Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

Selulitis
Oleh : Ambhari Paramastrya Putri
NIM : 201720401011137
Pembimbing : dr. Andri Catur Jatmiko, SpKK

SMF LAB ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD KABUPATEN JOMBANG
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
1
2018
Pendahuluan
Predileksi  Dermis
Ekstremitas dan
bawah subkutis

SELULITI
S
Staphylococ
cus
👨> Streptococc
us
Usia 40-50
tahun

2
Definisi

◉ Infeksi bacterial akut pada kulit, menyebar hingga dermis dan


subkutis
◉ Didahului luka
◉ Supurasi  flegmon
◉ Selulitis superfisial  erisipelas

Djuanda, Adhi, 2008, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ketujuh, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
4
Etiologi

• 👨👨 : Staphylococcus aureus, Streptokokus


beta hemolitikus grup A
• �
👨 👨: H. influenza tipe B
• Ulkus diabetikum dan ulkus decubitus : kokus
gram (+) dan gram (–) aerob/anaerob
5

Concheiro J, Loureiro M, González-Vilas D, et al. 2009. Erysipelas and cellulitis: a retrospective


study of 122 cases. 100(10): 888-94
◉ Anak-anak : usia < 3 tahun
◉ Dewasa : decade 4 dan 5 Epidemiologi
◉ Menurut GeoSentinel Surveillance
Network  retro ‘97 – 2006:
Pasien pediatri  dog bite
Adult  insect bite
Geriatri  selulitis 24,6 kasus per 1000 penduduk

6
Faktor Predisposis

Cranendonk et al., 2017, Cellulitis: Current Insights into Pathophysiology and Clinical Management,
Vol. 75, No. 9, The Netherlands Journal of Medicine.
Gejala Klinis
◉ 4 tanda kardinal infeksi : eritema, nyeri, oedema, hangat bila disentuh
◉ Gejala prodromal : demam, malaise
◉ Akut  bula
◉ Lesi : eritema lokal yang nyeri, batas tidak jelas, tepi tidak meninggi

9
◉ Penelitian retrospektif di Tunisia  1999 hingga 2018  155
kasus predileksi di ekstremitas bawah

10

Mzabi, A. et al., 2017, Cellulitis in Aged Persons: A Neglected Infection in The Literature, US National
Library of Medicine, National Institues of Health.
Patogenesis

11
Diagnosis

◉ Anamnesis
◉ Pemeriksaan fisik  malaise, demam. Efloresensi  makula eritematous, tepi
tidak meninggi, batas tidak jelas, oedema, teraba panas
◉ Laboratorium  Leukositosis, LED meningkat
◉ Kultur darah atau cairan vesikel/erosi/ulkus  kuman penyebab

12

Djuanda, Adhi, 2008, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Edisi ketujuh, Jakarta: Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
13
Diagnosis Banding

14

Cranendonk et al., 2017, Cellulitis: Current Insights into Pathophysiology and Clinical Management,
Vol. 75, No. 9, The Netherlands Journal of Medicine.
Lipodermatosclerosis

Stasis dermatitis

15
Deep vein thrombosis

Erisipelas

16
Terapi
Farmakologis
◉ Benzyl penicillin 600-1200 mg, IV tiap 6 jam
minimal 10 hari
◉ Penicilline G Kristal 1,2 juta IU, IM/IV sehari
6 kali selama 10 hari
◉ Penicilline G procaine 0,6 – 1,2 juta IU, IM, Non farmakologis
sehari 2 kali selama 10 hari
◉ Tirah baring
◉ Aminopenicilline :
◉ Immobilisasi
◉ Amoxycilline 500 mg sehari 3 kali p.o
◉ Ampicilline 250-500 mg sehari 4 kali p.o
selama 7-10 hari
◉ Amoxycilline dengan Asam Klavulanat 20
mg/KgBB/hari, selama 10 hari

