Anda di halaman 1dari 9

Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

1
Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

Pusat zona
Gateway
Zona

1
Ruas
2

4
3

Penghubung pusat
5 zona
Batas daerah kajian 6
Simpul

Batas zona
Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

Eksternal ke/dari Internal

Eksternal ke Eksternal

In
te
Intra Zona

rn
lka
e
In
te
rn
l a
Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

Zona: 125 - Simpul: 965 - Ruas: 2283


Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

Data perencanaan

1
MODEL BANGKITAN PERGERAKAN
5

Asal dan tujuan

2
MODEL SEBARAN PERGERAKAN0

Total matrik asal-tujuan


3
MODEL PEMILIHAN MODA

MAT penumpang MAT penumpang


angkutan pribadi angkutan umum

4
MODEL PEMBEBANAN LALULINTAS

Arus pada jaringan


AKSESIBILITAS

i d

Aksesibilitas tergantung pada intensitas tata gunan lahan zona d

BANGKITAN PERGERAKAN
Arus meninggalkan zona i Arus memasuki zona d

i di

SEBARAN PERGERAKAN

i di

Untuk setiap pasangan zona (i,d), berapa arus dari zona I ke zona d?
PEMILIHAN MODA PEMILIHAN RUTE

i di D
i A di
C

Angkutan pribadi Angkutan umum


Kendaraan pribadi akan mengikuti rute
Dari jumlah lalulintas dari I ke d, berapa yang
tersingkat ABCD
menggunakan kend. pribadi dan berapa yang
menggunakan angkutan umum?

ARUS PADA JARINGAN JALAN


E
B
A C
D
i di
i A di B
C

Jika arus lalulintas berubah, rute tercepat dari Angkutan Umum akan memilih rute terpendek
zona I ke zona d akan berubah juga. Rute tercepat atau tersingkat ABC
akan berubah dari ABCD menjadi SBED. Hal yang
sama juga berlaku untuk angkutan umum.
Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

Zona 1 2 3 ... N Oi

1 T11 T12 T13 ... T1N O1


N N
2 T21 T22 T23 ... T2N O2
Oi =  Tid Dd =  Tid
d =1 i =1
3 T31 T32 T33 ... T3N O3
N N N N
. . . . ... . . T =  Oi =  Dd =   Tid
i =1 d =1 i =1 d =1
. . . . ... . .
. . . . ... . .

N TN1 TN2 TN3 ... TNN ON

Dd D1 D2 D3 ... DN T

Sumber: Tamin (1985,1986,1988abcd,1997a,2000a,2003)


Nindyo Cahyo Kresnanto – FT Universitas Janabadra YK

Wawancara di tepi jalan


Wawancara di rumah
Metode Langsung Metode menggunakan bendera
Metode foto udara
Metode mengikuti mobil

Metode METODE ANALOGI


Konvensional Tanpa Batasan
Seragam
Dengan-Satu-Batasan
Batasan Bangkitan
Batasan Tarikan
Dengan-Dua-Batasan
Metode Tidak Rata-rata
Langsung Fratar
Detroit
Furness
Metode MAT
METODE SINTETIS
Model Opportunity
Model Gravity
Estimasi Matriks Entropi Model Gravity Opportunity
Maksimum (EMEM)
Metode Tidak
Konvensional
Model Estimasi
Kebutuhan Transportasi
(MEKT)
Sumber: Tamin 2009

Anda mungkin juga menyukai