Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MANAJEMEN BENCANA

“PERAN PERAWAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

1. Abdul Rohman
2. Erlina
3. Ilma Fitriani
4. Muchlis
5. Rusnadi Yusuf
6. Sri Rizki . A

PRODI S1 KEPERAWATAN TINGKAT IV

STIKES KHARISMA KARAWANG

2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Peran
Perawat dalam Bencana” ini dengan baik untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Manajemen Bencana.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan,
penyusunan maupun isinya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca dan dosen pembimbing, sehingga
penyusunan selanjutnya dapat lebih baik.

Karawang, 20 Agustus 2019

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................1

C. Manfaat.........................................................................................................1

BAB II......................................................................................................................3

A. Definisi Bencana...........................................................................................3

B. Peran Perawat................................................................................................3

BAB III....................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut data informasi dalam situs resmi Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) bahwa kejadian bencana alam sepanjang tahun 2018 s/d
2019 angka kejadian bencana alam di Indonesia sebesar : Banjir (1395), Tanah
Longsor (1158), Banjir dan Tanah Longsor (5), Gelombang Pasang/Abrasi
(59), Puting Beliung (1825), Kekeringan (130), Kebakaran Hutan dan Lahan
(649), Gempa Bumi (50), Tsunami (2), Gempa Bumi dan Tsunami (1),
Letusan Gunug Api (63).

Menurut data informasi dalam situs resmi Badan Nasional Penanggulangan


Bencana (BNPB) bahwa kejadian bencana alam sepanjang tahun 2018 s/d
2019 angka kejadian bencana alam di Jawa Barat sebesar 4350.16523.

Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (BNPB, 2008 dalam
Ardia Putra, 2015)

Profesi keperawatan bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, dimana


perawat tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja
melainkan juga dituntut mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana.
Situasi penanganan antara keadaan siaga dan keadaan normal memang sangat
berbeda, sehingga perawat harus mampu secara skill dan teknik dalam
menghadapi kondisi seperti ini. Kegiatan pertolongan medis dan perawatan
dalam keadaan siaga bencana dapat dilakukan oleh proesi keperawatan.
Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki seorang perawat bisa

1
melakukan pertolongan siaga bencana dalam berbagai bentuk. (Ardia Putra,
2015)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan mampu


mkengetahui tentang manajemen bencana peran perawat dalam
penanggulangan bencana.

2. Tujuan Khusus
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa di harapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi manajemen bencana peran perawat dalam
penanggulangan bencana.
2. Menjelaskan tentang peran perawat dalam penanggulangan bencana.
3. Menjelaskan manfaat dari peran perawat dalam penaggulangan
bencana

C. Manfaat
Diharapkan dengan adanya makalah ini Mahasiwa/i Tingkat IV A S1
Keperawatan dapat memahami dan mengerti mengenai Peran Perawat dalam
Penanggulangan Bencana.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi Bencana
Bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan
kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya
kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan
bantuan luar biasa dari pihak luar (Depkes RI). Dalam konsep penanganan
bencana seorang perawat harus dapat mempertahankan konsistensi dan
idealismenya dalam meletakkan posisi perawat dan konsep keperawatan
dalam fase sebelum, saat maupun sesudah bencana dalam komunitas.

B. Peran Perawat
1. Fase Preimpact (sebelum), merupakanwarning phase , tahap awal dari
bencana. Informasi didapat dari badan satelit dan meteorologi cuaca.
Seharusnya pada fase inilah segala persiapan dilakukan baik oleh
pemerintah, lembaga, dan warga masyarakat. Saat ini perawat memiliki
berbagai jalur pendidikan, mulai dari D3, D4, S1, Spesialis, dan Master.
Namun apa yang ditemui di lapangan masih ada perawat yang bekerja
tidak sesuai dengan keilmuannya. Bila perawat itu adalah S1 maka tugas
utamanya adalah peneliti, bila D3 maka tugas utamanya adalah perawat
pelaksana. Posisi perawat sendiri dalam manajemen bencana fase ini
adalah sebagai tenaga medis formal yang bekerja dalam disiplin ilmunya
atau tenaga medis informal yang dapat sewaktu-waktu melayani
masyarakat.
2. Fase Impact (Saat) merupakan fase terjadinya klimaks dari bencana. Inilah
saat-saat dimana manusia sekuat tenaga mencoba untuk bertahan
hidup (survive). Fase impact ini terus berlanjut hingga terjadi kerusakan
dan bantuan-bantuan darurat dilakukan.Posisi perawat  dalam manajemen
bencana fase impact adalah sebagai bagian dari komunitas dalam

3
masyarakat yang mampu menjadikatalisator untuk mengatasi persoalan
medis dan non medis pertolongan bencana.
3. Fase Postimpact (Setelah) merupakan saat dimulainya perbaikan dan
penyembuhan dari fase darurat, juga tahap dimana masyarakat mulai
berusaha kembali pada fungsi komunitas normal. Secara umum dalam fase
postimpact ini para korban akan mengalami tahap respon psikologis mulai
penolakan, marah, tawar-menawar, depresi hingga penerimaan.Posisi
perawat fase ini adalah sebagaiteam kesehatan yang bekerja sama dengan
lintas sektoral lainnya menangani masalah kesehatan dan
sebagaimodeluntuk penyembuhan trauma masyarakat pasca bencana.

Efendi & Makhfudli, 2009 mengemukakan bahwa peran perawat pada pre, intra
dan pasca bencana meliputi:

Peran Perawat Pada Fase Pre-Impact

 Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan dalam


penanggulangan bencana untuk setiap fasenya.
 Perawat ikut serta dalam berbagai dinas pemerintahan , organisasi
lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan
menghadapi ancaman bencana kepada masyarakat.
 Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan
kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana yang meliputi hal-hal
berikut:
- Usaha pertolongan diri sendiri ( pada masyarakat tersebut)
- Pelatihan pertolongan pertama dalam keluarga seperti menolong anggota
keluarga yang lain.
- Pembekalan informasi tentang bagaimana menyiapkan dan membawa
persediaan makanan dan penggunaan air yang aman.
- Perawat juga dapat memberikan alamat atau nomor telfon darurat, seperti
pemadam kebakaran, rumah sakit dan ambulance.

4
- Memberi informasi tenpat-tempat alternatif penampungan atau posko-
posko bencana.
- Memberikan informasi mengenai peralatan yang disediakan .

Peran Perawat dalam Fase Impact

 Bertindak cepat
 Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan apapun dengan pasti,
dengan maksud memberikan harapan yang besar bagi para korban.
 Berkonsentrasi penuh terhadap tindakan yang dilakukan.
 Koordinasi dan menciptakan kepemimpinan (coordination and create
leadership)
 Untuk jangka yang panjang, mendiskusikan dan merancang master plan of
revitalizing dengan pihak yang terkait, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.

Peran Perawat dalam Fase Post-impact

 Bencana tentu memberikan bekas khusus bagi keadaan fisik, sosial dan
psikologis tertentu.
 Stres psikologis yang terjadi dapat terus berkembang hingga terjadi post-
trumatic stress disorder (PTSD) yang merupakan sindrom dengan tiga
kriteria utama. Pertama, gejala trauma pasti dapat dikenali. Kedua, individu
tersebut mengalami gejala ulang traumanya melalui flashback, mimpi,
ataupun peristiwa-peristiwa yang memacunya. Ketiga, individu akan
menunjukkan gangguan fisik. Selain itu, individu dengan PTSD dapat
mengalami penurunan konsentrasi, perasaan bersalah, dan gangguan memori.
 Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait bekerja sama
dengan unsur lintas sektor menangani masalah kesehatan masyarakat pasca
gawat daruratserta mempercepat fase pemulihan (recovery) menuju keadaan
sehat dan aman.

5
6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah di atas kami dapat menyimpulkan bahwa :
Bencana diartikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau faktor non alam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Profesi
keperawatan bersifat luwes dan mencakup segala kondisi, dimana perawat
tidak hanya terbatas pada pemberian asuhan dirumah sakit saja melainkan juga
dituntut mampu bekerja dalam kondisi siaga tanggap bencana.

B. Saran
Setelah terjadinya bencana di harpkan tim kesehatan bersama masyarakat dan
profesi lain yang terkait bekerja sama dengan unsur lintas sektor menangani
masalah kesehatan masyarakat pasca gawat darurat serta mempercepat fase
pemulihan (recovery) menuju keadaan sehat dan aman.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ardia Putra, D. (2015). Nurses ’ Role and Leadership in disaster management at
the emergency response. Idea Nursing Journal, Vol. VI No, 25–31.

Anda mungkin juga menyukai