Anda di halaman 1dari 1

Hati nurani dan etika moral menjadi salah satu motor penggerak tingkah laku

manusia di dalam menjalani kehidupannya. Ketika hati nurani dan moral etika tidak
lagi dihiraukan, maka akan muncul tindakan yang asusila.

Dalam demonstrasi, peran etika dan moral sangat penting untuk mencegah
tindakan anarkis. Demonstrasi sering diikuti dengan anarkisme seperti kekerasan
fisik dan perusakan fasilitas umum. Orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan
permasalahan di dalam demonstrasipun menjadi ikut terkena imbasnya. Hal ini tentu
melanggar hak asasi manusia. Apa yang dipertontonkan oleh para demonstran, tidak
ubahnya segerumunan hewan yang sedang mengamuk.

Merusak fasilitas umum, membakar ban bekas, memancing baku hantam


dengan oknum polisi, dan sebagainya adalah bentuk tindakan tidak
bertanggungjawab. Anarkisme adalah bentuk daripada moral fallacy, kondisi dimana
moral manusia mengalami proses degradasi. Ketika seseorang bersikap apatis
terhadap kerusakan yang ditimbulkannya, maka dapat dikatakan sebagai gejala
degradasi moral. Degradasi moral terjadi saat etika tidak lagi dipedulikan sebagai
fondasi kehidupan, mengakibatkan manusia tidak lagi mengerti mana hitam dan
putih. Mereka hanya peduli atas nama pemuasan nafsu pribadi. Degradasi moral
inilah yang pada akhirnya membuat anarkisme dibenarkan, meski secara etika salah.
Bentuk pembenaran inilah yang harus diubah karena anarkisme hanya akan
membawa petaka pada masa depan pergerakan reformis di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai