Anda di halaman 1dari 9

KATARAK

Afifah Sholiha

Ambhari Paramastrya Putri

Rif’atul Ifada
Definisi

– Lensa kristalina berfungsi memfokuskan gambar pada retina. Posisinya di


posterior iris dan disangga oleh serat-serat zonula yang berasal dari corpus
ciliare. Lensa bersifat avaskular dan tidak mempunyai persarafan, nutrisi lensa
didapat dari aqueous humor. Metabolisme lensa bersifat anaerob karena kadar
okisgen dalam aqueous rendah
Definisi

– Elastisitas lensa tergantung dari besarnya tegangan serat-serat zonula pada


kapsul lensa. Tegangan zonula dikendalikan oleh musculus ciliaris, bila
berkontraksi akan mengendurkan tegangan zonula sehingga lensa menjadi lebih
bulat untuk memfokuskan objek dekat. Relaksasi musculus ciliaris akan
membuat lensa mendatar dan memfokuskan objek-objek jauh. Dengan
bertambahnya usia, daya akomodasi lensa akan berkurang secara perlahan-
lahan seiring dengan penurunan elastisitasnya.
Gambar 1.1 Katarak Matur
Definisi

– Katarak berasal dari kata Yunani Katarrhakies yang berarti air terjun.
– Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa atau denaturasi protein lensa.
– Katarak umumnya merupakan penyakit pada usia lanjut, tetapi dapat juga
akibat kelainan kongenital, atau penyulit penyakit mata lokal menahun.
Etiologi

– Katarak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti :


- Fisik
- Kimia
- Penyakit predisposisi
- genetik dan gangguan perkembangan
- infeksi virus di masa pertumbuhan janin
- usia
Etiologi

Penyakit mata seperti : Kelainan sistemik atau metabolik :


– Glaukoma - diabetes mellitus
– Ablasi - galaktosemi
– Uveitis - distrofi miotonik
– Retinitis pigmentosa
Manifestasi Klinis

– Penglihatan seperti berkabut/berasap


– Tajam penglihatan turun
– Fotofobia
– Halo
– Sulit melihat di tempat redup
– Diplopia
– Gangguan melihat warna
– Pupil berwarna putih/abu-abu
Referensi

– Bowling, B., 2016, Kanski’s Clinical Ophthalmology; A Systemic Approach, 8th


edition, Elsevier: Sydney, Australia
– Feldman, B. H., Heersink, S., 2006, Cataract in the Adult Eye, American Academy
of Ophthalmology
– Ilyas, S., Yulianti, S. R., 2014, Ilmu Penyakit Mata, edisi 5, Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
– Riordan-Eva, P., Whitcher, J. P., 2010, Vaughan & Asbury Oftamologi Umum,
edisi 17, EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • Referat Herpes Labialis
    Referat Herpes Labialis
    Dokumen55 halaman
    Referat Herpes Labialis
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Selulitis
    Laporan Kasus Selulitis
    Dokumen28 halaman
    Laporan Kasus Selulitis
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    0% (1)
  • Toksoplasmosis Serebri
    Toksoplasmosis Serebri
    Dokumen14 halaman
    Toksoplasmosis Serebri
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Referat Herpes Labialis
    Referat Herpes Labialis
    Dokumen21 halaman
    Referat Herpes Labialis
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Kasus Selulitis
    Kasus Selulitis
    Dokumen35 halaman
    Kasus Selulitis
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • P Drug
    P Drug
    Dokumen15 halaman
    P Drug
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Toxoplasmosis Cerebri
    Lapsus Toxoplasmosis Cerebri
    Dokumen36 halaman
    Lapsus Toxoplasmosis Cerebri
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus Multiple Trauma
    Laporan Kasus Multiple Trauma
    Dokumen19 halaman
    Laporan Kasus Multiple Trauma
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • HERPES LABIALIS
    HERPES LABIALIS
    Dokumen48 halaman
    HERPES LABIALIS
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    100% (1)
  • HERPES LABIALIS
    HERPES LABIALIS
    Dokumen14 halaman
    HERPES LABIALIS
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Radiologi
    Lapsus Radiologi
    Dokumen86 halaman
    Lapsus Radiologi
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Radiologi
    Radiologi
    Dokumen4 halaman
    Radiologi
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • TOKSOPLASMOSIS
    TOKSOPLASMOSIS
    Dokumen25 halaman
    TOKSOPLASMOSIS
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Cerebral Haemmorrhage
    Cerebral Haemmorrhage
    Dokumen24 halaman
    Cerebral Haemmorrhage
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • P - DRUG Pterigium
    P - DRUG Pterigium
    Dokumen20 halaman
    P - DRUG Pterigium
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Strabismus
    Strabismus
    Dokumen1 halaman
    Strabismus
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Rhinitis Alergi
    Rhinitis Alergi
    Dokumen23 halaman
    Rhinitis Alergi
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Radiologi Emergensi
    Radiologi Emergensi
    Dokumen298 halaman
    Radiologi Emergensi
    Dwi Gunawan
    100% (7)
  • Rhinitis Alergi
    Rhinitis Alergi
    Dokumen23 halaman
    Rhinitis Alergi
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Laringoskopi Indirek
    Laringoskopi Indirek
    Dokumen14 halaman
    Laringoskopi Indirek
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat
  • Analgesik Opioid
    Analgesik Opioid
    Dokumen12 halaman
    Analgesik Opioid
    Ambhari Paramastrya Putri Prijatno
    Belum ada peringkat