Anda di halaman 1dari 7

UNSUR_UNSUR RETORIKA MODERN

Oleh : Mulyadi Aly

A. PENAMPILAN
Penampilan adalah awal yang sangat menentukan bagi seorang orator. Kehadiran anda
dihadapan pablik akan membuat semua mata tertuju kepada anda dan mereka mulai
menilai bahkan member komentar terhadap seluruh tanpilan anda, meskipun tidak
diungkapkan secara lisan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki
penampilan anda sebagai seorang orator :
- Busana/Pakaian : Pada lahirnya pakaian anda akan menunjukkan siapa anda, anda
orang terhormat atau tidak, berilmu atau tidak akan tergambar dari pakaian yang anda
pakai. Pakaian yang menarik sesuai dengan suasana tempat dan waktu. Bagi seorang
penceramah agama sebaiknya menggunakan busana muslim, seperti peci, baju koko
yang dilapisi dengan jas serta selendang/kain rida’ yang melilit diatas bahu, dan jangan
lupa kalau anda berceramah di depan masyarakat kampung untuk tidak menggunakan
celana panjang tetapi pakailah kain sarung, karena bagi masyarakat desa sarung adalah
lambing dari kesalihan dan wibawa.

- Mimik : adalah seni dari olah jiwa dan rasa yang akan menghasilkan gerak tubuh dan
raut wajah. Dalam berpidato yang menjadi media penyampaian pesan tidak saja lisan
atau mulut, tapi untuk membuat pendengar menjadi terkesan tubuh dan wajah anda
juga harus mengambil peran, apalagi bahasa tubuh dinyatakan lebih kuat dibandingkan
bahasa perbal.

Penghayatan merupakan peran yang sangat kuat untuk menghasilkan mimik .


Bagaimana gerak tangan anda ketika anda mengatakan tentang keagungan Allah SWT
dan bagaimana pula raut wajah anda ketika anda lagi menyampaikan masalah neraka
dan siksanya bagi orang-orang yang durhaka. Tentunya tubuh dan wajah akan ikut serta
memberikan pesan berdasarkan masalah yang lagi dibicarakan oleh mulut.

- Ketenangan : adalah kemampuan untuk memenej emosi dihadapan orang lain atau
pada suasana mendesak/kritis, salah satunya adalah ketika kita tampil dihadapan
orang banyak dan kita sebagai aikon atau objek perhatian pablik. ketenangan adalah
ruh dari seorang pembicara pablik, karena ketenangan sangat menentukan keberhasilan
anda dalam berpidato. Unsur pendukung untuk mendapatkan ketenangan adalah
kesiapan anda untuk tampil, terutama materi pidato yang akan anda sampaikan sudah
dipersiapkan dengan matang.

Kalau anda ingin memberikan kesan yang menarik pada pablik maka upayakanlah
penampilan anda tetap menarik mulai dari anda berdiri diatas pedium sampai anda turun
lagi.
B. BAHASA :
Bahasa menunjukkan bangsa dan bahasa menjelaskan kasta juga dengan bahasa orang akan
mengetahui anda terpelajar atau kurang ajar, maka gunakanlah bahasa yang layak dan tepat
sesuai tempat, waktu dan keadaan. Adapun bahasa yang efektif adalah:
- Mudah dipahami oleh audiens (sesuai dengan bahasa kalayak, berdasarkan tingkat
intelegensia kalayak)
Banyak penceramah menggunakan bahasa-bahasa asing yang tidak dimengerti oleh
pendengar demi untuk menampakkan bahwa ia seorang intelek, padahal ini suatu
kekeliruan yang seharusnya tidak terjadi
- Penggunaan istilah-istilah bahasa yang sesuai. Contoh : Fundamentalisme, Radikal,
Ekstrimisme untuk menggambarkan pemeluk agama yang panatik dan intoleran
- Intonasi
- Pariatif (menukar kalimat yang berbeda pada masalah yang sama) contoh : kata-kata
UJIAN, COBAAN untuk menggantikan kata MUSIBAH dan kata TEGAR , KETEGUHAN
HATI untuk mensinonomkan kata SABAR
- Estetis (analogi dan memiliki unsur sastra yang indah) contoh : Contoh “rasa
kepedulian dari orang-orang kaya hari ini telah memberikan seberkas senyuman bagi
saudara-saudara kita yang kurang mampu.” Pergantian dari kalimat : bantuan-
bantuan yang diberikan oleh orang-orang kaya banyak orang-orang miskin terpenuhi
kebutuhan hidupnya. Contoh analogy : kenapa harus berputus asa ketika sebuah
usaha gagal = bukankah ketika kita belajar berdiri kita harus terjatuh apalagi hendak
berjalan dan berlari

C. PEMBAHASAN :
- Muqaddimah (puji syukur , kata kehormatan, perkenalan dan menyatakan judul )
Seorang orator cerdas ia tidak bertele-tele pada muqaddimah. Muqaddimah hanya
sebagai pemanasan untuk menguasai panggung kita berdidri dan kalayak sebagai objek,
maka pada muqaddimah kita dapat menyapa pendengar, memperkenalkan diri dengan
tidak berlebihan jangan sampai anda mengungkapkan jabatan dan kesuksesan anda
kepada mereka.

- Isi (aktual, sesuai dengan judul, dan sistematis) isi pidato seharusnya pada hal-hal yang
lagi hangat dibicarakan, seperti kejadian yang baru terjadi dalam masyarakat, peristiwa
yang lagi diperingati dan hari-hari besar. Aktualisasi pidato berdasarkan peristiwa, ruang
dan waktu adalah memiliki efektifitas tersendiri untuk merobah tatanan kehidupan
mereka kearah yang kita inginkan.

Salah satu dari pengaktualitasi isi pidato adalah menyesuaikan pembahasan dengan
keadaan kehidupan masyarakat dimana tempat kita berpidato, Jangan katakan masalah
ekonomi industri pada masyarakat desa yang agraris tetapi katakanlah kepada mereka
bahwa “ Penghasilan yang sangat halal dan mulia adalah penghasilan yang didapatkan
dari usaha tangan sendiri, seperti bertani, bertukang dan lain sebagainya yang
menyangkut dengan aktifitas orang desa.
Dalam suatu lomba, Isi pidato juga harus sesuai dengan judul/tema yang telah diajukan
kepada penilai/juri. Hal ini untuk menunjukkan bahwa apa yang disampaikan
berdasarkan konsep yang telah dipersiapkan dan membawa pendengar fokus pada
penyampaian anda. Jangan sampai Judulnya “Sadaqah Dapat Menolak Bencana” lalu
anda membahas “ Orang-orang yang tidak Layak Menerima Sadaqah”

Sisitematika dari isi pidato adalah mengurutkan pembahasannya secara menarik salin
bergantian, dengan tidak keluar dari jalur pembahasan utama (judul), mulai dari sebuah
definisi, penjelasan, historisasi, contoh, mamfaat, bahaya dan lain-lain.

- Testimoni ( Kutipan kitab syuci, pendapat ahli dan berita media)


Testemoni suatu yang paling utama dalam berpidato sehingga kalayak menilai apa yang
anda sampaikan dapat dipertanggung jawabkan melalui referensi-referensi yang kuat
tanpa merekayasa, apalagi anda menyampaikan pidato dihadapan masyarakat kota atau
masyarakat yang sudah berbudaya tinggi yang tiap hari berhadapan dengan media
informasi. Setiap satu bahasan seharusnya ditunjang oleh ayat- ayat al quran/hadits
serta dikuatkan lagi oleh kutipan kata-kata orang bijak dibidangnya.

- Statistik (angka-angka pertumbuhan/kemunduran) bila diperlukan. Contoh angka


kesadaran masyarakat untuk sholat berjama’ah dimesjid-mesjid pasca terjadinya gempa
dan tsunami di Palu dan Dunggala meningkat sampai 62% dari angka sebelumnya yang
hanya rata-rata 20% dari jumlah masyarakat yang tinggal diwilayah bencana
tersebut.Statistik bagian dari data atau bukti empiris untuk menguatkan pembicaraan
yang lagi disampaikan, sedangkat testimony adalah data/bukti holistisnya.

- Penutup ( pengulangan/kesimpulan)

Menutup pidato haruslah menarik, karena anda akan meninggalkan audien, maka
ciptakanlah suasana yang mengesankan.
- Menarik kesimpulan. Kesimpulan adalah mengulang kembali isi pidato secara global
tentunya dengan kalimat yang berbeda, baik secara integritas materi maupun
pengurutan poin. Contoh Integritas “ Allah mencintai orang-orang yang menjaga
kebersihan, karena dengan iman yang mereka miliki masyarakat yang bersih ini
secara alami telah mengupayakan keselamatan dirinya, keluarganya dan
lingkungannya baik fisik maupun mental” Contoh Pengurutan : Keistimewaan
masyarakat yang cinta kebersihan adalah : 1.Masyarakat yang dicintai Allah SWT. 2.
Masyarakat yang memiliki iman yang tangguh. 3. Masyarakat yang menjadi solusi
terhadap keberlangsungan hidup baik secara individu, kelompok maupun alam
sekitarnya.
D. WAKTU :
- Alokasi (sesuai juknis lomba)
Waktu adalah batas-batas tertentu yang harus kita sesuaikan dengan kegiatan, waktu
yang ideal adalah waktu yang tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu singkat,
berpidato terlalu panjang, meskipun menarik akan mengancam anda untuk tidak tampil
lagi pada tempat dan kalayak yang sama, apalagi pidato yang anda sampaikan kurang
menarik, bisa-bisa anda akan dicemooh oleh pendengar. Buatlah pendengar jangan puas
dengan anda, tapi justru membuat mereka penasaran dan berharap untuk tampil lagi
dan lagi. Salah satu caranya adalah tutuplah pidato anda disaat mereka menginginkan
lebih panjang lagi, sehingga mereka membutuhkan sambungannya.

- Pemamfaatan waktu harus diukur dengan kecakapan dalam mengingat materi, tempo
yang teratur dalam pengucapan kalimat perkalimat dan tidak mengulangi bahasan-
bahasan yang sama bertele-tele.

Referensi :
1. DR. Jalaluddin Rahmat “ Retorika Modern”
2. KH. Abdullah Giemnastiar (Aagim) “ Menjadi Pembicara yang Menggugah”
BLANGKO PENILAIAN : 2

NO. ASPEK PENILAIAN


NO NAMA PESERTA JMLH KETERANGAN
UNDI BAHASA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

SCOR BAHASA : 30 TAPAKTUAN, 28 NOVEMBER 2018


CAKUPAN : JURI PENILAI
- Mudah dimengerti
- Penggunaan istilah-istilah yang sesuai
- Pariatif
- Estetis
- Intonasi /Aksen

BLANGKO PENILAIAN : 2

NO. ASPEK PENILAIAN


NO NAMA PESERTA JMLH KETERANGAN
UNDI PENAMPILAN WAKTU
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

1. SCOR PENAMPILAH : 20 TAPAKTUAN, 28 NOVEMBER 2018


CAKUPAN : JURI PENILAI
- BUSANA
- MIMIK ( penghayatan, raut wajah dan gerak tubuh)
- KETENANGAN

2. SCOR WAKTU : 15
CAKUPAN:
- Sesuai Juknis lomba
BLANGKO PENILAIAN : 1
- Pemamfaatan
NO. ASPEK PENILAIAN
NO NAMA PESERTA JMLH KETERANGAN
UNDI BAHASAN PIDATO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

SCOR PEBAHASAN : 30 TAPAKTUAN, 28 NOVEMBER 2018


CAKUPAN : JURI PENILAI
- Muqaddimah
- Isi Pidato
- Testimony
- Statistic
- Kesimpulan/Penutup

Anda mungkin juga menyukai