Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan Alfonsius Perdija Tamba

Pada praktikum daring ini dilaksanakan pengamatan pada reaktor tangki berpengaduk
kontinyu atau Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) dengan tujuan untuk mempelajari
bagaimana mekanisme reaksi yang terjadi dalam reaktor dan mempelajari sekaligus
mengetahui pengaruh laju umpan terhadap konversi reaksi. Reaktor ini diasumsikan terjadi
pencampuran secara sempurna di seluruh titik pada reaktor. Pada praktikum ini dilakukan
percobaan reaksi antara Etil Asetat dan NaOH dengan konsentrasi masing-masing larutan
sama, yaitu sebesar 0,1 N. . Pada saat kedua bahan tersebut disatukan, bahan tersebut akan
mengalami konversi antara NaOH dengan Etil Asetat. Persamaan reaksi yang terjadi yaitu :

NaOH + CH3COO2H5 → CH3COONa + C2H5OH

Pertama-tama dilaksanakan kalibrasi pada laju alir dengan mengukur volume air yang
ditampung sesuai dengan bukaan pompa (%) terhadap waktu yang ditentukan. Tujuan
kalibrasi ini agar mengetahui nilai laju alir sebenarnya. Setelah mendapat data laju alirnya,
kemudian dibuat kurva kalibrasi dan didapatkan nilai laju alir sebenarnya dengan memasukan
% bukaan pompa pada persamaan linear dari kurva kalibrasi. Persamaan linear yang
didapatkan pada etil asetat yaitu y= y = 0.0234x - 0.2333 serta untuk NaOH diperoleh y =
0.0213x - 0.1831. Kemudian dari laju alir dapat dihitung konsentrasi inlet NaOH dan Etil
Asetat, dimana konsentrasi inlet ini digunakan untuk menentukan konsentrasi tak hingga
NaOH. .

Pada run 1 dengan bukaan pompa G1 40% dan G2 80% diperoleh laju alir NaOH
sebesar 0,6689 mL/s dan laju alir Etil Asetat sebesar 1,6387 mL/s. Pada run 2 dengan bukaan
pompa G1 80% dan G2 40% diperoleh laju alir NaOH sebesar 1.49 mL/s dan untuk Etil
Asetat sebesar 0.76 mL/s. Pada laju alir NaOH yang tinggi, nilai konversi pun semakin tinggi,
dan sebaliknya untuk laju alir Etil Asetat yang tinggi, konversi nya akan semakin kecil karena
kurangnya ion hidroksil untuk di konversi dan banyaknya ion asetat yang berguna untuk
mengkonversi. Namun, jika laju alir umpan NaOH terlalu tinggi, maka terdapat kemungkinan
bahwa konversi akan menurun pula. Hal itu dapat terjadi jika laju alir Etil Asetat terlalu
sedikit, sehingga masih banyak tersisa ion hidroksil yang tidak terkonversi. Berdasarkan
perhitungan, dapat dilihat konsentrasi dari NaOH terus mengalami penurunan seiring
berjalannya waktu sedangkan konversi reaksi yang terjadi semakin besar, hal ini menandakan
NaOH yang terus berubah menjadi Natrium Asetat tiap waktunya.
Berdasarkan hasil pengamatan, NaOH mengalami kenaikan laju alir. Laju alir NaOH
pada Run 1 lebih besar dibandingkan dengan Run 2. Berdasarkan data yang didapat, bahwa
laju alir NaOH mempengaruhi konduktivitas, di mana semakin tinggi laju alir NaOH maka
semakin tinggi konduktivitas larutan yang didapat. Hal tersebut disebabkan karena
peningkatan laju NaOH mengakibatkan penambahan ion hidroksil dimana konduktivitas ion
hidroksil lebih besar dari ion asetat. Lalu berdasarkan perhitungan, semakin tinggi laju alir
NaOH maka semakin besar nilai konversi reaksinya. Sedangkan dari Etil Asetat mengalami
penurunan laju alir. Laju alir Etil Asetat pada Run 1 lebih kecil dibandingkan dengan Run 2.
Berdasarkan data yang didapat, bahwa laju alir Etil Asetat mempengaruhi konduktivitas, di
mana semakin tinggi laju alir Etil asetat maka semakin rendah konduktivitas larutan yang
didapat. Hal tersebut disebabkan karena peningkatan laju Etil asetat mengakibatkan
penambahan ion asetat. Lalu, semakin tinggi laju alir Etil Asetat maka semakin kecil nilai
konversi reaksinya.

VII. KESIMPULAN
1. Mekanisme yang terjadi dalam reactor adalah sebagai berikut.
NaOH + CH3COO2H5 → CH3COONa + C2H5OH
Perbedaan laju alir masuk pada NaOH dan CH3COO2H5 berpengaruh terhadap
konversi reaksi.
2. Konduktivitas larutan bergantung pada ion hidroksil dan ion asetat.
3. Pada run-1 didapatkan laju alir NaOH dan Etil Asetat secara berturut yaitu
sebesar 0,6689 mL/s dan 1,6387 mL/s. Sedangkan pada run-2 didapatkan laju
alir NaOH dan Etil Asetat secara berurutan sebesar 1.49 mL/s dan
0.76 mL/s.
4. Besarnya laju alir berpengaruh pada nilai konversi reaksi, ketika laju alir
NaOH lebih besar dari laju alir Etil Asetat, konduktivitas larutan akan semakin
tinggi dan konversi reaksi meningkat. Sedangkan ketika laju alir NaOH lebih
kecil dari laju alir Etil Asetat, konduktivitas larutan yang semakin menurun
dan konversi reaksi pun menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Manual of Continous Stirred Tank Reactor, Ellletrenica Veneta Spa, 2016

Chemical Reactors Appartatus User Training, 2016

Levenspiel. Octave. 1976. Chemical Reaction Engineering. John Wiley and Sons Inc:
New York.

Schmidt, Lanny D. 1998. The Engineering of Chemical Reactions. Oxford University


Press: New York

Anda mungkin juga menyukai