Restorasi Sungai
S K M
Obyek Vital
Sungai Karang Mumus adalah
sungai utama di Kota Samarinda
karena alirannya melalui hampir
sebagian besar wilayah Kota
Samarinda.
Restorasi Sungai
Restorasi biasa juga disebut sebagai renaturalisasi
adalah upaya untuk mengembalikan ruang sungai
pada kondisi alamiahnya
Restorasi Ekosistem
Campur tangan manusai dan pemanfaatan berlebihan
menyebabkan hilangnya flora dan fauna di lingkungan
sungai. Mengembalikan flora dan fauna seperti sediakala
berarti melakukan penanaman kembali (revegetasi)
tanaman spesies lokal sungai yang pada akhirnya akan
memanggil kembali fauna yang dulu hidup dan berbiak
disana.
Restorasi Kelembagaan
Sungai adalah milik masyarakat maka penting untuk
melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan
sumbedaya sungai. Manejemen sungai berbasis
masyarakat adalah pilihan dengan menumbuhkan
komunitas peduli sungai.
2
2
1
Kanopi SKM
Kanopi adalah sebutan untuk ‘atap’ yang dihasilkan
oleh tajuk pohon yang bertemu di ketinggian.
3
GMSS SKM SESUKAMU
Partisipasi Kita
Tidak Menebang
Pohon di tepian sungai selain sebagai peneduh juga
merupakan sumber nutrisi bagi biota di tanah dan di air
serta penguat tebing sungai. Selain pohon juga
tetumbuhan lain seperti rerumputan, Bamban dan lain
sebagainya. Pepohonan atau tetumbuhan di air juga
menjadi tempat ikan berbiak.
Agro Forestry
Ladang atau kebun di kanan kiri sungai bisa menjadi zona
keamanan atau zona ekologi pada ruang sungai. Petani
bisa berkontribusi dengan mempraktekkan model
pertanian kehutanan. Lahan yang dipakai untuk tanaman
semusim atau cepat panen ditanami pohon produktif
seperti buah-buahan lokal atau pohon kayu.
4
2
1
Restorasi Ekosistem
Mengembalikan Riparian SKM
Sungai pada dasarnya adalah sebuah sistem yang hidup di lingkungan atau ruang sungai.
kompleks yang terbentuk dalam jangka waktu Campur tangan dan kebijakan pembangunan
yang panjang. Banyak yang menyangka bahwa sungai kerap berakibat hilangnya ekosistem
sistem sungai tidaklah teratur sehingga perlu sungai. Pun perilaku warga yang mengkonversi
diatur-atur secara teknis untuk mendapat aliran, area riparian menjadi area produktif untuk
arus, debit dan fungsi yang dikehendaki oleh pertanian maupun permukiman. Hilangnya
manusia, atau mereka yang mendapat mandat vegetasi pada area riparian akan mempengaruhi
mengurus atau bertanggungjawab atas sungai. keberadaan fauna di sekitar sungai, juga jaring
Apa yang dipandang sebagai ketidakteraturan rantai makanan (produksi dan konsumsi).
sesungguhnya merupakan keteraturan sungai. Hilangnya predator pada tingkat paling tinggi
Keteraturan sungai meliputi Alur Sungai, Pulau karena perubahan ekosistem akan
Sungai, Sedimen dan Konfigurasi Material Dasar mengakibatkan pertumbuhan fauna atau
Sungai, Komposisi Material Dasar Sungai, binatang yang kemudian disebut sebagai hama
Konfigurasi Vegetasi Sungaidan Fauna Sungai. atau penganggu. Hilangnya elang dan burung
Karena sungai dianggap tidak teratur maka hantu karena ketiadaan pohon tinggi sebagai
dilakukan campur tangan lewat pembangunan tempat mengintai akan menjadikan tikus
sungai yang sering berakibat fatal pada fungsi berkembang tak terkendali.
sungai secara ekologis. Campur tangan yang Menumbuhkan kembali riparian SKM menjadi
paling umum adalah pembendungan sungai, penting agar ruang sungai tidak menjadi ruang
pelurusan sungai, pelebaran dan pendalaman terbuka karena perladangan di kanan kiri sungai
sungai serta penurapan pinggir sungai dan hingga menyentuh bibir sungai, atau tertutup
kemudia penciptaan ruang terbuka hijau dengan karena ruang sungai menjadi ruang permukiman.
vegetasi asing dan tidak menghubungkan
Tumbuhnya riparian di SKM akan memberi
ekosistem darat dengan air.
layanan ekologis sebagai ruang terbuka hijau,
Padahal sungai menjadi sungai karena konfigurasi peneduh, sumber nutrisi atau pangan bagi biota
ekosistem penghubung antara darat dan air yang dan fauna sungai, filter bagi run off air hujan
dikenal sebagai riparian. Keteraturan vegetasi sebelum masuk sungai dan menjadi area
riparian selalu melingkupi zona aguatic, zona berkembang biak bagi biota/fauna air dan darat
amphii dan zona kering. Pada area yang lama yang akan menopang keberlanjutan layanan
tergenang air akan tumbuh vegetasi tertentu, pun ekologis SKM.
pada area pasang surut dan area yang jarang
Yang disebut dengan normalisasi seharusnya
tergenang air. Masing-masing vegetasi
mengembalikan sungai kepada keadaan atau
mempunyai manfaat tersendiri dalam menjaga
kondisi paling alamiah sebagaimana ada dalam
kesehatan dan keberlanjutan sungai, baik dari sisi
ingatan para senior citizen.
konservasi air, tanah maupun biota/fauna yang
5
GMSS SKM SESUKAMU
Menjaga Sungai
Merawat Iklim
Climate Change atau perubahan iklim adalah kondisi
ketidakseimbangan iklim akibat pola pemanfaatan
sumberdaya, lingkungan, ruang dan lahan yang tidak
ramah lingkungan atau tidak memperhatikan prinsip
keberlanjutan.
Gejala paling jelas di negeri kita yang mempunyai dua
musim adalah kekeringan di musim kemarau dan
kebanjiran di musim hujan. Kini akibat perubahan iklim
kita mengenal musim kering dan musim banjir.
Sungai menjadi salah satu penanda penting dari fenomena perubahan iklim dan kerusakan lingkungan.
Wajah sungai adalah cermin dari perilaku kita dalam memperlakukan lingkungan. Sungai yang teduh, hijau,
sehat dan seimbang airnya antara musim kemarau serta musim hujan menunjukkan bahwa warga yang
berada dalam Daerah Aliran Sungai berperilaku dan berahklak mulia pada lingkungan.
Sungai yang sehat adalah sungai yang ruang sungainya mempunyai kekayaan keanekaragaman hayati
berupa flora maupun fauna yang saling menopang satu sama lain. Sungai yang sehat bukanlah sungai yang
alurnya diluruskan, palungnya dikeruk dan tepiannya diturap. Sungai yang campur tangan manusianya
terlalu besar selalu tidak sehat, jadi meski air mengalir lancar namun sepi kehidupan entah di dalam air
maupun di tepi daratannya.
Menjaga sungai agar tetap menjadi sungai bukan kanal atau parit adalah tugas semua warga. Sungai dijaga
dan dirawat dengan cara tidak dirampok ruang sungainya baik untuk permukiman maupun usaha yang
tidak ramah pada sungai. Kesehatan air sungai perlu dijaga dengan tidak membuang sampah dan limbah
secara langsung ke aliran sungai.
Area lindung sungai dalam rupa rawa-rawa yang juga berfungsi sebagai filter alamiah air sebelum masuk ke
sungai juga perlu dijaga keberadaan. Mengalihfungsikan rawa menjadi daratan berarti membunuh sungai
dan membiarkan air sungai tidak terlindungi dari polutan atau cemaran dari air yang melimpas ke sungai.
Dengan memulihkan dan mejaga ruang sungai maka sesunguhnya kita turut merawat iklim karena kita
menjaga jasa ekologi dari lingkungan sungai tetap bisa terjaga. Jasa atau layanan ekologis/ekosistem ruang
sungai bukan hanya soal keteduhan, kejernihan airnya, pemandangan yang indah melainkan juga hal-hal
lain yang tidak kelihatan namun vital bagi kesehatan, keamanan dan kenyamanan masyarakat.