Kompres sodium chloride 0,9% 18

Salep natrium fusidate/mupirocin


19
Komplikasi


20
Gangrene

Abses

21
Prognosis
Jika ditangani dengan cepat dan tepat  baik
Terlambat  sepsis, kematian

22
Kasus

23
Identitas Pasien
◉ Nama : Endang Supani
◉ Jenis Kelamin : Perempuan
◉ Usia : 63 th
◉ Agama : Islam
◉ Alamat : Delakombo, Jombang
◉ Pekerjaan : Ibu rumah tangga
◉ Tgl Pemeriksaan : 7 Agustus 2018
24
Anamnesis
◉ Keluhan Utama :
◉ Gatal di kaki kanan dan kiri
◉ Riwayat Penyakit Sekarang :
◉ Keluhan gatal di kaki kanan dan kiri sudah dirasakan sejak kurang lebih 7 bulan ini terasa
panas terutama yang kaki sebelah kiri dirasakan terus menerus. Awalnya gatal dirasakan di
tangan kanan dan kiri, juga dirasakan di ujung kaki yang makin lama gatal dirasakan makin
luas. Sebelumnya kulit terasa kering dan pasien sering menggaruk daerah yang gatal hingga
luka. Sekarang pasien juga mengeluh kaki sebelah kirinya bertambah merah, membesar, terasa
panas dan terasa tebal. Pasien merasakan demam tidak lama ini namun tidak diberi obat untuk
menurunkan demamnya. Tidak ada riwayat alergi obat maupun makanan

25
Riwayat penyakit dahulu (RPD):
◉ Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya
◉ Riwayat Diabetes mellitus tidak terkontrol (+)
◉ Riwayat Dermatitis alergi
Riwayat penyakit keluarga (RPK):
◉ Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan sama
◉ Riwayat rhinitis alergi (+) : anaknya
Riwayat sosial (R.Sos):
◉ Aktivitas pasien sehari-hari diam dirumah karena kondisi yang sedang menurun
Riwayat pengobatan
◉ Mendapatkan obat untuk Diabetes mellitus dari poli Penyakit Dalam berupa glimepiride,
terakhir mengonsumsi pada tanggal 24 Juli 2018 kemudian pasien tidak datang ke poli
Penyakit Dalam lagi untuk control gula darah.
26
Pemeriksaan fisik
Status Lokalis (Dermatologis)
Status generalis Sifat efloresensi :
◉ Keadaan umum : Lemas Et regio cruris D :
◉ Kesadaran /GCS : Compos mentis /456 ◉ tampak macula eritematous batas tidak jelas
◉ Kepala : Dalam batas normal dengan erosi dan krusta dan skuama tipis di
◉ Leher atasnya.
: Dalam batas normal
◉ Thorax Regio cruris S :
: Dalam batas normal
◉ Abdomen Tampak macula eritematosa batas tidak jelas,
: Dalam batas normal
oedem, tepi tidak meninggi dengan skuama tipis
◉ Ekstremitas : Dalam batas normal diatasnya dan terlihat ulkus disertai nyeri tekan.
Regio bracii dan antebracii D/S:
◉ tampak macula hiperpigmentosa batas jelas
multipel disertai dengan skuama tipis dan
ekskoriasi di atasnya.
27
Planning
Planning diagnosis Planning terapi
◉ Darah lengkap Non medikamentosa : tirah baring,
◉ Kultur darah immobilisasi
◉ Kultur specimen ulkus Medikamentosa
Kompres PZ cruris sinistra
Asam fusidic 5 gr
Asam mefenamat 500mg 3x1

28
Monitoring dan
edukasi
◉ Kontrol  keluhan menetap dan
terdapat keluhan sekunder.
◉ Kontrol gula darah
◉ Menjelaskan penyakit selulitis
◉ Evaluasi pengobatan. Definisi, penyebab, faktor predisposisi
◉ Rencana pengobatan dan tata cara
pengobatan
◉ Memakai alas kaki, tidak
menggaruk hingga luka
◉ Prognosis dan komplikasi

29
30
31
PEMBAHAS
AN

32
KASUS TEORI Match or No?

Jenis kelamin pasien perempuan Selulitis banyak diderita laki-laki


(Herchline, 2017)

YES!
Usia pasien 63 tahun pasien usia lanjut banyak yang
menderita selulitis setelah
mereka bepergian (Lederman,
2008)

YES!
Pasien tinggal di desa angka kejadian selulitis
Delakombo, Jombang dengan meningkat saat musim panas, di
cuaca cenderung hangat mana cuaca terasa hangat
(Peterson, 2017)

YES!
RPD : Diabetes mellitus tidak diabetes mellitus menjadi faktor
terkontrol resiko tinggi terjadinya selulitis 
AMP menurun (Cranendonk,
2017)
33

YES!
Predileksi selulitis pada pasien  penelitian retrospektif selama 18
kaki sebelah kiri tahun di Tunisia  155 kasus
predileksi selulitis di ekstremitas
bawah (Mzabi et al., 2018)
KASUS TEORI Match or no?

YES!
Pasien ada riwayat dermatitis bakteri pathogen penyebab
alergi dan sering menggaruk selulitis dapat masuk ke dalam
hingga luka kulit melalui luka (Wolff, 2008)

YES!
Terapi : asam mefenamat, Pengobatan topical  kompres
kompres PZ, asam fusidat PZ, asam fusidat (Djuanda,
2005)

34

Anda mungkin juga menyukai