Anda di halaman 1dari 36

RHINOSINUSITIS KRONIK

Disusun Oleh :
Dep. Ilmu Kesehatan THT FK UKI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA


JAKARTA
2021
DEFINISI dan PATOGENESIS RHINOSINUSITIS
KRONIK
DEFINISI
RHINOSINUSITIS KRONIK
Rinosinusitis kronis (CRS) adalah sindrom
klinis, bukan penyakit tertentu, yang ditandai
dengan gejala yang persisten radang hidung
dan mukosa sinus paranasal lebih dari 12
minggu.

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
DEFINISI
RHINOSINUSITIS KRONIK
PADA DEWASA
Adanya dua atau lebih gejala, salah satunya
harus berupa hidung tersumbat / sumbatan /
kongesti atau sekret hidung (anterior /
posterior nasal drip):
± nyeri/tekanan wajah;
± pengurangan atau hilangnya penciuman;
Selama 12 minggu;

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
DEFINISI
RHINOSINUSITIS KRONIK
PADA ANAK
Adanya dua atau lebih gejala, salah satunya
harus berupa hidung tersumbat / sumbatan /
kongesti atau sekret hidung (anterior /
posterior nasal drip):
± nyeri/tekanan wajah;
± batuk;
Selama 12 minggu;

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
ETIOLOGI dan PATOGENESIS

CRSsNP CRSwNP
Infeksi bakteri akut yang Memiliki beberapa
tidak diobati dengan tepat Hubungan dengan alergi
lokal atau sistemik
Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
Biasanya tidak diketahui yang menyebabkan RSK pada pasien
(sekarang dipusatkan pada peradangan di jaringan sinus) 
identifikasi jalur molekuler/ endotipe yang telah diaktifkan

Ketika barrier dilanggar  respons imunodefensif self-limited


dihasilkan  ditandai dengan repertoar seluler dan sitokin yang
menargetkan salah satu dari tiga kelas patogen

Respons imun tipe 1 menargetkan virus; tipe 2 menargetkan parasit;


dan tipe 3 menargetkan bakteri dan jamur ekstraseluler,

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
Dalam RSK, penetrasi barrier menghasilkan respon inflamasi kronis
yang gagal untuk terselesaikan, tetapi biasanya masih menggunakan
jalur tipe 1, 2 atau 3 saja, atau dalam kombinasi

Peradangan tipe 2 ditandai dengan sitokin IL-4, IL-5 dan IL-13 serta
aktivasi dan rekrutmen eosinofil dan sel mast.

Remodeling jaringan sinonasal pada CRS paling menonjol terdiri dari


pembentukan polip, hiperplasia sel goblet dan abnormalitas barier
Epitel.

Remodeling barrier, hasilnya adalah permeabilitas yang lebih besar,


kemungkinan memfasilitasi persistensi atau kekambuhan CRS
Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
Diagnosis
Rhinosinusitis
Kronik
ANAMNESIS
Ditandai adanya dua atau lebih gejala :
1. Hidung tersumbat/obstruksi/kongesti, dan/
2. Nasal discharge (sekret hidung anterior/
posterior)

• Dengan atau tanpa nyeri wajah/ rasa tertekan di


wajah (sesuai dengan lokasi sinus)
• Dengan atau tanpa penurunan/ hilangnya
penghidu

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
Manifestasi Klinis

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
PEMERIKSAAN FISIK

Rinoskopi Anterior
• Kavum nasi sempit
• Konka inferior tampak udem
• Tampak pus pada meatus
medius
(A) Normal anterior rhinoscopy with view of the middle turbinate (MT) and
middle meatus (MM). (B) Anterior rhinoscopy demonstrating purulent
drainage from the middle meatus. 

Sumber : Rose, A. et al. “Chronic rhinosinusitis in children.” Pediatric clinics of North America 60 4 (2013): 979-91 .
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Nasal Endoskopi
• Nasal polyps and/or
• Mucopurulent discharge primarily
from middle meatus and/or
• Oedema/mucosal obstruction
primarily in middle meatus
Sekret pada meatus Nasal polyp dengan
medius gambaran watery
appreance

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT Scan Sinus Paranasal
(Gold Standart)

Terdapat kelainan mukosa dan berkaitan


dengan area kompleks osteomeatal dan/atau Axial bone window
didalam sinus

Penebalan mukosa sinus meliputi >1 dinding


sinus dan disertai dengan adanya kelainan di
ostium
Coronal bone window
Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan yaitu :


1. Tes alergi dengan skin prick test (SPT) atau serum specific IgE
2. Tes fungsi olfaktori : threshold testing
3. Histopatologi dan biopsy nasal
4. Mucociliary clearance testing
5. Pemeriksaan mikrobiologi
6. Blood test : untuk mendiagnosis imunodefisiensi hidung dan penyakit
vasculitis dengan manifestasi sinonasal

Fokken WJ, et.al. European Position Paper on Rhinosinusitis and Nasal Polyps 2020. Rhinology. 2020;10-154
MANAJEMEN

RHIOSINUSITIS
KRONIS
PENATALAKSANAAN
RSK PADA ORANG
DEWASA
MANAJEMEN RSK: JALUR PERWATAN TERPADU

● Pasien dengan penyakit unilateral dirujuk ke perawatan sekunder untuk didiagnosis


lebih lanjut.
● Pada CRS bilateral difus dapat diberikan kortikosteroid lokal dan saline sebagai terapi
utama.
● Pada perawatan sekunder dapat menggunakan endoskopi hidung untuk
mengkonfirmasi penyakit, menunjukkan adanya CRS sekunder (misalnya Vaskulitis)
dan membedakan lebih lanjut penyakit lokal dan penyakit difus.
● Selain itu, perlu ditekankan mengenai teknik pemberian obat serta kepatuhan pasien
dalam menjalani pengobatan.

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
MANAJEMEN RSK: JALUR PERWATAN TERPADU

● ESS (Endoscopic Sinus Surgery) dapat dilakukan pada CRS tanpa komplikasi apabila
skor CT Lund-Mackay adalah 1 dan telah ada uji coba kortikosteroid intranasal topikal
dengan kortikosteroid jangka pendek atau penggunaan antibiotik antiinflamasi sitemik
dosis rendah dengan jangka panjang.
● Setelah dilakukan operasi maka harus dilakukan perawatan medis lanjutan. Apabila
operasi dengan perawatan yang dilakukan gagal, maka dapat dipertimbangkan untuk
memberikan terapi tambahan.

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
PILIHAN PENGOBATAN TERBARU BIOLOGIS
(ANTIBODI MONOKLONAL)

● Pengobatan terbaru biologis dapat menggunakan Dupilumab (Anti IL-


4Rα) untuk pengobatan RSK tanpa polip hidung oleh Food and Drug
Administration (FDA) dan European Medicine Agency (EMA).
● Obat ini dapat digunakan pada penderita dengan asma derajat berat.

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
PILIHAN PENGOBATAN TERBARU BIOLOGIS
(ANTIBODI MONOKLONAL)
Indikasi : Pasien dengan polip bilateral, yang telah mejalani operasi sinus atau pada pasien
yang tidak layak untuk dilakukan operasi dengan kriteria:
● Eosinopil jaringan 10/HPF atau eosinofil darah 250 ATAU total IgE 100.
● Membutuhkan dua kortikosteroid sistemik atau penggunaan kortikosteroid sistemik
terus menerus (≥2 per tahun ATAU jangka panjang (>3 bulan) steroid dosis rendah
ATAU kontraindikasi steroid sistemik).
● Secara signifikan mengganggu kualitas hidup (SNOT-22 ≥40),
● Anosmik pada uji penciuman dan/atau diagnosis asma komorbid yang memerlukan
kortikosteroid inhalasi reguler .

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins
C, Hellings PW, Kern R, Reitsma
S, et al. 2020. EPOS 2020.
2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
PENATALAKSANAAN
RSK PADA PEDIATRI
MANAJEMEN RSK: JALUR PERWATAN TERPADU
● Dapat dilakukan irigasi hidung menggunakan Saline juga dapat diberikan steroid
intranasal.
● Tidak dianjurkan dilakukan penambahan antihistamin (intranasal atu oral), pengubah
leukotriene, dekongestan (intranasal atau oral), dan pengencer lender.
● Intervensi bedah dapat dipertimbangkan pada pasien dengan CRS dengan kegagalan
terapi sebelumnya.
● Pembedahan dilakukan dengan adenoidektomi dengan atau tanpa irigasi antral pada
pasien anak-anak dengan penyakit asma
● Kalau adenoidektomi gagal dapat dilakukan FESS (Functional Endoscopic Sinus
Surgery)

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
MANAJEMEN RSK: JALUR PERWATAN TERPADU
● Dapat dilakukan irigasi hidung menggunakan Saline juga dapat diberikan steroid
intranasal.
● Tidak dianjurkan dilakukan penambahan antihistamin (intranasal atu oral), pengubah
leukotriene, dekongestan (intranasal atau oral), dan pengencer lender.
● Intervensi bedah dapat dipertimbangkan pada pasien dengan CRS dengan kegagalan
terapi sebelumnya.
● Pembedahan dilakukan dengan adenoidektomi dengan atau tanpa irigasi antral pada
pasien anak-anak dengan penyakit asma
● Kalau adenoidektomi gagal dapat dilakukan FESS (Functional Endoscopic Sinus
Surgery)

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
MANAJEMEN RSK: JALUR PERWATAN TERPADU
● ICP menyarankan irigasi dan ICNS sebagai pengobatan lini pertama yang diikuti oleh
adenoidektomi tanpa harus iRiga Ddengan cara si sinus.
● Dalam perawatan sekunder dan tersier, ICP juga menyarankan irigasi salin dan INCS
sebagai pengobatan lini pertama diikuti oleh adenoidektomi dengan atau tanpa irigasi
sinus jika tidak mencukupi. FESS lakukan untuk anak-anak yang lebih yang gagal
adenoidektomi (dengan irigasi sinus). CRS pada anak mungkin merupakan indikasi
penyakit berat seperti imunodefisiensi, cystic fibrosis atau diskinesia silia primer.
Praktisi harus menyadari hal ini dan juga komplikasi serius yang memerlukan rujukan
segera.

Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
Fokkens WJ, Lund VJ, Hopkins C, Hellings PW, Kern R, Reitsma S, et al. 2020. EPOS 2020. 2020;58(February).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai