Anda di halaman 1dari 54

Tugas Metode Pelaksanaan Dan Pembongkaran Konstruksi Bangunan

Dosen : Sardi, S.T., M.T

METODE PELAKSANAAN DAN


PEMBONGKARAN KONSTRUKSI
PENINGKATAN JALAN KALIANYAR-NGUMPAKDALEM
Disusun oleh :

Facthur Rudi Satya (19310047)


Wahyu Lestari (19310013)
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi Jalan Kalianyar-Ngumpakdalem
Tugas ini merupakan syarat untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester pada mata
pelajaran Metode Pelaksanaan dan Pembongkaran Konstruksi. Tugas ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas ini.

Penyusun
PENDAHULUAN

01 Konstruksi jalan mengalami perubahan fisik, dimulai dari kerusakan kecil


sampai dengan kerusakan berat yang menyebabkan kondisi jalan menjadi
tidak memadai dan mengakibatkan kinerja jalan semakin menurun, sehingga
untuk memperbaiki kinerja jalan tersebut perlu dilakukan peningkatan
struktur dan kapasitas sesuai dengan umur yang ditetapkan.

02
Peningkatan struktur merupakan kegiatan penanganan untuk dapat
meningkatkan kemampuan ruas-ruas jalan dalam kondisi tidak mantap atau
kritis agar ruas-ruas jalan tersebut mempunyai kondisi pelayanan mantap
sesuai dengan umur rencana yang ditetapkan.

03
Peningkatan kapasitas merupakan penanganan jalan dengan pelebaran
perkerasan, baik menambah maupun tidak menambah jumlah lajur.

04
Peningkatan Jalan Kalianyar - Ngumpakdalem adalah untuk
menyelenggarakan pelayanan jalan yang optimal kepada pemakai jalan.
LOKASI PAKET PEKERJAAN

Lokasi paket pekerjaan


Peningkatan Jalan Kalianyar-
Ruas Jalan Lokasi
Pekerjaan Ngumpakdalem berada di Jalan
Kalianyar-Ngumpakdalem,
Kabupaten Bojonegoro.
BAGAN ALIR TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENINGKATAN JALAN KALIANYAR – NGUMPAKDALEM

MULAI
PEKERJAAN TULANGAN
PASANGAN STROUSS PEKERJAAN PEMBUATAN LPA
KELAS S UNTUK BAHU JALAN
PEMBONGKARAN JALAN LAMA
(GALIAN BIASA)
PEKERJAAN COR TIANG BOR
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
(STROUSS) FC’ 15 MPa
PEKERJAAN GALIAN TANAH FC’ 20 MPa UNTUK DINDING
SAMPING JALAN PENAHAN TANAH

PEKERJAAN LAPIS PONDASI


BAWAH BETON KURUS FC’ 20 MPa PEKERJAAN LAPIS RESAP
PEKERJAAN TIMBUNAN BIASA DARI
HASIL GALIAN PENGIKAT – ASPAL CAIR /
EMULSI

PEKERJAAN PEMASANGAN
PENYIAPAN BADAN JALAN BEKISTING
PEKERJAAN LASTON LAPIS AUS
(AC-WC) TEBAL 4 CM

PEKERJAAN LAPIS PONDASI PEKERJAAN PEMASANGAN


AGREGAT KELAS A TULANGAN
SELESAI

PEKERJAAN PENGECORAN
PEKERJAAN GALIAN STROUSS STRUKTUR FC’ 30 MPa
PEMBONGKARAN JALAN
LAMA (GALIAN BIASA)

Pembongkaran jalan lama


yaitu mengupas lapisan jalan
lama sebagai langkah awal
pekerjaan. Dalam kegiatan ini
dilakukan juga galian tanah
pada badan jalan untuk
mendapatkan ketinggian
tanah sesuai dengan rencana.
PEKERJAAN GALIAN TANAH SAMPING JALAN

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah Samping Jalan adalah seperti berikut ini :

