Anda di halaman 1dari 7

Journal of Islamic Nutrition, Juni 2018, 1(1):18-25 ISSN 2621-6655

E-ISSN 2621-6663

Tingkat Pengetahuan Higiene dengan Perilaku Higiene Perorangan pada Penjamah


Makanan di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang

( Knowladge Towards Personal Hygiene Behaviour of Individuals Installation Nutrition


RSJ Prof. Dr. Soerojo, Magelang )

Siti Nurjana Kurniaty Tanaiyo1*, Dianti Desita Sari1, Fathimah1, Amilia Yuni Damayanti1

ABSTRAK

Penyelenggaraan makanan yang higiene dan sehat menjadi prinsip dasar penyelenggaraan makanan
institusi. Higiene perorangan merupakan hal penting dalam menentukan kualitas makanan. Tujuan penelitian
untuk mengetahui tingkat pengetahuan higiene penjamah makanan terhadap perilaku higiene perorangan di
Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metodologi penelitian dengan Observasional pendekatan cross
sectional. Penelitian menggunakan teknik Total Population Sampling, subjek berjumlah 30 orang. Data
dianalisis menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian r 0,239 dengan p>0,05 tidak terdapat pengaruh
signifikan yang bermakna antara pengetahuan higiene terhadap perilaku higiene perorangan pada penjamah
makanan di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang.
Kata kunci : higiene perorangan, instalasi gizi rumah sakit, penjamah makanan.

ABSTRACT

Processing hygiene and healthy food is the basic principles of processing institution’s food. Personal
hygiene is important in determining the quality of the food. The objective of the study is to find out the level of
knowledge of food processors towards the hygiene behavior of individuals in the Nutrition Installation of RSJ
Prof. Dr. Soerojo, Magelang. This research is adopting the Observational approach of cross sectional method.
This research is using the technique of total population sampling with 30 people of subjects. The data were
analyzed with the Spearman test. This research found that r 0.239 > 0.05 which means there is no significant
between the level of knowledge of food processors towards the hygiene behavior of individuals in the Nutrition
Installation of RSJ Prof. Dr. Soerojo, Magelang
Keywords: personal hygiene, Hospital Nutrition Installation, food processor.

*
Corresponding author, E-mail : djanehabyllah165@gmail.com
1
Program studi Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Darussalam Gontor

19
Tanaiyo, et al. Vol. 1, No. 1, Juni 2018

PENDAHULUAN

Menurut Kepmenkes No Faktor kebersihan penjamah atau


942/Menkes/SK/VII/2003 menyatakan petugas makanan dalam istilah
bahwa penyelenggaraan makanan yang populernya disebut higiene perorangan
sehat dan aman merupakan salah satu merupakan prosedur menjaga kebersihan
faktor yang penting untuk meningkatkan dalam pengelolaan makanan yang aman
derajat kesehatan oleh karena itu kualitas dan sehat. Prosedur menjaga kebersihan
makanan yang baik secara bakteriologis, merupakan perilaku bersih untuk
kimiawi, maupun fisik harus selalu mencegah kontaminasi pada makanan
dipertahankan. Kualitas makanan harus yang ditangani. Penjamah yang penting
senantiasa terjamin Setiap saat agar bagi pekerja penjamah makanan adalah
masyarakat sebagai konsumen produk mencuci tangan, kebersihan dan kesehatan
makanan tersebut dapat terhindar dari diri. Amerika Serikat 25% dari semua
penyakit atau gangguan kesehatan serta penyebaran penyakit melalui makanan
keracunan akibat makanan, terutama disebabkan pengolahan makanan yang
pasien yang sedang dirawat di rumah sakit terinfeksi dan higiene perorangan yang
yang tubuhnya dalam kondisi lemah buruk (Purnawijayanti, 2001).
sehingga rentan terhadap berbagai Mengingat besarnya pengaruh
penyakit termasuk penyakit-penyakit yang makanan bagi para pasien terutama dalam
ditularkan melalui makanan. Oleh karena menyokong kesembuhan mereka dan
itu higiene sanitasi pengolahan makanan sebagai masukan bagi pihak rumah sakit
di rumah sakit perlu mendapat perhatian untuk menangani hal-hal yang tidak
seksama. diinginkan atau perbaikan ke depan, maka
Penyelenggaraan makanan yang perlu penelitian penerapan higiene
higiene dan sehat menjadi prinsip dasar sanitasi dalam penyelenggaraan makanan
penyelenggaraan makanan institusi. di Instalasi Gizi Rumah Sakit. Maka,
Makanan yang tidak dikelola dengan baik mutu layanan dari rumah sakit tersebut
dan benar oleh penjamah makanan dapat lebih diutamakan dan sebagai salah satu
menimbulkan dampak negatif seperti upaya penjaminan mutu perlu dilakukan
penyakit dan keracunan akibat bahan usaha preventif. Usaha tersebut bisa
kimia, mikroorganisme, tumbuhan atau dilakukan dengan berbagai cara, salah
hewan, serta dapat pula menimbulkan satunya dengan mengetahui tingkat
alergi (Depkes, 2009). pengetahuan higiene petugas pengolah

20
Tanaiyo, et al. Vol. 1, No. 1, Juni 2018

makanan terhadap perilaku higiene Jenis dan cara pengumpulan data


perorangan di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Instrumen yang digunakan dalam
Soerojo Magelang. penelitian ini adalah lembar persetujuan
METODE sebagai sampel penelitian, kuesioner
pengetahuan higiene perorangan
Desain, tempat, dan waktu
penjamah makanan, dan form checklist
Jenis penelitian yang digunakan adalah
perilaku higiene penjamah makanan. Data
observasional dengan pendekatan cross
yang dikumpulkan adalah data primer
sectional karena dilakukan dalam satu
yang terdiri dari kuesioner terstruktur dan
waktu dan untuk mengetahui tingkat
sekunder yang terdiri dari gambaran
pengetahuan higiene penjamah makanan
umum penyelenggaraan makanan di
terhadap perilaku higiene perorangan di
Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo
Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang, sistem distribusi makanan RSJ
Magelang. Waktu penelitian dilakukan
dan data tenaga penjamah makanan
satu bulan pada Desember 2017 di
Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo
Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo
Magelang.
Magelang.
Pengolahan dan analisis data
Jumlah dan cara pengambilan subjek
Penelitian ini menggunakan
Populasi dalam penelitian adalah
analisis data univariat dan bivariat.
seluruh penjamah makanan di Instalasi
Analisis data menggunakan uji Spearman.
Gizi RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang
Setelah diperoleh data keseluruhan dari
yang berjumlah 30 orang. Seluruh
semua varibel kemudian data tersebut
anggota populasi dijadikan sebagai
dianlisis secara deskriptif.
sampel. Penelitian ini menggunakan
teknik Total Population Sampling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karakteristik penjamah makanan di Instalasi Gizi RSJ Prof Dr. Soerojo Magelang
Karakteristik n (∑= 30) %
Jenis Kelamin
Laki-laki 21 70 %
Perempuan 9 30 %
Umur
21-30 7 23,3 %
31-40 4 13,3 %
41-50 12 40 %
>50 7 23,3 %

21
Tanaiyo, et al. Vol. 1, No. 1, Juni 2018

Karakteristik n (∑= 30) %


Pendidikan
SD 1 3,3 %
SMP 6 20 %
SMA 16 53,3 %
D3 7 23,3 %
Lama Bekerja
<10 tahun 17 56,7 %
10-20 tahun 9 30 %
>20 tahun 4 13,3 %
Pelatihan Higiene
Belum pernah 3 10 %
6 bulan yang lalu 5 16,7 %
1 tahun yang lalu 4
Lebih dari 1 tahun
yang lalu 18

Tabel 2. Sebaran Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Higiene Penjamah Makanan


Pengetahuan Higiene Jumlah
n %
Baik 30 100
Buruk 0 0
Total 30 100

Tabel 3. Sebaran Berdasarkan Tingkat Perilaku Higiene Penjamah Makanan

Jumlah
Perilaku Higiene
n %
Baik 30 100
Buruk 0 0
Total 30 100

Tabel 4. Tingkat Pengetahuan Higiene terhadap Perilaku Higiene Penjamah Makanan

Perilaku Higiene
Variabel
n r p
Pengetahuan Higiene 30 0,239 0,204

Karakteristik penjamah makanan presentase ≥50% dan buruk <50%.


yang diteliti adalah jenis kelamin, umur, Sebaran penjamah makanan berdasarkan
pendidikan, lama bekerja, dan pelatihan tingkat pengetahuan disajikan pada Tabel
higiene. Responden sebanyak 30 orang 2. Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan
yang ada di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr. hasil sebaran berdasarkan perilaku higiene
Soerojo Magelang. Pengetahuan penjamah makanan memiliki perilaku
penjamah makanan dikelompokkan pada kategori yang baik. Hal ini
menjadi baik dan buruk. Baik dengan ditunjukkan berdasarkan presentase

22
Tanaiyo, et al. Vol. 1, No. 1, Juni 2018

perilaku higiene penjamah makanan Menurut Sukarni (1989) dalam


berkisar ≥50% dari standar yang skripsi Afriyenti (2002) menyatakan
ditetapkan. bahwa pendidikan formal umumnya
menjadi sarana agar setidaknya orang
Berdasarkan Tabel 4. tingkat
mampu membaca, dan akan membantu
pengetahuan terhadap perilaku higiene
memperlancar komunikasi serta
perorangan diperoleh nilai p>0,05 yang
mempengaruhi pemberian dan
menunjukkan bahwa korelasi antara
penerimaan berbagai informasi. Hasil
pengetahuan higiene penjamah terhadap
penelitian menunjukkan bahwa tingkat
perilaku higiene penjamah makanan tidak
pengetahuan penjamah makanan tentang
memiliki pengaruh yang bermakna.
higiene meliputi kebersihan diri,
Tingkat pengetahuan higiene terhadap
peralatan, penyajian dan sarana masuk
perilaku higiene penjamah makanan
dalam kategori baik 100% menurut
dengan nilai korelasi 0,239 menunjukkan
standar yang ditetapkan (≥50%).
kekuatan korelasi yang lemah. Hal ini
Pengetahuan yang baik merupakan hasil
menjelaskan bahwa semakin tinggi
dari pembinaan rutin dan pemberian
pengetahuan penjamah makanan tidak
informasi langsung ditempat saat terjadi
mempunyai pengaruh signifikan yang
kesalahan yang dilakukan penjamah
bermakna dengan perilaku higiene
makanan jika tidak sesuai Standar
penjamah makanan.
Operasional Prosedur (SOP) yang
Pengetahuan menjelaskan segala
berlaku. Hal ini merupakan suatu cara
sesuatu yang diketahui oleh penjamah
untuk menambah pengetahuan penjamah
makanan mengenai higiene. Pengetahuan
makanan. Dalam mengikuti pelatihan
dilihat dari kebersihan diri, peralatan,
higiene berpotensi menjadikan sumber
penyajian dan sarana. Pertanyaan terdiri
informasi dan perkembangan ilmu yang
dari pengertian menjaga kebersihan diri
lebih baik terkait higiene perorangan.
saat menjamah makanan, akibat
Skor dengan jawaban positif lebih
kebersihan makanan yang buruk, contoh
besar disebabkan dengan kepercayaan
akibat mengkonsumsi makanan dengan
atau keyakinan yang menjadikan
zat kimia berbahaya, bahan kimia yang
penjamah yakin dengan jawaban yang
boleh terdapat dalam makanan, dan
benar. Selain itu kesalahan dalam
contoh makanan yang baik untuk
menjawab disebabkan ketidaktelitian
kesehatan.
dalam membaca soal dan waktu

23
Tanaiyo, et al. Vol. 1, No. 1, Juni 2018

mengerjakan dimana konsentrasi yang dalam penelitiannya pengetahuan yang


mulai menurun setelah bekerja bisa baik terhadap higiene makanan tidak
membuat penjamah makanan meyakini mengarah terhadap praktek yang baik atau
pernyataan tersebut adalah hal yang sebaliknya.
benar.
SIMPULAN
Perilaku merupakan suatu tindakan Tidak terdapat pengaruh signifikan
yang dilakukan oleh penjamah makanan yang bermakna antara tingkat
dan diperoleh dengan cara observasi pengetahuan higiene penjamah makanan
secara langsung dalam satu waktu dengan terhadap perilaku higiene penjamah
menggunakan checklist. Berdasarkan hasil makanan di Instalasi Gizi RSJ Prof. Dr.
pengamatan secara langsung dilihat Soerojo Magelang. Faktor lain yang tidak
perilaku penjamah makanan telah diteliti bisa menjadi pengaruh dalam hasil
memenuhi standar. Akan tetapi ada penelitian ini. Peneliti diharap mampu
beberapa yang belum menerapkan seperti mengendalikan data yang dicari.
belum menutupi luka yang dimiliki,
pemakaian celemek dan penutup kepala DAFTAR PUSTAKA
saat mengolah makanan dan batuk dan Afriyenti. 2002. Higiene dan Sanitasi
bersin didepan makanan saat mengolah Penyelenggaraan Makanan di
makanan. Hal ini diperkuat dengan Instalasi Gizi RSJ Pekanbaru dan
kebijakan Keputusan Direktur Utama Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Nomor HK.02.04/S/III/0357/2015 tentang Pekanbaru. Skripsi. Institut Pertanian
kebijakan Pelayanan Pasien RSJ Prof. Dr. Bogor. Bogor.
Soerojo Magelang.
Depkes. 2009. Klasifikasi Umur Menurut
Berdasarkan Tabel 4. diketahui Kategori. Ditjen Yankes. Jakarta.
bahwa tidak ada pengaruh yang bermakna
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
antara tingkat pengetahuan higiene
Indonesia Nomor
terhadap perilaku higiene penjamah
942/MENKES/SK/VII/2003. 3 Juli
makanan di Instalasi Gizi. Faktor lain
2003. Jakarta.
yang tidak diteliti bisa menjadi pengaruh
dalam hasil penelitian ini. Selain itu, Lestantyo D, Husodo A.H, Iravati S,

makin tinggi pendidikan seseorang makin Shaluhiyah Z. 2017. International

mudah orang tersebut untuk menerima Journal of Public Health Science

informasi. Menurut Lestantyo et al (2017)

24
Tanaiyo, et al. Vol. 1, No. 1, Juni 2018

(IJPHS). Vol. 6, No.4. December Dalam Pengolahan Makanan.


2017,pp.324-330. Kanisius. Yogyakarta.

Notoatmodjo, S.2003. Ilmu Perilaku Tim Penyusun Akreditasi . 2017. Buku


Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Pedoman Akreditasi RSJ Prof Dr.
Soerojo Magelang. 2017. Magelang
Purnawijayanti, H.A. 2001. Sanitasi
Higiene Dan Keselamatan Kerja

25

Anda mungkin juga menyukai