dan Dasar Ilmu Fakultas Teknik Drs. Syamsu Ridhuan, M. Pd
Program Studi Teknik Sipil MAKNA PANCASILA
Pidato Soekarno, pada tanggal 1 Juni
1945 yang kemudian dikenal sebagai lahirnya Pancasila
Soekarno menjelaskan gagasannya
mengenai bentuk dari bangsa Indonesia setelah Kemerdekaan Indonesia sebagai Negara Kebangsaan
Suatu negara yang demokratis, suatu
negara kesejahteraan, suatu negara yang manusiawi, dan suatu negara yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemudian disimpulkan sebagai Pancasila NORMA PANCASILA
Pancasila merupakan norma dari segala norma hukum
(norma pertama adalah Nasionalisme atau Kebangsaan).
Dalam Piagam Jakarta (Jakarta Charter) norma dari
segala norma menjadi Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya.
Setelah diperdebatkan dalam sidang PPKI, rumusan
Pancasilan menjadi: Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab; Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijakasanaan dalam permusyawaratan perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila dalam artian yang sempit
mengandung lima dasar dan Pancasila dalam artian yang luas adalah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengandung lima dasar, staatsfundamentalnorm, tujuan negara, nilai-nilai dan norma-norma inti. SEBAGAI FALSAFAH DAN SISTEM ETIKA
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa
Indonesia yang mengandung nilai-nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia, bahkan oleh bangsa-bangsa yang beradap.
Pancasila juga sebagai sistem etika,
mengedepankan kejujuran, amanah, keteladanan, sportifitas, disiplin, etos kerja, kemandirian, sikap toleransi, rasa malu, tanggung jawab, menjaga kehormatan, serta martabat diri sebagai warga bangsa sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila
Digunakan sebagai pedoman
dan acuan dalam menjalankan aktivitas dalam segala bidang. ARTI FILSAFAT
Filsafat berasal dari bahasa Yunani
(Philosophia) Kata philos berarti cinta atau philia yang berarti persahabatan serta kata sophos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, dan inteligensi.
Philosophia secara harfiah berarti mencintai
kebijaksanaan (wisdom)
Flsafat merupakan upaya manusia untuk
mencari kebijaksanaan hidup yang bisa menjadi konsep bermanfaat bagi peradaban manusia.
Filsafat memiliki banyak arti, tergantung pada
bagaimana filsuf-filsuf menggunakannya SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pancasila merupakan filsafat bangsa
Indonesia
Mengandung pengertian sebagai hasil
perenungan mendalam para tokoh negara (the founding fathers) menggali nilai-nilai dasar dan merumuskan dasar negara untuk didirikan negara Republik Indonesia.
Hasil perenungan itu secara resmi
disahkan bersamaan dengan undang- undang dasar negara republik Indonesia (UUD NRI) tahun 1945 oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI), 18 agustus 1945 sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pancasila sebagai sistem filsafat
mengandung pemikiran tentang
manusia yang berhubungan dengan
Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat, semua dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Sebagai sistem filsafat,
Pancasila memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem filsafat lain yang ada di dunia seperti matrealisme, idealisme, rasionalisme, liberalisme, komunisme dan lain sebagainya FILSAFAT PANCASILA
Filsafat Pancasila didefinisikan
sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasarkan dan menyeluruh.
Pancasila dikatakan sebagai filsafat,
karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang dituangkan dalam suatu sistem (Abdul Gani, 1998). FILSAFAT PANCASILA
Filsafat Pancasila dapat digolongkan sebagai
filsafat praktis
Filsafat Pancasila tidak hanya mengandung
pemikiran yang sedalam-dalamnya atau tidak hanya bertujuan mencari. Tetapi hasil pemikiran yang berwujud filsafat Pancasila tersebut dipergunakan sebagai pedoman hidup sehari-hari (way of life weltanschauung) bangsa Indonesia dapat mencapai kebahagiaan lahir dan batin, baik di dunia maupun di akhirat
Sebagai filsafat, Pancasila memiliki dasar
ontologis, epistemologis dan aksiologis, seperti diuraikan di bawah ini HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
Pancasila sebagai dasar filsafat negara
serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis, fundamental dan menyeluruh.
Sila-sila Pancasila merupakan
nilai-nilai yang bersifat bulat dan utuh, hierarkis dan sistematis.
Dalam pengertian inilah maka sila-sila
Pancasila merupakan suatu sistem filsafat.
Konsekuensinya kelima sila bukan
terpisah-pisah dan memiliki makna sendiri- sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna utuh HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA
Pancasila sebagai filsafat bangsa dan
negara Republik Indonesia mengandung makna bahwa setiap aspek kehidupan kebangsaan, kemasyarakatan dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pemikiran fisafat kenegaraan bertolak dari
pandangan bahwa negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup manusia atau organisasi kemasyarakatan, yang merupakan masyarakat hukum (legal society) Karakteristik Filsafat Pancasila Dasar Antologis Sila-sila Pancasila Menyayakan sampai sedalam-dalamnya tentang kebenaran Pancasila sebagai filsfat
Dasar Epistemologis Sila-sila Pancasila
Menemukan atau menggunakan cara-cara, metode dan teknik yang tepat dan benar dalam menggali nilai-nilai Pancasila
Dasar Aksiologis Sila-sila Pancasila
Menggunakan kemanfaatn ideologi Pancasila dalam kehidupan bernmasyarakat, berbangs dan bernegara Terima Kasih Drs. Syamsu Ridhuan, M. Pd