Anda di halaman 1dari 4

1.

7 Tahapan Pengkajian Menurut Leininger

Pengkajian
a. Identitas
i. Identitas klien
Nama : Ny. S
Usia : 23 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Jawa
Diagnosa Medis : Secto Caesarea

ii. Identitas penanggung jawab Nama : Tn. S


Usia : 27 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Montir Bengkel Motor
Suku : Jawa

b. Riwayat kesehatan sekarang


Klien bernama Ny. Susi Rahayu berusia 23 tahun, beragama Islam, pendidikan terakhir SMA.
Klien adalah seorang ibu rumah tangga. Suami klien Slamet Muhammad berumur 27 tahun,
pendidikan terakhir SMK, bekerja di bengkel motor. Suku jawa, dan keluarga klien terutama
mertua klien sangat kental dengan adat dan budaya jawa, Bapak Slamet Muhammad adalah
satu-satunya tulang punggung keluarga. Klien masih tinggal dengan mertuanya. Seminggu
yang lalu klien telah melahirkan anak pertamanya berjenis kelamin laki-laki dengan berat 3400
gram, panjang 50 cm secara Sectio Caesarea atas indikasi panggul sempit, sehingga di perut
klien terdapat luka jahitan. Klien melahirkan di Rumah Sakit Kasih Klaten. Klien merasa
melahirkan adalah suatu anugerah, namun klien merasa belum menjadi seorang wanita yang
sempurna, karena tidak dapat melahirkan secara normal. Setelah pulang dari rumah sakit, atas
perintah mertuanya setiap pagi klien jalanjalan dan membawa bayinya untuk berjemur mulai
pukul 06.00- 07.00 WIB dengan tujuan agar bayi hangat. Serta setelah melahirkan ibu di
haruskan memakai stagen, Penggunaan stagen ini dipercaya akan membuat perut tidak
bergelambir dan perut kembali langsing. Hal tersebut sudah di lakukan secara turun- temurun.
Klien datang ke poli RS Kasih Klaten untuk kontrol. Dari hasil kontrol, luka klien dinyatakan
mengalami penyembuhan yang lambat. Luka bekas section caesaria masih terlihat basah.
Setelah mendengar pernyataan dari dokter, klien terlihat cemas. Kemudian dilakukan
pengkajian oleh perawat untuk mengetahui penyebab luka yang tidak kunjung mengering.
Dari hasil pengkajian ternyata didapatkan hasil bahwa klien mempunyai pantangan makan
ikan dan telur karena ditakutkan akan menimbulkan rasa gatal pada luka bekas jahitan, klien
tidak boleh minum air terlalu banyak karna akan membuat luka tetap basah (luka tidak cepat
kering) serta klien menggunakan stagen yang terlalu kencang. Perawat memberikan
penjelasan bahwa makanan yang menjadi pantangan klien adalah makanan yang mengandung
tinggi protein yang baik untuk proses penyembuhan luka. Makanan pantangan tersebut dapat
digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu, tempe, sari kedelai, kacang-kacangan, dll
dan air merupakan bagian penting dari struktur sel dan jaringan sehingga dapat mempercepat
pembentukan jaringan baru dalam proses penyembuhan luka. Sementara dokter memberikan
rawat luka dan terapi oral antibiotik. Klien menganggap anjuran perawat bertentangan dengan
keyakinannya dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses penyembuhan
luka. Sementara dokter memberikan rawat luka dan terapi oral antibiotik.

c. Faktor teknologi
Ny. S melahirkan di Rumah Sakit Kasih Klaten dan melahirkan dengan Secto Caesarea. Ny. S
control kembali dengan apa yang sedang dialaminya pasca melahirkan di

d. Faktor agama dan falsafah hidup


Ny. S beragama Isla dan melahirkan di Rumah Sakit Kasih Klaten. Ny. S merasa melahirkan
adalah suatu anugerah namun Ny. S merasa belum menjadi seorang wanita yang sempurna,
karena tidak dapat melahirkan secara normal.

e. Faktor sosial dan keterikatan keluarga


Ny. S masih tinggal dengan mertuanya
Setelah pulang dari rumah sakit, atas perintah mertuanya setiap pagi klien jalanjalan dan
membawa bayinya untuk berjemur mulai pukul 06.00- 07.00 WIB dengan tujuan agar bayi
hangat

f. Faktor nilai-nilai budaya dan gaya hidup


Ny. S diharuskan memakai stagen oleh mertuanya karena menurut suku kepercayaan
mertuanya, penggunaan stagen ini dipercaya akan membuat perut tidak bergelambir dan
perut kembali langsing.
Ny. S menganggap anjuran perawat bertentangan dengan keyakinannya dapat mempercepat
pembentukan jaringan baru dalam proses penyembuhan luka. Sementara dokter memberikan
rawat luka dan terapi oral antibiotik.

g. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku


Perawat memberikan penjelasan bahwa makanan yang menjadi pantangan klien adalah
makanan yang mengandung tinggi protein yang baik untuk proses penyembuhan luka.
Makanan pantangan tersebut dapat digantikan dengan sumber protein lain seperti tahu,
tempe, sari kedelai, kacang-kacangan, dll dan air merupakan bagian penting dari struktur sel
dan jaringan sehingga dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses
penyembuhan luka. Sementara dokter memberikan rawat luka dan terapi oral antibiotik.

h. Faktor ekonomi
Tn. S bekerja di bengkel motor dan merupakan tulang punggung keluarga, sedangkan Ny. S
hanya Ibu Rumah Tangga

i. Faktor pendidikan
Ny. S hanya lulusan SMA dan Tn. S lulusan SMK
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit Pengetahuan bd kurang terpapar Informasi (D.0111)

3. Intervensi Keperawatan

No. Diagnosa Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)


Keperawatan
(SDKI)
1. Defisit Setelah dilakukan tindak Intervensi Utama :
Pengetahuan keperawatan 3 x 24 Jam, Edukasi Kesehatan (1.12383)
bd kurang pasien meningkatkan
terpapar kepatuhan dengan kriteria Observasi
Informasi hasil : - Identifikasi kesiapan
(D.0111) - Verbalisasi dan kemampuan
kemauan menerima Informasi
mematuhi program Terapeutik
perawatan atau - Sediakan materi dan
pengobatan (5) media pendidikan
- Verbalisasi kesehatan
mengikuti anjuran - Jadwalkan pendidikan
(5) kesehatan sesuai
- Resiko komplikasi kesepakatan
penyakit/masalah - Berikan kesempatan
kesehatan (5) untuk bertanya
- Perilaku mengikuti Edukasi
program - Jelaskan faktor risiko
perawatan/pengob yang dapat
atan (5) mempengaruhi
- Perilaku kesehatan
menjalankan
anjuran (5) Intervensi Pendukung :
Edukasi Prosedur Tindakan
(1.12442)
Observasi
- Identifikasi kesiapan
dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik
- Sediakan materi dan
media pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan
manfaat tindakan yang
akan dilakukan
- Jelaskan perlunya
tindakan dilakukan
- Jelaskan keuntungan
dan kerugian jika
tindakan dilakukan
- Jelaskan langkah-
langkah tindakan yang
akan dilakukan
- Jelaskan persiapan
pasien sebelum
tindakan dilakukan
- Informasikan durasi
tindakan dilakukan
- Anjurkan bertanya jika
ada sesuatu yang tidak
dimengerti sebelum
tindakan dilakukan
- Anjurkan kooperatif
saat tindakan dilakukan
- Ajarkan teknik untuk
mengantisipasi/mengur
angi ketidaknyamanan
akibat tindakan, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai