Anda di halaman 1dari 9

5th ACE Conference.

28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

ANALISA RISIKO KETERLAMBATAN PROYEK


KONTRUKSI STUDI KASUS : (PROYEK
PEMBANGUNAN LIVING PLAZA JL. DAMAR PADANG)
Wendi Boy1, Maiyozzi Chairi2, Anugrah Riyandi3
1
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Putra Indonesia ―YPTK‖ Padang
Indonesia, E-mail: wendiboy92@gmail.com
2
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Putra Indonesia ―YPTK‖ Padang
Indonesia, E-mail: maiyozzichairi50@gmail.com
3
Mahasiswa Program Sarjana Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Putra
Indonesia ―YPTK‖ Padang Indonesia

ABSTRACT
Risk is an event that has the potential to affect the project negatively as a result of
uncertainty. Risk is associated with the possibility or probability of occurrence of events
beyond the expected. In the implementation of the construction project, there is certainly a
risk in the implementation of the construction project. The purpose of this study is to look
for risk factors that influence delays, and the risks that are dominant in the Living Plaza
building construction project at Jl. Damar Padang. Based on the research that has been
carried out there are several high, medium and low risks. The dominant risk factors are
X18 (incomplete design data) and X26 (changes to work) and X29 (Coordination
Problems). These three risks include in high risk assessments. Risk variables classified as
Moderate (Moderate) include, among others, risk variables X1 (Land surface conditions),
X2 (groundwater conditions), X4 (skills and expertise), X12 (Contractor's ability), X13
(late contractor financial parties) , X15 (Delays in information from planners), X17
(Communication Problems) and X28. Then the 36 risk variables categorized into low risk.

Keywords : risk, construction, risk factors, project.

Abstrak

Risiko adalah kejadian yang berpeluang mempengaruhi proyek secara negatif sebagai
akibat dari adanya ketidakpastian. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan atau probabilitas
terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan. Di dalam pelaksanaan proyek kontruksi sudah
pasti memiliki risiko dalam pelaksanaan proyek kontruksi tersebut. Tujuan dari penelitian
ini adalah mencari faktor-faktor risiko yang mempengaruhi keterlambatan, dan risiko-
risiko yang dominan di dalam proyek pembangunan gedung Living Plaza Jl. Damar
Padang. Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan ada beberapa risiko yang tinggi,
sedang dan rendah. Faktor-faktor risiko yang dominan X18 (Data desain tidak lengkap) dan
X26 (perubahan pada pekerjaan) dan X29 (Masalah Koordinasi). Ketiga Risiko Tersebut
Termasuk Kedalam Penilaian Risiko Tinggi (High Risk). Variabel risiko yang tergolong
kepada risiko Sedang (Moderate) antara lain seperti variabel risiko X1 ( Kondisi muka
Tanah), X2 (kondisi muka air tanah), X4 (keterampilan dan Keahlian), X12 (kemampuan
Kontraktor), X13 (terlambatnya pihak keuangan Kontraktor), X15 (Terlambatnya informasi
dari perencana), X17 ( Masalah Komunikasi) dan X28. Kemudian variabel-variabel 36
risiko yang dikatagorikan kedalam risiko rendah (low Risk).

Kata kunci : riisiko, konstruksi , faktor risiko, proyek.

120
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

1. PENDAHULUAN

Era Globalisasi saat ini termasuk didalam dunia kontruksi sudah berkembang bersamaan
dengan kemajuan teknologi yang komplek dan canggih dalam bidang kontruksi. Proyek
kontruksi merupakan suatu kegiatan yang mempunyai jangka waktu yang terbatas
dengan sumber daya tertentu untuk menghasilkan kontruksi dengan standar yang baik.
Dibutuhkan bebagai macam elemen pendukung dalam pelaksanaan pekerjaan kontruksi.
Pelaksanaan proyek kontruksi pada sekarang ini banyak memanfaatkan teknologi baru,
dan seperti yang kita lihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga material alat dan
bahan yang semakin bervariasi. Maka dari itu proyek kontruksi membutuhkan metode –
metode yang dapat mengakomodasi pengaturan elemen yang ada di dalam proyek
kontruksi seperti penjadwalan proyek.

