Anda di halaman 1dari 17

Skenario 1

Seorang laki-laki 25 th datang


Ke klinik layanan primer dengan keluhan bercak merah pada pantat. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan gambaran seperti pada foto. Diskripsikan dengan lengkap.

UKK =
- inspeksi
Lokasi = pantat
Warna lesi = hipopigementasi, eritema
Bentuk = teratur
Ukuran = plakat,
Susunan = anular, diskrit (terpisah dengan yg lain )
Distribusi = regional, multipel
Batas = tegas
Tepi = aktif
Tengah = menonjol
- Palpasi
Konsistensi = keras
Mobilitas = tdk dpt digerakan
Tidak nyeri
Temprature = tdk hangat
Permukaan = menonjol
Px penunjang =
Dx = Psoriasis vulgaris (vulgarisnya gatau bnr apa engga)
DD =

Terapi =
Edukasi =

Tidak boleh stress, jangan minum alkohol


Skenario 2
Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan bercak merah dan
lepuh pada punggung kaki yang terasa gatal setelah rumahnya terkena banjir. Diskripsikan
lengkap ujud kelainan kulit

INSPEKSI
1. Lokasi : punggung kaki kiri
2. Warna lesi : eritema, hipopigmentasi menjadi putih
3. Bentuk : tidak teratur (berkelok-kelok)
4. Ukuran : lentikuler
5. Susunan : serpiginosa ( lesi berbentuk seperi ular )
6. Distribusi : Multiple
7. Batas : Tegas
8. Tepi : tidak teratur, aktif
9. Bagian tengah : Menonjol
PALPASI
1. Konsistensi : kenyal
2. Mobilitas : dapat digerakan
3. Nyeri / tidak : Nyeri
4. Temperatur : Hangat
5. Permukaan : menonjol
6. Diaskopi : terjadi hipopigmentasi pada lesi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Mencari larva dari ujung ruam yang menjalar
DIAGNOSIS
creeping eruption
DIAGNOSIS BANDING
- Skabies
- Dermatofitosis
PENGOBATAN :

EDUKASI :
Menjaga kebersihan lingkungan terhadap reservoir larva
Skenario 3
Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke klinik layanan primer dengan keluhan muncul
bercak merah pada lengan kiri yang terasa gatal. Bila berkeringat semakin gatal. Belum diberi
obat. Diskripsikan secara lengkap UKK.
Apakah Diagnosis Banding kasus ini?

Inspeksi
Lokasi : lengan kiri
UKK :
● Vesikel
● Skuama
● Krusta
● Warna : eritem
● Bentuk : teratur → bulat
● Ukuran : milier
● Susunan : anular
● Distribusi : unilateral
● Batas : tegas
● Tepi : aktif
● Bagian tegah : central healing
● Jumlah : multipel
Palpasi
● Konsistensi : kenyal
● Mobilitas : dapat digerakan
● Nyeri tekan/ tidak : tidak
● Temperatur : hangat
● Permukaan : menonjol
● Diaskopi : terjadi hi[popigmentasi pada lesi

PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Kerokan kulit dengan KOH 10% dijumpai hifa.
DIAGNOSIS
Tinea corporis
DIAGNOSIS BANDINNG
1. Morbus Hansen: makula eritematosa dengan tepi sedikit aktif, terutama MH tipe
tuberkuloid.
2. Pitiriasis rosea'. gambaran makula eritematosa dengan tepi sedikit meninggi, ada papula,
skuama. Diameter panjang lesi menuruti garis kulit.
3. Neurodermatitis sirkumskripta: makula eritematosa berbatas tegas terutama pada daerah
tengkuk, lipat lutut dan lipat siku.
TERAPI
Sistemik:
● Antihistamin.
● Griseofulvin, anak-anak: 15-20 ng/kg BB/hari. dewasa : 500-1000 mg per hari.
● Itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu. o Ketokonazol 200 mg/hari dalam 3 minggu.
EDUKASI
● Meningkatkan kebersihan badan.
● Menghindari pakaian yang tidak menyerap keringat.

Skenario 4
Seorang laki – laki berusia 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan timbul lepuh pada
perut sejak 2 hari yang lalu setelah berkebun.
Terasa nyeri dan panas
Diskripsikan UKK dan apakah Diagnosis bandingnya?

