1) nilai kebenaran,
2) keindahan,
3) spiritual, dan
4) nilai etis-moral.
Nilai memiliki tingkatan tertentu, dan sesuai dengan tingkatan itu ada yang disebut
sebagai nilai dasar (nilai fundamental), nilai instrumental, dan nilai praksis.
Nilai dasar adalah nilai yang mendasari nilai instrumental. Di samping itu nilai dasar ini
mendasari semua aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai dasar
dalam konteks kehidupan bangsa Indonesia tercermin di dalam Pancasila yang secara eksplisit
tertuang dalam UUD 1945.
Nilai instrumental merupakan manivestasi dari nilai dasar, dan ini berupa pasal-pasal
UUD 1945, perundang-undangan, ketetapan-ketetapan, dan peraturan- peraturan lainnya yang
berfungsi menjadi pedoman, kaidah, petunjuk kepada masyarakat untuk mentaatinya.
Sedangkan nilai praksis merupakan penjabaran dari instrumental dan nilai praksis ini
berkaitan langsung dengan kehidupan nyata yaitu suatu kehidupan yang penuh diwarnai oleh
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Moral Secara etimologis kata moral berasal dari kata mos. Yang berarti cara, adat istiadat
atau kebiasaan, sedangkan jamaknya adalah mores. Kata moral ini mempunyai arti yang sama
dengan kata etos (Yunani) yang menurunkan kata etika. Dalam bahasa Arab, moral yang
berarti budi pekerti sama dengan pengertian akhlak, sedangkan dalam konsep Indonesia moral
berarti kesusilaan.
Menurut Driyarkara, moral atau kesusilaan adalah nilai yang sebenarnya bagi manusia.
Dengan kata lain moral atau kesusilaan adalah kesempurnaan sebagai manusia atau
kesusilaan adalah tuntutan kodrat manusia.(Driyarkara, 1966: 25) Dengan demikian moral atau
kesusilaan adalah keseluruhan norma yang mengatur tingkah laku manusia di masyarakat
untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar.
Norma secara normatif mengandung arti aturan, kaidah, petunjuk, pedoman yang harus
dipatuhi oleh manusia agar perilakunya tidak menyimpang dan tidak merugikan pihak lain.
Sedangkan bagi pelanggarnya akan mendapat sanksi sesuai dengan aturan yang disepakati
bersama.
Di dalam kehidupan masyarakat, dijumpai beberapa macam norma diantaranya adalah:
- Norma adat sopan santun : ialah aturan-aturan, kaidah- kaidah yang telah disepakati
sekelompok masyarakat dan pelanggarnya mendapat sanksi adat, karena melanggar
kesopanan adat atau aturan-aturan adat.
- Norma hukum : adalah suatu kaidah, suatu aturan yang pelaksanaannya dapat dipaksakan
dan pelanggarnya dapat ditindak dengan pasti oleh penguasa yang sah dalam masyarakat.
Norma hukum biasanya (tetapi tidak selalu) biasanya berlaku berdasarkan suatu
perundang-undangan, peraturan pemerintah, kepres, dsb.
- Norma moral atau disebut juga norma sosial : ialah aturan-aturan, kaidah-kaidah untuk
berperilaku baik dan benar yang berlaku universal. Artinya kaidah tersebut dapat diterima
oleh manusia di seluruh dunia. Yang mendasari norma moral adalah hati nurani/hati kecil
manusia. Sedangkan pelanggarnya mendapat sanksi moral yaitu merasa bersalah, dan hal
ini bisa berdampak pada pengucilan terhadap si pelanggar. Misal: dicaci-maki seseorang,
perbuatan ini oleh semua manusia di dunia dianggap melanggar norma moral, dan
pelakunya mendapat sanksi moral.
- Norma agama : ialah kaidah, aturan, petunjuk yang bersumber dari wahyu Tuhan lewat
nabi/Rasul. Kaidah ini berisi petunjuk kepada manusia untuk mentaati dan menghindari
larangan-Nya.