Anda di halaman 1dari 4

ETIK DAN HUKUM

MASALAH AKHIR KEHIDUPAN.


EUTHANASIA
DEFINISI  KODEKI (diatur dalam kode etik kedokteran Indonesia)

Secara bahasa, istilah euthanasia berasal dari bahasa Yunani ‘eu’ yang artinya baik dan ‘thanatos’
yang berarti kematian. sehingga istilah euthanasia secara singkat dapat diartikan sebagai ‘kematian
yang baik‘

KLASIFIKASI

1. Makna
 Euthanasia aktif
 Auto-euthanasia  bunuh diri
 Euthanasia pasif
1. Praktek kedokteran :
 Eutanasia aktif mengambil tindakan secara aktif, baik langsung maupun tidak langsung
yang mengakibatkan kematian (KETIDAK TEGAAN).  pencabutan alat medis hingga mati,
koma

 Eutanasia pasif mempercepat kematian dengan cara menolak memberikan/mengambil


tindakan pertolongan biasa, atau menghentikan pertolongan biasa yang sedang berlangsung.
 kasus yang udah nggk bisa sembuh (sadar dan bertanggung jawab)

HUKUM EUTANASIA PADA BEBERAPA NEGARA DI DUNIA

Dilegalkan dan diatur dengan prosedur-prosedur khusus :

 Belanda
 Belgia

Ditoleransi :

 Bagian Oregon di Amerika


 Kolombia
 Swiss

Kejahatan :

 Spanyol
 jerman
 Denmark
 Indonesia

ISLAM MENGHARAMKAN EUTHANASIA AKTIF KARENA:

- Termasuk dalam kategori pembunuhan sengaja

- "Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkanAllah (untuk


membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar. " (Q3 Al An’aam:
151)
- “Dan tidak layak bagi seorang mu‘min membunuh seorang mu‘min (yang |
ain),kecua|i karena tersalah (tidak sengaja)..." (QS An-Nisaa‘ : 92)

o “Dan janganlah kamu membunuh dirimu,sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu." (QS An-Nisaa‘ :29).
- Yang berhak mencabut nyawa seseorang hanyalah Allah SWT

o surat AI-Najm ayat 44: Artinya :“Dan bahwasanya Dia-lah (Allah) yang
mematikan dan menghidupkan”.

EUTANASIA MENURUT PANDANGAN HUKUM

- Pasal 344 KUHP secara tegas menyatakan :“Barang siapa merampas nyawa orang
Iain atas permintaan orang itu sendiri yang jelas dinyatakan dengan kesungguhan hati
diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.”

- Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan biasa secara tegas dinyatakan. “Barang siapa
sengaja merampas nyawa orang Iain diancam, karena pembunuhan dengan pidana
penjara paling lama lima belas tahun”.

- Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana

EUTANASIA MENURUT PANDANGAN ILMU KEDOKTERAN

Dalam pasal 9, bab II Kode Etik Kedokteran Indonesia tentang kewajiban dokter kepada
pasien, disebutkan bahwa seorang dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban
melindungi hidup makhluk insani.

EUTANASIA DIHUBUNGKAN DENGAN ETIKA DASAR MORAL

eutanasia aktif = sama dengan pembunuhan. mengingat kematian menjadi tujuan dan
dengan demikian sama dengan merampas hak untuk hidup.

pasif diperbolehkan dengan syarat:

1. Dari segi medis ada kepastian bahwa penyakit sudah tidak dapat disembuhkan lagi.

2. Harga obat dan biaya tindakan medis sudah terlalu mahal

3. Dibutuhkan usaha ekstra untuk mendapatkan obat atau Tindakan medis


tersebut. Dalam kasus — kasus seperti inilah orang sudah tidak diwajibkan lagi
untuk mengusahakan obat atau tindakan medis.
KASUS EUTHANASIA

1. Kejadian eutanasia di Indonesia muIai menjadi sorotan publik setelah pada bulan
oktober 2004 seorang suami bernama Hassan Kusuma memohon kepada Pengadilan
Negeri jakarta Pusat untuk dilakukannya euthanasia pada istrinya,karena tidak tega
menyaksikan istrinya yang bernama Agian Isna Nauli, 33 tahun, tergolek koma tak
berdaya di ruang perawatan rumah sakit selama 2 bulan dan di samping itu
ketidakmampuan untuk menanggung beban biaya perawatan merupakan suatu
alasan yang Iain. OIeh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat permohonan ini ditolak,dan
setelah menjalani perawatan intensif maka kondisi terakhir pasien (7 januari 2005)
telah mengalami kemajuan dalam pemulihan kesehatannya.

 KASUS EUTHANASIA PASIF

2. Seorang perempuan berusia 21 tahun dari New Jersey, Amerika Serikat, pada
tanggal 21 April I975 dirawat di rumah sakit dengan menggunakan alat bantu
pernapasan karena kehilangan kesadaran akibat pemakaian alkohol dan zat
psikotropika secara berlebihan. Oleh karena tidak tega melihat penderitaan sang
anak, maka orangtuanya meminta agar dokter menghentikan pemakaian alat bantu
pernapasan tersebut. Kasus permohonan ini kemudian dibawa ke pengadilan. dan
pada pengadilan tingkat : pertama permohonan orangtua pasien ditolak, namun pada
pengadilan banding permohonan dikabulkan sehingga alat bantupun dilepaskan
pada tanggal 31 Maret 1976. Pasca penghentian penggunaan alat bantu tersebut,
pasien dapat bernapas spontan walaupun masih dalam keadaan koma. Dan baru
sembilan tahun kemudian, tepatnya tanggal l2 Juni I985, pasien tersebut meninggal
akibat infeksi paru-paru (pneumonia).

 EUTHANASIA AKTIF

3. Terri Schiavo (usia 41 tahun) meninggal dunia di negara bagian Florida, 13 hari
setelah Mahkamah Agung Amerika memberi izin mencabut pipa makanan (feeding
tube) yang selama ini memungkinkan pasien dalam koma ini masih dapat hidup.
Komanya mulai pada tahun 1990 saat Terri jatuh di rumahnya dan ditemukan oleh
suaminya, Michael Schiavo, dalam keadaan gagal jantung.

Menurut kalangan medis, gagal jantung itu disebabkan oleh ketidakseimbangan unsur
potasium dalam tubuhnya. Oleh karena itu, dokternya kemudian dituduh
malapraktek dan harus membayar ganti rugi cukup besar karena dinilai Lalai
dalam tidak menemukan kondisi yang membahayakan ini pada pasiennya

Setelah Terri Schiavo selama 8 tahun berada dalam keadaan koma, maka pada bulan
Mei 1998 suaminya yang bernama Michael Schiavo mengajukan permohonan ke
pengadilan agar pipa alat bantu makanan pada istrinya bisa dicabut agar
istrinya dapat meninggal dengan tenang,
Dua kali pipa makanan Terri dilepaskan dengan izin pengadilan, tetapi sesudah
beberapa hari harus dipasang kembali atas perintah hakim yang Iebih tinggi. Ketika
akhirnya hakim memutuskan bahwa pipa makanan boleh dilepaskan. maka para
pendukung keluarga Schindler melakukan upaya-upaya guna menggerakkan Senat
Amerika Serikat agar membuat undang—undang yang memerintahkan pengadilan
federal untuk meninjau Kembali keputusan hakim tersebut.

Tetapi, berdasarkan hukum di Amerika kekuasaan kehakiman adalah independen.


yang pada akhirnya ternyata hakim federal membenarkan keputusan hakim terdahulu.

 EUTHANASIA AKTIP

Anda mungkin juga menyukai