DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Dafitra
Dinda Dwi danintan
Fahra amalia hasanah sutarti
Grace indryani
Ida bagus surya s
Joice angelita
Murniati
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberikan kami kesehatan dan kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Aspek Hukum Badan Usaha” dengan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pertama dari
matakuliah hukum bisnis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu mata kuliah
hukum bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami.
Semoga makalah ini dapat dipahami dan dapat menambah wawasan para pembaca
serta bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................3
BAB III........................................................................................................................33
3.1 Kesimpulan........................................................................................................33
3.2 Saran..................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................34
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam tatanan hukum bisnis di Indonesia, ada tiga jenis badan usaha yang ikut
serta dalam kegiatan bisnis. tiga jenis badan usaha tersebut adalah badan usaha
swasta, badan usaha milik Negara dan koperasi.
“ Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan
dalam wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.”
1
Secara kategorial, bentuk usaha tersebut dapat dipilah menjadi 2 (dua)
kategori, yaitu bentuk usaha yang memiliki status sebagai badan hukum (legal entity)
dan bentuk usaha yang tidak berstatus sebagai badan hukum. Pemilahan ini
berimplikasi juga pada kedudukan subjek hukum. Bentuk usaha yang berstatus
sebagai legal entity, berkedudukan sebagai subjek hukum dengan segala akibatnya.
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar pembaca dan juga penulis dapat
memahami dan mengerti mengenai aspek hukum badan usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Secara definisi sebuah Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis,
dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali
disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda. Perbedaan
utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara perusahaan adalah tempat
dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
1. PERUSAHAAN PERSEORANGAN
Prosedur pendirian :
3
Pengajuan permohonan izin usaha kepada Kepala Kantor Wilayah
Perdagangan setempat
Pengajuan permohonan izin tempat usaha kepada Pemerintah Daerah
setempat.
Membuat akta pendirian dari notaris (tanpa dibuat AD dan pembuatan akta ini
tidak bersifat wajib)
4
a. Kewajiban-kewajiban pengusaha PD/UD
5
Adapun Jeni-Jenis Hubungan intern (dari dalam) diantaranya:
6
Perjanjian antara dua orang/lebih yang mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu ke dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan atau
kemanfaatan yang diperoleh (Pasal 1618 KUHPer).
Unsur-unsur PP :
Perjanjian
Pemasukan (inbreng)
Bertujuan memperoleh keuntungan/laba
Keuntungan dibagi bersama
Cara pendirian
Syarat pendirian PP
7
Adanya pemasukan (inbreng) yang merupakan gabungan kekayaan
Pengurusan PP
Tanggung Jawab PP :
8
Tanggung jawab tersebut dapat mengikat terhadap sekutu lain, dalam hal
terdapat surat kuasa dari sekutu lain;
hasil perbuatan hukum dinikmati secara bersama oleh PP; dan
perbuatan hukum dilakukan oleh beberapa sekutu sehingga tanggung
jawabnya disama ratakan (kecuali ada pengecualian dalam perjanjian)
Pembubaran PP :
9
Pada dasarnya Firma merupakan bentuk Persekutuan Perdata, namun memiliki
bentuk yang lebih khusus, yaitu menggunakan nama bersama sehingga disebut
sebagai Persekutuan dengan Nama Bersama (Firma)
Contoh :
Unsur- Unsur Fa :
Pendirian Fa
10
Akta otentik bukan merupakan syarat mutlak/bukan merupakan syarat wajib
Pendaftaran Fa ke Panitera Pengadilan Negeri yang menjadi kedudukan/
domisili Fa (Pasal 23 KUHD)
Diumumkan pada Berita Acara Negara Republik Indonesia (Pasal 28 KUHD)
Kepengurusan Fa
Tanggung Jawab Fa
11
Pembubaran Fa
4. PERSEKUTUANKOMANDITER/COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP
(CV)
Sekutu komanditer, sekutu yang hanya menyerahkan modal, dan tidak turut campur
dalam kepengurusan/penguasaan CV.
CV dapat disebut juga sebagai bentuk badan usaha yang didirikan oleh dua orang
atau lebih untuk menjalankan suatu kegiatan usaha
Dasar Hukum CV
12
Pasal 19-21 KUHD
Pasal 19
Perseroan yang terbentuk dengan cara meminjamkan uang atau disebut juga
perseroan komanditer, didirikan antara seseorang atau antara beberapa orang persero
yang bertanggung jawab secara tanggung-renteng untuk keseluruhannya, dan satu
orang atau lebih sebagai pemberi pinjaman uang.