INSPEKSI
1. Lokasi : Perut
2. Warna : Eritem
3. Bentuk : bulat
4. Ukuran : lentikuler
5. Susunan : linier
6. Distribusi : multiple
7. Batas : tegas
8. Tepi : menonjol, aktif
9. Bagian tengah : menonjol

PALPASI
1. Konsistensi : Kenyal
2. Mobilitas : mudah digerakkan
3. Nyeri : nyeri
4. Perubahan temperatur : hangat
5. Permukaan : menonjol
6. Test diaskopi : ada eritem

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 . Imunologi: o Tes imunofluoresensi langsung didapatkan antibodi intraselular tipe
IgG & C3.
o Tes imunofluoresensi tak langsung didapatkan antibodi pemfigus pada IgG.
2. Tes Nikolsky selalu positif.
3. Pemeriksaan sel Tzanck selalu positif

DIAGNOSIS
Pemfigus Vulgaris

DIAGNOSIS BANDING
1.Dermatitis herpetiformis: umumya mengenai anak dan dewasa. Keadaan umum
penderita baik, keluhannya sangat gatal; letak bula subepidermal.
2. Pemfigoidbulosa; keadaan umum baik, dinding bula tegang terletak subepidermal;
terdapat IgG liniar.
3. Sindrom Steven-Johnson:biasanya memberikan kelainan-kelainan di mata, bibir dan
kemaluan berupa erosi yang dalam; keadaan umum sangat buruk.

PENATALAKSANAAN
1.Obat utama kortikosteroid, prednison 60-150 mg/hari atau deksametason dosis tinggi IM atau
IV. Setelah ada perbaikan dosis diturunkan secara logaritmik. Antibiotik spektrum luas untuk
melindungi terhadap infeksi.
2.Alternatif lain berupa kombinasi kortikosteroid dengan imunostatik misalnya prednison 50-100
mg/hari dengan siklofosfamida 100-500 mglhari. Maksud kombinasi ini ialah agar dosis
kortikosteroid tidak terlalu tinggi, sehingga efek samping dapat dicegah.
o Keseimbangan cairan tubuh diperhatikan.

EDUKASI
- menjaga kebersihan kulit dengan mandi memakai sabun 2 kali sehari
- menjaga kebersihan lingkungan
- mencegah kontak langsung maupun tidak langsung dengan penderita
- perbaiki keadaan umum
- menghilangkan faktor-faktor predisposisi
- ventilasi diperbaiki (keringat)
- sering cuci tangan setelah dari luar,
- lesi jangan digaruk,
- apabila bula pecah beri salep,
- kalau obat habis dan keluhan berlanjut >>saya akan rujuk ke dokter spKK

Skenario 5
Inspeksi
Lokasi : pipi kiri dan kanan, dagu, dahi
UKK
● Warna : eritem
● Bentuk : teratur → bulat
● Ukuran : milier
● Susunan : anular
● Distribusi : regional
● Batas : tegas
● Tepi :
● Bagian tengah : menonjol
● Jumlah : multipel

Palpasi
Konsistensi : kenyal
Mobilitas : tidak digerakkan
Nyeri tekan : tidak ada
Perubahan temperatur : hangat
Permukaan : datar
Test Diaskopi : terdapat eritem

Pemeriksaan Penunjang

DIAGNOSIS
Dermatitis atopik
DIAGNOSIS BANDING
1. Dermqtitiskontak(dengantipebayi):biasanyalokalisasisesuaidengantempat kontaktan, lesi
berupa papula miliar dan erosif.
2. Dermatitis numuloris; biasanya pada orang dewasa, eksudatif; lokalisasi di
ekstremitas inferior, tidak'ada stigmata atopik.
TERAPI
○ Sistemik:
● Antihistamin golongan H, untuk mengurangi gatal dan sebagai penenang.
● Kortikosteroid jika gejala klinis berat dan sering mengalami kekambuhan.
● Jika ada infeksi sekunder diberi antibiotik seperti eritromisin, tetrasiklin.
○ Topikal:
● Pada bentuk bayi diberi kortikosteroid ringan dengan efek samping sedikit, misahya krim
hidrokortison 7-7,5o/o.
● Pada bentuk anak dan dewasa dengan likenifikasi dapat diberi kortikosteroid kuat seperti
betametason dipropionat 0,05% atau desoksimetason 0,25%. Untuk efek yang lebih kuat,
dapat dikombinasi dengan asam salisilatll% dalam salep.

EDUKASI
● Hindari semua faktor luar yang mungkin menimbulkan manifestasi klinis.
● Menjauhi alergen pencetus.
● Hindari pemakaian bahan yang merangsang seperti sabun keras dan bahan pakaian dari
wol.

Skenario 6
INSPEKSI
1. Lokasi : Corpus penis
2. UKK: ulkus multipel dasar bersih, eritema, soliter
3. Warna : Merah/Eritem
4. Bentuk : oval
5. Ukuran : lentikuler
6. Susunan : Anular
7. Distribusi : Lokalisata
8. Batas : Tegas (sirkumskripta)
9. Tepi : Mengaung
10. Bagian Tengah : Cekungan delle

PALPASI
1. Konsistensi : kenyal
2. Mobilitas : Tidak dapat digerakkan
3. Terdapat nyeri
4. Perubahan temperatur : hangat
5. Permukaan : Datar

Diagnosis : Ulkus Mole (CHANCROID) disebabkan oleh haemophilus ducreyi, dengan gejala
klinis berupa ulkus pada tempat masuk
Diagnosis Banding :
1. Sifilis 1
2. Ulkus miktsum
3. Herpes genitalis

TERAPI
1. Pengobatan Sistemik
Siprofloksasin 2X500 mg selama 7 hari
Eritromisin 4X500 mg selama 7 hari
Azithromycin 1 gr, oral, single dose
Seftriakson 250 mg dosis tunggal, injeksi intra muskular
Amoksilin + asam klavunat 3 X 125 mg selama 7 hari
Streptomisin 1gr sehari selama 10 hari
Kotrimoksazol 2X2 tablet selama 7 hari
2. Pengobatan Lokal
Kompres dengan larutan normal salin 2 kali sehari selama 15 menit

EDUKASI
Menjaga kebersihan genitalia, rajin menggani celana dalam, tidak berhubungan seksual dengan
banyak orang.

TUGAS RUMAH
Inspeksi
Lokasi : wajah
UKK
● Warna : eritem
● Bentuk : teratur → bulat
● Ukuran : lentikuler
● Susunan : ada diskret, ada konfluen
● Distribusi :regional pada daerah wajah
● Batas : tegas
● Tepi : teratur
● Bagian tegah : menonjol
● Jumlah : multipel
Palpasi
● Konsistensi :keras
● Mobilitas : tidak dapat digerakan
● Nyeri tekan/ tdk :
● Temperatur : tidak hangat
● Permukaan : menonjol
● Diaskopi :

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Potong papula, oleskan isinya antara 2 gelas objek, diwarnai dengan Wright, Giemsa atau Gram.
Lihat di bawah mikroskop, 'badan moluskum'berbentuk telur, berdinding licin homogen,
diameter sampai 25 p

DIAGNOSIS
Moluskum kontangiosum
DIAGNOSIS BANDING
1. Karsinoma sel bascil: pada orang tua, sering mengalami ulserasi.
2. Verukn aulgaris: vegetasi lentikular, permukaan kasar, kering, warna keabu-abuan, kulit
di sekitarnya tidak meradang.
3. Keratoakantoma: biasanya nodula-nodula keras, pada bagian tengah didapati sumbatan
keratin. Biasanya ditemukan di daerah wajah, telinga dan punggung tangan.
TERAPI
● Kuretase tajam, bersihkan dan berikan salep.
● Bedah beku dengan nitrogen cair atau salju COr.
● Mengeluarkan badan moluskum dengan menusuk papula, kemudian diberikan salep
antibiotik.
EDUKASI
Inspeksi
Lokasi : dada sebelah kanan ataspayudara hingga ke ketiak hingga ke punggung sebelah kanan
UKK :
● Warna : eritem
● Bentuk : teratur → bulat
● Ukuran : lentikuler
● Susunan : kofluen
● Distribusi : unilateral dan regional
● Batas : tegas
● Tepi :
● Bagian tengah : menonjol
● Jumlah : multipel
Palpasi :
● Konsistensi : kenyal
● Mobilitas : tidak dapat digerakan
● Nyeri tekan/ tidak :
● Temperatur : hangat
● Permukaan : menonjo
● Diaskopi :

PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
Herpes zoster
DIAGNOSIS BANDING
1. Herpes simpleks: hanya dapat dibedakan dengan mencari virus herpes simpleks dalam
embrio ayam, kelinci, tikus.
2. Vnrisela: biasanya lesi menyebar sentrifugal, selalu disertai demam.
3. Impetigo aesikobulosn:lebih sering pada anak-anak, dengan gambaran vesikel dan bula
yang cepat pecah dan menjadi krusta.
TERAPI
● Untuk mengurangi neuralgia dapat diberikan analgetik.
● Usahakan supaya vesikel tidak pecah untuk menghindari infeksi sekunder, yaitu dengan
bedak salisil2%. jika terjadi infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik lokal misal, salep
kloramfenikol 2%.
● Pengobatan spesifik belum ada. Beberapa penulis menganjurkan vitamin B,, suntikan
hipofisis 0,5-1 cc/hari, antibiotik spektrum luas misalnya kloramfenikol, tetrasiklin untuk
mengurangi infeksi sekunder. Untuk mengurangi neuralgia pascaherpetika dapat
diberikan kortikosteroid seperti prednison dan deksametason.
EDUKASI
● Istirahat.
● Menjaga kebersihan kulit

Anda mungkin juga menyukai