Anda di halaman 1dari 37

C H A P T E R

ANALISA DAN PERANCANGAN SI PENDEKATAN PERANCANGAN


DATABASE TERINCI
MK-206 [12]-17 November 2020

www.astonfreddy.com
PENGANTAR Revisi RPS

Deskripsi Singkat :
• Mata Kuliah Analisan dan Perancangan Sistem Informasi merupakan mata kuliah yang membekali pengetahuan dan
keterampilan mahasiswa untuk lebih mampu menjelaskan urutan dalam perancangan suatu kebutuhan sebuah sistem
informasi dan bagaimana merancang aplikasi sistem informasi tersebut.
• Topik utama dalam mata kuliah ini yaitu,
1. Pendahuluan - pengertian sistem dan analisis system 9. Perancangan sistem terstruktur
2. Sistem Informasi 10. Perancangan sistem terinci (1)
3. Analisa Sistem (2) 11. Pernacangan system terinci (2)
4. Disain Sistem (1) 12. Pendekatan perancangan Database terinci
5. Disain Sistem (2) 13. Perancangan sistem berorientasi objek
6. Flowchart 14. Perancangan sistem berorientasi UML
7. Review Tugas kelompok - PRESENTASI 15. Review Tugas Kelompok – PRESENTASI
8. UJIAN TENGAH SEMESTER 16. Ujian Akhir Semester

2
DATABASE

INPUT

File 1 File 2
File 3 File 2

STORAGE
RETRIVE

3
DATABASE

• DEFINISI:
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di
dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut.
• Database merupakan sekumpulan informasi yang saling
berkaitan pada suatu subjek tertentu pada tujuan
tertentu pula.
• Database adalah susunan record data operasional
lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang
diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan
menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga
mampu memenuhi informasi yang optimal yang
dibutuhkan oleh para pengguna.

4
KOMPONES DATA BASE

• Perangkat Keras ( Hardware)


Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah memori sekunder hardisk.
• Sistem Operasi ( Operating System)
Sistem Operasi (Operating System) merupakan program yang mengaktifkan atau mengfungsikan sistem komputer, mengendalikan
seluruh sumber daya (resource) dan melakukan operasi-operasi dalam komputer. Sistem Operasi yang banyak digunakan seperti: MS-
DOS, MS-Windows 95 MS Windows NT, dan Unix.
• Basis data ( Database )
Sebuah basis data (Database) dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi atau memiliki sejumlah objek basis
data seperi file atau tabel. Database Management System (DBMS )
Pengolahan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang
disebut DBMS yang menentukan bagaimana data disimpan, diubah dan diambil kembali.
• Pemakai ( User )
Bagi pemakai dapat berinteraksi dengan basis data dan memanipulasi data dalam program yang ditulis dalam bahasa pemograman.

5
KONSEP DATABASE

• Konsep dasar dari database adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan.
• Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut
skema.
• Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu database, dan hubungan di antara obyek tersebut.
• Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database model
atau model data.
• Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi
dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang
sebenarnya menggunakan terminologi matematika).
• Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.
• Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili
hubungan antar tabel.

6
RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (RDMS)

RDMS merupakan sekumpula data yang disimpan sedimikian rupa sehingga dapat diambil untuk pengguna dan data tersebut
saling berhubungan.RDMS merupakan sekumpulan aplikasi yang kompleks sehingga dapat digunakan untuk memanipulasi
database.
Ada 3 prinsip dari RDMS antara lain :
1. Data Definition
Mendefinisikan jenis data yang akan dibuat(dapat berupa angka atau huruf), cara validasi data,relasi data dll.
2. Data Manipulation
Memanipulasi data dengan melakukan beberapa pengerjaan seperti melakukan query (select,insert,delete dsb.),menyaring data dsb.
3. Data Control
Mengontrol data dengan memberikan batasab-batasan atau permission pada data tersebut.Seingga dapat diatur siapa yang boleh dan
tidak melihat data,memanipulasi data,bagaimana data tersebut digunakan oleh banyak user dsb.
Semua operasi I/O harus menggunakan DBMS, sehingga setiap user yang akan mengakses database, DBMS menyediakan penghubung
dengan database.

