Anda di halaman 1dari 4

III.

Alat dan Bahan


III.1 Alat
NO Nama Kegunaan Gambar
Alat
1. Batang Pengaduk digunakan untuk mencampur
bahan kimia dan cairan untuk
keperluan laboratorium. 

2. Buret Dan Statif untuk mengukur volume zat cair


dengan tepat.

3. Botol Semprot tempat peyimpanan aquadest dan


biasanya juga digunakan untuk
mencuci ataupun membilas
bahan-bahan kimia yang tidak
larut dalam air.

4. Gelas Kimia sebagai tempat untuk melarutkan


zat yang tidak butuh ketelitian
tinggi, misalnya pereaksi/reagen
untuk analisis kimia kualitatif
atau untuk pembuatan larutan
standar sekunder pada analisis
titrimetri/volumetri.

5. Gelas Ukur untuk mengukur volume cairan.

6. Pipet digunakan untuk memindahkan


volume cairan terukur.
7. Serangkaian Alat Buret ini digunakan sebagai
Titrasi tempat titran sementara statif
digunakan untuk meletakkan
buret saat
proses titrasi berlangsung.

8. Erlenmeyer digunakan sebagai tempat


meletakkan analit

9. Pipet Volume untuk memindahkan cairan-


cairan yang digunakan dalam
proses pengujian dengan jumlah
mulai sangat kecil hingga ukuran
lainnya yang diinginkan sang
penguji.

10. Kertas Saring untuk memisahkan partikel


suspensi dari cairan, untuk
memisahkan antara zat terlarut
dari zat padat, untuk
mengeringkan padatan di
desikator, dll. 

11. Corong digunakan untuk memasukkan


atau memindah larutan air satu
tempat ke tempat lain.
12. Hot Plate - Pertama, untuk
memanaskan larutan
yang mudah terbakar,
- dan kedua untuk
menghomogenkan
larutan.

III.1 Bahan
Titik Titik Precautio
No. Nama Kegunaan
Didih Lebur n
Asam Sebagai bahan Tidak ada
149- 101-
1. Oksalat yang diamati indikasi
160°C 102°C
(C2H2O4) kelarutanya berbahaya
Asam Sebagai bahan Tidak ada
2. Salisilat 211°C  159 °C yang diamati indikasi
(C₇H₆O₃) kelarutanya berbahaya
Sebagai bahan Tidak ada
Aquadest
3. 100o C 0o C yang diamati indikasi
(H2O)
kelarutanya berbahaya
Sebagai bahan Tidak ada
−114,1
4. Alkohol 78,29o C yang diamati indikasi
4oC
kelarutanya berbahaya
Sebagai bahan Tidak ada
5. NaOH 1350 °C  318°C yang diamati indikasi
kelarutanya berbahaya
PPG Sebagai bahan Tidak ada
6. (Propilen 188,2°C -59°C yang diamati indikasi
Glikol) kelarutanya berbahaya

IV. Prosedur Percobaan


Asam Oksalat disiapkan lalu ditimbang sebanyak 0.0623 g. Kemudian, dilarutkan
dengan aquadest sebanyak 10 ml dalam labu ukur. Lalu, NaOH ditimbang sebanyak 2.0015
mg, aquadest diukur sebanyak 500 ml lalu NaOH dilarutkan dengan 500 ml aquadest.
Selanjutnya alat titrasi disiapkan lalu dimasukan larutan NaOH sebanyak 50 ml ke dalam
buret. Dimasukan juga 10 ml larutan asam oksalat ke dalam labu erlenmeyer, lalu
ditambahkan indikator fenolftalein sebanyak 3 tetes. Titrasi larutan asam oksalat dan larutan
NaOH dilakukan sebanyak 3 kali/ triplo. Kemudian didapatkan hasil titik akhir titrasi pertama
NaOH yang terpakai yaitu 12,6 ml.
Dibuat 50 ml campuran bahan pelarut sebanyak 8 sampel dengan perbandingan
volume. Dibuatkan pelarut campur sampel 1 - 8 dengan perbandingan volume zat yang
pertama 30 ml dan yang ke dua 20 ml, lalu dilarutkan air dan propilen glikolin hingga
didapatkan pelarut campur no 1, kemudian dibuatkan pelarut campur selanjutnya dengan
perbandingan volume. Kemudian, asam salisilat ditimbang sebanyak 1 gram, dan dibuatkan
8 bungkus asam salisilat pada setiap satu bungkus berisi 1 gram asam salisilat, kemudian
dilarutkan 1 gram asam salisilat kedalam tiap tiap pelarut campur. Hot plate disiapkan. Lalu,
dipanaskan pelarut campur hingga larut, dan ditambahkan asam salisilat hingga terbentuk
endapan (larutan jenuh). Diamkan hingga larutan dingin. Lalu, disaring menggunakan kertas
saring, pelarut campur disaring lalu diambil sebanyak 5 ml, dan dimasukan larutan kedalam
labu erlenmeyer lalu tambahkan indikator fenolftalein 2 tetes kemudian dititrasi larutan yang
ditambahkan asam salisilat menggunakan peniter NaOH. Lalu, didapatkan hasil titik akhir
titrasi pelarut campur peniter NaOH adalah 10,5 ml , 9,1 ml , 9,6 ml ,7,4 ml , 8,1 ml ,4,5 ml ,
6,8 ml, dan 2,1 ml.

Anda mungkin juga menyukai