Anda di halaman 1dari 20

DERMATOVIROLOGI

Dr Yuzza

Karakteristik Virus

- Hanya punya salah satu asam nukleat DNA atau RNA, tidak pernah memiliki
keduanya
- Tidak dapat mengadakan replikasi diluar sel hidup

KLASIFIKASI VIRUS jenis asam nukleat

Golongan virus DNA =

1. Papova Virus  veruka (kutil), kondiloma akuminata (kutil di genital)


2. Fox Virus moluskum kontagiosum, variola
3. Herpes Virus  varisela, herpes zoster, herpes simpleks

Golongan Virus RNA =

1. Rhabdo Virus —> rabies


2. Toga Virus —> rubella, yellow fever
3. Paramyxo Virus —> morbilli
4. Entero Virus —> Hand, Foot and Mouth disease
5. Human Immunodeficiency Virus (HIV) —> AIDS

IMUNITAS TUBUH TERHADAP VIRUS

1. Adanya barrier fisik & kimia


a. Lapisan keratin (kulit intak)
2. Imunitas alamiah
a. Interferon (IFN)
b. Sel Natural Killer (NK)
3. 3. Imunitas akuisita (didapat) mm. m
a. Imunitas humoral (antibodi)
b. Imunitas selular (Cellular Mediated Immunity / CMI)
VARISELA
(CHICKEN POX / CACAR AIR)
- Penyakit yang sangat menular
- Etiologi : Virus Varisela Zoster
- Terutama pada anak-anak < 10 th,
- Penularan : melalui droplet (sal. pernapasan) & kontak langsung
- Penyebaran : lesi pada tubuh, waj ah, kulit kepala & ektremitas bagian proksimal
(sentrifugal)

**Merah merah itu khasnya dan diperhatikan

GAMBARAN KLINIS

- Keluhan : gatal ringan - berat


- UKK : makula eritema 2-3 mm, papul, vesikel (dinding tipis dikelilingi halo
eritematosa), pustula, erosi, krusta hipo/hiperpigmentasi  (2 minggu) polimorf
- Membrana mukosa : orofaring, palatum & tonsil  ulserasi (dangkal dan nyeri)
- Telapak tangan & kaki dapat terkena
- Kalo udah lama  pustule, erosi, krusta
- Biasanya keluhan makan dan nyeri menelan
- Bilateral & Merata diseluruh tubuh

PERJALANAN KLINIS

- Masa inkubasi (10-21 hari)  gejala prodromal (2-3 hari)  lesi kulit
- Menular sejak 1-2 hari sebelum timbul erupsi  krusta (5 hr)
- Prodromal: demam, malaise, myalgia, batuk, nyeri tenggorokan
o Anamnesis sebelum lesi kulit ada gejala prodromal

KOMPLIKASI
- Infeksi sekunder (t.u/tata usaha pd anak-anak)
- Pneumonia varisela (dewasa)
VARIAN KLINIS

1. Sindroma varisela kongenital.


2. Varisela neonatal
3. Varisela hemoragik
4. Varisela bulosa

DIAGNOSIS BANDING
- Herpes zoster diseminata
- Herpes simpleks diseminata
- Impetigo
DIAGNOSIS

- Pemeriksaan klinis
- Tzank test
- Kultur
Tzant test  Sel dantia berinti banyak  sel raksasa

PENGOBATAN  sesegera mungkin


- Varisela neonatal
Asiklovir intravena 10 mg/kgBB/kali tiap 8 jam (7-10 hari)
- Anak ( imunokompeten ) self limited
simptomatik : antihistamin, antipiretik, bedak, antibiotik topikal
Asiklovir oral 20 mg/kgBB/kali 4 kali sehari selama 7-10 hari
- Dewasa ( tanpa komplikasi )
Asiklovir per oral 5 X 800 mg 7-10 hari, atau
Famsiklovir per oral 3 X 500 mg 7 hari, atau
Valasiklovir 2 X l g selama 7 hari
Dewasa ( immunocompromise & pneumonia varisela primer)
Asiklovir intravena 10 mg/kgBB/kali tiap 8 jam (7-10 hari)
- Terapi topikal:
Antibiotik topikal (krim Asam Fusidat) untuk lesi erosi, Bedak salisilat untuk lesi yang belum
pecah
Secepat mungkin sebelum lesi

