Sumber :
Lumbantobing S. Neurologi Klinik PF dan Mental. FK UKI. 2003
Frotscher M, Baehr M. Diagnostik topik Neurologi Duus ed. 5. Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2016
Estiasari R, et al. Pemeriksaan Klinis Neurologi Praktis ed. 1. Kolegium Neurologi Indonesia. PERDOSSI. 2018
§ Sistem saraf kranial memiliki fungsi sensorik dan motoric
§ Saraf kranialis memiliki 6 fungsi motoric dan sensorik yang
masing2 dikategorikan dalam 3 fungsi motoric dan sensori
SARAF
KRANIALIS
§ Serabut saraf olfaktorius berasal dari neuron bipolar
N. 1 yang terdapat dalam mukosa hidung
§ Neuritis optika
§ Neuritis retrobulbaris
N.II § Palpilitis
ABDUSEN
PUPIL
N III, IV, VI
OKULOMOTORIUS
TROKLEAR
ABDUSEN
DIPLOPIA
§ Dijumpai pada kelumpuhan otot penggerak bola
mata
N III, IV, VI § Kerusakan N VI mudah terganggu karena jalan
OKULOMOTORIUS sarafnya yang sangat Panjang, sehingga dapat
TROKLEAR lumpuh pada tekanan intracranial yang tinggi.
ABDUSEN § Di batang otak, letak inti-inti dan serabut
berdekatan sehingga jarang ada lesi yang berdiri
sendiri.
§ Terdiri dari bagian sensorik dan motoric
§ Bagian motoric à otot2 mengunyah,membuka
dan menutup mulut, menggerakkan rahang
§ Inti motoric N V mendapat persarafan dari kedua
hemisfer,lesi pada satu hemisfer tidak akan
N.V melumpuhkan otot2 mengunyah.
TRIGEMINUS § Bagian sensorik N V :
§ Cabang oftalmik
§ Cabang Maksilaris
§ Cabang Mandibularis
§ Inti sensorik N V merupakan inti nervus kranialis terbesar
karena terletak di sepanjang mesensefalon hingga ke arah
kaudal dan dapat mencapai medulla spinalis segmen C2
FASIALIS
§ Inti motorik N VII : pons
§ Otot2 bagian atas wajah mendapat persarafan dari 2
sisi,karena itu terdapat perbedaan antara gejala
kelumpuhan sentral dan perifer.
N VIII § nistagmus
VESTIBULOKOKLEARIS § Hilang keseimbangan
(Vestibularis) § Tidak stabil
Nistagmus
§ Adalah gerak bolak-balik mata yang involunter dan
ritmik.
§ Timbul karena lemahnya mata untuk mengadakan deviasi
konjugee yang volunter
§ Yang harus diperiksa :
N VIII § Jenisnya :vertikel,horizontal, rotatoar
VESTIBULOKOKLEARIS § Frekuensi :cepat atau lambat
(Vestibularis) § Amplitudo : besar,kecil,kasar,halus
§ Arah gerakan: yaitu arah dari komponen cepatnya ; Contoh :
nistgamus horizontal kanan,berarti komponen cepatnya ke
horizontal kanan, lesinya ada di komponen lambatnya
§ Lamanya
Nistagmus vestibular
Adalah nystagmus yang diserati rasa pusing (vertigo)
§ Nistagmus vertical : lesi di batang otak (mesensefalon atau
MO)
§ Nistagmus horizontal : lesi di tegmentum pons atau
N VIII mesensefalon
VESTIBULOKOKLEARIS § Nistagmus rotatoar : Lesi di MO
(Vestibularis)
§ N.koklearis mengkonduksikan impuls berupa suara
dari organ korti di koklea.
§ Masuk ke pons bagian bawah disisi latera N VII dan
N.vestibularis.
VESTIBULOKOKLEARIS § N.koklearis
§ Inti dan serabut pendengaran di batang otak
§ Korteks auditif
§ Tuli konduktif : Gangguan telinga luar dan tengah,
disebabkan oleh sumbatan liang telinga luar
Tulis saraf Tulis konduktif
§ Konduksi udara dan konduksi tulang sama2 § Gangguan pada konduksi suara, konduksi
berkurang, sehingga perbandingan tulang tidak berubah à tes Rinne negative,
hantarannya biasanya tidak berubah à Tes Tes schwabach memendek dan tes weber
rinne positif, Tes Schwabach memendek lateralisasi ke sisi tuli
dan tes weber didapatkan lateralisasi ke
§ Gangguan pendengaran nada rendah
arah yang sehat
§ Tinitus
§ Terdapat kehilangan pendengaran pada
nada tinggi
§ Memiliki fungsi motoric,sensorik dan otonom
§ Pada fungsinya berkerja sama dengan N.X(Vagus)
§ Mempersarafi area lidah dan faring
§ Berperan dalam
§ proses motoric menelan,
N IX § sensorik umum dan pengecapan 1/3 posterior
GLOSOFARINGEUS lidah, faring, tonsil, serta aferen visceral dari
badan dan sinus karotis
§ Otonom mempersarafi kelenjar parotis
§ Refleks muntah àkomponen aferen N.IX,
komponen eferen N. IX dan X, dan pusat refleksi
di MO
§ Kelainan berupa disfagia,sering tersedak dan
disfoni
§ Disfagia terutama pada bahan berbentuk cair
§ Mempersarafi otot faring dan laring
§ Saat dilakukan pemeriksaan pada keadaan
istirahat,kelemahan unilateral akan menyebabkan
NX asimetri palatum, palatum sisi yang lemah akan
turun dan berkurang kelengkungannya àkarena
VAGUS kelemahan m. levator veli palatine dan otot uvula.
§ Pembentukan suara dilakukan oleh pita suara,
disarafi oleh n.laring rekurens (cabang N X),
kerusakan menyebabkan berkurangnya suara,dan
disfoni
Nukleus Ambiguus