Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KEPEMIMPINAN DAN AKUNTABILITAS KORPORASI

CRITICAL REVIEW BUKU LEADERSHIP IN ORGANIZATIONS BAB 1


NAMA : LAURA ARIFAH HANUM
NIM : 20081023

a. Definisi Kepemimpinan
Istilah kepemimpinan adalah kata yang diambil dari kosakata umum dan dimasukkan
ke dalam kosakata teknis dari suatu disiplin ilmu tanpa didefinisikan ulang secara tepat.
Akibatnya, hal itu membawa konotasi asing yang menciptakan ambiguitas makna (Calder,
1977; Janda, 1960). Kebingungan tambahan disebabkan oleh penggunaan istilah tidak tepat
lainnya seperti kekuasaan, otoritas, manajemen, administrasi, kontrol, dan pengawasan untuk
menggambarkan fenomena serupa.
b. Peran Khusus atau Proses Pengaruh Bersama
Kontroversi besar melibatkan masalah apakah kepemimpinan harus dipandang
sebagai peran khusus atau sebagai proses pengaruh bersama. Satu pandangan adalah bahwa
semua kelompok memiliki spesialisasi peran, dan peran kepemimpinan memiliki tanggung
jawab dan fungsi yang tidak dapat dibagi terlalu luas tanpa membahayakan keefektifan
kelompok. Orang dengan tanggung jawab utama untuk menjalankan peran kepemimpinan
khusus ditunjuk sebagai "pemimpin". Anggota lain disebut "pengikut", meskipun beberapa
dari mereka mungkin membantu pemimpin utama dalam menjalankan fungsi kepemimpinan.
Perbedaan peran pemimpin dan pengikut tidak berarti bahwa seseorang tidak dapat
menjalankan kedua peran tersebut secara bersamaan. Misalnya, seorang manajer departemen
yang merupakan pemimpin dari karyawan departemen juga merupakan pengikut manajer
tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. Peneliti yang memandang kepemimpinan sebagai
peran khusus cenderung lebih memperhatikan atribut yang menentukan pemilihan pemimpin
yang ditunjuk, perilaku khas dari pemimpin yang ditunjuk, dan efek dari perilaku ini pada
anggota lain dari kelompok atau organisasi. 
c. Jenis Proses Pengaruh
Kontroversi tentang definisi kepemimpinan tidak hanya melibatkan siapa yang
menjalankan pengaruh, tetapi juga jenis pengaruh apa yang dilakukan dan hasilnya.
Beberapa ahli teori akan membatasi definisi kepemimpinan pada pelaksanaan pengaruh yang
menghasilkan komitmen yang antusias oleh pengikut, sebagai lawan dari kepatuhan yang
acuh tak acuh atau kepatuhan yang enggan. Para ahli teori ini berpendapat bahwa
penggunaan kontrol atas penghargaan dan hukuman untuk memanipulasi atau memaksa
pengikut tidak benar-benar "memimpin" dan mungkin melibatkan penggunaan kekuasaan
yang tidak etis. 
Pandangan yang berlawanan adalah bahwa definisi ini terlalu membatasi karena
mengecualikan beberapa proses pengaruh yang penting untuk memahami mengapa seorang
pemimpin efektif atau tidak efektif dalam situasi tertentu. Bagaimana kepemimpinan
didefinisikan seharusnya tidak menentukan jawaban atas pertanyaan penelitian tentang apa
yang membuat seorang pemimpin efektif. Hasil yang sama dapat dicapai dengan metode
pengaruh yang berbeda, dan jenis usaha pengaruh yang sama dapat menghasilkan hasil yang
berbeda, tergantung pada sifat situasi.
d. Tujuan Upaya Pengaruh
Kontroversi lain tentang upaya pengaruh mana yang merupakan bagian dari
kepemimpinan melibatkan tujuan dan hasil mereka. Satu sudut pandang adalah bahwa
kepemimpinan terjadi hanya ketika orang dipengaruhi untuk melakukan apa yang etis dan
bermanfaat bagi organisasi dan diri mereka sendiri. Definisi kepemimpinan ini tidak
mencakup upaya memengaruhi yang tidak relevan atau merugikan pengikut, seperti upaya
pemimpin untuk mendapatkan keuntungan pribadi atas biaya pengikut.  Pandangan yang
berlawanan akan mencakup semua upaya untuk mempengaruhi sikap dan perilaku pengikut
dalam konteks organisasi, terlepas dari tujuan yang dimaksudkan atau penerima manfaat
yang sebenarnya. Tingkah laku kepemimpinan sering kali memiliki banyak motif, dan jarang
mungkin untuk menentukan sejauh mana mereka tidak mementingkan diri sendiri daripada
egois. Hasil dari tindakan pemimpin biasanya mencakup campuran biaya dan manfaat,
beberapa di antaranya tidak diinginkan, sehingga sulit untuk menyimpulkan tujuan. Meski
memiliki niat baik, tindakan seorang pemimpin terkadang lebih merugikan daripada
menguntungkan bagi pengikut. Sebaliknya, tindakan yang semata-mata dimotivasi oleh
kebutuhan pribadi pemimpin terkadang menghasilkan manfaat yang tidak diinginkan bagi
pengikut dan organisasi. Dengan demikian, domain proses kepemimpinan untuk dipelajari
tidak boleh dibatasi oleh tujuan yang dimaksudkan oleh pemimpin.
e. Pengaruh Berdasarkan Alasan atau Emosi
Sebagian besar definisi kepemimpinan yang disebutkan sebelumnya menekankan
proses kognitif dan rasional. Selama bertahun-tahun, sudah umum untuk melihat
kepemimpinan sebagai proses di mana pemimpin mempengaruhi pengikut untuk percaya
bahwa adalah kepentingan terbaik mereka untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tugas
bersama. Sampai tahun 1980-an, hanya sedikit konsepsi kepemimpinan yang mengakui
pentingnya emosi sebagai dasar pengaruh. 
Sebaliknya, beberapa konsepsi kepemimpinan baru-baru ini lebih menekankan aspek
emosional dari pengaruh daripada alasan. Menurut pandangan ini, hanya pengaruh
kepemimpinan emosional dan berbasis nilai yang dapat menjelaskan pencapaian luar biasa
dari kelompok dan organisasi. Pemimpin menginspirasi pengikut untuk rela mengorbankan
kepentingan egois mereka untuk tujuan yang lebih tinggi. Misalnya, pemimpin dapat
memotivasi tentara untuk mempertaruhkan nyawa mereka untuk misi penting atau untuk
melindungi rekan mereka. Kepentingan relatif dari proses rasional dan emosional dan
bagaimana mereka berinteraksi adalah masalah yang harus diselesaikan dengan penelitian
empiris, dan konseptualisasi kepemimpinan tidak boleh mengecualikan kedua jenis proses
tersebut.
f. Kepemimpinan Langsung dan Tidak Langsung
Sebagian besar teori tentang kepemimpinan yang efektif berfokus pada perilaku yang
digunakan untuk secara langsung mempengaruhi bawahan langsung, tetapi seorang
pemimpin juga dapat mempengaruhi orang lain di dalam organisasi, termasuk rekan kerja,
atasan, dan orang-orang di tingkat bawah yang tidak melapor kepada pemimpin. Beberapa
ahli teori membuat perbedaan antara bentuk kepemimpinan langsung dan tidak langsung
untuk membantu menjelaskan bagaimana seorang pemimpin dapat mempengaruhi orang
ketika tidak ada interaksi langsung dengan mereka (Hunt, 1991; Lord & Maher, 1991;
Yammarino, 1994). 
Ketertarikan pada kepemimpinan tidak langsung berguna untuk mengingatkan para
ahli bahwa pengaruh kepemimpinan tidak terbatas pada jenis perilaku yang dapat diamati
yang ditekankan dalam banyak teori kepemimpinan. Namun, penting untuk diingat bahwa
dikotomi sederhana tidak mencakup kompleksitas yang terlibat dalam proses pengaruh ini.
Beberapa bentuk pengaruh tidak mudah diklasifikasikan sebagai kepemimpinan langsung
atau tidak langsung. Selain itu, bentuk pengaruh langsung dan tidak langsung tidak saling
eksklusif, dan bila digunakan bersama secara konsisten, adalah mungkin untuk memperbesar
efeknya.
g. Kepemimpinan Atau Manajemen
Mendefinisikan pengelolaan dan kepemimpinan sebagai peran, proses, atau
hubungan yang berbeda mungkin mengaburkan lebih dari yang diungkapkan jika hal itu
mendorong teori sederhana tentang kepemimpinan yang efektif. Sebagian besar sarjana
tampaknya setuju bahwa kesuksesan sebagai manajer atau administrator dalam organisasi
modern juga melibatkan kepemimpinan. Bagaimana mengintegrasikan kedua proses tersebut
telah muncul sebagai masalah yang kompleks dan penting dalam literatur organisasi (Yukl &
Lepsinger, 2005).
Jawabannya tidak akan datang dari perdebatan tentang definisi yang ideal.
Pertanyaan tentang apa yang akan dimasukkan dalam domain proses kepemimpinan esensial
harus dieksplorasi dengan penelitian empiris, tidak ditentukan sebelumnya oleh penilaian
subjektif. Jika memungkinkan, penelitian kepemimpinan harus dirancang untuk memberikan
informasi yang relevan dengan berbagai definisi, sehingga dari waktu ke waktu
dimungkinkan untuk membandingkan kegunaan berbagai konsepsi dan mencapai beberapa
konsensus tentang masalah tersebut.

Dalam buku ini, kepemimpinan diperlakukan sebagai peran khusus dan proses pengaruh
sosial. Baik proses rasional dan emosional dipandang sebagai aspek penting dari kepemimpinan.
Tidak ada asumsi yang dibuat tentang hasil aktual dari proses pengaruh, karena evaluasi hasil sulit
dan subjektif. Dengan demikian, definisi kepemimpinan tidak terbatas pada proses yang selalu
menghasilkan hasil yang "berhasil". Fokusnya jelas pada proses, bukan orangnya, dan keduanya
tidak dianggap setara. 
Istilah pemimpin, manajer, dan bos digunakan secara bergantian dalam buku ini untuk
menunjukkan orang-orang yang menempati posisi di mana mereka diharapkan untuk menjalankan
peran kepemimpinan, tetapi tanpa asumsi apa pun tentang perilaku atau kesuksesan aktual mereka.
Istilah bawahan dan bawahan langsung digunakan secara bergantian untuk menunjukkan seseorang
yang aktivitas kerja utamanya diarahkan dan dievaluasi oleh pemimpin fokus.
Beberapa penulis menggunakan istilah staf sebagai pengganti bawahan, tetapi praktik ini
menciptakan kebingungan yang tidak perlu. Istilah ini berkonotasi dengan jenis posisi penasehat
khusus, dan sebagian besar bawahan bukanlah penasihat staf. Selain itu, istilah staff digunakan baik
sebagai kata benda tunggal maupun jamak, yang menciptakan banyak kebingungan yang tidak perlu.
Istilah associate telah menjadi populer dalam organisasi bisnis sebagai pengganti lain untuk
bawahan, karena istilah tersebut menyampaikan hubungan di mana karyawan dihargai dan
diberdayakan.

Anda mungkin juga menyukai