Self limited  akan hilang sendiri gejalanya

Dihapalin

Erosi  bintil pecah  takut infeksi sekunder dan bekas

- PENCEGAHAN
o Vaksin varisela (VarilriX®)  KI : ibu hamil
o Imunoterapi (Varicella Zoster Immune Globulin/VZIG)
- PROGNOSIS
o Sindroma varisela kongenital & neonatal  berat & fatal
o Anak-anak  tanpa komplikasi, infeksi sekunder
o Dewasa  pneumonia varisela berat (immunocompromised)
HERPES ZOSTER

Erupsi vesikuler intraepidermal disebabkan oleh reaktivasi virus varisela zoster laten pada
orang yang telah menderita varisela
Respon imun terganggu, >> terjadi pada usia > 40 th
Tadi itu  orang herpes zoster pasti udah pernah kena varisela (berdiam diri di ganglia basalis) 
suatu saat kalau tertular lagi/aktif lagi nanti akan aktif lagi jadi varisela zoster

Varisela  sekali seumur hidup  dorman

PATOGENESIS

GAMBARAN KLINIS

Gejala prodromal (4-5 hari sebelum erupsi)  sama seperti varisela persis
Nyeri radikuler, parestesi pada dermatoma yang terkena
Sakit kepala, malaise, demam (1 - 2 hari sebelum erupsi)
UKK

Vesikelnya berkelompok di atas kulit dasar eritem  KHAS BANGET

Vesikel = cairan , pustula = nanah

LOKASI

Lokasi & distribusi lesi hampir selalu unilateral, terbatas pada area yg di inervasi oleh ganglion
sensorik (dermatomal)

Lokasi :
- Torakal (53 - 56%)
- Trigeminal (10 -15%)
- Servikal (12 - 20%)
- Lumbal (8 - 9%)
- Lumbosakral (2 - 4%)
Khasnya  Cuma unilateral  tidak akan melewati tengah tubuh

VARIAN KLINIS

1. Penyakit intra okuler


Adanya vesikel di puncak hidung (tanda Hutchinson)
2. Sindroma Ramsay Hunt
Mengenai N. facialis & auditorius (N VII & N VIII)
Gejala: nyeri mandibula, faring, laring, telinga, tuli, tinitus, vertigo, nausea, vomitus,
nistagmus
Tanda : lesi di telinga luar, lubang telinga / membran timpani, paralisis, fasialis
3. Herpes zoster diseminata
Kulit: >>> lesi di luar dennatom, lebih berat & luas (bula hemoragik)
Alat dalam: paru, hati, otak (>> komplikasi)
Banyak komplikasi yang ke 3

KOMPLIKASI

- Infeksi sekunder
- Jaringan parut
- Mata : uveitis, keratitis, ulkus kornea  buta
- Alat dalam : pneumonia, ensefalitis (jarang)
- Neurologis : neuralgia post herpetika (NPH)
Infeksi sekunder infeksi berulang pada tempat yang sama

Orang Tua sering terjadi Neuralgia post herpetika

NEURALGIA POST HERPETIK (NPH)

- Nyeri menetap & bertahan >30 hari pada dermatom yang terkena setelah erupsi HZ
menghilang
- Dapat berlangsung s/d 6 bulan
- Faktor risiko:
o Usia tua (>50-60 tahun)
o Distribusi HZ didaerah trigeminal (t.u oftalmik)
o Neuralgia pre herpetik (prodromal)
o Nyeri hebat pada HZ akut (saat erupsi timbul)
o HZ berlangsung lama
o Diabetes, imunosupresi, dll
- Nyeri seperti terbakar, menetap, nyeri tajam/ menusuk (Rasanya seperti tertusuk tusuk),
hilang timbul
DD

- Herpes simpleks
- Dermatitis kontak alergi
- Pemfigus
- Pemfigoid bulosa
- Dermatitis herpetiformis
DX

- Gambaran klinis
- Tzanck test : sel raksasa (datia berinti banyak)
- Kultur
PENGOBATAN

- Pada imunokompeten tanpa komplikasi  maks 3 hari pertama


o Kompres larutan Burowi 1:40, antihistamin & analgetik
o Asiklovir oral 5 X 800 mg / hari selama 7 hari, atau
o Valasiklovir 2 X 1000 mg / hari selama 7 hari, atau
o Famsiklovir 3 X 500 mg / hari selama 7 hari
- Pada immunocompromised & infeksi diseminata
o Asiklovir i.v, perawatan RS, banyak minum
- Simtomatik : analgetik
- Pencegahan NPH : prednison  50th KI (-)
- Pengobatan NPH : gabapentin
i.v = intravena

prednisone  tanpa Kontra indikasi  mineral kortikoid (efek pada tensi), gluko kortikoid (pada
gula darah)
HERPES SIMPLEKS

Erupsi vesikuler intra epidermal


Etiologi : virus herpes simpleks (HSV)
Bersifat akut, self-limited, rekuren

TIPE
1. Virus herpes simpleks tipe I (HSV I)  herpes orolabialis
2. Virus herpes simpleks tipe II (HSV II)  herpes genitalis

PATOGENESIS

1. HS primer  ditularkan melalui kontak langsung (masa inkubasi 1 minggu)


2. HS sekunder:
Setelah infeksi primer  HSV menuju ganglion radix dorsalis  rnenetap (masa
laten / inaktil) faktor pencetus  reaktivasi
Biasanya herpes simplek hubunganya dengan penyakit menular seksual

Makanya residif kambuhan

FAKTOR PENCETUS

- Demam
- Lelah
- Stress
- Menstruasi
- Trauma fisik
- Paparan sinar matahari
- Dingin & angin
- Makanan merangsang (alkohol, pedas)
GAMBARAN KLINIS

A. PRIMER (+/- 3 Minggu)

- Prodromal (1-2 hari)


o demam, malaise, sakit kepala, limfadenopati
o rasa nyeri / terbakar atau gatal
- UKK
o Vesikel berkelompok diatas dasar kulit yg
o eritem  pustul  krusta
B. REKURENS (+/- 1 – 2 minggu)
 kambuh pada lokasi yg sama (terbatas pd mukokutan)
 > ringan & singkat

DISTRIBUSI

Infeksi orolabial: bibir, mulut, sekitar hidung, jari tangan


Infeksi genital:
- pria: >> batang & glans penis
- wanita: labiurn mayor - minor, vagina, serviks & perianal

VARIAN KLINIK
1. Herpes simpleks pd penderita "immunocompromised”
2. Herpes simpleks pd neonatal
3. Erupsi variselaformis kaposi
4. Herpes Whitlow (pada jari tangan)
5. Herpes kerato konjungtivitis
6. Eritema multiforme bersarna infeksi herpes simpleks rekurens
7. Herpes simpleks ensefalitis

DD

- Lesi oral
o Stomatitis aftosa
o Pemfigus vulgaris
o Impetigo
o Dermatitis kontak

- Lesi genital
o Sifilis
o Chancroid
o LGV
o Granuloma inguinal
DX

- Infeksi rekurens oral atau genital


- Pemeriksaan Tzanck ==> sel raksasa (datia) berinti banyak
- Kultur
PENGOBATAN

- Topikal
o Salep asiklovir
o Salep / solutio idoksuridin & salep vidarabin
o Isoprofil alcohol
- Sistemik
A. Primer
o Simtomatik : analgetik
o Antivirus :
 Asiklovir 5 X 200 mg/hari selama 7 hari, atau
 Valasiklovir 2 X 500 mg/hari selama 7 hari, atau
 Famsiklovir 3 X 250 mg/hari selama 7 hari

Biasanya cuman salep askilovir  asiklovir paling banyak ada

Apalin kadarnya/pemberianya

B. Rekurens

- Lesi ringan : simptomatik atau topikal saja


- Lesi berat  antivirus :
o asiklovir 5 X 200 mg/hari selama 5 hari, atau
o valasiklovir 2 X 500 mg/hari selama 5 hari, atau
o famsiklovir 3 X 250 mg/hari selama 5 hari

PROGNOSIS

- Sering kambuh
- Dapat terjadi penyebaran penyakit
- Kebutaan
- Fatal
VERUKA
- Lesi intraepidermal
- Etiologi: papovavirus/ papilomavirus  st. korneum
- Semua usia 9 >> anak-anak/ dewasa muda
- Penyebaran:
o kontak/ autoinokulasi
o penularan tdk langsung
Veruka  kutil, kutil dikulit

BENTUK KLINIS

1. Veruka vulgaris
2. Veruka filiformis/ digitata
3. Veruka plantaris
4. Veruka plana
5. Veruka akuminata (kondiloma akuminata)

VERUKA VULGARIS

- Papul/ nodul batas tegas, berskuama, warna abu/coklat/spt kulit, permukaan verukosa/
ireguler, soliter/ berkelompok
- Lokasi : seluruh tubuh-) tu ekstremitas ekstensor
- Diagnosis banding : keratosis seboroik
- Veruka  berarti papul verikosa  berjonjot-jonjot

Seboroik diwajah  soalnya akumulasi paparan sinar matahari (stag on/warna coklat)  rata

VERUKA FILIFORMIS/ DIGITATA

- Varian veruka vulgaris


- Berupa penonjolan lunak, tipis spt benang/ bertangkai
- Lokasi : wajah (kelopak mata, hidung) leher
- Diagnosis banding : skin tag
Nggk ada veruka yang alus tapi berjonjot -jonjot

VERUKA PLANTARIS

- Papul/ nodul/ plakat keratotik, soliter/ multipel, tdk tampak garis kulit, nyeri di
lateral lesi
- Lokasi: telapak kaki  tekanan
- Diagnosis banding: kalus, klavus

Kri  berjonjot-jonjot

Klavus seperti mata ikan

VERUKA PLANA

- Papul/plakat diskret kecoklatan, sedikit menonjol, permukaan licin, rata, multipel


- Lokasi: wajah, lengan
- Diagnosis banding: keratosis seboroik
VERUKA AKUMINATA

- Sinonim: kondiloma akuminata


- Vegetasi bertangkai, warna spt daging, permukaan tdk rata/ berjonjot
- Lokasi: lipatan genitalia  perianal, vulva, penis
- Diagnosis banding: kondiloma lata

Berjonjot-jontjot  cenderung bertambah banyak

Kandiloma lata  sifilis grade 2  cenderung halus, lembab, tidak jonjot  akan hilang sendiri

PENGOBATAN

- Bahan keratolitik
o As.sa1isilat 40 %, TCA 80-90%
- Bedah
o Elektrokauter dg kuretase
o Bedah beku
o Bedah laser  CO2
- Lain2: podofrlin, bleomisin, interferon

VAKSINASI TERHADAP VPH

- Vaksin kuadrivalen VPH


- Diberikan IM dgn 3X penyuntikan @ dosis 0,5 mL
- Dianjurkan  perempuan= 9-26 tahun

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

- Etiologi : POX virus


- >>anak - anak  wajah, tubuh, ekstremitas
- Orang muda aktif seksual  perigenital & perianal
- Penyebaran: autoinokulasi  resolusi spontan
- Gambaran klinis : papul padat bentuk kubah dg cekungan ditengah (delle)
- Merah khas

Tengah badan muluskum harus dikeluarkan

DD

- MILEA
- Akne
- folikulitis
PENGOBATAN

- Mengeluarkan massa yg mengandung badan moluskum:


o ekstraktor komedo, jarum suntik, kuret
- Bedah beku :
o CO2, N2

PENYAKIT VIRUS
EKSANTEM

MORBILI

- =Campak = Rubeola = Measles


- Paramyxoviridae
- Menyebar melalui kontak langsung & airborne (1-2 hari sebelum muncul gej ala hingga 4
hari setelah mam timbul)
- Masa inkubasi : 8-12 hari

GEJALA KLINIS

- Demam hingga 40°C, malaise, konjungtivitis


- Tanda patognomonik: Koplik spots  mukosa bukal, bintik keputihan dikelilingi
makula eritem  “grains of sand”
- Lesi di kulit: makula & papula eritem kecoklatan, tidak gatal, muncul pertama di dahi
& belakang telinga 9 menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh (sentripetal) 
menghilang 4 -5 hari  deskuamasi & hiperpigmentasi
- Temuan klinis lain: nyeri perut, splenomegali, faringitis, limfadenopati generalisata
CAMPAK  nanti waktu anak ada juga

DD

- Reaksi hipersensitivitas obat


- Rubella

TERAPI

- Suportif & simtomatis


- Disertai infeksi bakterial sekunder  antibiotik
- Pemberian vitamin A
- Penderita risiko tinggi (anak < 1 tahun, wanita hamil, penderita imunokompromais) 
profilaksis imunoglobulin dalam waktu 6 hari sesudah paparan  0,25 mL/ kg

IMUNISASI

- Vaksin MMR
- Vaksin “live attenuated”, single dose
- Kontraindikasi : penderita dengan penyakit lain yang parah, alergi terhadap telur atau
neomisin, wanita hamil, penderita imunokompromais
RUBELLA
- = Campak jerman
- Golongan virus RNA  Togaviridae
- Penularan :
o droplet & kontak langsung
o sekret nasofaring  5 - 7 hari sebelum
o onset hingga 14 hari sesudah onset

GAMBARAN KLINIS

- Gejala prodromal: demam sub-febril (Anget aja), mialgia, konjungtivitis, limfadenopati


servikal posterior, suboksipital & postauricular
- Lesi kulit: makula & papula eritem, gatal, awal di wajah, menyebar hingga ke seluruh tubuh
 menghilang 2 - 3 hari kemudian, tanpa deskuamasi & hiperpigmentasi
- Forsch-heimer spots  makula eritem kecil pada palatum dan uvula  bukan tanda
patognomonik

Tubuh
KOMPLIKASI

- Rubella kongenital (mikrosefal, retardasi mental, penyakit jantung kongenital, tuli, katarak,
berat bayi lahir rendah, kematian fetus)  infeksi transplasenta trimestes pertama 
menular hingga bayi usia 12 bulan
- Ensefalitis
- Neuritis perifer, miokarditis, perikarditis, hepatitis, orkitis, anemia hemolitik

TERAPI

- Suportif & simtomatis


o Imunisasi  MMR
- Usia 12-15 bulan, diulang pada usia 4-6 tahun

HAND — FOOT — MOUTH

DISEASE

- = Flu Singapura
- Golongan RNA  Picornavirus : Enterovirus (coxsackievirus, echovirus)
- Self limiting disease
- Sering pada anak < 10 tahun
- Transmisi : rute oral - fekal (> sering), inhalasi

GAMBARAN KLINIS

- Inkubasi 3-6 hari


- Gejala prodromal: demam subfebris, malaise, nyeri perut,
- gejala traktus respiratorius bagian atas
- Lesi kulit:
o Lesi mukosa oral yang nyeri (pada lidah, mukosa bukal, palatum, orofaring)
o Lesi pada kulit : telapak tangan & kaki, sisi samping tangan dan kaki, pantat,
genetalia eksterna
o UKK : makula eritem, bentuk oval / elips  vesikel yang dikelilingi halo berwarna
kemerahan
o Menyembuh 7-10 hari
o Jadi mengenai di 3 tempat bersamaan
TEMUAN KLINIS YANG TERKAIT

- Nyeri tenggorok / nyeri mulut  intake oral buruk  dehidrasi


- Limfadenopati servikal dan submandibular

KOMPLIKASI

- Meningitis asepsis  jarang mengancam jiwa, tidak ada gejala sekuele


- Ensefalitis
- Ensefalomielitis
- Miokarditis
- Edema pulmoner
- Kematian

PENCEGAHAN

- Universal precautions
- Isolasi penderita yang terkena
- Isolasi aja  diberikan vit A untuk imun

KALUS /ngapal  pure tekanan berkelanjutan

Mata ikan  napak sakit  harus dikuretase  seperti veruka kaki

Anda mungkin juga menyukai