Anda di halaman 1dari 6

METODE KERJA (WORKS METHOD) KAPAL KERUK TRAILING SUCTION HOPPER

DREDGER (TSHD) DALAM RANGKA KEGIATAN EKSPOR PASIR LAUT DARI KEPULAUAN
RIAU KE PULAU JURONG SINGAPORE.

I. Pendahuluan

Singapura adalah merupakan salah satu Negara berkembang di Asia dengan letak geograpis
yang sangat strategis dan berdekatan dengan teritorial wilayah perairan Indonesia dan
Malaysia, untuk wilayah Indonesia khususnya Kepulauan Riau (Pulau Batam, Pulau Karimun,
Pulau Lingga dan Pulau Bintan), jarak antara Pulau Batam dengan Singapura ± 35 KM,
menggunakan Transportasi kapal Ferry dari Pelabuhan Sekupang atau Pelabuhan Batu Ampar
menuju World Trade Center (WTC) Singapura dapat ditempuh dalam waktu ± 60 menit,
sedangkan untuk wilayah Malaysia yang terdekat adalah Johore Baharu dapat ditempuh
menggunakan kendaraan darat (mobil dan Kereta Api), Jarak terdekat antara Woodland
(Causeway) – Singapore dengan Johore Baharu – Malaysia adalah 1,1 KM.

Banyak negara di dunia yang sukses menambah luas negaranya dengan cara reklamasi, salah
satunya di Asia adalah Negara Singapura, menjadi strategi Pemerintah Singapura untuk
mengembangkan negara dan memperluas wilayah negara yang luasnya sangat terbatas.
Pemerintah Singapura merencanakan perluasan lahan ± 100 Kilometer Persegi (KM2) dengan
cara reklamasi, hal ini untuk mengimbangi potensi perkembangan Singapura dimasa
mendatang.
Pelaksanaan kegiatan reklamasi itu sendiri di Singapura membutuhkan kualitas pasir laut yang
cukup baik dengan jumlah volume yang cukup besar pengambilan pasir dibeli dari beberapa
negara melalui kesepakatan antar Kedua Negara.

Pemerintah Indonesia rencana akan membuka kembali kran eksport pasir laut baik ke negara
Singapura maupun negara Asia lainnya dengan mengambil pasir laut dari perairan Indonesia,
untuk wilayah terdekat dan terdepan dengan Singapura adalah perairan kepulauan Riau,
dasar pelaksanaan Pekerjaan Pengerukan Pasir Laut dari wilayah perairan Indonesia itu sendiri
Pemerintah telah mengeluarkan peraturan-peraturan antara lain :

a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 85 Tahun 2021 tanggal 19 Agustus


2021, tentang Jenis dan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Kelautan dan Perikanan (kegiatan pemanfaatan Pasir laut Dalam dan Luar
Negeri).
b. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: 82 Tahun 2021
tanggal 18 September 2021, tentang Harga Patokan Pasir laut Dalam Perhitungan Tarif
Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak.
c. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor: 09 Tahun 2021 tanggal
25 Februari 2021 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan
yang dikenakan Bea Keluar.
d. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor: Tahun 2020 tanggal 2020
tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2020 – 2040.

Perusahaan kami PT Aska Maritim Indonesia adalah Pemilik Ijin Kuota Ekspor Pasir Laut yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, rencana akan turut berpartisipasi
dalam kegiatan pekerjaan pengerukan penambangan pasir laut dengan tujuan ekspor ke
negara Singapura, adapun lokasi konsesi pasir yang kami miliki berada di wilayah perairan
Kepulauan Riau yaitu Area IUP OP, atas nama PT Merak Karimun Lestari, jarak dari konsesi
pasir kami ke lokasi penampungan pasir di Singapura (stock pile) adalah 35 Nautical Mile.
II. Pelaksanaan Pekerjaan

Dalam pelaksanaan pengerukan penambangan pasir laut, rencana kami menggunakan kapal
keruk jenis Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) sebanyak 9 (sembilan) unit.

Gambar : Jenis Kapal Keruk Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD)


A. Pekerjaan Persiapan

1) Perijinan
Setelah PT Aska Maritim Indonesia mendapatkan Surat Persetujuan Kegiatan Kerja
Keruk (PK3) sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai untuk kepentingan dan
kelancaran operasional PT Aska maritim Indonesia akan melakukan kordinasi
dengan Instansi terkait yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini untuk
memperoleh ijin Ijin Pengoperasian Kapal Asing dan Ijin Pergerakan kapal (Olah
Gerak Kapal) untuk kapal Nasional yang diperlukan.

2) Mobilisasi Kapal Keruk


Mobilisasi kapal keruk direncanakan akan dimobilisasi pada minggu I bulan Maret
2022 dan terlebih dahulu akan dilakukan pengecekan secara menyeluruh terhadap
aparat keruk maupun crew agar dapat dipastikan bahwa kapal keruk siap beroperasi
setibanya di lokasi kerja.

3) Pemasangan rambu / tanda keruk


Di dalam pelaksanaan pekerjaan PT Aska Maritim Indonesia bila diperlukan akan
memasang rambu atau tanda penuntun keruk (bouy) untuk membantu kapal saat
operasi serta mengurangi hambatan yang ada dilokasi kerja.

