Anda di halaman 1dari 42

REFERAT

ABSES LEHER DALAM

Pembimbing :
dr. Yulvina, Sp.THT-KL (K)

Kartika Putri Amalia


1810221027
Apa itu abses?

Abses

• Kumpulan nanah (netrofil


yang telah mati) yang
terakumulasi di sebuah
kavitas jaringan karena
adanya proses infeksi atau
karena adanya benda asing.
Abses Leher
Dalam
Terkumpulnya nanah (pus) di dalam ruang
potensial di antara fasia leher dalam sebagai
akibat penjalaran dari berbagai sumber infeksi
Infeksi peritonsil
(49%)

infeksi
retrofaring (22%)

infeksi
117 anak submandibular
(14%)

infeksi bukalis
(11%)

infeksi parafaring
(2%)
Anatomi Leher

Leher

Fasia
Spasium
Servikalis

Superfisialis Profunda
Kelenjar Limfe
Aliran Darah Kepala-Leher
Etiologi
Abses
Parafaring
Abses Abses
Retrofaring Submandibula

Abses Abses
Angina
Peritonsil Leher Ludovici
(Quinsy)
Dalam
• Penumpukan pus Epidemiologi
pada ruang • Aerob
peritonsilar • Dewasa >> • Anaerob
(Soepardi et al, • 10-37/100.000 • Virus
2012).

Definisi Etiologi

Abses Peritosilar
Infiltrasi
Infeksi Palatum mole
supurasi ke
Bakteri/Virus membengkak
ruang peritonsil

Uvula
Peritonsil
terdorong ke
membengkak
kontralateral
Gejala Klinis

Foetor ex ore
Odinofagia Hipersalivasi
( mulut berbau)

Trismus Otalgia

Hot potato
voice
Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan
Penunjang
Tatalaksana

Std. Infiltrasi Abses

Antibiotik
Kumur cairan Kompres dingin Insisi & Drainase
(Penisilin atau Tonsilektomi
hangat pada leher Abses
Klindamisin)
Aspirasi
paru

Ke otak Abses
(meningitis) Komplikasi Parafaring

Mediastinitis
Abses Retrofaring

Abses Retrofaring
20%
Etiologi
15% • ISPA yang
10% menyebabkan
Definisi 5% Abses limfadenitis retrofaring
Retrofar • Trauma (benda asing,
• Terkumpulnya pus pada 0%
ruang retrofaring ing tindakan medis)
(Soepardi et al., 2012) • Tuberkulosis

Epidemiologi
Demam

Disfagia Leher kaku

Odinofagia
Gejala Stridor
Klinis
Anamnesis

Penonjolan pada dinding posterior faring, fluktuatif


Pemeriksaan Fisik pada palpasi, mukosa bengkak dan hiperemis

Pemeriksaan Rontgen servikal lateral


(Penebalan retrofaring >7mm ATAU >22mm di C2 )
Peunjang
Tatalaksana

Medikametosa Abses

Antibiotik Kumur cairan Kompres dingin Insisi &


Cefriaxon 2x1 gr hangat pada leher Drainase Abses
Metronidazol
3x500mg
Menggunakan laringoskop kemudian
dilakukan insisi abses dan drainase. Pus
yang keluar langsung dihisap agar tidak
terjadi aspirasi. Dapat digunakan
anestesi lokal/general.

Insisi Drainase
Aspirasi
paru

Ke otak Abses
(meningitis) Komplikasi Parafaring

Mediastinitis
Abses Parafaring

• Penumpukan pus
Etiologi • Langsung
di ruang parafaring • Langsung • Melalui bawah
• Supurasi kgb leher kulit
dalam • Limfadenitis
• Penjalaran infx
Definisi Patogenesis
Pembengkakan
angulus
mandibula

Trismus Odinofagi

Demam
Gejala Disfagia
Klinis
Anamnesis
Pembengkakan pada dinding faring lateral
terutama dibelakang arkus posterior.
Tonsil terdorong ke medial atau kearah
Pemeriksaan anterior. Terjadi gangguan terutama pada
Fisik saraf kranial N IX, X dan XII.

Pemeriksaan
penunjang
Tatalaksana

Antibiotik 24-
48 jam

Insisi dan
Drainase
abses
Abses Submandibula

• Ruang submandibula terdiri Etiologi • Pembengkakan di bawah


dari ruang sublingual dan dagu atau di bawah lidah
ruang submaksila. Ruang • Infeksi dari gigi, dasar mulut, baik unilateral atau bilateral
sublingual dipisahkan dari faring, kelenjar liur atau • Demam
ruang submaksila oleh otot kelenjar limfe • Nyeri leher, Trismus
milohioid. submandibula.
• Lanjutan dari infx
sebelumnya

Definisi Gejala Klinis


Infeksi Gigi (Karies tidak terawat)

Bakteri menyebar
(Perikontinuatum, limfogen, hematogen)

Pus berkumpul di ruang diantara jaringan


yang berpotensi

Ujung akar M2 M3 terletak di belakang


bawah linea mylohyoidea (tempat
melekatnya m. mylohyoideus)

pusnya dapat menyebar ke ruang


submandibula
Insisi dan Drainase Abses
Submandibula
Tatalaksana

Insisi & Drainase


Nilai patensi jalan
Antibiotik pada tempat yang
nafas
berfluktuasi
Angina Ludovici (Ludwig’s Angina)

Definisi

Infeksi ruang Melibatkan ruang


submandibular , tidak submental, sublingual dan
membentuk abses, submandibular serta dapat
sehingga keras pada juga melibatkan ruang
perabaan submandibula parafaring
• Infeksi gigi M2, M3 (80%) Gejala Klinis
• Nyeri tenggorokan dan
leher
• Pembengkakan
mandibula, teraba keras
• Sesak nafas

Etiologi
Diagnosis
• Proses selulitis dari ruang submandibula, bukan pembentukan
1 abses

• Melibatkan hanya ruang submandibula secara bilateral


2

• Infiltrasi pus sedikit/tidak ada


3

• Melibatkan jaringan ikat, fascia, dan muskulus tetapi tidak


4 melibatkan glandula

• Penyebaran secara langsung, bukan secara limfatik


5
Tatalaksana

Dekompresi ruang
submandibular, sublingual, dan
Patensi jalan nafas Antibiotik submental untuk mengurangi
ketegangan dan evakuasi
jaringan nekrosis.
Insisi dan Drainase Angina Ludovici
Penjalaran abses
ke ruang leher
dalam lain dan
mediastinum

Sumbatan jalan
Sepsis
napas

Komplikasi
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai