Dianjukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
yang diampu oleh:
Ns.Naziyah, S.Kep., M.kep.
oleh :
Salsya Putri Tell Aviv N (183112420150161)
Puji syukur pemakalah panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah asuhan
keperawatan pada pasien dengan gastritis. Adapun maksud dari penyusunan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas keperawatan medical bedah II di Universitas
Nasional. Disusunnya makalah ini tidak lepas dari peran dan bantuan beberapa pihak
dan sumber..
Pemakalah menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Pemakalah berharap semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi pemakalah khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Jakarta, 26 Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penulisan 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5
A. Anatomi Fisiologi Gaster atau Lambung 5
B. Definisi Gastritis 7
C. Etiologi 7
D. Patofisiologi 9
E. Pathway 9
F. Manifestasi Klinis 9
G. Komplikasi 10
H. Pathway 12
I. Penatalaksanaan 12
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN
GASTRITIS 13
BAB IV PENUTUP 37
A. Kesimpulan 37
B. Saran 37
DAFTAR PUSTAKA 39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya
diderita oleh kalangan remaja, khususnya penyakit ini meningkat pada kalangan
mahasiswa. disebabkan oleh berbagai faktor misalnya tidak teraturnya pola
makan, gaya hidup yang salah dan meningkatnya aktivitas (tugas perkuliahan)
sehingga mahasiswa tersebut tidak sempat untuk mengatur pola makannya dan
malas untuk makan.(Fahrur, 2009).
Penyebab dari gastritis menurut Herlan tahun 2001 yaitu asupan alkohol
berlebihan (20%), merokok (5%), makanan berbumbu (15%), obat-obatan (18%)
dan terapi radiasi (2%), sedangkan menurut Hasna dan Hurih tahun 2009
gastritis bisa juga disebabkan karena, infeksi bakteri, stress, penyakit autoimun,
radiasi dan Chron’s Disease.
Salah satu penyebab dari gastritis adalah infeksi dari bakteri Helicobacter
pylori(H. pylori) dan merupakan satu-satunya bakteri yang hidup di lambung.
Bakteri ini dapat menginfeksi lambung sejak anak-anak dan menyebabkan
penyakit lambung kronis. Bahkan diperkirakan lebih dari 50% penduduk dunia
terinfeksi bakteri ini sejak kecil. Jika dibiarkan, akan menimbulkan masalah
sepanjang hidup (Soemoharjo, 2007). Menurut Perkumpulan Gastroenterologi
Indonesia (PGI) dan Kelompok Studi Helicobacter Pylori Indonesia (KSHPI)
tahun 2001, menyatakan diperkirakan 20 % dari penduduk Negara Indonesia
telah terinfeksi oleh H. Pylori (Daldiyono, 2004). Penemuan
infeksiHelicobacter pylori ini mungkin berdampak pada tingginya kejadian
gastritis, pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan angka kejadian
gastritis yang cukup tinggi.
Gejala yang umum terjadi pada penderita gastritis adalah rasa tidak nyaman
pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual yang dapat menggangu
aktivitas sehari-hari, rasa tak nyaman di epigastrium, nausea, muntah, Perih atau
sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik
atau
lebih buruk ketika makan, hilang selera makan, bersendawa, dan kembung.
Dapat pula disertai demam, menggigil (kedinginan), cegukan (hiccups)
Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan
akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan
tukak lambung. Bahkan bisa juga disertai muntah darah (Arifianto, 2009).
Menurut penelitian Surya dan Marshall pada tahun 2007 hingga 2008
mengatakan gastritis yang tidak ditangani dengan tepat akan menimbulkan
komplikasi yang mengarah kepada keparahan.yaitu kanker lambung dan peptic
ulcer.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gastritis ?
2. Bagaimana penyebab dari gastritis ?
3. Apa gejala yang ditimbulkan dari gastritis ?
4. Bagaimana patofisiologis gastritis akut dan gastritis kronik ?
5. Pengobatan apa yang dilakukan untuk penyakit gastritis ?
6. Pencegahan yang bagaimana yang dapat dilakukan sebagai
tindakan preventif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari gastritis
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya peradangan lambung (gastritis)
3. Untuk mengetahui gejala-gejala dari gastritis
4. Untuk mengetahui patofisiologi gastritis akut dan gastritis kronik
5. Untuk mengetahui pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita
gastritis
6. Untuk mengetahui tindakan preventif dari gastritis tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Etiologi
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan
klasifikasinya sebagai berikut
1. Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat
yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
a. Minuman beralkohol
b. Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci
c. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
d. Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis
e. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.
f. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan
berbumbu dan minuman dengan kandungan kafein dan
alkohol merupakan salah satu penyebab iritasi mukosa
lambung.
2. Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua
predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu
infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).
a. Gastritis infeksi
Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan
manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi
hal-hal berikut.
1) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan
penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).
2) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)
3) Infeksi parasit (Wehbi, 2008).
4) infeksi virus (Wehbi, 2008).
b. Gastritis non-infeksi
Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam empedu
kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee, 2009).
Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan
ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).
D. Patofisiologi
1. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
a. Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.
Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung
HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan
NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung .
Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah,
maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
b. Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus
yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL
maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi
jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi
pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan
pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan
nyeri dan hypovolemik.
2. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi
penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar
epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel
chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan
menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata,
Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
E. Manifestasi Klinik
1. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan
saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia. rasa
pedih, kadang B timbul rasa berdenyut-denyut di perut atas yang ada hubungan
dengan makanan.
a. Dapat terjadi ulserasi superfisal dan mengarah pada hemoragic.
b. Rasa tidak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala kelesuan, mual,
anoreksia mungkinterjadi mual dan muntah serta cegukan.
c. Beberapa pasien menunjukkan asimtomatike.
d. Dapat terjadi lokil dan diare apabila tidak dimuntahkan tetapi malah
mencapai ususf.
e. Pasien biasanya mulai pulih kembali sekitar sehari meskipun nafsu makan
mungkin akanhilang selama "2-3 hari".
F. Komplikasi
1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
a. Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,
terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
b. Ulkus, jika prosesnya hebat
c. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
3. Potensial komplikasi
a. terjadinya pendarahan
b. syok
c. perforasi
d. peradangan selaput perut
e. kanker lambung
4. Pathway
5. Penatalaksanaan
1. Farmakologis
Gastritis Akut Pemberian obat-obatan H2 blocking (antagonis reseptor
H+2). Inhibitor pompa proton,ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan alkus
lambung yang lain). Fungsi obat tersebutuntuk mengatur sekresi asam lambung.
Gastritis Kronik Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa
antasid, antagonis H2 atau inhibitor pompa proton
2. Non-Farmakologis
Terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan diantaranya mengurangi
ataumenghilangkan stress psikologis, menghentikan kebiasaan merokok, tidak
menggunakanobat-obat golongan nonsteroidal anti-inflamatory drug (NSAID).
Selain itu penderita gastritisharus menghindari makanan-makanan yang dapat
menyebabkan terjadinya ulcer (tukak) seperti makanan dan minuman yang
mengandung kafein, pedas dan alkohol. (Dipiro, J.T.,et al., 2005).
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN GASTRITIS
I. IDENTITAS
a. Biodata Pasien
Nama : Ny. Siti Syarifah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 41 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. PLN Duren Tiga Rt 010/ Rw 010 Kel. Duren
Tiga
b. Penanggung Jawab
Nama : Tn. Ricard Salmon
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan px : Suami
Alamat : Jl. PLN Duren Tiga Rt 010/ Rw 010 Kel. Duren
Tiga
II. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut.
V. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum klien
1) Penampilan umumnya lemah dan pucat
2) Klien terlihat rapih, bersih dan wangi
3) Ekspresi wajah klien seperti meringis kesakitan, bicaranya pun tidak jelas
4) Klien berpakaian rapih dan bersih
5) Tinggi badan klien 153cm dan BB 55kg, gaya berjalan klien agak
membungkuk sambil memegang perut bagian kiri atas
b. Tanda – tanda vital
1) Suhu : 37’C
2) Nadi : 60x/menit
3) Pernafasan : 21x/menit
4) Tekanan darah : 90/60 MmHg
1. SISTEM PERNAPASAN
Hidung : Bentuk hidung simetris, lubang hidung bersih, mukosa
hidung lembab, tidak terdapat sekret/polip dan tidak terdapat nyeri
tekan
Leher : Bentuk leher simetris, tidak terdapat kaku kuduk (klien bisa
menengok ke kanan dan kekiri, atas dan ke bawah)
Dada :
Bentuk dada normal, kulit dada bersih, suara jantung
normal
suara nafas normal, tidak ada suara tambahan seperti
weezing dan rochi, tidak terdapat luka dan nyeri tekan
pada bagian dada
2. SISTEM KARDIOVASKULER
Conjungtiva pucat, klien anemia , bibir klien pucat
suara jantung klien normal, terdengar suara S1 dan S2
tes cavillary retilling time normal >2 detik.
3. SISTEM PENCERNAAN
Sklera normal
Mukosa bibir tampak kering, pucat dan pecah-pecah
Mulut lembab, jumlah gigi normal, kemampuan menelan baik
Lidah tampak putik dan pucat
Auskultasi gester normal
Abdomen simetris
4. SISTEM INDERA
1. Mata
Bentuk mata simetris , terdapat bulu mata, kelopak mata
Visus baik
Fungsi penglihatan normal
2. Hidung
Penciuman normal, tidak ada perih hidung, trauma maupun
mimisan
Tidak terdapat sekret yang menghalangi penciuman
3. Telinga
Daun telinga simetris, tidak ada operasi telinga
Membran tympani normal
Fungsi pendengaran normal
5. SISTEM SARAF
Tidak terdapat tremor,reflex cahaya, pupil bagus gerak bola mata bebas
ke segala arah, GCS 15, kesadaran composmatis, kaku kuduk negatif.
6. SISTEM MUSKULOSTELETAL
1. Kepala : bentuk kepala normal
2. Vertebrae : bentuk normal,gerakaan dan ROM sesuai intruksi
3. Pelpis(Thomas test,trendelenbrg test,ROM) : npormal dan sesuai intruksi
4. Lutut : normal
5. Kaki : baik sesuai intruksi
6. Bahu : normal
7. Tangan : normal
7. SISTEM INTEGUMEN
1. Rambur : Rambut panjang berwarna hitam dan tidak kusam, kulit
kepala bersih tidak ada luka
2. Kulit : warna kulit pucat tetapi bersih dan teraba hangat, warna kulit
sawo matang, tidak ada luka, edema, memar maupun benjolan
3. Kuku : kuku pendek dan bersih tidak mudah patah
8. SISTEM ENDOKRIN
kelenjar tyroid : normal
percepatan pertumbuhan : normal
gejala kretinisme dan gigantisme : tidak ada
ekresi urine berlebihan ,polidipsi,poliphagi,poliura : tidak ada
suhu tubuh yang tidak seimbang,keringat berlebihan,leher kaku :
tidak ada
riwayat bekas air seni dikelilingi semut : tidak ada
9. SISTEM PERKEMIHAN
Edema palpebra : tidak ada
Moon face : tidak ada
Edema anasarka : tidak ada
Keadaan kantung kemih : normal,baik
Nocturia,disuria,kencing batu : tidak ada
Penyakit hubungan seksual : tidak ada
b. Cairan
1) Pasien munum air putih
2) Pasien minum 6-7 gelas ( ±1500-1700cc) setiap hari.
3) Kebutuhan cairan dalam 24 jam : air mineral dan susu
c. Eliminasi
1) Pasien melakukan BAB dan BAK di kamar mandi
2) Pasien mengatakan BAB 1x sehari pada waktu pagi dan BAK
3) Konsistensi keras (berbentuk bulat-bulat kecil), warna hitam, bau khas
4) Pasien mengeluh sulit untuk BAB
e. Aktifitas Fisik
1) Pasien sehari-hari bekerja
2) Pengatur jadwal harian pasien normal
3) Pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan,
4) Pasien mengatakan lebih banyak berbaring di tempat tidur karena perut
terasa sakit saat bergerak.
f. Personal Hygien
1) pasien mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore
2) keramas 2 kali dalam seminggu
3) ganti baju 1 kali sehari, dan tidak ada gangguan apapun.
4) Di Rumah Sakit: pasien diseka oleh keluarga 2 kali sehari yaitu pagi dan
sore dengan tidak memakai sabun.
S : 37,5 C
Px merasa senang
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Ny. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 41 tahun Ruang : Mawar
29 September
Memberikan makanan sedikit tapi sering
2012/ 19.00
Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
WIB
Mengajarkan teknik relaksasi pada px
Melakukan observasi TTV
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)
101 April 2020/
10.00 WIB
Memberikan makanan sedikit tapi sering
Menganjurkan px untuk mengubah posisinya
Mengajarkan teknik relaksasi pada px
Melakukan observasi TTV
Infus RL 20 tpm (tetes per menit)
Injeksi :
Cefo (1gr)
Ranitidine (2x1 mg)
Oral :
Antasida (3x500 mg)
FLOW SHEET (LEMBAR OBSERVASI)
EVALUASI
Nama : Ny. “S” No.Reg : 101.8680
Umur : 41 tahun Ruang : Mawar
A. Kesimpulan
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani
yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.
Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi
yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya,
peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan
bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.
Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan
mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Gastritis yang terjadi
tiba – tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut bagian atas,
sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara bertahap biasanya mempunyai
gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau
kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis tidak menyebabkan
apapun.
Pada gastritis akut zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi
mukosa lambung. Sedangkan pada gastritis kronik disebabkan oleh bakteri gram
negatif Helicobacter pylori. Bakteri patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi
tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa
ada penampakan gejala (asimptomatik).
B. Saran
Diharapkan kita dapat menjaga lambung kita dari makanan dan
minuman yang masuk ke tubuh agar tidak terinfeksi oleh bakteri Helicobacter
pylori. Penyebab yang lain yang dapat menimbulkan gastritis adalah stres fisik,
bila stres meningkat maka produksi HCL (asam lambung) yang mengakibatkan
pH dalam lambung menjadi asam sehingga dapat merusak lapisan lambung, oleh
karena itu disarankan untuk tidak menyepelekan stres tersebut.
Dengan penjabaran mengenai pencegahan gastritis, diharapkan kita lebih berhati-
hati terhadap makanan maupun faktor lain yang menyebabkan resiko infeksi pada
lapisan lambung.
DAFTAR PUSTAKA