Dengan banyaknya metode pekerjaan yang telah digunakan dalam proyek kontruksi
pada saat sekarang. Mulai dari yang sederhana sampai mengunakan bantuan teknologi
seperti komputer. Kemudian di dalam pelaksanaan proyek kontruksi sudah pasti
memiliki risiko dalam pelaksanaan proyek kontruksi tersebut. Risiko merupakan bagian
dari kehidupan kerja dan risiko adalah kemungkinan kejadian yang dapat mengancam
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti
(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan Dari segi penggunaan
sumber daya, perencanaan dapat diartikan sebagai pemberi pegangan bagi pelaksana
mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan dan memastikan
penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien (Suharto, 1995). Proyek konstruksi
merupakan suatu bidang yang dinamis dan mengandung risiko. Risiko dapat
memberikan pengaruh terhadap produktivitas, kinerja, kualitas dan batasan biaya dari
proyek. Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak
terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap
mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana.
Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi dapat
dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya (Kangari, 1995). Bila risiko
terjadi akan berdampak pada pada terganggunya kinerja proyek secara keseluruhan
sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas pekerjaan
(Boy, Suripin and Wibowo, 2017)

2. STUDI PUSTAKA

2.1 Proyek Kontruksi

Menurut Dipohusodo (1995) proyek adalah sebagai upaya yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan mengunakan anggaran
dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu.

121
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Menurut Waani dan Waney (2013) Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang
berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya
tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliveriable yang kriteria
mutunya telah digariskan dengan jelas.

Menurut Ismael dan Junaidi (2014) Setiap proyek konstruksi memiliki karateristik yang
sangat berbeda satu sama lainnya, proyek konstruksi gedung memiliki karateristik yang
unik sehingga tidak ada proyek yang benar-benar sama satu dan lainnya. Proyek
konstruksi selama prosesnya mempunyai ketidakpastian, hal ini merupakan karakteristik
utama dalam proses pelaksanaan konstruksi.

2.2 Manajemen Proyek

Menurut Nurlela dan Suprapto (2014) Manajemen Proyek adalah proses pengelolaan
proyek yaitu melalui pengelo-laan, pengalokasian, dan penjadwalan sum-berdaya dalam
proyek untuk mencapai sa-saran. Sebagai bagian dari proses Mana-jemen Proyek,
perencanaan dan pengen-dalian yang baik belum menjamin terwu-judnya sasaran
proyek. Selalu terdapat kemungkinan tidak tercapainya suatu tujuan atau selalu terdapat
ketidakpastian atas keputusan apapun yang diambil, untuk itu diperlukan kemampuan
untuk mengolah dan mempelajari risiko yang ada.

2.3 Penyebab Keterlambatan

Menurut Yulita dkk (2017) Dalam proses pelaksanaan proyek konstruksi, ada banyak
hal yang dapat membuat pelaksanaan proyek mengalami gangguan, sehingga berakibat
terjadi keterlambatan waktu penyelesaian. Penyebab umum yang sering terjadi adalah
terjadinya perbedaan kondisi lokasi (differing site condition), perubahan desain,
pengaruh cuaca, kendala pada kebutuhan pekerja atau material, pengaruh keterlibatan
pemilik proyek, kesalahan perencanaan.

2.4 Risiko

Menurut Tjakra (2011) Risiko (risk) adalah kejadian yang berpeluang mempengaruhi
proyek secara negative sebagai akibat dari adanya ketidakpastian. Risiko dikaitkan
dengan kemungkinan atau probabilitas terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan.
Kejadian di masa yang akan datang tidak dapat diketahui secara pasti. Kejadian ini atau
suatu keluaran (output) dari suatu kegiatan atau peristiwa dapat berupa kondisi yang
baik atau kondisi yang buruk. Jika yang terjadi adalah kondisi yang baik maka hal
tersebut merupakan peluang (opportunity), namun jika terjadi hal yang buruk maka hal
tersebut merupakan risiko.

