Anda di halaman 1dari 2

Makna Penting Akhlak Dalam Kegiatan Politik

Apabila ada seseorang yang menuntut keadilan, berpihak kepada korban, memberdayakan
masyarakat melalui civil society, membangun demokrasi, semua hal tersebut merupakan suatu
perwujudan dari etika dalam berpolitik.1 Namun, apabila tidak adanya sinkronasi antara berbagai
Lembaga negara, seperti polisi, hakim, maupun jaksa, sehingga perlu adanya lembaga ad hoc
(Lembaga yang dibentuk atau dimaksudkan untuk salah satu tujuan saja) KPK, dapat
menimbulkan kekacauan dalam negara, sebab korupsi semakin merajalela. Hal seperti inilah
yang kemudian menjadikan etika dalam berpolitik itu semakin relevan. Dalam analisis
ditemukan tiga hal mndasar mengenai pentingnya etika agama dalam realitas politi, yaitu:2

Pertama, tidak santunnya politik apabila tindakannya membutuhkan suatu legitimasi (keterangan
yang membenarkan bahwa pemegang keterangan adalah betul-betul orang yang dimaksud).
Tindakan ini mau tidak mau harus merujuk pada norma-norma moral, nilai-nilai hukum, atau
peraturan perundangan. Hal inilah yang kemudian menjadikan etika dalam politik rendah apabila
berhadapan dengan otoriter.

Kedua, etika politik berbicara dari sisi korban. Politik yang kasar dan tidak adil aan
mengakibatkan adanya korban. Korban akan membangkitkan simpati dan adanya protes
ketidakadilan. Keberpihakan terhadap korban tidak akan mentolerir politik yang kasar. Jeritan
para korban adalah suatu kabar duka bagi etika politik.

Ketiga, pertarunga kekuasaan dan konflik yang berlarut-larut akan membangkitkan kesadaran
akan perlunya penyelesaian yang mendesak dan adil. Penyelesaian yang semacam ini tidak akan
terwjud apabila tidak mengacu kepada etik politik.

Etika politik sanga berguna untuk menganalisa korelasi antara tindkan individual, Tindakan
kolektif, dan struktur politik yang ada. Adanya penekanan dalam korelasi ini dapat
menghindarkan pemahaman etika politik yang dikurangi menjadi hanya sekedar etika individual
dalam bernegara. Sedang tujuan dari adanya etika politik adalah untuk mengarahkan kehidupan
politik agar dapat berjalan lebih baik, sehingga dengan adanya etika politik, dapat terbangun
institusi-institusi politik yang adil. Landasan berpikir ini lebih didasarkan pada adanya tradisi

1
Haryatmoko, “Etika Politik dan Kekuasaan”, (Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2003), hal. 236-237.
2
M.Sidi Ritaudin, “Wawasan Etika Politik, Membangun Sikap Kritis Dan Rasional Politik Bangsa”, Teropong
Aspirasi Politik Islam, Vol.10, No.2 (Juli-desember, 2014), hal. 15
pemikiran politik yang mengajarkan bahwa etika merupakan sebuah refleksi kritis dan rasional
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku
hidup manusia, baik secara pribadi maupun secara kolektif. Selain itu, etika dipahami sebagai
landasan normatif meliputi segala perbuatan yang timbul dari perilaku seseorang, sehingga ia
menyadari apa yang telah diperbuat.3

DAFTAR PUSTAKA

Yunus, Nur Rohim. Etika Dan Moralitas Politik Anggota Dewan. Mizan: Journal of Islamic
Law. 2018.

Awaliah, Neneng Nur. Etika Politik: Pemikiran Komarudin Hidayat. 2012.

Haryatmoko. Etika Politik dan Kekuasaan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2003.

Ritaudin, M. Sidi. Wawasan Etika Politik, Membangun Sikap Kritis Dan Rasional Politik
Bangsa. Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam. 2014.

3
Neneng Nur Awaliah, “Etika Politik: Pemikiran Komarudin Hidayat”, (Jakarta: 2012), hal. 16.

Anda mungkin juga menyukai