 Persiapan peralatan dan pemasangan rambu-rambu pada lokai pekerjaan


Tahapan pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah Samping Jalan adalah seperti berikut ini :

 Pengajuan ijin mulai kerja (request),


 Menerapkan gambar rencana di lokasi pekerjaan
bersama dengan direksi pekerjaan dan atau
konsultan pengawas,
 Pengukuran dan pemasangan bowplank/ acuan,
 Pelaksanaan penggalaian dengan menggunakan
Excavator,
 Excavator memuat material hasil galian kedalam
Dump Truck untuk diangkut keluar lokasi
pekerjaan.
SPESIFIKASI

ALAT DAN TENAGA

TENAGA :
A
Pekerja 2 orang
Mandor 1 orang

ALAT :

Excavator
Dump Truck
Alat Bantu
PEKERJAAN TIMBUNAN BIASA DARI HASIL GALIAN

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Timbunan Biasa dari Hasil Galian adalah seperti berikut ini :

 Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa pengukuran dan pemasangan


marking pada area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas
dari material organik dan anorganik.
 Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan
pengawas.
 Memuat material timbunan biasa dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan
dump truk, dan ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
 Timbunan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Grader.
 Hasil hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu
dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan
sesuai dengan spesifikasi teknik.
 Melakukan pengujian timbunan untuk menentukan ketebalan dan kepadatan dari
timbunan.
 Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area
yang telah ditentukan.
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN

BAHAN : KEBUTUHAN / m3 :
Bahan Timbunan 1.2 M3

ALAT DAN TENAGA

TENAGA : ALAT :
Excavator
Pekerja 4 orang
Dump Truck
Mandor 1 orang Motor Grader
Vibrator Roller
WaterTankTruck
Alat Bantu
PENYIAPAN BADAN JALAN

Pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi pekerjaan pembersihan, pembentukan tanah


dasar agar elevasinya sesuai degan yang ditunjukkan gambar rencana atau sesuai
dengan petunjuk direksi pekerjaan, dan termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemadatan adalah:


 Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.
 Pemadatan harus dilakukan dengan menggunakan alat yang memadai agar
kepadatan yang diinginkan dapat tercapai.
 Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar Untuk
mencapai kadar air optimum sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan
spesifikasi.
 Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak membahayakan pengguna jalan
eksisting.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Penyiapan Badan Jalan adalah seperti berikut ini :

 Penyiapan Badan Jalan di daerah galian


 Persiapan peralatan, material dan pemasangan rambu-rambu pada lokasi pekerjaan,
 Tandem Roller memadatkan permukaan yang telah disiapkan oleh Motor Grader,
 Motor Grader memotong permukaan sampai elevasi dan penampang sesuai dengan
Gambar,
 Sekelompok pekerja akan membantu membersihkan top subgrade.

 Penyiapan Badan Jalan di daerah permukaan eksisting


 Persiapan peralatan, material dan pemasangan rambu-rambu pada lokasi pekerjaan,
 Motor Grader merapikan dan meratakan permukaan eksisting yang sudah rusak,
 Tandem / Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah disiapkan oleh Motor
Grader,
 Sekelompok pekerja akan membantu membersihkan top grade.
SPESIFIKASI

ALAT DAN TENAGA

TENAGA : A
Pekerja 2 orang
Mandor 1 orang

ALAT :

Motor Grader
Vibro Roller
Alat Bantu
LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS A Mulai

Persiapan Peralatan dan Material

Pemasangan rambu-rambu pada loksai pekerjaan

Job Mix Material di Uji Material


Stock Pile

Pengangkutan material dari Stock Pile

Penghampran Material di Lokasi Pekerjaan

Pemadatan

Gambar Pekerjaan Pemadatan LPA Selesai


Tahapan pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah seperti berikut ini :

 Wheel Loader mencampur dan memuat


Agregat ke dalam Dump Truck di Base
Camp.
 Dump Truck mengangkut Agregat ke lokasi
pekerjaan dan di hampar dengan motor
greder.
 Pemadatan menggunakan Vibro Roller
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A adalah seperti berikut ini :

 Hamparan Agregat dibasahi dengan Water Tank


sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller. Pekerjaan
ini menggunakan material Lapis Pondasi agregat Kelas
A.
 Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan
hamparan dengan menggunakan alat bantu.
 LPA Klas A digunakan untuk badan jalan sesuai dengan
rencana.

LPA

Gambar . Ilustrasi Penampang Jalan pekerjaan LPA


Gambar . Ilustrasi Pekerjaan LPA
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN

Bahan : Kebutuhan/ m3 :
Agregat Kelas A 1,289 M3

Gambar Material Agregat Kelas A


ALAT DAN TENAGA

Tenaga : Alat :
Pekerja 8 orang Whell Loader
Mandor 1 orang Dump Truck
Motor Grader
Vibrator Roller
Alat Bantu
PEKERJAAN GALIAN STROUSS

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Galian Trouss adalah seperti berikut ini :

 Persiapan Peralatan
 Pemasangan rambu-rambu pada segmen pekerjaan

 Memberi titik galian strouss sejarak 2,5 m antar strouss


 Pembuatan lubang strouss oleh pekerja dengan alat bor manual
 Pengeboran dilakukan secara berurutan
PEKERJAAN TULANGAN PASANGAN STROUSS

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Tulangan Pasangan Strouss adalah seperti berikut ini :

 Tulangan yang sudah di rangkai dimasukkan ke lubang


strouss
 Jika lubang strous terdapat lumpur atau genangan air
maka harus segera dibersihkan dengan pompa sebelum
dilakukan pengecoran.

Gambar Tulangan Strouss


Gambar Detail Strouss
PEKERJAAN COR TIANG BOR (STROUSS) FC’ 15 MPa

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Cor Tiang Bor (Strouss) adalah seperti


berikut ini :

 Persiapan peralatan dan material yang digunakan,


 Pembuatan lubang dengan bantuan alat bor manual (Earth Auger),
 Pembersihan lubang bor dari lumpur (jika ada) ataupun air,
 Pemasukan tulangan ke dalam lubang Strouss dengan spesifikasi tulangan
yang telah ditentukan.
 Pengecoran dilakukan menggunakan beton dengan fc’15 Mpa,
 Setelah pekerjaan pengecoran strouss selesai dilaksanakan surveyor
melakukan pengecekan elevasi sebelum dilanjutkan ke pekerjaan
selanjutnya.
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN

BAHAN : KEBUTUHAN/ m3 :
Beton Memadat 0,0506 M3
Baja Tulangan 0,4310 Kg
Casing 0,7854 M2

ALAT DAN TENAGA

TENAGA : ALAT :
Pekerja 3 orang Earth Auger
Tukang 1 orang Concrete Mixer
Mandor 1 orang Truck Mixer
PEKERJAAN LAPIS PONDASI BAWAH BETON KURUS FC’ 20 MPa

Pekerjaan lapis pondasi dilakukan setelah pekerjaan Tiang Bor Beton (Strouss) Dia. 250 mm

Lapis Pondasi Beton Kurus tebal 10 cm

Sket Lapis Pondasi Beton Kurus

Gambar Pengecoran Beton Kurus


PEKERJAAN PEMASANGAN BEKISTING

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Pemasangan Bekisting adalah seperti berikut


ini :

 Memasang bekisting acuan di atas beton lantai kerja (Lean Concrete).