Pasal 20
Dengan tidak mengurangi kekecualian yang terdapat dalam pasal 30 alinea kedua,
maka nama persero komanditer tidak boleh digunakan dalam firma. (KUHD 19-21.)
Persero ini tidak boleh melakukan tindakan pengurusan atau bekerja dalam
perusahaan perseroan tersebut, biar berdasarkan pemberian kuasa sekalipun. (KUHD
17, 21, 32.)
Ia tidak ikut memikul kerugian lebih daripada jumlah uang yang telah
dimasukkannya dalam perseroan atau yang harus dimasukkannya, tanpa diwajibkan
untuk mengembalikan keuntungan yang telah dinikmatinya. (KUHPerd. 1642 dst.)
13
Pasal 21
CV merupakan persekutuan firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu
komanditer .
Sekutu komanditer, sekutu yang hanya menyerahkan modal, dan tidak turut campur
dalam kepengurusan/penguasaan CV.
CV dapat disebut juga sebagai bentuk badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau
lebih untuk menjalankan suatu kegiatan usaha
Sekutu CV
14
Hak dan Kewajiban Sekutu Komanditer/Sekutu Pasif
Jenis-Jenis CV
1. CV Diam-diam
15
CV yang belum menyatakan dirinya secara terang-terangan kepada pihak
ketiga sebagai CV. Artinya :
2. CV Terang-Terangan
Dengan demikian, Segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh para sekutu bagi
kepentingan CV, dilakukan atas nama CV tersebut/ mewakili CV tersebut.
1. CV dengan Saham
16
CV dengan saham pada dasarnya merupakan CV secara terang-terangan,
pembedanya adalah modal yang digunakan CV terdiri dari saham-saham atau sero-
sero.
Pendirian CV
CV didirikan atas dasar perjanjian (Akta Pendirian Otentik yang disahkan oleh
Notaris).
Akta Pendirian CV disertakan Anggaran Dasar CV (AD) yang meliputi, nama
CV dan tempat kedudukan CV; tujuan pendirian CV; tanggal pendirian dan
jangka waktu berdirinya CV; modal CV; penunjukkan sekutu komanditer dan
sekutu komplementer; hak dan kewajiban para sekutu; pembagian
keuntungan/kerugian CV.
Akta Pendirian CV didaftarkan ke Panitera Pengadilan Negeri domisili CV
berada.
Akta Pendirian CV diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Repubik
Indonesia
Pembubaran CV
17
Atas inisiatif dari salah seorang atau beberapa sekutu
Salah seorang sekutu meninggal dunia/dibawah pengampuan/dinyatakan pailit.
Dasar hukum
18
Persyaratan pendirian PT sebagaimana diatur oleh UU PT belum atau tidak
dipenuhi.
Pemegang saham mempunyai itikad tidak baik memanfaatkan PT. Untuk
kepentingan pribadi
Pemegang saham PT melakukan/turut serta dalam perbuatan melawan hukum
yang dilakukan PT yang bersangkutan.
Pemegang saham PT melakukan perbuatan melawan hukum menggunakan
kekayaan PT sehingga kekayaan PT tidak mencukupi untuk membayar utang
PT.
Dalam hal terbukti bahwa terdapat percampuran harta kekayaan pribadi dan
harta kekayaan PT oleh pemegang sahamnya.
Pendirian PT
19
Anggaran Dasar (AD) PT
Keterangan lain PT :
Modal PT
20
Fungsi, Fungsi modal dalam perusahaan adalah sarana kelangsungan hidup
perusahaan dan sarana pengembangan perusahaan sebagai lembaga perekonomian.
Klasifikasi Modal
Modal dasar
Modal disetor
Modal ditempatkan
Modal Dasar
Modal dasar PT terdiri atas seluruh nilai nominal saham. Modal dasar PT. minimal
Rp 50.000.000 (dapat lebih besar dari Rp.50.000.000 dalam hal kegiatan usaha
tertentu yang diatur dalam UU tertentu).
Modal Ditempatkan
Modal yang disanggupi oleh para pendiri untuk disetor ke dalam kas PT pada saat
perseroan didirikan. Modal ditempatkan minimal 25 % dari modal dasar.
21
Modal Disetor
Modal yang disetor ke dalam kas PT, minimal 25% dari modal yang ditempatkan.
Penambahan Modal
Saham PT
Saham perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Selanjutnya, nilai saham harus
dicantumkan dalam mata uang rupiah (Pasal 48 ayat (1)
Klasifikasi saham
22
Saham dengan hak khusus untuk mencalonkan anggota direksi dan atau
anggota dewan komisaris
Saham yang setelah jangka waktu tertentu ditarik kembali atau ditukar dengan
klasifikasi saham lain
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima deviden
lebih dulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian deviden secara
kumulatif atau non kumulatif
Saham yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima lebih
dulu dari pemegang saham klasifikasi lain atas pembagian sisa kekayaan
perseroan dalam likuidasi.
23
Hak pemegang saham untuk dapat mengajukan permohonan pemeriksaan
kepada pengadilan untuk memperoleh data karena adanya dugaan perbuatan
melawan hukum yang dilakukan oleh PT
Dalam penentuan kuorum perubahan AD, pembubaran, penggabungan,
peleburan dan pengambilalihan ditentukan berdasarkan suara terbanyak
Dalam hal penggabungan, peleburan dan pengambilalihan harus ditentukan
secara tegas perbuatan tersebut telah memperhatikan kepentingan saham
minoritas
Jika penambahan modal PT dan pemegang saham yang ada tidak mengambil
bagian, sebelum ditawarkan kepada orang lain, PT harus menawarkan terlebih
dahulu kepada karyawan.
Jika pemegang saham akan menjual sahamnya kepada orang lain, diharuskan
menawarkan lebih dahulu kepada karyawan
Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada jumlah atau nilai saham yang
dimilikinya
Adanya pengaturan tentang pemindahan hak atas saham (saham atas nama
maupun atas tunjuk).
Organ PT
24
Organ PT terdiri dari 3 bagian, meliputi :
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
Dewan Komisaris
Direksi
Klasifikasi RUPS :
25
RUPS Tahunan : diselenggarakan maksimal 6 bulan setelah tahun buku
berakhir
RUPS Lainnya : misalnya adalah RUPS Luar Biasa. RUPS ini dapat
diselenggarakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan PT.
Dewan Komisaris
26
Direksi
Organ PT yang berwenang dan bertanggung jawab atas pengurusan dan pengelolaan
PT (Pasal 29 ayat (1)) berdasarkan tujuan PT baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai AD PT. Sehingga kewenangan tersebut meliputi kewenangan
kepengurusan PT dan kewenangan mewakili PT di pengadilan
Anggota Direksi dapat terdiri dari satu orang atau lebih. Orang yang dapat diangkat
menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap melakukan perbuatan
hukum, kecuali dalam waktu 5 tahun sebelum pengangkatannya, yang bersangkutan
pernah :
Dinyatakan pailit
Menjadi anggota direksi atau komisaris yang dinyatakan bersalah sehingga
menyebabkan PT pailit
Dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keungan negara
dan atau yang berkaitan dengan bidang keuangan.
27
Go Public PT
PT Tertutup
PT yang didirikan dengan maksud untuk tidak menjual sahamnya kepada masyarakat.
PT Tertutup biasanya merupakan PT yang dimiliki oleh suatu keluarga, sehingga
kepemilikan sahamnya terbatas hanya dimiliki keluarga.
PT.Terbuka (Tbk)
28
Persiapan Go Public oleh PT yang bersangkutan dengan melengkapi syarat dan
mempelajari tata cara Go Public
29
Konsekuensi PT. Go Public
Dampak Positif
Penambahan modal
Net work/ jaringan mitra menjadi meluas
Dapat melakukan ekspansi/restrukturisasi PT (merger, akuisisi, konsolidasi)
Reputasi PT. menjadi meningkat dan terkenal sehingga pasar lebih meluas
Likuiditas PT dan saham menjadi lebih baik
Kestabilan PT lebih terjamin dari penyimpangan karena disorot oleh
masyarakat
Dampak Negatif
30
Keunggulan PT
Pembubaran PT
31
6. KOPERASI
Definisi, Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas kekeluargaan
Prinsip Koperasi
32
Pendirian Koperasi
Rapat Pembentukan
Permohonan Pengesahan
Rapat Pembentukan
Rapat pembentukan koperasi, dihadiri minimal 20 orang calon anggota. Dalam rapat
pembentukan, ditentukan Akta Pendirian Koperasi dan Anggaran Dasar Koperasi.