7
TIPE DATABASE

1. Operational database
Database ini menyimpan data rinci yang diperlukan untuk mendukung operasi dari seluruh organisasi. Mereka juga disebut subject-area
databases (SADB), transaksi database, dan produksi database.
Contoh: database pelanggan, database pribadi, database inventaris, akuntansi database.
2. Analytical database
Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari data
dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut
analitis multidimensi database sebagai database, manajemen database, atau informasi database.
3. Data warehouse
Sebuah data warehouse menyimpan data dari saat ini dan tahun-tahun sebelumnya – data yang diambil dari berbagai database
operasional dari sebuah organisasi. Data warehouse menjadi sumber utama data yang telah diperiksa, diedit, standar dan terintegrasi
sehingga dapat digunakan oleh para manajer dan pengguna akhir lainnya di seluruh organisasi profesional. Perkembangan terakhir dari
data warehouse adalah dipergunakan sebagai Shared nothing architecture untuk memfasilitasi ekstrem scaling.

8
TIPE DATABASE

4. Distributed database
Ini adalah database-kelompok kerja lokal dan departemen di kantor regional, kantor cabang, pabrik-pabrik dan lokasi kerja lainnya.
Database ini dapat mencakup kedua segmen yaitu operasional dan user database, serta data yang dihasilkan dan digunakan hanya pada
pengguna situs sendiri..
5. End-user database
Database ini terdiri dari berbagai file data yang dikembangkan oleh end-user di workstation mereka. Contoh dari ini adalah koleksi
dokumen dalam spreadsheet, word processing dan bahkan download file.Database ini menyimpan data dan informasi yang diambil dari
operasional yang dipilih dan eksternal database. Mereka terdiri dari data dan informasi yang dirangkum paling dibutuhkan oleh sebuah
organisasi manajemen dan End-user lainnya. Beberapa orang menyebut analitis multidimensi database sebagai database, manajemen
database, atau informasi database.
6. External database
Database ini menyediakan akses ke eksternal, data milik pribadi online – tersedia untuk biaya kepada pengguna akhir dan organisasi dari
layanan komersial. Akses ke kekayaan informasi dari database eksternal yang tersedia untuk biaya dari layanan online komersial dan
dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di Internet.

9
TIPE DATABASE

7. Hypermedia databases on the web


Ini adalah kumpulan dari halaman-halaman multimedia yang saling berhubungan di sebuah situs web. Mereka terdiri dari home page dan
halaman hyperlink lain dari multimedia atau campuran media seperti teks, grafik, gambar foto, klip video, audio dll.
8. Navigational database
Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain..
9. In-memory databases
Database di memori terutama bergantung pada memori utama untuk penyimpanan data komputer. Ini berbeda dengan sistem manajemen
database yang menggunakan disk berbasis mekanisme penyimpanan.
Database memori utama lebih cepat daripada dioptimalkan disk database sejak Optimasi algoritma internal menjadi lebih sederhana dan
lebih sedikit CPU mengeksekusi instruksi.
Mengakses data dalam menyediakan memori lebih cepat dan lebih dapat diprediksi kinerja dari disk.
Dalam aplikasi di mana waktu respon sangat penting, seperti peralatan jaringan telekomunikasi yang mengoperasikan sistem darurat,
database memori utama yang sering digunakan..

10
TIPE DATABASE

10. Document-oriented databases


Document-oriented databases merupakan program komputer yang dirancang untuk aplikasi berorientasi dokumen. Sistem ini bisa
diimplementasikan sebagai lapisan di atas sebuah database relasional atau objek database. Sebagai lawan dari database relasional,
dokumen berbasis database tidak menyimpan data dalam tabel dengan ukuran seragam kolom untuk setiap record. Sebaliknya, mereka
menyimpan setiap catatan sebagai dokumen yang memiliki karakteristik tertentu. Sejumlah bidang panjang apapun dapat ditambahkan ke
dokumen. Bidang yang dapat juga berisi beberapa bagian data.
11. Real-time databases
Real-time Database adalah sistem pengolahan dirancang untuk menangani beban kerja negara yang dapat berubah terus-menerus. Ini
berbeda dari database tradisional yang mengandung data yang terus-menerus, sebagian besar tidak terpengaruh oleh waktu.
Contoh, pasar saham berubah dengan cepat dan dinamis.
Real-time database yang berguna untuk akuntansi, perbankan, hukum, catatan medis, multi-media, kontrol proses, sistem reservasi, dan
analisis data ilmiah.Dalam navigasi database, queries menemukan benda terutama dengan mengikuti referensi dari objek lain..
12. Relational Database
Standar komputasi bisnis sejak tahun 2009, relational database adalah database yang paling umum digunakan saat ini.
Menggunakan table untuk informasi struktur sehingga mudah untuk mencari.

