PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kondisi penglihatan binokular normal, bayangan suatu benda jatuh secara
bersamaan di fovea masing-masing mata (fiksasi bifovea) dan meridian vertikal kedua
retina tegak lurus. Salah satu mata dapat tidak sejajar dengan mata yang lain, sehingga
pada satu waktu hanya satu mata yang melihat benda bersangkutan. Setiap
penyimpangan dari penjajaran okular yang sempurna itu disebut “strabismus”.
Ketidaksesuaian penjajaran tersebut dapat terjadi dalam segala arah ke dalam, ke luar, ke
atas, dan ke bawah.
Besar penyimpangan adalah besar sudut mata yang menyimpang dari penjajaran.
Strabismus yang terjadi pada kondisi penglihatan binokular disebut strabismus manifes,
heterotropia, atau tropia. Suatu deviasi yang hanya muncul setelah penglihatan binokular
terganggu (mis. dengan penutupan salah satu mata) disebut strabismus laten, heterotrofia,
atau foria. Strabismus dijumpai pada sekitar 4% anak. Terapi harus dmulai sesegera
mungkin setelah diagnosis ditegakkan untuk mempertahankan ketajaman penglihatan dan
fungsi penglihatan binokular sebaik mungkin. Strabismus tidak dapat “menghilang”
sendiri.