33
Ketentuan mengenai sanksi
Permohonan Pengesahan
34
Perangkat Organisasi Koperasi
Rapat Anggota
Pengurus Koperasi
Pengawas
Rapat Anggota
Pengurus Koperasi
pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota
Untuk kepentingan pengelolaan koperasi, pengurus dapat mengangkat
pengelola untuk mengelola usaha koperasi. Pengelola tersebut bertanggung
35
jawab kepada pengurus, dan hubungan hukum antara pengurus dan pengelola
merupakan hubungan hukum ketenagakerjaan.
Pengawas
pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi melalui rapat anggota koperasi
Tugas Pengawas :
36
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi
Membuat laporan tertulis mengenai hasil pengawasan
Wewenang pengawas :
Modal sendiri,meliputi :
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Dana cadangan
Hibah
37
Modal Pinjaman :
SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku,
dikurangi dengan biaya penyusutan dan kewajiban lainnya, termasuk pajak
dalam tahun buku yang bersangkutan
SHU setelah dikurangi dana cadangan, wajib diberikan kepada anggota
7. YAYASAN
Dasar Hukum
38
No.16 Tahun 2001 Tentang Yayasan
Definisi, Badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota
39
Pendirian Yayasan
Organ Yayasan
Badan Pembina
Badan Pengurus
Badan Pengawas
Kekayaan Yayasan
40
Sumber lain yang tidak bertentangan dengan AD Yayasan dan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku.
Berakhirnya Yayasan
FUNGSI KOMERSIAL
usaha untuk menghasilkan produk yang bermutu dan harga bersaing atau
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan.
FUNGSI SOSIAL
diperlihatkan dalam kegiatan penyediaan kesempatan kerja, alih teknologi,
pengetahuan pekerja, perbaikan lingkungan hidup.
41
membantu pemerintah dalam peningkatan ekspor, sebagai perpanjangan
tangan pemerintah dalam pemerataan pendapatan masyarakat, dan sumber
pendapatan negara melalui pajak.
42
Kekurangan perusahaan perseorangan
43
Kelebihan persekutuan firma:
1. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin karena tidak tergantung
pada suatu orang pemilik
2. Untuk memeperoleh kredit lebih mudah karena dalam perusahaan lebih
banyak orang yang bertanggung jawab.
3. Modal dapat terpenuhi dab bisa menjadi lebih besar daripada perusahhan
perseorangan.
4. Adanya kerja sama dari pihak pemilik.
44
Kekurangan Persekutuan firma
1. Tangguing jawab pemilik tidak terbatas.
2. Dapat terjadi perselisihaan antarsuku sehingga tidak jarang sampai berakibat
perusahaan bubar
3. Modal susah diambil walau sekutu mengundurkan diri Risiko perusahaan
untuk bubar sangat besar.
45
1) Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas atas utang-
utang perusahaan
2) Sering terjadi perbedaan pendapat antara sekutu-sekutu
3) Relatif sulit untuk mengumpulkan modal. Contoh peseroan komanditer
adalah perusahhan yang bergerak di bidamg percetakkan, seperti CV
Grahadi, CV Haka MJ, dan CV Putra Nugraha.
46
4) Kerahasian perusahaan kurang terjamin karena setiap aktivitas perusahaan
harus dilaporkan kepada pemegang saham
Kelebihan Koperasi
Kekurangan Koperasi
47
Kelebihan Yayasan yaitu dapat membantu masyarakat sosial secara luas
dengan tidak berdasar pada profit oriented (keuntungan) semata.
48
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
Sedangkan perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas
pengelolaan faktor produksi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikannya, serta melakukan usaha lain dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
49
pembaca guna menjadi acuan agar kami bias menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
http://mahyudinbinol.blogspot.com/2016/02/makalah-aspek-hukum-dalam-bisnis-
2016.html
https://www.kop-binatanijayabersama.com/2019/11/15/kelebihan-dan-kekurangan-
koperasi/
http://nagapena.blogspot.com/2016/04/kelebihan-dan-kekurangan-yayasan.html
http://haris-ahdb.blogspot.com/2015/04/5-badan-usaha-lanjutan.html
50