Menurut Yulita dkk (2017) Risiko adalah kombinasi probabilitas suatu kejadian dengan
konsekuensi atau akibatnya (Siahaan, 2007). Analisis risiko adalah metode untuk
mengidentifikasi dan mengukur risiko, pengembangan, seleksi dan program manajemen
untuk menghadapi risiko tersebut dalam sebuah cara yang terorganisir.
Menurut Waani dan Waney (2013) Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak
dapat dihilangkan tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya

122
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

(Kangari, 1995). Bila risiko terjadi akan berdampak pada pada terganggunya kinerja
proyek secara keseluruhan sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap biaya, waktu
dan kualitas pekerjaan.

2.5 Manajemen Risiko

Menurut Smith (1990) dalam Azhari dkk (2014) manajemen risiko didefinisikan sebagai
proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah risiko yang
mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat
menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Sedangkan Menurut
Tjakra (2011) Manajemen risiko merupakan pendekatan terorganisasi untuk
menemukan risiko-risiko yang potensial sehingga dapat mengurangi terjadinya hal-hal
diluar dugaan. Manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin dengan didukung
informasi tersebut. Prosesnya merupakan tindakan preventif di mana kondisi usaha
sesungguhnya dapat menjadi jelas sebelum terlambat dan dapat terhindar dari kegagalan
yang lebih besar (Kerzner, 2001).

2.5.1 Identifikasi Risiko

Menurut (Kountur, 2004) dalam Rusman dkk (2012) Ada tiga hal penting yang perlu
diketahui dalam proses identifikasi risiko yakni :
a. Mengetahui dimana saja risiko berada.
b. Mengetahui penyebab timbulnya risiko.
c. Mengetahui metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan dan
penyebab risiko.

Menurut Azhari dkk (2014) Identifikasi risiko adalah suatu proses pengkajian risiko dan
ketidakpastian yang dilakukan secara sistematis dan terus-menerus. Agar risiko dapat
dikelola secara efektif maka langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis risiko, yaitu
mana yang bersifat risiko usaha (busines risk) dan mana yang bersifat risiko murni.
Risiko proyek diklasifikasikan sebagai risiko murni, kemudian diidentifikasi
berdasarkan potensi sumber risiko atau dapat pula berdasarkan dampak terhadap sasaran
proyek. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan identifikasi risiko ini adalah
dengan cause and effect diagram, yaitu dengan menganalisis apa yang akan terjadi dan
potensi akibat yang akan ditimbulkan. Proses manajemen risiko tergambar pada Gambar
1 berikut ini serta skala penerimaan risiko, jenis risiko dapat dilihat dalam tabel 1 s/d
tabel 4 berikut ini:

123
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Gambar 1 : Proses manajemen risiko (Ronald, 2003)

Tabel 1 : Skala penerimaan risiko

Penerimaan risiko Skala Penerimaan


High (Tinggi) Risk ≥ 0 18
Moderate (Sedang) 0 060 ≤ Risk < 0,18
Low (Rendah) Risk < 0,060

Tabel 2 : Risk importace (PMI 2013)

Prob (P) Impact (I)


Scale 1 2 3 4 5
5 0.90 0.045 0.09 0.18 0.36 0.72
4 0.70 0.350 0.07 0.14 0.28 0.56
3 0.50 0.250 0.05 0.10 0.20 0.40
2 0.30 0.150 0.03 0.06 0.12 0.24
1 0.10 0.005 0.01 0.02 0.04 0.08
0.05 0.10 0.20 0.40 0.80

High Risk
Moderate Risk
Low Risk
Sumber (Boy, 2018)

Tabel 3 : Skala frekuensi ( Likelihood), PMI 2013

No Tingkat frekuensi Skala


1 Sangat jarang 1
2 Jarang 2
3 kadang-kadang 3
4 Sering 4
5 sangat sering 5

124
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Tabel 4 : Skala frekuensi ( consequences ) PMI 2013

No Tingkat frekuensi Skala


1 Sangat kecil 1
2 Kecil 2
3 Sedang 3
4 Besar 4
5 Sangat Besar 5

3. METODELOGI PENELITIAN

Metoda penelitian yang digunakan adalah metoda diskriptif kualitatif. Penelitian ini di
lakukan pada proyek pembanguna gedung LivingRoom Jl. Damar Padang sekitar awal
bulan Maret 2018 sampai pertengahan bulan Maret tahun 2018. Identifikasi risiko yang
dihasilkan dari data sekunder (literatur, jurnal dan penelitian terdahulu) lalu
dikembangkan dengan pengamatan/investigasi lapangan dan melakukan wawancara
dan brainstorming dengan pihak-pihak yang berkompeten. Selanjutnya melakukan
wawancara dengan bantuan kuisioner mengenai berbagai kemungkinan kejadian
(likelihood to occurrence) dan pengaruh (potential consequences) atas risiko risiko yang
ada. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Responden diambil dari pihak-pihak yang berkompeten dalam pelaksanaan proyek
konstruksi pada proyek tersebut.