 Setelah Bekisting terpasang dilanjutkan dengan memasangan bond breaker
berupa plastik tipis. Plastik dipasang di atas permukaan beton lean concrete
secara tumpang tindih tidak kurang 10 cm ke arah lebar dan 20 cm pada arah
memanjang.
PEKERJAAN PEMASANGAN TULANGAN

 Pemasangan Wiremesh M8-150, Besi Dowel Ø22 dan Tie Bar D16
 Mempersiapkan besi tulangan Dowel dan Tie Bar ujung dirapikan, pengikatan tulangan sambungan
dengan batang pemegang harus lepas tidak dilas.
 Memasangan Dowel dan Tie Bar harus rapi, tepat lokasi, tidak overlap. Memasang wiremesh lapis
bawah, Pemasangan sengkang P8 dengan jumlah 20 buah untuk 1 segmen , Pemasangan wire mesh
lapis atas

Gambar . Detail Pemasangan Wire Mesh M8-150

 Pada Dowel, setengah panjang harus dicat aspal atau dibungkus plastik agar loose (tidak lekat) dari
beton sehingga slidingnya baik.
 Pemasangan Besi Wiremesh M8-150
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut:

o Membersihkan tulangan sesaat


sebelum pemasangan untuk
menghilangkan kotoran, lumpur, oli,
cat, karat dan kerak, percikan adukan
atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak pelekatan
dengan beton.
o Menempatkan tulangan akurat sesuai
dengan gambar dan dengan kebutuhan
selimut beton minimum yang
disyaratkan.
o Mengikat wiremesh M8-150 dengan
besi pengaku menggunakan kawat
pengikat sehingga tidak tergeser pada
saat pengecoran.
Gambar Pemasangan Tulangan
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN

Bahan :
Baja Tulangan Sirip BjTD 280
Kawat Beton

ALAT DAN TENAGA


Gabar Wiremesh
Tenaga :
Pekerja 4 orang Alat :
Tukang 1 orang Alat Bantu
Mandor 1 orang
PEKERJAAN PEMASANGAN TULANGAN

 Baja Tulangan Polos BjTP 280

Penggunaan baja tulangan bertujuan untuk memperkuat beton. Hal tersebut tidak lalai dari
proses pemasangan baja yang baik dan benar, dibawah cara pemasangan baja tulangan:

 Pemotongan dan Pembengkokan Baja tulangan, Pemotongan baja tulangan harus sesuai
dengan panjang yang telah ditentukan, kemudian batang tersebut harus dibengkokkan
menurut bentuk dan ukuran pada daftar bengkok.
 Merangkai Baja tulangan, Tulangan dirangkai sesuai dengan gambar kerja. Pada titik-titik
persilangan antara batang-batang tulangan maupun antara batang tulangan dengan
sengkang/begel diikat dengan kawat pengikat (bendrat).
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN

Bahan :
Baja Tulangan Polos BjTD 280
Kawat Beton

ALAT DAN TENAGA


Gabar Tulangan Polos
Tenaga :
Pekerja 4 orang Alat :
Tukang 1 orang Alat Bantu
Mandor 1 orang
PEKERJAAN PEMASANGAN TULANGAN

 Baja Tulangan Sirip BjTS 280

Penggunaan baja tulangan bertujuan untuk memperkuat beton. Hal tersebut tidak lalai
dari proses pemasangan baja yang baik dan benar, dibawah cara pemasangan baja
tulangan:

 Pemotongan dan Pembengkokan Baja tulangan, Pemotongan baja tulangan harus


sesuai dengan panjang yang telah ditentukan, kemudian batang tersebut harus
dibengkokkan menurut bentuk dan ukuran pada daftar bengkok.
 Merangkai Baja tulangan, Tulangan dirangkai sesuai dengan gambar kerja. Pada titik-
titik persilangan antara batang-batang tulangan maupun antara batang tulangan
dengan sengkang/begel diikat dengan kawat pengikat (bendrat).
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN

Bahan :
Baja Tulangan Sirip BjTD 280
Kawat Beton

ALAT DAN TENAGA


Gabar Tulangan Polos
Tenaga : Alat :
Pekerja 4 orang Alat Bantu
Tukang 1 orang
Mandor 1 orang
PEKERJAAN PENGECORAN STRUKTUR FC’ 30 MPa

