Anda di halaman 1dari 6

Gerakan

Memungut Sehelai Sampah Sungai Karang Mumus

Restorasi Sungai

S K M
Obyek Vital
Sungai Karang Mumus adalah
sungai utama di Kota Samarinda
karena alirannya melalui hampir
sebagian besar wilayah Kota
Samarinda.

Dari sisi kesejarahan SKM juga


Relokasi dan Normalisasi
penting karena Kota Samarinda Tigapuluh atau duapuluh tahun terakhir ini kata yang terasosiasi
berkembang dan bertumbuh setiap berbicara tentang SKM adalah relokasi dan normalisasi.
ditopang oleh keberadaan sungai Relokasi artinya memindahkan penduduk di bantaran menjauh
ini. dari sungai. Sementara normalisasi adalah upaya campur tangan
untuk mengeruk sungai, melebarkan, menurap, meluruskan
Dan kini airnya merupakan
sungai dan lain sebagainya agar aliran airnya lancer.
sumber air baku untuk dioleh
menjadi air bersih guna Program relokasi selalu menjadi prioritas pembangunan Kota
memenuhi kebutuhan warga Samarinda namun dari semula dicanangkan hingga sekarang tak
Kota Samarinda. kunjung bisa dituntaskan.

Penuh Masalah Dari Hulu Hingga Hilir


Hulu Tengah Hilir
Pertambangan, Pertanian kimia, Okupasi ruang
erosi, pertanian kaplingan, sungai untuk
kimia, pengundulan setrum/racun ikan, permukiman,
hutan, dangkal, pembuangan pembuangan
perburuan satwa, sampah dan limbah, limbah dan sampah
pendangkalan pendangkalan , pendangkalan.
GMSS SKM SESUKAMU

Restorasi Sungai
Restorasi biasa juga disebut sebagai renaturalisasi
adalah upaya untuk mengembalikan ruang sungai
pada kondisi alamiahnya

Restorasi Ekosistem
Campur tangan manusai dan pemanfaatan berlebihan
menyebabkan hilangnya flora dan fauna di lingkungan
sungai. Mengembalikan flora dan fauna seperti sediakala
berarti melakukan penanaman kembali (revegetasi)
tanaman spesies lokal sungai yang pada akhirnya akan
memanggil kembali fauna yang dulu hidup dan berbiak
disana.

Restorasi Kelembagaan
Sungai adalah milik masyarakat maka penting untuk
melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan
sumbedaya sungai. Manejemen sungai berbasis
masyarakat adalah pilihan dengan menumbuhkan
komunitas peduli sungai.

Restorasi Hidrologi dan Morfologi


Bentuk sungai terkait erat dengan kuantitas, kualitas dan
kontinuitas air. Perubahan atau pengubahan sungai dan
lingkungannya akan membuat siklus air terganggu. Sungai
mesti mempunyai area lindung, area resapan dan
penyimpanan air yang berfungsi untuk menjaga kualitas,
kuantitas dan kontinuitas airnya.

Restorasi Sosio Ekonomi Kultural


Sungai menopang kehidupan, namun terlupakan. Maka
pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya sungai
menjadi penting untuk terus ditekankan termasuk
mencari alternative baru ekonomi berbasis sungai yang
akan mendorong warga untuk memulihkan, menjaga dan
merawat sungai karena mendatangkan manfaat yang
berkelanjutan. Partisipasi aktif warga pada akhirnya akan
menumbuhkan kembali budaya sungai (air).

2
2
1

GMSS SKM SESUKAMU

Kebun Bibit Spesies Lokal


Untuk mendukung restorasi ekosistem SKM, Selain itu GMSS SKM juga mempunyai stock hasil
GMSS SKM mengembangkan pusat pembibitan sumbangan bibit dari BP DAS Mahakam Berau
spesies lokal. Pusat pembibitan ini mendapat berupa buah-buahan serta pohon productive
dukungan dari BP DAS Mahakam Berau lewat lainnya.
Program Kebun Bibit Rakyat (KBR). Sumbangan pohon atau tanaman juga datang dari
Diatas sebidang tanah pinjaman dari salah satu masyarakat antara lain berupa kopi dan buah-
warga Muang Ilir, GMSS SKM mulai melakukan buahan lokal. Pohon buah-buahan atau pohon
pembibitan secara vegetatif, generative dan productive nantinya akan ditanam di kebun warga
mengambil bibit alam. yang berada di kanan kiri sungai. Sementara
Saat ini yang berhasil dibibitkan dari biji adalah pohon spesies lokal akan ditanam di area riparian.
Bungur, Jingah/Rengas, Putat, Kapul, sementara Sembari membibit, GMSS SKM juga terus mencari
yang masih menunggu perkembangan adalah jenis pepohonan yang dulu ada di SKM namun
Jabon, Pule dan Kademba/Kratum. kini sudah menghilang. Seperti Rambai Padi, Ipil,
Kademba atau kratom juga mulai ditanam dengan Binuang, Halaban, Blanti dan lain sebagainya.
mengambil bibit yang berasal dari alam (daerah
rawa sekitar SKM).

Kanopi SKM
Kanopi adalah sebutan untuk ‘atap’ yang dihasilkan
oleh tajuk pohon yang bertemu di ketinggian.

Karang Mumus masih mempunyai bagian yang


menyisakan pertemuan tajuk pohon dari kanan kiri
sungai sehingga meneduhi alur sungai dibawahnya.

Kanopi Keinan begitu disebut oleh GMSS SKM, terletak
tak jauh dari jembatan Tepian Lempake, panjangnya
tidak lebih dari 50 meter.

3
GMSS SKM SESUKAMU

Partisipasi Kita
Tidak Menebang
Pohon di tepian sungai selain sebagai peneduh juga
merupakan sumber nutrisi bagi biota di tanah dan di air
serta penguat tebing sungai. Selain pohon juga
tetumbuhan lain seperti rerumputan, Bamban dan lain
sebagainya. Pepohonan atau tetumbuhan di air juga
menjadi tempat ikan berbiak.

Hentikan Destrucktive Fishing


Ikan di sungai mulai sulit untuk ditemukan dan untuk
memperoleh ikan dalam jumlah yang cukup sering kali
masyrakat melakukan cara penangkapan yang buruk
dengan setrum, racun atau jala/perangkap dengan lubang
kecil atau rapat. Akibatnya semua ikan tertangkap atau
bahkan mati, termasuk ikan-ikan kecil.

Stop Perburuan Satwa


Di lingkungan sungai banyak ditemukan hewan liar
seperti ular, biawak dan aneka burung. Binatang-binatang
ini kerap diburu dengan cara ditembak, ditombak atau
dijerat. Ada ang diburu untuk dikonsumsi tapi ada yang
ditangkap hidup-hidup untuk dijual kembali sebagai
peliharaan.

Agro Forestry
Ladang atau kebun di kanan kiri sungai bisa menjadi zona
keamanan atau zona ekologi pada ruang sungai. Petani
bisa berkontribusi dengan mempraktekkan model
pertanian kehutanan. Lahan yang dipakai untuk tanaman
semusim atau cepat panen ditanami pohon produktif
seperti buah-buahan lokal atau pohon kayu.

4
2
1

GMSS SKM SESUKAMU

Restorasi Ekosistem
Mengembalikan Riparian SKM
Sungai pada dasarnya adalah sebuah sistem yang hidup di lingkungan atau ruang sungai.
kompleks yang terbentuk dalam jangka waktu Campur tangan dan kebijakan pembangunan
yang panjang. Banyak yang menyangka bahwa sungai kerap berakibat hilangnya ekosistem
sistem sungai tidaklah teratur sehingga perlu sungai. Pun perilaku warga yang mengkonversi
diatur-atur secara teknis untuk mendapat aliran, area riparian menjadi area produktif untuk
arus, debit dan fungsi yang dikehendaki oleh pertanian maupun permukiman. Hilangnya
manusia, atau mereka yang mendapat mandat vegetasi pada area riparian akan mempengaruhi
mengurus atau bertanggungjawab atas sungai. keberadaan fauna di sekitar sungai, juga jaring
Apa yang dipandang sebagai ketidakteraturan rantai makanan (produksi dan konsumsi).
sesungguhnya merupakan keteraturan sungai. Hilangnya predator pada tingkat paling tinggi
Keteraturan sungai meliputi Alur Sungai, Pulau karena perubahan ekosistem akan
Sungai, Sedimen dan Konfigurasi Material Dasar mengakibatkan pertumbuhan fauna atau
Sungai, Komposisi Material Dasar Sungai, binatang yang kemudian disebut sebagai hama
Konfigurasi Vegetasi Sungaidan Fauna Sungai. atau penganggu. Hilangnya elang dan burung
Karena sungai dianggap tidak teratur maka hantu karena ketiadaan pohon tinggi sebagai
dilakukan campur tangan lewat pembangunan tempat mengintai akan menjadikan tikus
sungai yang sering berakibat fatal pada fungsi berkembang tak terkendali.
sungai secara ekologis. Campur tangan yang Menumbuhkan kembali riparian SKM menjadi
paling umum adalah pembendungan sungai, penting agar ruang sungai tidak menjadi ruang
pelurusan sungai, pelebaran dan pendalaman terbuka karena perladangan di kanan kiri sungai
sungai serta penurapan pinggir sungai dan hingga menyentuh bibir sungai, atau tertutup
kemudia penciptaan ruang terbuka hijau dengan karena ruang sungai menjadi ruang permukiman.
vegetasi asing dan tidak menghubungkan
Tumbuhnya riparian di SKM akan memberi
ekosistem darat dengan air.
layanan ekologis sebagai ruang terbuka hijau,
Padahal sungai menjadi sungai karena konfigurasi peneduh, sumber nutrisi atau pangan bagi biota
ekosistem penghubung antara darat dan air yang dan fauna sungai, filter bagi run off air hujan
dikenal sebagai riparian. Keteraturan vegetasi sebelum masuk sungai dan menjadi area
riparian selalu melingkupi zona aguatic, zona berkembang biak bagi biota/fauna air dan darat
amphii dan zona kering. Pada area yang lama yang akan menopang keberlanjutan layanan
tergenang air akan tumbuh vegetasi tertentu, pun ekologis SKM.
pada area pasang surut dan area yang jarang
Yang disebut dengan normalisasi seharusnya
tergenang air. Masing-masing vegetasi
mengembalikan sungai kepada keadaan atau
mempunyai manfaat tersendiri dalam menjaga
kondisi paling alamiah sebagaimana ada dalam
kesehatan dan keberlanjutan sungai, baik dari sisi
ingatan para senior citizen.
konservasi air, tanah maupun biota/fauna yang
5
GMSS SKM SESUKAMU

Menjaga Sungai
Merawat Iklim
Climate Change atau perubahan iklim adalah kondisi
ketidakseimbangan iklim akibat pola pemanfaatan
sumberdaya, lingkungan, ruang dan lahan yang tidak
ramah lingkungan atau tidak memperhatikan prinsip
keberlanjutan.
Gejala paling jelas di negeri kita yang mempunyai dua
musim adalah kekeringan di musim kemarau dan
kebanjiran di musim hujan. Kini akibat perubahan iklim
kita mengenal musim kering dan musim banjir.

Sungai menjadi salah satu penanda penting dari fenomena perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Wajah sungai adalah cermin dari perilaku kita dalam memperlakukan lingkungan. Sungai yang teduh, hijau,
sehat dan seimbang airnya antara musim kemarau serta musim hujan menunjukkan bahwa warga yang
berada dalam Daerah Aliran Sungai berperilaku dan berahklak mulia pada lingkungan.
Sungai yang sehat adalah sungai yang ruang sungainya mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati
berupa flora maupun fauna yang saling menopang satu sama lain. Sungai yang sehat bukanlah sungai yang
alurnya diluruskan, palungnya dikeruk dan tepiannya diturap. Sungai yang campur tangan manusianya
terlalu besar selalu tidak sehat, jadi meski air mengalir lancar namun sepi kehidupan entah di dalam air
maupun di tepi daratannya.
Menjaga sungai agar tetap menjadi sungai bukan kanal atau parit adalah tugas semua warga. Sungai dijaga
dan dirawat dengan cara tidak dirampok ruang sungainya baik untuk permukiman maupun usaha yang
tidak ramah pada sungai. Kesehatan air sungai perlu dijaga dengan tidak membuang sampah dan limbah
secara langsung ke aliran sungai.
Area lindung sungai dalam rupa rawa-rawa yang juga berfungsi sebagai filter alamiah air sebelum masuk ke
sungai juga perlu dijaga keberadaan. Mengalihfungsikan rawa menjadi daratan berarti membunuh sungai
dan membiarkan air sungai tidak terlindungi dari polutan atau cemaran dari air yang melimpas ke sungai.
Dengan memulihkan dan mejaga ruang sungai maka sesunguhnya kita turut merawat iklim karena kita
menjaga jasa ekologi dari lingkungan sungai tetap bisa terjaga. Jasa atau layanan ekologis/ekosistem ruang
sungai bukan hanya soal keteduhan, kejernihan airnya, pemandangan yang indah melainkan juga hal-hal
lain yang tidak kelihatan namun vital bagi kesehatan, keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai