Anda di halaman 1dari 8

PENANGGULANGAN KEBAKARAN GEDUNG PEMERINTAHAN PROVINSI JAWA

TIMUR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata Kuliah Kesehatan, Keselamatan
& Keamanan Lingkungan

Program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Pasundan Bandung

Disusun Oleh :

Auzan Hilman Kelana

173030091

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................................1


1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................3
2.1 Pengertian dan Fungsi Penanggulangan Kebakaran ......................................................................3
2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Pemadam Kebakaran ..............................................................................3
2.2.1 Tugas Pokok.............................................................................................................................3
2.2.2 Fungsi ......................................................................................................................................3
2.3 Sistem Keselamatan .......................................................................................................................3
2.4 Cara Merawat Alat Safety ..............................................................................................................4
2.5 Tugas Kepala/Wakil Keselamatan Kebakaran Gedung...................................................................4
BAB II PENUTUP........................................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................................5
3.2 Saran...............................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................................6

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebakaran gedung perkantoran pemerintahan merupakan suatu ancaman bagi
keselamatan pegawai, dokumen pemerintahan, aset barang milik negara maupun lingkungan.
Kerugian material paling besar adalah kehilangan dokumen-dokumen penting negara terkait
masyarakat umum yang menggunakan pelayanan pada instansi–instansi pemerintah tersebut.

Kebakaran kerap terjadi di Provinsi Jawa Timur, menurut data dari Dinas
Penanggulanagan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi Jawa Timur di dua tahun terakhir
yakni pada tahun 2018 jumlah peristiwa kebakaran yaitu 1.126 kasus. Penyebab kebakaran
tahun 2018 didominasi akibat korslet listrik yakni sebanyak 836 kasus. Peristiwa kebakaran itu
telah menelan korban tewas 20 orangdan kerugian bagi 3.720 kepala keluarga atau 12.717 jiwa.
Adapun kerugian materil mencapai sebesar Rp314 miliar.

alam kesiap siagaan menghadapi kebakaran, diperlukan berbagai upaya, antara lain
mengatur rencana evakuasi, membuat prosedur evakuasi, membuat route evakuasi dan
pengamanannya, latihan evakuasi, latihan menguasai asap, pendidikan evakuasi, pertolongan
pertama pada korban kebakaran. Kesiapsiagaan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
pengetahuan, sikap, peralatan terkait pemadaman kebakaran.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan studi pendahuluan, yang dilakukan di Gedung Cipta Kantor Pusat
Kementrian Perhubungan menunjukkan bahwa responden tidak memiliki kesiap siagaan yang
baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan data bahwa hanya20 % responden yang dapat
membedakan bahan –bahan, tempat dan peralatan kerja yang berpotensi atau rawan terjadi
kebakaran, 20 % responden yang dapat melakukan upaya pemadaman sederhana, 20 %
responden yang dapat memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan, 20 %
responden yang dapat memilih rute evakuasi sesuai dengan rencana dan prosedur latihan
evakuasi, 25 % responden yang dapat menguasai asap Dengan jumlah pegawai sebanyak 436
orang di Gedung Cipta, risiko terjadinya kebakaran sangat besar dari sisi pekerja.
Bagaimanakah kesiapsiagaan pegawai di Gedung Cipta dalam menghadapi kebakarandan
apakah pengetahuan dan sikap berhubungan dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi
kebakaran.

1
1.3 Tujuan
Menganalisis hubungan pengetahuan sikap dan kesiap siagaan menghadapi kebakaran
pada pegawai di Gedung cipta kementrian perhubugan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Fungsi Penanggulangan Kebakaran


Penanggulangan kebakaran adalah upaya yang dilakukan dalam rangka memadamkan
kebakaran. Fungsi penanggulangan kebakaran yaitu membantu walikota dalam melaksanakan
urusan pemerintahan bidang ketentraman dan ketertiban umum sub urusan kebakaran yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah bila ditnjau
dari tugas pemadam kebakaran.

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Pemadam Kebakaran


2.2.1 Tugas Pokok
Dinas Pemadam kebakaran mempunyai tugas membantu walikota dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang penanggulangan Bencana dan
Pemadam Kebakaran.

2.2.2 Fungsi
a) Perumusan kebijakan teknis bidang penanggulangan bencana dan bidang
pemadam kebakaran.
b) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum bidang
penanggulangan bencana dan bidang pemadam kebakaran.
c) Pembinaan, Fasilitas dan pelaksanaan tugas dibidang penanggulangan
bencana dan bidang pemadam kebakaran.

2.3 Sistem Keselamatan


Sistem keselamatan adalah suatu bentuk pencegahan dan penanggulangan dari berbagai
macam bahaya di antaranya bahaya kebakaran, gempa bumi dan kepanikan. Menurut
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan,
Peraturan Menteri Pekerja Umum No. 26/PRT/M/2008 Setiap bangunan harus di lengkapi
dengan sarana jalan ke luar yang dapat di gunakan oleh penghuni bangunan, sehingga memilki
waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri dengan aman tanpa terhambat hal-hal yang
diakibatkan oleh keadaan darurat.

3
2.4 Cara Merawat Alat Safety
Cara Merawat Alat Safety adalah sebagai berikut :
1. Meletakan Alat Safety pada tempatnya setelah selesai digunakan
2. Melakukan pembersihan secara berkala.
3. Memeriksa Alat Safety sebelum digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
kerusakan pada alat tersebut.
4. Memastikan Alat Safety yang digunakan aman untuk keselamatan kerja jika
tidak sesaui maka perlu diganti.
5. Diperhatikan keadaanya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan.

2.5 Tugas Kepala/Wakil Keselamatan Kebakaran Gedung


Ada beberapa tugas yang dilakukan oleh Kepala/Wakil Keselamatan Kebakaran
Gedung, diantaranya :

1. Pastikan bahwa dinas pemadam kebakaran sudah dihubungi.


2. Meuju posko kebakaran untuk memimpin operasional.
3. Pastikan bahwa pemberitahuan kewaspadaan tingkat pertama telah
dilaksanakan.
4. Pastikan bahwa peran kebakaran lantai telah melaksanakan tugas.
5. Tetap siaga untuk menerima status laporan dan memperkirakan harus
evakuasi bertahap atau evakuasi total.

4
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kebakaran adalah suatu bencana yang tidak diinginkan oleh siapapun dikarenakan
dampaknya yang sangat merugikan jika terjadi di kantor, gedung, maupun pemukiman warga.
Oleh karena itu sebagai anisipasi seperti kasus diatas yaitu pegawai suatu instansi diberikan
quisioner untuk mengetahui sejauh mana pemahamanya dan kesiap siagaanya ketika terjadi
kebakaran. Dilakukanya quisoner terlebih dahulu untuk megetahui presentase pemahaman
sebelum dilanjutkan kepada pelatihan.

3.2 Saran
Mengetahui kesiapan pegawa dalam menanggulangi kebakaran harus selalu dilakukan
rutin setiap penerimaan pegawai baru, untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi
sebelum terlambat.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://eprints.uny.ac.id/62158/1/05510134046.pdf

http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/viewFile/594/494

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-12768-BABI.Image.Marked.pdf

https://elearningft.unpas.ac.id/pluginfile.php/244867/mod_resource/content/1/Media_PK_Sistem_
Proteksi_SPK.pdf

Anda mungkin juga menyukai