Mulai

Persiapan Peralatan dan


rambu-rambu

Menyiapkan adukan semen sesuai dengan


mix desain (fc’30 Mpa)

Melakukan pengecoran

Pelepasan begisting setelah


beton berumur

Perawatan beton (Curing)


setelah beton kering

Selesai
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Pengecoran Struktur adalah seperti berikut ini :

 Menyiapkan adukan semen sesuai dengan mix desain (fc’30 Mpa)

 Sebelum pengecoran beton dilakukan harus disiapkan terlebih dahulu concrete vibrator, sekop, cangkul
dan bak.
 Pekerja harus dilengkapi dengan peralatan safety yaitu sepatu dan helm.
 Pengecoran beton dilakukan dengan dipadatkan menggunakan concrete vibrator.
 Sebelum dilakukan pengecoran elevasi pemasangan besi tulangan wiremesh harus sudah dilakukan
pengecekan.
 Melakukan pengecoran
 Menuangkan cor beton K-350 pada lahan yang tersedia.
 Menghampar cor beton
 Memadatkan beton dengan Concrete Vibrator
 Grooving/ Brushing Tekstur Permukaan, agar permukaan jalan tidak licin.

Beton Fc’ 30 MPa, tebal 20 cm


Tahapan pelaksanaan pekerjaan Pengecoran Struktur adalah seperti berikut ini :

 Pelepasan begisting setelah beton berumur

 Melaksanakan Cutting Beton sebelum retak awal muncul pada


permukaan jalan yaitu pada sekitar jam ke 4 s/d ke 24 dan
disarankan pada jam ke 18.
 Melakukan pekerjaan joint sealent dengan Bagian atas sambungan
muai dan sambungan yang digergaji harus ditutup dengan bahan
penutup yang memenuhi persyaratan spesifikasi sebelum lalu
lintas diijinkan melewati perkerasan.
 Membongkar bekisting acuan 8 jam setelah penghamparan beton.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Pengecoran Struktur adalah seperti berikut ini :

 Perawatan beton (Curing) setelah beton kering

 Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap


dari permukaan atau setelah pelekatan dengan beton
tidak terjadi maka seluruh permukaan beton harus segera
ditutup dan dipelihara, perawatan dilakukan selama 7 hari
atau waktu yang lebih pendek apabila 70 % kekuatan
tekan atau lentur telah tercapai lebih awal.
 Permukaan dan bidak tegak beton harus seluruhnya
ditutup dengan lembar terpal/pelindung, sebelum ditutup
lembar penutup harus dibuat jenuh air. Lembar penutup
harus diletakkan menempel dengan permukaan beton,
tetapi tidak boleh diletakkan sebelum beton cukup
mengeras untuk mencegah pelekatan.
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN ALAT DAN TENAGA

BAHAN : KEBUTUHAN / m3 : TENAGA : ALAT :


Semen 346,894 Kg Pekerja 4 orang Concrete Mixer
Pasir Beton 0,5718 M3 Tukang 2 orang Concrete Vibrator
Agregat Kasar 0,8080 M3 Mandor 1 orang Water Tank Truck
Kayu Perancah 0,0703 M3 Alat Bantu
Paku 0,8436 Kg
Air 190,550 Liter
Plastizer 1,041 Kg
PEKERJAAN PEMBUATAN RPA KELAS S UNTUK BAHU JALAN

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Pembuatan RPA Kelas S untuk bahu jalan adalah seperti berikut ini :

 Mengangkut material dari quary menuju ke lokasi


dengan menggunakan dump truck.
 Mengeluarkan material dumptruk untuk kemudian
dihamparkan.
 Menghampar material Agregat Klas S di tepi dua sisi
perkerasan beton dan dengan kemiringan yang tepat
dengan tebal 30 cm dan lebar 1 m.
 Setelah pekerjaan penghamparan dan pemadatan
Agregat Klas S untuk Bahu Jalan selesai dilaksanakan
maka dilakukan pengecekan elevasi oleh surveyor,
konsultan pengawas dan direksi pekerjaan.
 Jika elevasi belum sesuai maka akan ditambah material
lagi dan dipadatkan ulang
PEKERJAAN BETON STRUKTUR FC’ 20 MPa UNTUK DINDING PENAHAN TANAH