Analisis Data Untuk pengukuran persepsi responden tidak bisa langsung diolah karena
nilainya masih bersifat kualitatif, sehingga harus dikuantifikasikan dengan memberikan
skala pada jawaban responden, dengan pemberian code untuk mempermudah mengolah
data secara matematis. Menurut Riduwan (2009), skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau
suatu gejala disebut skala likert. Penilaian dilakukan terhadap tingkat penilaian
responden, dengan menggunakan skala likert, berupa skala ordinal yang menunjukkan
tingkat/rangking dari responden terhadap resiko yang teridentifikasi. Skala penilaian
terhadap kemungkinan timbulnya peristiwa risiko teridentifikasi terhadap terjadinya
masalah pada proyek konstruksi digunakan skala likelihood (frekuensi/peluang) seperti
pada Tabel 3 dan Tabel 4 sebelumnya.

4. HASIL, ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Uji validitas digunakan untuk menguji butir-butir pertanyaan dimana didalam uji
tersebut valid atau tidaknya suatu data didalam kuisioner, hasil pengujian uji validitas
dari 53 pertanyaan terdapat 6 butir pertanyaan antara lain X1, X4, X28, X30, X37 dan
X45 dinyatakan tidak valid. Jadi total pertanyaan yang digunakan adalah 47 pertanyaan
serta menghasilkan reabilitas seperti tabel 5 berikut ini:.

125
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Tabel 5: Uji reability

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items


0.909 0.912 47

Berdasarkan tabel 5. Didapat nilai Cronbach's Alpha = 0,909 > 0,60 menunjukkan
bahwa 47 item pertanyaan tersebut realibel. Nilai risiko per item kegiatan dapat dilihat
didalam tabel 6 berikut ini:

Tabel 6. Nilai risiko

Risiko Keterangan Risiko Keterangan


X1 0.10 X26 0.19
X2 0.10 X27 0.05
X3 0.06 X28 0.11
X4 0.16 X29 0.19
X5 0.05 X30 0.06
X6 0.06 X31 0.04
X7 0.05 X32 0.06
X8 0.03 X33 0.05
X9 0.04 X34 0.05
X10 0.05 X35 0.06
X11 0.07 X36 0.07
X12 0.10 X37 0.06
X13 0.10 X38 0.06
X14 0.05 X39 0.05
X15 0.12 X40 0.04
X16 0.05 X41 0.06
X17 0.17 X42 0.05
X18 0.18 X43 0.05
X19 0.07 X44 0.06
X20 0.07 X45 0.05
X21 0.05 X46 0.05
X22 0.06 X47 0.07
X23 0.06
X24 0.06
X25 0.08

5. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian di dapat variabel- variabel Risiko yang dominan mempengaruhi
terhadap keterlambatan proyek kontruksi pembangunan gedung Living Plaza yang
terletak di Jl. Damar Padang dengan menarik kesimpulan mengunakan matrik risiko
yaitu:

126
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

1. Faktor-faktor risiko yang dominan X18 ( Data desain tidak lengkap) dan X26 (
perubahan pada pekerjaan) dan X29 (Masalah Koordinasi). Ketiga Risiko
Tersebut Termasuk Kedalam Penilaian Risiko Tinggi (High Risk).
2. Variabel risiko yang tergolong kepada risiko Sedang (Moderate) antara lain
seperti variabel risiko X1 ( Kondisi muka Tanah), X2 (kondisi muka air tanah),
X4 (keterampilan dan Keahlian), X12 (kemampuan Kontraktor), X13
(terlambatnya pihak keuangan Kontraktor), X15 (Terlambatnya informasi dari
perencana), X17 ( Masalah Komunikasi) dan X28.
3. Kemudian variabel-variabel 36 risiko yang dikatagorikan kedalam risiko rendah
(low Risk).

