7 Agak asam – netral 10 Luar biasa basa
pH merupakan indikator:
- Pelapukan tanah (lama waktu
dan intensitas)
- Kandungan mineral dalam
batuan induk
- Pelindian (leaching kation-
kation basa dari tanah)
BAHAN INDUK
- Bahan induk masam akan berkembang menjadi
tanah masam
- Bahan induk basa akan berkembang menjadi
tanah basa/alkali
Sumber contoh: batuan gamping
Kemasaman
IKLIM
Tanah - tanah yang berkembang di daerah iklim
lembab/basah akan bersifat asam
- curah hujan dan suhu sangat berpengaruh aktif
terhadap asam-basanya tanah
contoh: di daerah arid dan di daerah tropis
BAHAN ORGANIK
- Bahan organik menghasilkan asam-asam
organik hasil proses humifikasi
Sumber - Asam organik memiliki pH yang relatif rendah

Kemasaman PENGARUH MANUSIA


Tanah - Pemupukan dengan pupuk yang bereaksi
asam akan menyebabkan tanah bersifat asam
- Pengapuran (liming) menyebabkan pH akan
naik
Pengaruh Langsung
• Ion H+ yang terlalu banyak (pH < 2),
dapat mematikan akar tanaman
Pengaruh dan/ atau keracunan Al & Mn.
• Memengaruhi kelarutan unsur hara
Keasaman Tanah
Pengaruh Tidak Langsung
• Dekomposisi bahan organik lambat, akan mengganggu
daur unsur hara.
• Penambatan N terganggu, sehingga pembentukan bintil2
akar berkurang.
• Pelarutan fosfat terhambat, karena bakteri pelarut fosfat
(phosphate dissolving bacteria) terganggu.
• Kehidupan cacing tanah terhambat/mati.
Hubungan antara pH
dengan ketersediaan
unsur hara pada
tanah mineral
Tanah Bekas Tambang Batu Bara Tanah Endapan Aluvial
MACAM-MACAM pH TANAH
1. pH aquadest (H2O), pH aktual
2. pH KCl, CaCl2 1M, pH potensial.
• Ion H+ yang teradsorpsi pada permukaan koloid ikut terdeteksi dan ion H+ yang terjadi karena
ion Al3+ terlarut dalam air.
• Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+

3. pH H2O2 (hidrogen peroksida), untuk mengetahui adanya pirit secara kualitatif.

4. pH NaF (-OH- pada allofan, pada Andisol)


Unsur yang diserap

Unsur Hara untuk pertumbuhan


dan metabolisme
tanaman
Unsur Hara Esensial

Disebut esensial jika:


1. Kalau unsur hara tsb tidak ada sama sekali, tanaman tidak
dapat melangsungkan siklus hidupnya (mati).
2. Unsur tersebut mempunyai fungsi yg spesifik yg tidak dapat
digantikan oleh unsur lain.
3. Jika tanaman kekurangan unsur hara tsb, tanaman akan
memberikan gejala tertentu, dan jika ditambahkan, gejala tsb
akan hilang.
Makronutrients
(C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S)
UNSUR HARA
Mikronutrients
( Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, Cl, Co)

Makronutrients : Diperlukan tanaman dalam jumlah besar (kandungan dalam


daun > 1000 ppm)

Mikronutrients : Diperlukan tanaman dalam jumlah kecil


STATUS UNSUR HARA
TOTAL

UNSUR HARA
TERSEDIA
UH Total:
a. Tidak/belum tersedia
b. Tersedia

STATUS Tersedia (dapat diserap/digunakan = available bagi tanaman)


1. Terlarut (diekstrak dengan aquades)

UNSUR 2. Tertukarkan (teradsorpsi pada koloid: clay & humus)

HARA
Unsur Hara Esensial Makro: Unsur Hara Esensial Mikro:
1. C : CO2 (gas), HCO3- 1. Fe : Fe2+
2. H : H2O
2. Mn : Mn2+
3. O : O2 (gas), H2O
4. N : NO3-, NH4+ 3. Cu : Cu2+

5. P : H2PO4-, HPO4-2 4. Mo : MoO42-


6. K : K+ 5. B : BO3-3
7. S : SO42- , SO2 (gas)
6. Cl : Cl-
8. Ca : Ca2+
7. Si : SiO4-4
9. Mg : Mg2+ .
10. Na : Na+ (tidak esensial untuk semua tanaman 8. Co : Co2+
tingkat tinggi) * Si & Co tidak esensial untuk semua tanaman tingkat
tinggi
KAPASITAS PERTUKARAN KATION
“kemampuan koloid tanah untuk menjerap dan mempertukarkan kation”

Tanah dengan KPK tinggi mampu menjerap dan menyediakan undur hara
yang lebih banyak bagi tanaman
KAPASITAS PERTUKARAN ANION
Kapasitas koloid untuk menjerap dan menukar anion
Bahan organik dan bahan mineral tanah
yang sangat halus sehingga mempunyai
KOLOID TANAH luas permukaan yang sangat tinggi
persatuan berat, tersuspensi dalam air,
dan bermuatan positif atau negatif
• Semakin kecil ukuran koloid, luas permukaan akan semakin
besar.
• Efeknya adalah proses-proses yang penting dalam tanah
terjadi, misal adsobsi unsur hara
• Pada umumnya bermuatan negatif

Koloid dibedakan menjadi 2 yaitu


1. Koloid Organik → Humus
2. Koloid Anorganik → Mineral Lempung

Anda mungkin juga menyukai