Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN II
METODE FRAKSINASI

Nama : Zahid Murteza Pasha


NIM : 1913016092
Kelas : A – S1 Farmasi 2019
Asisten : Dandy Zwageri Herman (1713015171)

PRAKTIKUM PEMISAHAN DAN ANALISIS KIMIA


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
LAPORAN PRAKTIKUM
METODE FRAKSINASI

A. Waktu Praktikum
Senin, 19 April 2021. Jam 11:00-14:00

B. Judul Praktikum
Metode Fraksinasi

C. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prosedur fraksinasi
secara cair-cair.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prosedut fraksinasi
secara cair-padat.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prosedur fraksinasi
secara kromatografi.

D. Dasar Teori
Fraksinasi adalah suatu metode pemisahan dan pengelompokan
kandungan kimia dari ekstrak yang didasari kepolarannya. Pada fraksinasi,
digunakan dua jenis pelarut yang tidak tercampur dan memiliki kepolaran
yang berbeda. Senyawa yang terdapat dalam ekstrak akan terpisah
menurut kepolarannya. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan
kromatografi lapis tipis untuk mencari kelompok senyawa yang didapat
dari proses fraksinasi (Akhsanita, 2012).
E. Alat dan Bahan
a. Alat

No Nama Alat Gambar Fungsi


1 Biji stirer Sebagai alat untuk
mengaduk larutan

2 Corong Sebagai alat bantu


untuk memindahkan
larutan

3 Corong pisah Sebagai alat bantu


untuk memisahkan dua
fase yang berbeda

4 Erlenmeyer Sebagai wadah untuk


menampung larutan
5 Gelas Kimia Sebagai wadah untuk
melakukan pengadukan

6 Magnetik stirer Sebagai alat bantu


untuk mengaduk

7 Pipet Sebagai alat untuk


mengambil hasil
fraksinasi

8 Sentrifuge Sebagai alat untuk


memisahkan organel
agar membentuk
endapan
9 Spatel Sebagai alat untuk
mengambil sampel

10 Statif dan klem Sebagai alat untuk


membantu menahan
suatu instrumen alat
lainnya

11 Tabung sentrifuge Sebagai wadah untuk


melakukan sentrifugasi

12 Wadah Sebagai wadah untuk


menaruh hasil
fraksinasi

b. Bahan

No Nama Bahan Sifat Fisik Sifat Kimia


1 Aquades Berwarna bening, tidak Memiliki pH=7
berbau dan tidak memiliki
rasa
2 Ekstrak daun Merupakan daun dari suatu Memiliki kandungan
kratom jenis tanaman yang alkaloid, glikosida,
(Mitragyna memiliki khasiat seperti terpenoid dan flavonoid
speciosa) meredakan nyeri,
menambah stamina dan
mengatasi gangguan cemas
3 Etanol Memiliki warna bening dan Mudah menguap dan
aroma yang khas terbakar. Jika direaksikan
dengan asam halida akan
membentuk alkil halida
dan air
4 Etiket Merupakan kertas yang
dapat ditempelkan pada
sesuatu sebagai pemberi
tanda atau keterangan
5 Etil asetat Pelarut polar, mudah Massa molar = 88,12
menguap dan tidak g/mol, titik lebur -83,6 C
higroskopis dan titik didihnya 77,1 C
6 Kertas saring Memiliki pori-pori yang Tidak higroskopis
dapat dilewati oleh zat
dengan ukuran molekul
tertentu
7 Kloroform Pelarut non polar, bau Massa molar = 119,37
menyengat g/mol
8 Metanol Mudah menguap, tidak Massa molar = 32,04
bewarna, dan mudah g/mol, titik lebur = -97 C,
terbakar titik didih = 64,7 C
9 n-heksan Bau tidak enak, mudah Titik lebur = -23,3 C,
terbakar dan uap dapat titik didik = 65 C
meledak
10 Petroleum eter Mudah menguap, bening, Merupakan hidrokarbon
tidak berpendar cair, massa jenis = 0.653
g/ml, titik lebur = -73 C,
titik didih = 42-62 C

F. Pengamatan
1. Ekstraksi cair-cair

No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan


1 Ditimbang ekstrak sampel Pertama, dilakukan penimbangan ekstrak daun
secukupnya kratom secukupnya. Kemudian ekstrak yang
2 Dicampurkan ekstrak dengan
sudah ditimbang dimasukan kedalam gelas
aquades 50ml hingga larut
kimia berisikan aquades 50ml dan diaduk hingga
3 Dituang larutan ekstrak kedalam
larut. Setelah ekstrak larut, larutan sampel
corong pisah menggunakan corong
dituang kedalam corong pisah dengan bantuan
yang dilapisi kertas saring
4 Ditunggu hingga larutan ekstrak corong yang ditambahkan dengan kertas saring,
tersaring habis k emudian ditunggu sampai seluruh larutan
5 Dituang n-heksana sebanyak 50ml tersaring habis. Setelah itu dituangkan n-heksana
kedalam corong pisah sebanyak 50ml kedalam corong pisah. Setelah
6 Ditutup pastikan tertutup rapat
itu, corong pisah ditutup rapat dan digojog,
penutup corong, lalu digojog dan
sesekali dibuka kerannya untuk mengeluarkan
sesekali dibuka keran
7 Didiamkan larutan hingga tekanan gas didalamnya. Kemudian didiamkan
membentuk dua lapisan hingga membentuk 2 fase. Setelah itu keran
8 Dipisahkan dengan cara membuka dibuka untuk mengeluarkan hasil fraksinasi ke
keran dan diatus laju alir untuk masing-masing wadah. Kemudian hasil
hasil pemisahan yang baik fraksinasi ditimbang dan diberikan etiket.
9 Dipisahkan masing-masing lapisan
Setelah itu diulang proses menggunakan pelarut
dan dimasukan kedalam wadah
etil asetat.
yang telah ditimbang dan diberi
etiket pada wadah
10 Diulangi prosedur terhadap ekstrak
air hasil fraksinasi dengan pelarut
etil asetat
2. Ekstraksi padat-cair

No Prosedur Kerja Hasil Pengamatan


1 Dimasukan ekstrak yang telah Pertama, ditimbang ekstrak yang ingin
ditimbang dan ditambahkan pelarut digunakan, kemudian dilarutkan dengan pelarut
non polar misal n-heksana non-polar seperti n-heksana menggunakan
2 Dimasukan biji stirer
magnetik stirer. Kemudian ditunggu hingga
3 Diletakan erlenmeyer diatas
pelarut tidak bisa melarutkan ekstrak lagi.
magnetik stirer dan diatur
Setelah itu larutan ektrak dimasukan kedalam
kecepatan rpm sesuai kebutuhan
4 Ditunggu hingga pelarut tidak tabung sentrifuge dan dilakukan proses
dapat melarutkan ekstrak sentrifugasi. Kemudian tabung dikeluarkan dari
5 Dimasukan larutan ekstrak ke sentrifuge dan dipisahkan hasil fraksinya dengan
dalam tabung sentrifuge supernatan atau residunya dan hasilnya
6 Dimasukan tabung sentrifuge ke
ditimbang. Residu yang tersisa digunakan untuk
dalam sentrifuge untuk proses
proses fraksinasi dengan pelarut yang lebih polar
sentrifugasi dan ditutup rapat
7 Diatur waktu dan kecepatan rpm dari sebelumnya.
sentrifuge sesuai kebutuhan
8 Ditunggu hingga sentrifuge
berbunyi
9 Dikeluarkan tabung sentrifuge
10 Dipisahkan antara fraksi n-heksana
dengan supernatan, lalu diuapkan
fraksi dan ditimbang hasilnya
11 Diulangi prosedur terhadapt residu
yang tak larut menggunakan
pelarut yang lebih polar dari
sebelumnya misal etil asetat

G. Perhitungan
berat ek strak
%Rendemen = x 100 %
berat sampel
a. Pelarut n-heksana
2.1
%Rendemen = x 100 % = 42%
5
b. Pelarut etanol
1.8
%Rendemen = x 100 % = 36%
5

c. Pelarut air
1.1
%Rendemen = x 100 % = 22%
5

H. Pembahasan
Pada percobaan pertama, dilakukan proses fraksinasi cair-cair. Hal
yang pertama dilakukan adalah menimbang ekstrak yang ingin digunakan.
Setelah ekstrak ditimbang, ekstrak dilarutkan dengan aquades 50ml
didalam gelas kimia. Setelah larut, dituangkan larutan ekstrak kedalam
corong pisah dengan bantuan corong yang dilapisi kertas saring.
Kemudian ditambahkan dengan n-heksana 50ml dan corong pisah ditutup
rapat dan digojog, sesekali dibuka keran corong pisah untuk mengeluarkan
tekanan gas. Lalu, dikeluarkan tiap hasil fraksinasi ke tiap wadah dan
ditimbang. Hasil fraksinasi kemudian diberi etiket dan diulangi proses
fraksinasi pada hasil fraksi air.
Dan pada percobaan kedua dilakukan fraksinasi padat-cair.
Pertama, ekstrak yang sudah ditimbang dimasukan kedalam erlenmeyer
beserta 50ml pelarut non-polar seperti n-heksana. Kemudian didalam
erlenmeyer diberi biji stirer dan dilarutkan menggunakan magnetik stirer,
larutan diaduk hingga pelarut tidak bisa melarutkan ekstrak lagi. Setelah
itu larutan dituang kedalam tabung sentrifuge untuk dilakukan proses
sentrifugasi. Kemudian, akan terpisah hasil fraksi dengan supernatannya.
Hasil fraksi dituang ke wadah yang disediakan sementara supernatan atau
residunya ditaruh digunakan untuk fraksinasi ulang menggunakan pelarut
yang lebih polar.
Setelah kedua metode fraksinasi digunakan, hasil dari fraksinasi
ditimbang dan dihitung kadar rendemennya.

I. Kesimpulan
Pada percobaan ini dapat disimpulkan bahwa ada dua metode yang
digunakan dalam metode fraksinasi ini, yaitu metode fraksinasi cair-cair
dan metode fraksinasi padat-cair. Keduanya memiliki cara yang berbeda
namun dengan tujuan yang sama, yaitu mengelompokkan ekstrak
berdasarkan kepolarannya.

J. Daftar Pustaka
Akhsanita, Mardha. (2012). Uji Sitotoksik Ekstrak, Fraksi Dan Sub-Fraksi
Daun Jati (Tectona Grandis L.) Dengan Metoda Brine Shrimp Lethality
Bioassar. Padang : Universitas Andalas

K. Jawab Soal

No Jawaban Referensi
1 Fraksinasi adalah suatu metode pemisahan dan pengelompokan Akhsanita,
kandungan kimia dari ekstrak yang didasari kepolarannya 2012
2 Tujuan dari dilakukannya metode fraksinasi adalah untuk Akhsanita,
mengelompokkan hasil fraksi ekstrak berdasarkan kepolarannya 2012
3
4
5
6
7

Anda mungkin juga menyukai