6. SARAN

Ada pun beberapa saran dari penelitian yang telah di lakukan antara lain adalah:
1. Berdasarkan dari data yang telah di analisa yaitu tentang analisa resiko terhadap
proyek kontruksi berstudi kasus Pembangunan Proyek Gedung Living Plaza di Jl.
Damar padang ini terdapat beberapa risiko yang dominan, perlunya dilakukan
antisipasi terhadap risiko yang dominan untuk mengurangi dampak yang di
timbulkan dalam proses kontruksi.
2. Di dalam proses pelaksanaan proyek kontruksi tidak lepas dari risiko-risiko yang
akan timbul selama proyek kontruksi berlangsung, maka dari itu di perlukan
manajemen risiko untuk mengurangi risiko-risiko yang dapat mempengaruhi
proses kontruksi.
3. Diharapkan bisa menjadi bahan atau referensi mengenai risiko-risiko proyek, bagi
peneliti lanjutan.

7. DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Teuku Budi Aulia dan Ibnu Abbas Majid. (2014). Faktor – faktor risiko yang
mempengaruhi kinerja kontraktor pada pelaksanaan proyek infrastruktur di
kabupaten aceh jaya. Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Boy, W. (2018) Disertasi Model Manajemen Risiko Pra- Konstruksi ( Kegiatan
Rekonstruksi Perumahan Berbasis Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi )
Model Manajemen Risiko Pra- Konstruksi ( Kegiatan Rekonstruksi Perumahan
Berbasis Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi ).
Boy W. Suripin and Wibowo M. A. (2017 ‗Construction risk management model of
housing reconstruction basing the community after earthquake disaster‘
International Journal of Civil Engineering and Technology, 8(10), pp. 1220–
1236. Available at: https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-
85032633202&partnerID=40&md5=ae632119d510a287a09b269cb2af1f03.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Kontruksi Jilid 1, Yogyakarta:
Kanisius.
Idzurnida Ismael, Junaidi. (2014). Identifikasi Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pada Proyek Pembangunan Gedung di

127
5th ACE Conference. 28 November 2018, Padang, Sumatra Barat

Kota Bukittinggi. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi


Padang.
Jermias Tjakra, Freyke Sangani. (2011). Analisis Resiko Pada Proyek Konstruksi
Perumahan Di Kota Manado. Universitas Sam Ratulangi.
Johannes Robby Waani, Esterlita V. Y. Waney. (2013). Identifikasi dan analisis
pengaruh risiko dalam tahap konstruksi terhadap kinerja biaya proyek jalan
asphalt hotmix di provinsi sulawesi utara. Universitas Sam Ratulangi.
Kangari, R. 1995. Risk Management Perceptions and Trends of U.S. Construction.
Journal of Construction Engineering and Management. ASCE. December.
Nurela. Suprapto. (2014). Identifikasi Dan Analisis Manajemen Risiko Pada Proyek
Pembangunan Infrastruktur Bangunan Gedung Bertingkat. Fakultas Teknik Sipil
dan Perencanaan Universitas Gunadarma.
Riduwan. 2009. Metoda dan Teknik Penyusunan Tesis. Bandung : Alfabeta Bandung
Rusman, Muttaqin dan Nurul Malahayati. (2012). Faktor-faktor resiko yang
mempengaruhi kinerja waktu pelaksanaan konstruksi gedung secara swakelola (
studi kasus : proyek pengembangan sekolah menengah kejuruan di provinsi aceh
). Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Singarimbun, M. dan Effendi, S. 1989, Metode Penelitian Survai. Pustaka LP3ES
Indonesia. Jakarta.
Soeharto, Imam. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional,
Jakarta: Erlangga.
Syifa Yulita, Ari Sandhyavitri Dan Alfian Malik. ( 2017). Evaluasi Risiko
Keterlambatan Pekerjaan Pembangunanapron Baru Bandara Sultan Syarif Kasim
Ii, Pekanbaru. Universitas Riau.

128

Anda mungkin juga menyukai