OLEH KELOMPOK 1
ARNO (B1C116011)
SINAR JUNIKA. M (B1C119056)
ADE NOVIA (B1C119068)
ANITA (B1C119073)
CHORINA GRACE PABUTUNGAN (B1C119083)
ELMAYANTI (B1C119093)
FADHILLAH ZAHRANI (B1C119095)
FAHRA AMALIA HASANAH S. (B1C119096)
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Perspektif Metode Penelitian Kualitatif” dengan sebaik-baiknya.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan penulis
makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di
mata kuliah Metodologi Penelitian.
Penyusun
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif.........................................................................3
2.2 Tujuan Penelitian Kualitatif Dan Kegunaan Metode Kualitatif......................................4
2.3 Karakteristik Penelitian Kualitatif...................................................................................6
2.4 Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif......................................................................................6
2.5 Populasi dan Sampel.......................................................................................................8
2.6 Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif........................................................................10
2.7 Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif...............................................................................11
2.8 Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Teknik AnalisisData Kualitatif..........................12
2.8.1 Instrumen Penelitian Kualitatif..................................................................................12
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................13
2.8.3 Teknik Analisis Data..................................................................................................14
2.8.4 Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif............................................................16
2.9 Jangka Waktu Penelitiaan Kualitatif.............................................................................18
2.10 Kompetensi peneliti kualitatif.....................................................................................19
2.11 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif........................................................19
2.11.1 Perbedaan Aksioma..................................................................................................19
2.11.2 Perbedaan Proses Penelitian.....................................................................................23
2.11.3 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Berbagai Variabelnya.......23
BAB III PENUTUP..................................................................................................................25
2.11 Kesimpulan................................................................................................................25
2.12 Saran..........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Untuk itu dari metode kualitatif diperoleh data secara alamiah atau natural dan
komprehensif yang sesuai dengan latar dan data yang diperoleh tidak merupakan hasil
rekayasa atau manipulasi karena tidak ada unsur atau variabel lain yang mengontrol.
4
3. Untuk memahami proses atau interaksi sosial. Proses kerja dan interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang
jelas.
4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam,
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
5. Untuk mengkonstruksi fenomena, menemukan dan mengembangkan teori. Metode
kualitatif paling cocok digunakan untuk mengonstruksi fenomena, menemukan dan
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan metode kualitatif
peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan
pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa
hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan
pengumpulan data yang lebih luas dan mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan
menjadi tesis atau teori.
6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat
menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih
terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data
akan dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum
ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian belum dinyatakan belum
selesai.
7. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan
data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang
tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang. Misalnya akan meneliti
sejarah perkembangan kehidupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan
masyarakat tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang etos
kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini juga bisa dilakukan di
bidang pertanian, bidang teknik seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan
5
melakukan pengamatan secara terus-menerus yang dibantu kamera terhadap proses
tumbuh dan berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.
6
pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup
seseorang.Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan
dirinya sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenimenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna
konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu.Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak
ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
3. Grounded theory
Tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi ini
dimana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok
sosial. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku,
kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah
penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang
terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat
dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan
anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap
perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan
batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan
berbagai sumber informasi.Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus
yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.2
7
2.5 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan “social situation” yang terditi atas tiga elemen yaitu: tempat (place),
pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial
tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang disudut
jalan yang sedang ngobrol, atau di tempat kerja, di kota, desa atau wilayah suatu negara.
Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui
“apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti
dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada
pada tempat (place) tertentu. Tetapi sebenarnya obyek penelitian kualitatif, juga bukan
semata-mata pada situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen tersebut, tetapi juga bisa
berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan dan sejenisnya.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara
sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan
observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial
tersebut. penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak
akan digeneralisasikan ke populasi karena pengambilan sampel tidak diambil secara
random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi
sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi
sosial (tempat lain) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau
kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti.
Teknik sampling dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
a. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
8
anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified
random sampling, disproportionate strafied random, sampling area (cluster) sampling
(sampling menurut daerah)
b. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistemats, kuota,
aksidental, purposive, jenuh, snowball.