Tahapan pelaksanaan pekerjaan Beton Struktur Fc’20 MPa untuk Dinding Penahan Tanah adalah seperti berikut ini :

 Pekerjaan pengecoran harus dilaksanakan sekaligus


dan harus dihindarkan penghentian pengecoran,
kecuali bila sudah diperhitungkan pada tempat-
tempat yang aman.
 Untuk mendapatkan campuran beton yang baik
dan merata harus memakai memakai Ready Mix
(untuk pembuatan beton struktur)
 Segera setelah beton dituangkan kedalam
bekesting, adukan harus dipadatkan dengan
concrete vibrator

Gambar . Pekerjaan Pengecoran


Tahapan pelaksanaan pekerjaan Beton Struktur Fc’20 MPa untuk Dinding Penahan
Tanah adalah seperti berikut ini :

 Selama waktu pengerasan, beton harus dihindarkan dari pengeringan


yang terlalu cepat dan melindunginya dengan menggenangi air diatas
permukaan terus menerus selama paling tidak 10 (sepuluh) hari
setelah pengecoran plat lantai.
 Pembongkaran bekesting tidak boleh dilakukan sebelum waktu
pengerasan dipenuhi dan pembongkarannya dilakukan dengan hati-
hati dan tidak merusak beton yang sudah mengeras.
 Apabila konstruksi beton bertulang langsung terletak diatas tanah,
maka sebelumnya harus dibuat lantai kerja yang rata dengan
campuran 1 pc : 3 ps : 6 kr dengan ketebalan minimum 5 cm.
Gambar . Detail Pekerjaan Dinding Penahan Tanah
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN ALAT DAN TENAGA

BAHAN : KEBUTUHAN/ m3 : ALAT :


TENAGA :
Semen 346,894 Kg Concrete Mixer
Pasir Beton 0,5718 M3 Pekerja 4 orang
Concrete Vibrator
Agregat Kasar 0,8080 M3 Tukang 2 orang
Water Tank Truck
Kayu Perancah 0,0703 M3 Mandor 1 orang
Alat Bantu
Paku 0,8436 Kg
Air 190,550 Liter
Plastizer 1,041 Kg
PEKERJAAN LAPIS RESAP PENGIKAT – ASPAL CAIR / EMULSI

BAGAN ALUR PEKERJAAN RESAP PENGIKAT –ASPAL CAIR / EMULSI

Persiapan Alat dan pemasangan


rambu-rambu

Pembersihan Lahan

Menyemprotkan Lapis perekat


menggunakan Asphalt Sprayer /
Asphalt Distributor
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair/Emulsi adalah seperti berikut ini :

 Pembersihan harus dilaksanakan melebihi 20 cm clari tepi bidang yang akan disemprot. Permukaan
yang benar-benar bersih, penyapuan tambahan harus dikerjakan manual dengan sikat yang kaku.

Gambar. Pembersihan Lahan Dengan Compressor


Tahapan pelaksanaan pekerjaan Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair/Emulsi adalah seperti berikut ini :

 Pelaksanaan Penyemprotan
 Batas permukaan yang akan disemprot oleh
setiap lintasan penyemprotan harus diukur dan
ditandai.
 Agar bahan aspal dapat merata pada setiap titik
maka bahan aspal harus disemprotkan dengan
batang penyemprot dengan kadar aspal yang
diperintahkan, kecuali jika penyemprotan
dengan distributor tidaklah praktis untuk lokasi
yang sempit, alat penyemprot aspal tangan
(hand sprayer). Alat penyemprot aspal harus
dioperasikan sesuai grafik penyemprotan yang
telah disetujui. Kecepatan pompa, kecepatan
kendaraan, ketinggian batang semprot dan Gambar. Penyemprotan Aspal Cair dengan Aspal
penempatan nosel hams disetel sesuai Distributor/Aspal Sprayer
ketentuan grafik tersebut sebelum dan selama
pelaksanaan penyemprotan.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair/Emulsi adalah seperti berikut ini :
 Pelaksanaan Penyemprotan
 Lintasan penyemprotan bahan aspal harus satu lajur atau setengah lebar jalan dan harus ada bagian yang
tumpang tindih (overlap) selebar 20 cm sepanjang sisi-sisi lajur yang bersebelahan. Sambungan memanjang
selebar 20 cm ini harus dibiarkan terbuka dan tidak boleh ditutup oleh lapisan berikutnya sampai lintasan
penyemprotan di lajur yang bersebelahan telah selesai dilaksanakan. Demikian pula lebar yang telah
disemprot harus lebih besar dari pada lebar yang ditetapkan, hal ini dimaksudkan agar tepi permukaan
yang ditetapkan tetap mendapat semprotan dari tiga nosel, sama seperti permukaan yang lain.
 Lokasi awal dan akhir penyemprotan harus dilindungi dengan bahan yang cukup kedap. Penyemprotan
harus dimulai dan dihentikan sampai seluruh batas bahan pelindung tersemprot, dengan demikian seluruh
nosel bekerja dengan benar pada sepanjang bidangjalan yang akan disemprot. Distributor aspal harus mulai
bergerak kira-kira 5 meter sebelum daerah yang akan disemprot dengan demikian kecepatan lajunya dapat
dijaga konstan sesuai ketentuan, agar batang semprot mencapai bahan pelindung tersebut dan kecepatan
ini harus tetap dipertahankan sampai melalui titik akhir.
 Sisa aspal dalam tangki distributor harus dijaga tidak boleh kurang dari 10 persen dari kapasitas tangki
untuk mencegah udara yang terperangkap (masuk angin) dalam sistem penyemprotan.
 Jumlah pemakaian bahan aspal pada setiap kali lintasan penyemprotan harus segera diukur dari volume
sisa dalam tangki dengan meteran tongkat celup.
 Bahan dan Alat yang digunakan
SPESIFIKASI
o Bahan : Kebutuhan :
Aspal Emulsi CSS-1 1,7167 Liter
Kerosin
Tabel. Takaran Pemakaian Lapis Perekat
o Alat - alat utama yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
- Compressor - untuk membersihkan
permukaan lahan.
- Ashalt Sprayer - untuk memanaskan dan
menghampar aspal cair.
- Dump Truck - untuk menarik Asphalt
Sprayer dan Compressor.
- Alat Bantu

o Tenaga :
Pekerja 2 orang
Mandor 1 orang
PEKERJAAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC) TEBAL 4 CM

Flow Chart Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC)

Penyiapan Lahan selanjutnya pemadatan awal menggunakan Tandem


Roller dengan lintasan yang telah ditentukan

Laston Lapis Aus (AC-WC) diproduksi di AMP dan didistribusikan dilanjutkan pemadatan akhir menggunakan Pneumatyc
dengan Dump Truck ke lokasi Tyre Roller dengan jumlah lintasan yang telah ditentukan

Setelah tiba dilokasi, Dump Truck menuangkan AC-WC ke dalam sekelompok pekerja melakukan pembersihan pada lokasi
Bucket Asphalt Finisher pekerjaan, dari material-material yang tidak terpakai atau
terbuang agar tidak mengganggu pengguna jalan

Asphalt Finisher menghampar AC-WC dan sekelompok pekerja


melakukan perapian hasil hamparan Asphalt Finisher
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) Tebal 4 cm Adalah Seperti Berikut Ini :

 Siapkan Agregat Kasar (Agregat Pecah Mesin 5-10 & 10-15) dan Agregat Halus (Agregat Pecah Mesin 0-5)
sebagai bahan pembuat AC-WC, dan kita tempatkan di Stok Pile di Base Camp. Selanjutnya Wheel Loader
memuat agregat kasar dan agregat halus tersebut ke dalam Cold Bin di AMP.
 Selanjutnya dilakukan pemanasan dengan dryer di AMP dengan maksud menghilangkan kandungan air pada
kedua jenis agregat tersebut. Setelah dirasa cukup kering maka dilakukan pencampuran antara Agregat
Kasar, Agregat Halus, Asphalt dan Semen di dalam Asphalt Mixing Plant (AMP) dengan komposisi yang telah
disyaratkan.
 Setelah pencampuran Hotmix memenuhi syarat, Hot mix AC-WC dituangkan ke dalam Dump Truk yang telah
disiapkan di bawah AMP.
 Dump Truck membawa campuran hotmix AC-WC ke lokasi pekerjaan. Dan di lokasi pekerjaan alat hampar
berupa Finisher, Tandem Roller dan Pneumatyc Tyre Roller telah disiapkan.
 Pada saat dump Truck membawa campuran hotmix bak dump truck haruslah ditutup menggunakan bahan
penutup yang dapat menahan panas, sehingga suhu campuran aspal hotmix tetap terjaga
Gambar. Urutan Pekerjaan Perkerasan
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) Tebal 4 cm Adalah Seperti Berikut Ini :

 Setelah semua bahan dan peralatan siap, kita laksanakan penghamparan AC-WC di lokasi pekerjaan.
 Selanjutnya tuangkan AC-WC dari Dump Truck ke dalam Bucket Asphalt Finisher, selanjutnya asphalt Finisher
melakukan penghamparan AC-WC dan sekelompok pekerja melakukan perapian hasil hamparan Finisher,
dan juga melakukan penaburan dengan campuran yang halus pada lokasi yang membutuhkan agar tidak
terjadi segregasi dari hasil hamparan AC-WC.
 Setelah finisher menghampar, dilanjutkan dengan pemadatan awal menggunakan Tandem Roller dengan
lintasan yang telah ditentukan, lalu dilanjutkan dengan pemadatan akhir menggunakan Pneumatyc Tyre
Roller dengan jumlah lintasan yang telah ditentukan pula.
 Setelah proses pemadatan berakhir, sekelompok pekerja melakukan pembersihan pada lokasi pekerjaan,
dari material-material yang tidak terpakai atau terbuang agar tidak mengganggu pengguna jalan.
 Laston Lapis Aus (AC-WC) merupakan lapisan aus beraspal yang digunakan untuk melindungi permukaan
perkerasan dari pengaruh luar sekaligus sebagai perata. Komposisi Laston Lapis Aus terdiri dari Aggregat
kasar, Agregar Halus, Semen, Aspal dan Bahan anti pengelupasan yang dicampur dengan alat AMP. Namun
Bahan Anti Pengelupasan dibayar terpisah. Lapis perekat disemprotkan diatas lapis perkerasan sebelum
penghamparan AC-WC.
Gambar. Urutan Pekerjaan Perkerasan
SPESIFIKASI

PEMAKAIAN BAHAN ALAT DAN TENAGA

BAHAN : KEBUTUHAN : TENAGA : ALAT :


Agr Pch Mesin 5-10 & 10-15 0,3206 M3 Pekerja 10 orang Wheel Loader
Agr Pch Mesin 0 – 5 0,4193 M3 Mandor 1 orang
Semen 9,6820 Kg AMP
Aspal 62,315 Kg Genset
Dump Truck

Asp. Finisher

Tandem Roller
P. Tyre Roller
Alat Bantu
SUMBER PUSTAKA

Dokumen Pemilihan
No. 027/0015/Pokja. VI/2020
Tanggal 14 Februari 2020
Untuk Pengadaan Peningkatan
Jalan Kalianyar - Ngumpakdalem
Pemerintah Daerah Kabupatem
Bojonegoro

Anda mungkin juga menyukai