FRAKTUR FEMUR
OLEH :
EMI ANDIRA
105101102520
PEMBIMBING:
A. IDENTITAS
Nama : Ny. N
Usia : 57 tahun
Agama : Islam
Suku : Makassar
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Anamnesis Terpimpin :
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri pada kaki sebelah kiri
dan keterbatasan bergerak. 2 jam sebelum kerumah sakit pasien terjatuh
sendiri ke arah kiri saat sedang berjalan. Riwayat mual (-), muntah (-),
sesak napas (-), jantung berdebar (-), dan penurunan kesadaran (-). BAK
normal, BAB normal.
Riwayat Penyakit Dahulu:
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Sistemik
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 37,1oC
SpO2 : 98
Thoraks:
Bentuk normochest,
Pernapasan abdominothorakal,
Punggung : Opistotonus (-)
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dinding dada simetris, retraksi
sela iga (-)
Palpasi : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler di kedua lapang paru, ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : Ictus Cordis terlihat di ICS V linea mid clavicula sinistra
Palpasi : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kanan relative di ICS V linea parasternal dextra
Batas jantung kiri relative di ICS V linea mid clavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
Inspeksi : abdomen datar,
Palpasi : Perut papan (-), nyeri epigastrium (-) , turgor baik, hepar dan lien sulit
dinilai.
Perkusi : timpani pada ke-empat kuadran abdomen
Auskultasi : bising usus normal
Ekstremitas
Gerak sulit dinilai dan kekuatan sulit dinilai, edema(+), Akral dingin (-)
Feel
Nyeri tekan: (+)
pulsasi distal (+)
sensibilitas (+)
Movement
Nyeri gerak aktif (+)
nyeri gerak pasif (+)
ROM sulit dinilai
RESUME
Anamnesis
Pasien masuk Rumah Sakit dengan keluhan utama nyeri pada kaki bagian sinistra
dan sulit digerakkan.
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : compos mentis
Tanda-Tanda Vital:
Denyut Nadi : 120 x/mnt, reguler, kuat angkat, isi cukup
TD : 130/80mmHg
Pernafasan : 20x/mnt
Suhu : 37,1oC
Thoraks
Bentuk normochest,
Pernapasan abdominothorakal,
Punggung : Opistotonus (-)
Abdomen
Inspeksi : abdomen datar,
Palpasi : Perut papan (-), nyeri epigastrium (-) , turgor baik, hepar dan lien sulit
dinilai.
Perkusi : timpani pada ke-empat kuadran abdomen
Auskultasi : bising usus normal
Ekstremitas
Fungsi Vegetatif : BAK/BAB normal
DIAGNOSIS SEMENTARA
Fraktur tertutup femur sinistra 1/3 tengah
TATALAKSANA
Pemeriksaan darah
Swab antigen
Foto torax
Ct scan
IVFD RL 20 tpm
Dexketoprofen ap/8j/IL
Omeprazole 40 ml/ 24j/IL
Tindakan oprasi
Pasang spalak
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Pada Tanggal 23 Agustus 2021
Hb 8.8* g/ dL 11.7-15.5
Ht 27.1* % 35.0-47.0
Ketarangan:
DIAGNOSIS KERJA
Kesan :
Plate dan 7 screw terpasang pada 1/3 tengah os femur. Tampak fraktur
kominutif 1/3 tengah os femur. Dran terpasang pada regio femur sinistra.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Femur
B. Definisi
C. Epidemiologi
a. Low-energy
trauma Paling sering terjadi pada pasien dengan usia tua usia
tujuh puluhan dan delapan puluhan, dibagi menjadi :
b. High-energy
d. Insufficiency fractures
(a) (b)
yang cukup luas dan besar sehingga dapat menimbulkan resiko syok.
1. Fraktur transversal
terjadi
3. Fraktur Obliq
5. Fraktur kominutif
kecil
berikut:
50%,
4) tipe III—fragmen besar dengan aposisi kortikal sampai
dengan 50%,
Gambar 13. Dari kiri ke kanan. (a) tipe 0, (b) tipe I, (c) tipe II, (d)
tipe III, (e) tipe IV
Gambaran radiologi:
- Suprecondylar
- Intercondylar
Gambaran radiologi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan (look)
b. Rasa (feel)
c. Gerakan (movement)
d. Pengukuran
Pada fraktur dengan pergeseran atau dislokasi, hal ini nampak jelas.
Pada kasus malunion atau nonunion, penilaian pemendekan atau
pemanjangan sangat penting.
Apparent leg length discrepancy dapat diukur dari xiphisternum ke
maleolus medial dengan menjaga tubuh dan kaki sejajar dengan alas
dan tidak membuat setiap upaya untuk menyamakan sisi panggul.
Hal ini akan memberikan perbedaan fungsional pada panjang kaki.
Raba spina iliaka anterior superior (SIAS) dan atur panggul agar
sejajar (garis yang menghubungkan kedua SIAS tegak lurus dengan
alas). Lalu ukur panjang kaki dari SIAS ke maleolus medial, maka
akan didapatkan true length measurement. Pastikan kaki berada
dalam sikap dan posisi yang sama
3. Pemeriksaan penunjang
Radiologi
G. Penatalaksana
1. Terapi konservatif
2. Terapi Operatif
H. Komplikasi
a. Komplikasi Umum
b. Nekrosis Avaskular
c. Non-union
e. Osteomyelitis
1. Sjamsuhidayat, R dan Wim de Jong. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 3.
EGC: Jakarta
3. Patel M. Open tibia fractures [online]. 2006 Mar 30 [cited 2012 Sep 12];
Available from:URL:http://www.emedicine.com/ortho/TOPIC392.HTM
4. Egol, K dkk. Femoral Neck Fractures; Handbook of Fractures, 5th Ed.
Lippincott Williams & Wilkins, 2015. Hal: 349.
5. Muller, Maurice E. 2006. Muller AO Classification of fractures Long
Bones. AO Publishing
6. Thompson, J. Netter’s Concise Orthopaedic Anatomy, 2nd Ed. Elsevier
Saunders, 2010. Hal: 251-7.
7. Solomon, L dkk. Fractures of the Femoral Neck; Apley’s System of
Orthopaedic and Fractures, 9th Ed. Arnold, 2010. Hal: 847.
8. Frassica, F dkk. Femoral Neck Fractures. 5-Minute Orthopaedic Consult,
2nd Ed.Lippincott Williams & Wilkins, 2007.Hal: 127