Anda di halaman 1dari 5

PENTINGNYA ETIKA POLITIK DAN DAMPAK DARI TERJADINYA

KEMEROSOTAN ETIKA POLITIK

Pendahuluan
Menarik bagi penulis ketika mempelajari kehidupan politik. Dari sisi sosial-politik,
gejolak di negara-negara Timur Tengah menimbulkan berbagai pertanyaan tentang
situasi sosial. Pertanyaannya tentu sosio-politik: Masalah apa yang membuat orang-
orang Timur Tengah yang tampaknya mapan (benestante) menjadi cemas dan sadar
akan keberadaan mereka sebagai anak bangsa di negaranya? Kenapa begitu? Bagaimana
gejolak ini bisa terjadi? Salah satu kesamaan yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut adalah persepsi bahwa pemerintahan yang sesungguhnya harus datang dari
rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Persepsi ini bertanggung jawab atas kebebasan
manusia. Manusia pada dasarnya bebas. Orang-orang tidak boleh terkunci dalam
pemerintahan yang tirani. Pemerintahan demokratis mengakui ruang dan waktu. Tata
pemerintahan yang baik sejalan dengan komitmennya untuk kemaslahatan umat (bonum
commune). Pemerintah adalah pelayan rakyat. Artikel berikut adalah komentar singkat
tentang situasi sosial masyarakat. Tinjauan ini merupakan realisasi yang lebih jelas
tentang pentingnya mempertimbangkan masalah sosial-politik masyarakat kita.
Sekilas tentang tokoh-tokoh yang menganjurkan pentingnya etika politik dan, lebih
khusus lagi, tentang politik ‘etis’ pada masa kolonial Belanda. Beliau adalah Mr W.K
Baron van Dedem. W.K. Baron van Dedem bertugas menyampaikan kritik terhadap
kebijakan Belanda yang menimbulkan kesengsaraan bagi masyarakat adat jajahan,
termasuk Indonesia. Ia juga menuntut agar keuangan kolonial Hindia Belanda
dipisahkan dari keuangan Belanda. Dedem juga menyerukan desentralisasi kekuasaan
atas koloni. Hendrik Hubertus van Kol melontarkan kritik yang sama dengan Van
Dedem. Di sana, kebijakan-kebijakan yang ada justru merugikan penduduk negara-
negara jajahan. Membahas mengenai tokoh yang kontra terhadap pentingnya etika
politik, penulis menganggap tokoh yang kontra terhadap pentingnya etika adalah
seorang ‘oknum’ kalau sebutannya pada zaman sekarang. Etika politik erat kaitannya
dengan sikap, nilai dan moral yang pada dasarnya hanya dimiliki oleh manusia. Dasar
ini akan semakin memperkuat fakta bahwa moralitas atau etika politik selalu didasarkan
pada manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya.
Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis merumuskan permasalahan, antara
lain apa pentingnya etika politik? Apa tujuan etika politik? dan Apa saja dampak dari
terjadinya kemerosotan etika politik? Kemudian tujuan dari penulisan artikel ini adalah
untuk mengetahui pentingnya etika politik, untuk mengetahui tujuan etika politik, dan
untuk mengetahui dampak dari terjadinya kemerosotan etika politik. Pentingnya artikel
ini untuk membekali pembaca dengan pengetahuan tentang etika dalam politik dan
dampak dari merosotnya etika politik. Unsur keebaruan atau kekhasan dari artikel ini
adalah belum banyak yang menggabungkan pembahasan mengenai pentingnya etika
politik dan dampak kemerosotan etika dalam berpolitik.

Literature Review
Dalam bahasa Yunani, etika berarti ethikos yang berarti penggunaan, watak,
kebiasaan, kecenderungan dan sikap, termasuk analisis konsep-konsep seperti harus,
mesti, baik atau jahat, mempelajari karakter moral atau tindakan yang bajik, dan
melibatkan pencarian kehidupan yang baik secara moral (Adib, 2011). Etika (ing:ethies)
ilmu tentang kesusilaan, yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam
masyarakat, apa yang baik dan apa yang buruk (Maloko, 2013). Kata politik berasal dari
bahasa Yunani yaitu Politeia atau Polis yang mempunyai arti kota atau negara (Alfaqi,
2015). Ramlan Surbakti berpendapat bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah
dan masyarakat, dalam konteks proses pengambilan dan pelaksanaan keputusan yang
mengikat menyangkut kepentingan bersama masyarakat yang tinggal di suatu wilayah
tertentu (Diana, Masruri, & Surwandono , 2018).
Penulis membagi etika menjadi dua, yaitu etika deskriptif dan etika normatif. Etika
deskriptif mempelajari moral yang khusus untuk orang tertentu, budaya atau subkultur
tertentu, era sejarah, dan sebagainya. Etika normatif menentukan, daripada menjelaskan,
apakah suatu tindakan itu benar.
Dalam buku yang berjudul “Etika politik: prinsip-prinsip moral dasar kenegaraan
modern”, Etika politik adalah filsafat etika yang didasarkan pada aspek politik
kehidupan manusia, oleh karena itu etika politik berarti suatu standar nilai yang
diabstraksikan dari nilai-nilai kemanusiaan untuk dijadikan sebagai kerangka acuan
teori yang ideal untuk mempertanyakan dan menjelaskan legitimasi politik dan budaya
politik dari masyarakat. engan demikian, etika politik mempersoalkan tanggung jawab
dan kewajiban manusia sebagai manusia, bukan hanya sebagai warga negara, hukum
yang ada, dan sebagainya (Magnis & Suseno, 1994). Etika politik mempertanyakan
tanggung jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia, bukan hanya sebagai warga
negara (Handoyo, Susanti, & Munandar, 2016).

Hasil
1. Pentingnya Etika Politik
Dari sudut etika politik, manusia pada dasarnya memiliki dimensi politik yang
dapat dikaji dari tiga hal, yaitu manusia sebagai makhluk sosial, manusia dengan
aspek sosial, dan aspek politik dalam kehidupan manusia. Manusia sebagai
makhluk sosial dapat hidup dan berkembang karena keberadaan manusia lainnya.
Aspek sosial manusia diartikan sebagai penemuan identitas individu yang
berhubungan dengan orang lain. Aspek politik kehidupan manusia merupakan
fungsi pengaturan secara normatif dan efektif dalam kerangka kehidupan
masyarakat (Febriany & Dewi, 2021). Etika merupakan nilai moral yang menjadi
pedoman manusia dalam memutuskan baik dan buruk. Dalam konteks politik masa
kini, etika menjadi pedoman bagi para politisi dan pejabat pemerintah untuk
berbuat baik dan menghindari kejahatan. Etika politik juga dapat digunakan sebagai
sarana untuk mencerminkan kualitas moral politisi dan pegawai negeri. Dengan
cara ini, pemerintah dan politisi dapat membuat kebijakan yang berpihak pada
rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama. Selain itu, etika politik harus
melekat pada pemerintah dan politisi untuk menghindari keegoisan dan
kelompoknya.
Etika politik sangat penting dan dibutuhkan dalam segala situasi, baik normal,
tertib, tenang maupun kacau. Dalam situasi kacau, etika politik memfasilitasi
mekanisme berbicara dengan otoritas. Dengan kata lain, sekasar dan tidak
santunnya apapun kebijakan tersebut, semua tindakan tetap membutuhkan
legitimasi.
2. Tujuan Etika Politik
Tujuan dari etika politik adalah untuk menjalani kehidupan yang baik bersama
dan bagi orang lain untuk memperluas ruang lingkup kebebasan dan membangun
institusi yang adil (Mannuhung & Tenrigau, 2018). Etika politik bertujuan untuk
menegakkan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk mengatur politik
masyarakat. Tujuan etika politik berkaitan dengan bagaimana politisi
mempertanggungjawabkan perilaku politik dan legitimasi moralnya. Etika politik
juga bertujuan untuk memberikan aturan untuk mengakui otoritas agar tetap
konsisten dengan kehidupan masyarakat (Dwihantoro, 2013).
3. Dampak dari terjadinya kemerosotan etika politik
Jika etika politik mengalami kemerosotan, maka akan terjadi banyak
permasalahan dan penyimpangan. Penyimpangan adalah segala bentuk perilaku
yang tidak mengikuti kehendak hukum yang berlaku. Dengan kata lain,
penyimpangan adalah tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma, nilai,
dan hukum yang dianut baik di lingkungan masyarakat maupun negara.
Penyimpangan terjadi jika individu atau kelompok tidak mematuhi norma, nilai,
dan hukum yang berlaku. (Kartika, 2015).
Berbagai persoalan kerap muncul dari para penyelenggara negara baik di
eksekutif maupun di legislatif, baik itu kasus korupsi, hoaks yang dilakukan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan “tidak bermoral” telah membawa
dampak negatif bagi perkembangan demokrasi Indonesia saat ini. Etika politik
merupakan tantangan bagi politisi dan pejabat publik karena moralitas politik
bertindak sebagai kontrol terhadap penyalahgunaan kekuasaan. Penyimpangan
moral politik dapat ditemukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama
dalam kegiatan politik praktis. Hal ini terlihat dalam realitas politik saat ini, dimana
politik menjadi landasan kekuasaan dan kemaslahatan, sehingga banyak orang yang
menghalalkannya dengan cara apapun yang diperlukan untuk mencapai tujuannya.
Banyak elit politik yang tidak menyadari bahwa sikap atau tindakannya
bertentangan dengan standar politik dan etika, baik normatif maupun hukum. Para
pejabat atau politisi pemerintah yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat,
justru terjebak dalam pragmatisme yang merusak moral politik mereka, seperti
money politics atau politik uang yang dilakukan saat pemilu, suap dan korupsi dan
masih banyak lagi contoh kemerosotan etika politik.
Penutup
Dari semua penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa etika politik adalah
hal yang paling penting dan dibutuhkan dalam setiap kondisi. Dalam situasi kacau,
etika politik memfasilitasi mekanisme berbicara dengan otoritas. Dengan kata lain,
sekasar dan tidak santunnya apapun kebijakan tersebut, semua tindakan tetap
membutuhkan legitimasi. Etika politik bertujuan untuk memberikan aturan untuk
menjalani kehidupan yang baik, berpegang pada prinsip-prinsip moral, dan
mengakui otoritas. Berbagai permasalahan sering terjadi akibat dari kemerosotan
etika dalam berpolitik, seperti perebutan kekuasaan dan kepentingan, transaksi
politik atau politik uang yang dilakukan saat pemilu, suap dan korupsi dan masih
banyak lagi contoh kemerosotan etika politik. Berdasarkan penjelasan dan
kesimpulan tersebut, penulis berharap supaya seluruh unsur yang ada untuk lebih
meperhatikan etika dalam berpolitik, penulis juga berharap untuk penulis
selanjutnya dapat meneliti dengan mencari sumber informasi lain.

Daftar Pustaka
Adib, M. (2011). Filsafat Ilmu : Ontologi , Epistemol ogi , Aksiologi , dan Logika Ilmu
Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alfaqi, M. Z. (2015). MEMAHAMI INDONESIA MELALUI PRESPEKTIF
NASIONALISME, POLITIK IDENTITAS, SERTA SOLIDARITAS. Jurnal
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 113.
Diana, R., Masruri, S., & Surwandono . (2018). Etika Politik dalam Perspektif al-
Mawardi. TSAQAFAH Jurnal Peradaban Islam, 367.
Dwihantoro, P. (2013). ETIKA DAN KEJUJURAN DALAM BERPOLITIK.
POLITIKA Jurnal Ilmu Politik, 13.
Febriany, F. S., & Dewi, D. A. (2021). NILAI-NILAI PANCASILA DAN DINAMIKA
ETIKA POLITIK INDONESIA. Jurnal Pendidikan Indonesia, 692.
Handoyo, D., Susanti, M. H., & Munandar, M. (2016). Etika Politik Edisi Kedua.
Semarang: Widya Karya.
Kartika, M. D. (2015). NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN ETIKA
POLITIK DI INDONESIA. Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya.
Magnis, F., & Suseno. (1994). Etika politik: prinsip-prinsip moral dasar kenegaraan
modern. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Maloko, M. T. (2013). ETIKA POLITIK DALAM ISLAM. AL-DAULAH Jurnal
Hukum Pidana & Ketatanegaraan, 51.
Mannuhung, S., & Tenrigau, A. M. (2018). PERAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM
MEWUJUDKAN ETIKA POLITIK. Jurnal Andi Djemma, Jurnal Pendidikan,
31.

Anda mungkin juga menyukai