Dalam penelitian kualitatif, tenik sampling yang sering digunakan adalah
purposive sampling dan snowball sampling. Seperti sudah dikemukakan bahwa
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. snowball sampling adalah yeknik pengambilan sampel sumber
data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.
Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai
memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design).
Caranya yaitu, peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan
memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang
diperoleh dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang
dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktek seperti inilah yang
disebut sebagai “serial selection of sample units” atau dalam kata-kata Bogdan dan
Biklen dinamakan “snowball sampling technique”. Unit sampel yang dipilih makin
lama makin terarah sejalan dengan makin terarahnya fokus penelitian. Proses ini
dinamakan Bogdan dan Biknel sebagai “continuous adjustment of ‘focusing’ of the
sample”
Dalam proses penentuan sampel seperti yang dijelaskan di atas, berapa besar
sampel tidak dapat ditentukan sebelumya. Seperti telah dikutip di atas sampel
purposive besar sampel ditentukan oleh pertimbangan informasi. Dalam hubungan ini
S.Nasution menjelaskan bahwa penentuan unit sampel (responden) dianggap telah
memadai apabila telah sampai kepada taraf “redundancy” (datanya telah jenuh,
ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru), artinya bahwa dengan
menggunakan responden selanjutnya boleh diatakan tidak lagi diperoleh tambahan
informasi baru yang berarti.
Dalam proposal penelitian kualitatif, sampel sumber data yang dikemukakan
masih bersifat sementara. Namun demikian pembuat proposal perlu menyebutkan
9
siapa-siapa yang kemungkinan akan digunakan sebagai sumber data. Misalnya akan
meneliti gaya belajar anak jenius, maka kemungkinan sampel sumber datanya adalah
orang-orang yang dianggap jenius, keluarga, guru yang membimbing, serta kawan-
kawan dekatnya. Selanjutnya misalnya meneliti tentang gaya kepemimpinan
seseorang, maka kemungkinan sampel sumber datanya adalah pimpinan yang
bersangkutan, bawahan, atasan, dan teman sejawatnya, yang dianggap yang paling
tahu tentang gaya kepemimpinan yang diteliti. (Sugiyono, 2014)
10
berhubungan dengan hipotesis dicermati oleh penyelidik.
Interpretasi atas hasil analisis dilakukan. Pembahasan
dilakukan dengan mengadu hasil penemuan dengan hasil-
hasil penyelidikan yang lebih dahulu ada.
7 Tarik Kesimpulan Kesimpulan ditarik, dapat mendukung atau menggugurkan
hipotesis. Penyelidikan yang sifatnya eksploratif dapat cukup
menghasilkan hipotesis. Kesimpulan haruslah berupa
informasi spesifik yang dapat membantu pengambilan
keputusan. Rekomendasi kea rah pengambilan keputusan
dibuat berdasarkan kesimpulan ini.
8 Laporan Laporan penyelidikan ditulis selengkap dan seperlunya.
Penyelidikan
c. Pendekatan kebudayaan
Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti
mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa dimana manusia diharapkan berperilaku
secara baik.Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya
diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
d. Pendekatan etnometodologi
11
Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat
memandang, menjelaskan, dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.
Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat,
menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup.Seorang
peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan
kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.3
Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait
dengan positivisme dan postpositivisme yang berupaya melakukan kajian budaya
dan interpretative sifatnya.
12
Dengan enam aspek yang divalidasi tersebut, peneliti yangmenggunakan
pendekatan kualitatif harus melakukan langkah-langkah berikut:
a. The setting
Peneliti harus mengetahui kondisi lapangan penelitian yangsebenarnya
untuk membantu dalam merencanakan pengambilan data
b. The actors
Peneliti harus mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan.
c. The process
Peneliti harus menyusun strategi pengumpulan data secarakeseluruhan.
strategi ini mencakup seluruh perencanaan pengambilan data dilakukan. Dalam
perencanaan penelitian ada beberapa kebutuhan yang mendasar bagi seorang
peneliti,yaitu: (Afifuddin, 2012)
1) Kebutuhuan teori
2) Kebutuhan masalah
3) Kebutuhan rencana
4) Kebutuhan hipotesis
5) Kebutuhan sejumlah data
6) Kebutuhan fasilitas
7) Kebutuhan kebebasan
13
dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. (Sugiono,
2014)
Adapun manfaat yang diperoleh dari teknik pengumpulan data dengan observasi
adalah:
1) Memperoleh data lapangan yang lebih akurat karena data diperoleh secara akurat
2) Mengungkap masalah yang sebenarnya terjadi dilapangan
3) Memperoleh data baru yang terkait meskipun sebelumnya tidak terpikirkan
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seorang yang menjadi informan atau responden. Wawancara
dilakukan dengan menggunakan tanya jawab secara langsung. Wawancara terdiri dari
beberapa jenis yaitu wawancara terstruktur, wawancara semistruktur dan wawancara
yang tidak berstruktur. (Afifuddin, 2012)
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui
pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumentasi ini merupakan metode
pengumpulan yang berasal dari sumber nonmanusia. Salah satu bahan documenter
adalah foto. Foto bermanfaat sebagai sumber informasi karena mampu membekukan
dan menggambarkan peristiwa yang terjadi. (Afifuddin, 2012)
14
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak memasuki lapangan,
selama dilapangan, dan setelah dilapangan dan setalah dilapangan. Dalam hal ini
adapun penjelasan dari masing-masing proses analisis data yaitu: (Sugiono, 2014)
a. Analisis Sebelum Dilapangan
Analisis kualitatif melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
b. Analisis Data di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban jawaban yang diwawancarai
setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melajutkan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.
Menurut Miles dan Huberman ada tiga macam kegiatan dalam analisis
data kualitatif yaitu data reduction. data display, dan conclusion
drawing/verification.
1) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan pemokusan,
penyederhanaan, abstraksi dan pentransformasian “data mentah” yang
terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. (Emzir, 2012)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
2) Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, dan sejenisnya.
Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam
15
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian
kualitatif untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif sering
menyajikan dengan teks yang bersifat naratif.
3) Conslusion Drawing/ Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatf menurut Miles dan
Hubermen adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. (Sugiono, 2014)
2.8.4 Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap hasil
penelitian adalah valid, reliable dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang tepat dilaporkan
oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang
terjadi pada objek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk
mendapatan validitas dan reliabilitas diuji instrumen penelitiannnya. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Temuan atau data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Reliabilitas dalam penelitian kualitatif bersifat individu, atau berbeda antara
peneliti satu dengan peneliti lainnya. Oleh karena itu penelitian kualitatif sering
dikatakan bersifat subyektif dan reflektif karena peneliti bertindak sebagai
instrumen. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia
harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara
cermat dan teliti.
Dalam penelitian kualitatif , temuan atau data yang dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Dalam uji keabsahan penelitian kualitatif meliputi
16
beberapa macam yaitu uji credibility, transferability dan confirmability. (Sugiono,
2014)
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, trianggilasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis
kasus negative dan membercheck.
1. Perpanjangan pengamatan
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap
sebagai orang asing. Dengan perpanjangan pengamatan ini peneliti mengecek
kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang
sudah benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek
kembali pada sumber data asli atau sumber data yang lain ternyata tidak
benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebi luas dan mendalam
sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
Berapa lam perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan sangat
tergantung pada kedalaman, keluasan dan kepastian data.
2. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan
ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang
diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan
tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu
benar/percaya atau tidak.
3. Trianggulasi
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.
4. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspose hasil sementara atau
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan
sejawat. Adapun salah satu tujuan dari diskusi teman sejawat yaitu meminta
17
pertimbangan terhadap hasil dari sebuah penelitian yang telah dilakukan.
Dengan itu maka agar hasil dari sebuah penelitian agar menjadi lebih baik
dengan adanya diskusi dengan teman terkait hasil penelitian.
5. Analisis Kasus Negatif
Kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negative berarti
peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data
yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
dengan temuan, berarti data yang ditemukan yang ditemukan sudah dapat
dipercaya.
6. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan refensi adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan
penelitian sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan
foto-foto atau dokumen autentik, sehingga lebih dapat dipercaya.
7. Mengadakan Membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
data kepada pemberi data. Tujuan dari membercheck adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data.
18
interest, and purposes of the investigator. It also depends on the size of the study and
how much time the researcher puts into the study each day or week". Tidak ada cara
yang mudah untuk menentukan berapa lama penelitian kualitatif dilaksanakan. Pada
umumnya penelitian dilaksanakan dalam tahunan. Tetapi lamanya penelitian akan
tergantung pada kemampuan peneliti untuk memperoleh informan yang memahami
konteks sosial yang diteliti, keberadaan sumber data, interes, dan tujuan penelitian.
Selain itu juga akan tergantung cakupan penelitian, dan bagaimana peneliti mengatur
waktu yang digunakan dalam setiap hari atau tiap minggu.
19
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam metode kuantitatif,
realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca
indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak
berubah dan dapat diverifikasi. Dengan demikian dalam penelitian kuantitatif,
peneliti dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari obyek yang diteliti,
dan kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Dalam penelitian
kualitatif suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah
ke dalam beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai
sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran, dan utuh (holistic) karena
setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Ibarat meneliti performance suatu mobil, peneliti kuantitatif dapat
meneliti mesinnya saja, atau bodynya saja, tetapi peneliti kualitatif akan
meneliti semua komponen dan hubungan satu dengan yang lain, serta kinerja
pada saat mobil dijalankan.
Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak (teramati),
tetapi sampai dibalik yang tampak tersebut. Misalnya melihat ada orang yang
sedang mancing, penelitian kuantitatif akan menganggap bahwa mancing itu
20
merupakan kegiatan mencari ikan, sedangkan dalam penelitian kualitatif akan
melihat yang lebih dalam mengapa ia mancing. Ia mancing mungkin untuk
menghilangkan stress, daripada nganggur, atau mencari teman. Jadi realitas itu
merupakan konstruksi dari pemahaman terhadap semua data dan maknanya
b. Hubungan Peneliti dengan yang Diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, hubungan antara peneliti dengan yang
diteliti bersifat independen atau mengambil jarak dengan yang diteliti. Dengan
menggunakan test atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data, maka
peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden
yang memberikan data. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasi berperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam), maka
peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti
kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.
c. Hubungan antar Variabel
Kemungkinan generalisasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
ditunjukkan pada gambar 1.3a dan 1,3b. Peneliti kuantitatif dalam melihat
hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat
(kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen.
Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Contoh: pengaruh iklan terhadap nilai
penjualan, artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin
banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai
penjualan sebagai variabel dependen (akibat).
Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan
pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel
pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi
(reciprocal/interaktif), sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan
dependennya. Contoh: hubungan antara iklan dan nilai penjualan. Dalam hal ini
hubungannya interaktif, artinya makin banyak uang yang dikeluarkan untuk
iklan maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin
banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga akan semakin tinggi.
d. Kemungkinan Generalisasi
21
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk
populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Selanjutnya data yang diteliti
adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik
probability sampling (random). Berdasarkan data dari sampel tersebut,
selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan sampel diberlakukan ke
populasi di mana sampel tersebut diambil.
Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih
menekankan pada kedalaman informasi sehingga menemukan keunikan obyek
yang diteliti dan juga penelitian untuk memahami makna dibalik data yang
terdengar dan terlihat. Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat
generalisasi, tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di
tempat lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan
transferability dalam bahasa Indonesia dinamakan keteralihan. Maksudnya
adalah bahwa, hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di
tempat lain, manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan
tempat penelitian.
e. Peranan Nilai
Dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara pengumpul
data dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data
memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, kepentingan pandangan, nilai-
nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan
data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-
masing.
Dalam penelitian kualitatif, 10 peneliti meneliti pada obyek yang sama
bisa menghasilkan 10 kesimpulan yang berbeda, karena masing masing peneliti
menggunakan pemikiran yang berbeda dalam melihat obyek yang diteliti.
Contoh: dua peneliti melakukan penelitian pada sekelompok dokter. Satu
peneliti menyatakan bahwa para dokter adalah orang yang luar biasa hebat
karena bisa menyelamatkan dan memperpanjang hidup orang banyak, tetapi
peneliti yang satu menyatakan bahwa dokter adalah pembunuh, karena banyak
orang setelah dirawat dokter banyak yang meninggal.
22
2.11.2 Perbedaan Proses Penelitian
Perbedaan Langkah-langkah dan Proses Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif yakni
Langkah-langkah Karakteristik Kuantitatif Karakteristik Kualitatif
dan Proses
Penelitian
Mengidentifikasi Berorientasi pada deskripsi dan Berorientasi pada
problem penelitian eksplanasi eksploratori dan
pemahaman
Mereviu Literatur • Memegang peran utama • Memegang peran minor
• Untuk justifikasi problem penelitian dan • Untuk justifikasi problem
spesifikasi kebutuhan untuk penelitian penelitian
Menetapkan tujuan • Khusus dan sempit • Umum dan luas
• Data dapat diobservasi, diukur • Pengalaman
partisipan/subjek
Mengumpulkan • Instrumen ditentukan sebelumnya • Memunculkan protokol
data • Data berujud angka atau diangkakan • Data teks atau kesan
• Jumlah subjek banyak • Jumlah subjek atau
tempat sedikit
Menganalisa dan • Analisis statistik • Analisis teks
menginterpretasi • Mendeskripsikan kecenderungan, • Deskripsi, analisis, dan
data pembandingan kelompok, atau hubungan perkembangan tema
antar variabel • Makna dan hasil
• Pembandingan hasil dengan prediksi penelitian lebih besar
dan dengan hasil penelitian sebelumnya
Melaporkan dan • Tersetandar dan pasti • Luwes
mengevaluasi • Objektif dan tidak bias • Refleksif dan bias
penelitian
23
Bates, Fred Kerlinger, Edward Raymond Risk, Herbert Blumer, Everett
Tthorndike, Donald Campbell, Peter Hughes, Harry Wolcott, George H.
Rossi. Mead.
Afiliasi teoritik Fungsionalisme, strukturalisme,Interaksi simbolik, etnometodologi,
realisme, positivisme, behaviorisme, fenomenologi, budaya, idealisme.
empirisisme logis, teori sistem.
Afiliasi Psikologi, ekonomi, ilmu politik. Sosiologi, antropologi, sejarah.
akademik
Tujuan Menguji teori, memantapkan fakta,Mengembangkan konsep,
deskripsi statistik, menunj7ukkan mendeskripsikan realitas majemuk,
hubungan antara variabel, prediksi. grounded theory, mengembangkan
pemahaman (under standing).
Rancangan Terstruktur, ditentukan sebelumBerkembang, fleksibel, umum.
penelitian, formal, spesifik,
rancangan adalah rencana operasi
secara rinci.
Proposal Ekstensif, fokusnya spesifik danRingkas, spekulatif, menyarankan area
penelitian detil, prosedurnya spesifik dan penelitian yang mungkin relevan,
detail, mereviu banyak literature seringkali menulis setelah semua data
substantif, menulis sebelum terkumpul, tidak mereviu literature
mengum,pulkan data, mengajukan secara ekstensif, statemen pendekatan
hipotesis. umum.
24
BAB III
PENUTUP
2.11 Kesimpulan
2.12 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila da terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya, Karena
kami adalah manusia yang tak luput dari salah dan khilaf dan lupa.
25
DAFTAR PUSTAKA
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013).
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005).
Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Jurnal EQUILBRIUM, Vol.5, No.9,
Januari-Juni 2009: 1-8.
Wina Calista.Metode Penelitian Kualitatif.Academia.com
Afifuddin, A. S. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.Grafindo Persada.
Meihana Fatin.Memahami Perspektif Metode Penelitian Kualitatif.academia.com
26