11
TIPE DATABASE

13. External Database


Database ini mampu menyediakan akses ke bagian eksternal, data yang disimpan nantinya akan digunakan untuk keperluan komersial.
Akses ke dalam database ini akan lebih mudah karena diperuntukkan bagi publik dan disamping itu juga lebih efisien karena tidak perlu
mencari informasi dari internet.

12
MODEL DATABASE

1. Post-relational database models


Sebuah produk yang menawarkan model data yang lebih umum dari model relasional dan dikenal sebagai post-relational. Model data
dalam produk tersebut mencakup hubungan namun tidak dibatasi oleh Prinsip Informasi yang mana mewakili semua informasi dengan
nilai-nilai data dalam kaitannya dengan hal itu. Sebagian dari perluasan ini ke model relasional benar-benar mengintegrasikan konsep-
konsep dari teknologi yang tanggal pre-date the relational model.
2. Object database models
Dalam beberapa tahun terakhir, paradigma yang berorientasi pada obyek telah diterapkan dalam bidang-bidang seperti teknik dan
spasial database, telekomunikasi dan ilmu pilmiah lainnya. Para konglomerasi pemrograman berorientasi objek dan teknologi database
mengarah pada model pemrograman baru yang dikenal sebagai Object database. Database ini berusaha untuk membawa dunia database
dan aplikasi-dunia pemrograman lebih dekat bersama-sama, khususnya dengan memastikan bahwa database menggunakan jenis system
yang sama seperti program aplikasi.

13
TAHAPAN PERANCANGAN DATABASE

Perancangan database ( basis data ) merupakan upaya untuk membangun sebuah basis data dalam suatu lingkungan bisnis,
untuk membangun sebuah basis data terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilalui yaitu :
1. Perencanaan database ( basis data )
2. Mendefiniskan system
3. Analisa dan mengumpulkan kebutuhan
4. Perancangan database ( basis data )
5. Perancangan aplikasi
6. Membuat prototype
7. Implementasi
8. Konversi data
9. Pengujian
10. Pemeliharaan operasional

14
PERANGKAT LUNAK DATABASE

15
PERANGKAT LUNAK DATABASE

16
RELATIONAL DATABASE DESIGN (RDD)

• Relational database design (RDD) memodelkan informasi dan data ke dalam satu set tabel dengan baris dan kolom.
Setiap baris relasi / tabel merepresentasikan record, dan setiap kolom merepresentasikan atribut data. Structured
Query Language (SQL) digunakan untuk memanipulasi database relasional. Desain database relasional terdiri dari empat
tahap, di mana data dimodelkan menjadi sekumpulan tabel terkait.
• Tahapannya adalah -
1. Tentukan hubungan / atribut
2. Tentukan kunci utama
3. Tentukan hubungan
4. Normalisasi
• Basis data relasional berbeda dari basis data lain dalam pendekatannya untuk mengatur data dan melakukan transaksi.
Dalam RDD, data diatur ke dalam tabel dan semua jenis akses data dilakukan melalui transaksi terkontrol. Desain
database relasional memenuhi sifat ACID (atomicity, konsistensi, integritas, dan daya tahan) yang diperlukan dari desain
database. Desain database relasional mengamanatkan penggunaan server database dalam aplikasi untuk menangani
masalah manajemen data.

17
RELATIONAL DATABASE DESIGN (RDD)

18
PROSES PERANCANGAN RATIONAL DATABASE

• Bentuk Database disesuaikan agar sesuai dengan aplikasi yang digunakan.


• Tidak ada dua aplikasi yang disesuaikan yang sama, dan karenanya, tidak ada dua database yang sama.
• Panduan dalam membuat keputusan desain ini:
1. Langkah 1 - Tentukan Tujuan Database (Analisis Kebutuhan)
a. Kumpulkan persyaratan dan tentukan tujuan database Anda.
b. Membuat draf formulir masukan sampel, kueri, dan laporan sering kali membantu.
2. Langkah 2 - Kumpulkan Data, Atur dalam tabel dan Tentukan Kunci Utama
a. Setelah Anda memutuskan tujuan database, kumpulkan data yang diperlukan untuk disimpan di database. Bagilah data ke dalam
tabel berbasis subjek. Pilih satu kolom (atau beberapa kolom) sebagai kunci utama, yang secara unik mengidentifikasi setiap
baris.
3. Langkah 3 - Buat Hubungan Antar Tabel
4. Langkah 4 - Perbaiki & Normalisasi Desain

5. Sebagai contoh, 19
PROSES PERANCANGAN RATIONAL DATABASE

4. Langkah 4 - Perbaiki & Normalisasi Desain


Sebagai contoh,
a. menambahkan lebih banyak kolom,
b. membuat tabel baru untuk data opsional menggunakan hubungan satu-ke-satu,
c. membagi meja besar menjadi dua tabel yang lebih kecil,

20
NORMALISASI

• Normalisasi database merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundansi data pada suatu
database agar database tersebut dapat bekerja dengan optimal.
• Jika anda seorang database administrator ketika terjadi sesuatu pada database seperti penurunan kinerja, mungkin anda
akan ditanya apakah database tersebut telah di normalisasi?
• Tujuan Normalisasi Database:
a. Tujuan normalisasi database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah memastikan
dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat).
b. Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara
keseluruhan.
1. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
2. DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
3. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan
atau yang diinginkan.

21
NORMALISASI

• Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi yang ada
yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF.
Normal Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam suatu tabel pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan anomali
data
Contoh Normal Form :

22
NORMALISASI

1. Normal Form
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk
normal pertama ini.
1. Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
2. Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik
(primary key).:

dari manual bon pembelian diatas kita dapat menjadi bentuk normal pertama dengan memisah-misahkan data pada atribut-
atribut yang tepat dan bernilai atomik, juga seluruh record / baris harus lengkap adanya.

23
NORMALISASI

2. Normal form (2NF)


Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini
adalah data telah dibentuk dalam 1NF, berikut adalah
beberapa fungsi normalisasi 2NF:
1. Menghapus beberapa subset data yang ada pada
tabel dan menempatkan mereka pada tabel
terpisah.
2. Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel
lama dengan menciptakan foreign key.
3. Tidak ada atribut dalam tabel yang secara
fungsional bergantung pada candidate key tabel
tersebut.
4. Contoh normalisasi database bentuk 2NF
Bentuk normal kedua dengan melakukan dekomposisi tabel diatas menjadi beberapa tabel
dan mencari kunci primer dari tiap-tiap tabel tersebut dan atribut kunci haruslah unik.

24
NORMALISASI

3. Normal form (3NF)


Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan
untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang
tidak berhubungan dengan primary key. Dengan
demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap
kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau
3NF adalah :
1. Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal
kedua.
2. Menghapus kolom yang tidak tergantung pada
primary key.
Contoh Normalisasi Database Bentuk 3NF
Bentuk normal ketiga mempunyai syarat, setiap relasi
tidak mempunyai atribut yang bergantung transitif,
harus bergantung penuh pada kunci utama dan harus
memenuhi bentuk normal kedua (2 NF).

25
NORMALISASI

BCNF Boyce–Codd normal form


Sebuah relasi dalam bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF) jika dan hanya jika setiap determinan adalah candidate key. Boyce-Codd Normal
Form adalah tipe khusus dari bentuk normal ketiga. Sebuah relasi dalam BCNF adalah juga bentuk dalam 3NF, tetapi relasi dalam 3NF mungkin
tidak dalam BCNF.
1. Dalam Date (2004), didefinisikan bahwa sebuah relvar (table) berada dalam BCNF jika dan hanya bila setiap FD yang tidak sepele, tidak
dapat dikurangi sebelah kiri memiliki sebuah kunci kandidat sebagai determinannya.

2. Dalam Hariyanto (2004), ketentuan BCNF tercapai apabila masingmasing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing-
masing kunci di mana kunci tersebut bukan bagiannya.

3. Dalam Philip (2007), dinyatakan bahwa sebuah relasi berada dalam BCNF jika, dan hanya jika, setiap kunci kandidat adalah sebuah
determinan.

26
NORMALISASI

Perbedaan BCNF dengan 3NF


• Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci
kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan bentuk normal sebagian perbaikan terhadap 3NF. Suatu relasi
yang memenuhi BCNF selalu memenuhi 3NF, tetapi tidak untuk sebaliknya.
• Suatu relasi yang memenuhi 3NF belum tentu memenuhi BCNF. Dalam banyak literatur disebutkan bahwa BCNF adalah
perbaikan dari 3NF, karena bentuk normal ketigapun mungkin masih mengandung anomali sehingga masih perlu
dinormalisasi lebih lanjut.
• BCNF memiliki ketentuan yaitu :
1. Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing-masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya.
2. Relasi adalah BCNF (optimal) jika setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi.
3. Relasi adalah BCNF (optimal) jika kapanpun fakta-fakta disimpan mengenai beberapa atribut, maka atribut-atribut ini merupakan satu
kunci relasi.
4. BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci.
• Properti penting BCNF adalah relasi tidak memiliki informasi yang redundan.

27
NORMALISASI

• Perbedaan BCNF dengan 3NF, yaitu:


1. Pada BCNF suatu atribut yang bergantung
secara fungsional terhadap kunci primer,
mungkin saja merupakan kunci primer bagi
atribut yang lain.
2. Pada 3NF hal ini bisa saja terjadi dan tidak
menjadi masalah

Relasi di atas memenuhi 3NF tetapi tidak memenuhi BCNF, karena :


• Seorang mahasiswa dapat mengambil sejumlah mata kuliah.
• Setiap dosen hanya mengajar pada sebuah mata kuliah.
• Setiap mahasiswa pada setiap mata kuliah hanya diajar oleh seorang
dosen.
• Suatu mata kuliah yang sama bisa memiliki lebih dari satu dosen.

28
NORMALISASI

Syarat BCNF
• BCNF mempunyai paksaan yg lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Adapun Syarat untuk menjadi BCNF, yaitu :
• Harus sudah bentuk 1NF, 2NF, 3NF dan relasi pada BCNF yaitu mengoptimalkan jika setiap determinan antara atribut-
atribut relasi adalah kunci relasi.
• Relasi harus dalam bentuk normal ketiga dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut superkey.
• Tabel harus mempunyai Functional Dependency dengan notasi X  Y ; X adalah superkey pada tabel tersebut
• Semua atribute ketergantungan multivalue adalah juga ketergantungan fungsional.

29
NORMALISASI
Contoh : Tabel : PINJAM_1 :

Tabel : PINJAM :

Tabel : PINJAM_2 :

30
RELASI DATABASE

Basis data yang terdiri dari tabel independen dan tidak terkait memiliki sedikit tujuan (pertimbangkan untuk menggunakan
spreadsheet sebagai gantinya).
Kekuatan database relasional terletak pada hubungan yang dapat didefinisikan antar tabel. Aspek yang paling penting dalam
merancang database relasional adalah mengidentifikasi hubungan antar tabel. Jenis hubungan tersebut meliputi:
1. ONE TO MANY
Dalam hubungan satu ke banyak, satu rekaman dalam tabel bisa dikaitkan dengan satu atau beberapa rekaman di tabel lain. Misalnya,
setiap pelanggan dapat memiliki banyak pesanan penjualan.
Hubungan satu-ke-banyak terlihat seperti ini dalam grafik hubungan: Dalam contoh ini, bidang kunci utama di tabel
Pelanggan, ID Pelanggan, dirancang untuk memuat
nilai unik. Bidang kunci asing di tabel Pesanan, ID
Pelanggan, dirancang untuk memungkinkan beberapa
contoh dengan nilai yang sama.

Hubungan ini mengembalikan rekaman terkait ketika


nilai di bidang ID Pelanggan di tabel Pesanan sama
dengan nilai di bidang ID Pelanggan di tabel
Pelanggan.

31
RELASI DATABASE

2. ONE TO ONE
Dalam hubungan satu ke satu, satu rekaman dalam tabel dikaitkan dengan satu dan hanya satu rekaman di tabel lain. Misalnya, dalam
database sekolah, setiap siswa hanya memiliki satu ID siswa, dan setiap ID siswa ditetapkan hanya untuk satu orang.

Hubungan satu-ke-satu terlihat seperti ini di grafik hubungan:

Dalam contoh ini, bidang kunci di setiap tabel, ID Mahasiswa, dirancang untuk memuat nilai unik. Dalam tabel Siswa,
bidang ID Mahasiswa adalah kunci utama; di tabel Info Kontak, bidang ID Mahasiswa adalah kunci asing.

Hubungan ini mengembalikan rekaman terkait ketika nilai di bidang ID Mahasiswa di tabel Info Kontak sama dengan
bidang ID Mahasiswa di tabel Mahasiswa.

32
RELASI DATABASE

3. SELF-JOINING RELATIONSHIPS
Hubungan gabung mandiri (atau gabung mandiri) adalah hubungan di mana kedua bidang cocok ditentukan dalam tabel yang sama.
FileMaker Pro Advanced menghasilkan kejadian kedua dari tabel yang Anda gunakan untuk mendasarkan hubungan dalam grafik hubungan.
Ini mencegah hubungan membentuk siklus, yang tidak mungkin dievaluasi.

Misalnya, gunakan gabungan mandiri di portal pada tata letak tabel untuk menampilkan subset data yang ada di table.
Contoh : semua karyawan yang melapor ke setiap manajer, menggunakan tabel bernama Karyawan.

33
RELASI ANTARA DFD, ERD DAN NORMALISASI

• Pada intinya, perancangan data flow diagram (DFD) dan perancangan entity relationship diagram (ERD) adalah untuk
mendapatkan files yang ada di sebuah database.
• DFD menggambarkan aliran data dari mana saja sebuah sistem menerima masukan atau input berupa data, kemudian
proses apa saja yang dilakukan pada data yang diterima itu, lalu ke mana data itu disimpan, dan/atau ke mana saja
informasi yang dihasilkan akan diberikan, .
• DFD menceritakan aliran data dari sumber mana saja [terminator (external entity)] yang diterima oleh sistem, lalu
process apa saja yang akan dilakukan terhadap data itu, lalu ke data store mana data itu disimpan, dan kemana saja
[terminator (external entity)] hasil proses terhadap data itu diberikan.
• Pemrosesan data dalam bentuk teks masih banyak dilakukan, dan penggunaan database yang bersifat relational
umumnya banyak dimanfaatkan orang, maka untuk menggambarkan bagaimana setiap file (data store) yang dihasilkan
dari rancangan DFD di atas harus saling terhubung, maka dibuatlah hubungan antar-file tersebut dengan ERD.
• Master files digambarkan dengan kotak atau disebut dengan entity set (selanjutnya disebut dengan entitas), dan
transaction files digambarkan dengan lambang belah ketupat (selanjutnya disebut dengan relasi).

34
RELASI ANTARA DFD, ERD DAN NORMALISASI

• Satu hal terpenting dari rancangan ERD itu adalah kita sudah memperoleh attributes (atribut-atribut/ fields) untuk
setiap entitas (file). Hal penting lainnya adalah kita mengetahui 'kekuatan' hubungan tersebut (derajat kardinalitasnya).
• Dari ERD tersebulah kita bisa membuat struktur files yang dibutuhkan yang selanjutnya disebut table (file) dalam sebuah
database. Di table inilah kita bisa merancang panjang atribut, tipe data-nya dan sebagainya yang disediakan di setiap
bahasa pemrograman yang akan digunakan.
• Sebaiknya, sebelum ditetapkan panjang atribut dan tipe datanya, dilakukan proses Normalisasi data yang tujuannya agar
kita bisa menciptakan setiap atribut yang dibentuk tidak mengalami perubahan dan bersifat efisien dan efektif. Contoh
sederhana, untuk atribut "NAMA", jangan sampai nanti membuat masalah karena jika atribut tersebut berisi (data value)
"George Washington" tetapi nantinya harus dicetak menjadi "Washington, George", maka lebih baik atribut "NAMA"
tersebut sejak pembentukannya sudah dibagi menjadi 2 atribut, misalkan "NAMA1" dan "NAMA2" di mana "NAMA1" bisa
diisi dengan "George" dan "NAMA2" diisi dengan "Washington", sehingga pencetakannya dilakukan dengan "NAMA2"
terlebih dulu, baru "NAMA1"
• Kesimpulan, DFD dan ERD berkaitan erat, khususnya di pembentukan datanya (data store dari DFD akan menjadi entitas
di ERD) dengan jumlah yang sama.

35
TUGAS 12 - KELOMPOK

Buatlah rancangan database dari sistim yang kalian buat berdasarkan system yang kalian bangun, dan penjelasannya.
1. Tipe Database
2. Software Database

Disubmit tanggal 21 November 2020 pukul 23:59 dengan format yang standar
Walau tugas kelompok, proposal di submit ke sistem e-learning oleh semua anggota

36
+62 811 9500 111 Aston.Freddy@yahoo.com

37

Anda mungkin juga menyukai