B. Pekerjaan Pengerukan

Metode Kerja Keruk type Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD).

Pengerukan Penambangan Pasir laut akan menggunakan kapal TSHD l mengeruk


di area Konsesi Pasir Laut sesuai titik kordinat yang telah ditentukan dan
ditetapkan dalam Surat Ijin Konsesi Pasir Laut IUP OP serta mengacu kepada
Persetujuan Kegiatan Kerja Keruk (PK3) dengan menggunakan 2 (dua) set pipa
ladder yang diturunkan ke dasar laut (sea bed), kemudian material di sea bed
dihisap dengan mengoperasikan 2 (dua) unit pompa keruk dan selanjutnya
ditampung di dalam bak penampungan (hopper barge) hingga penuh.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengeruk/loading tergantung kondisi jenis
material pasir halus atau pasir kasar dan kedalaman lokasi keruk, setelah selesai
mengisi kedalam hopper (loading) sesuai kapasitas muat (hopper), kemudian
pipa ladder diangkat dan diposisikan di atas deck, untuk selanjutnya kapal
berlayar menuju lokasi buang (dumping area) sesuai titik koordinat yang telah
ditentukan oleh Pihak Singapura. Setibanya di lokasi buang (dumping area) maka
kapal membuka pintu bak (bottom door) untuk membuang material keruk yang
ada di dalam bak penampungan (hopper barge), kemudian kapal berputar haluan
dan berlayar kembali menuju lokasi keruk.
Demikian seterusnya siklus pengerukan dan pembuangan material dengan
menggunakan kapal keruk jenis TSHD.

CYCLUS KERJA KAPAL TSHD

Pipa Lader

Mengeruk

Layar menuju lokasi keruk Layar menuju lokasi buang

Membuang material keruk (dumping)

C. Jumlah Kapal Keruk Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD)

Jumlah Kapal Keruk TSHD yang akan digunakan dalam kegiatan ekspor pasir laut
sebanyak 9 (sembilan) unit kapal, sebagaimana daftar dibawah ini.

KAPASITAS HOPPER
NO. NAMA KAPAL BENDERA (M3)

1. TSHD CHARLES DARWIN Belgium 30.500


2. TSHD GALILEO GALILEI Belgium 18.000
3. TSHD GERARDUS MERCATOR Belgium 18.000
4. TSHD JUAN SEBASTIAN DE EL. Belgium 16.500
5. TSHD ARU II Indonesia 5.000
6. TSHD BALI II Indonesia 5.000
7. TSHD RSA MARINE 3 Indonesia 5.000
8. TSHD KALIMANTAN II Indonesia 4.000
9. TSHD SORONG Indonesia 4.000
D. Kapasitas Produksi per kapal.

KAPASITAS HOPPER JARAK QUARY PASIR TRIP PERHARI PRODUKSI (M3) (DIRECT DUMPING)
NO. NAMA KAPAL BENDERA (M3) LOKASI QUARY PASIR (NMILES) (m3) PER HARI PER MINGGU PER BULAN PER TAHUN

1. TSHD CHARLES DARWIN Belgium 30.500 Pulau Moro 35 2.0 54.700 328.200 1.367.500 16.410.000
2. TSHD GALILEO GALILEI Belgium 18.000 Pulau Moro 35 2.0 33.500 201.000 837.500 10.050.000
3. TSHD GERARDUS MERCATOR Belgium 18.000 Pulau Moro 35 2.0 33.500 201.000 837.500 10.050.000
4. TSHD JUAN SEBASTIAN DE EL. Belgium 16.500 Pulau Moro 35 2.0 30.100 180.600 752.500 9.030.000
5. TSHD ARU II Indonesia 5.000 Pulau Moro 35 1.9 8.500 51.000 212.500 2.550.000
6. TSHD BALI II Indonesia 5.000 Pulau Moro 35 1.9 8.500 51.000 212.500 2.550.000
7. TSHD RSA MARINE 3 Indonesia 5.000 Pulau Moro 35 1.9 8.500 51.000 212.500 2.550.000
8. TSHD KALIMANTAN II Indonesia 4.000 Pulau Moro 35 1.8 6.800 40.800 170.000 2.040.000
9. TSHD SORONG Indonesia 4.000 Pulau Moro 35 1.8 6.800 40.800 170.000 2.040.000

190.900 1.145.400 4.772.500 57.270.000

Estimasi volume produksi supply pasir laut per untuk 9 kapal adalah sebesar 190.900
M3, maka estimasi total volume kontrak per 10.000.000 M3, dapat diseleaikan 2,09
bulan (10.000.000 : 4.772.500).

Rencana Kontrak Jangka Panjang volume sebesar 100.000.000 M3, diperkirakan total
pekerjaan pengerukan supply pasir dapat diselesaikan dalam waktu + 1,7 tahun.

Demikian metode kerja untuk kegiatan Pengerukan Penambangan Ekspor Pasir laut ini dibuat, untuk
dapat diketahui serta persetujuan adanya, atas perhatiannya terima kasih.

Jakarta, Februari 2022


PT ASKA MARITIM INDONESIA

ARYA PRADIPTHA KUSUMAH, SH. MH.


Presiden Director

Anda mungkin juga menyukai