Anda di halaman 1dari 29

Tugas Kelompok

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN


“PERSPEKIF METODE PENELITIAN KUALITATIF”

OLEH KELOMPOK 1

ARNO (B1C116011)
SINAR JUNIKA. M (B1C119056)
ADE NOVIA (B1C119068)
ANITA (B1C119073)
CHORINA GRACE PABUTUNGAN (B1C119083)
ELMAYANTI (B1C119093)
FADHILLAH ZAHRANI (B1C119095)
FAHRA AMALIA HASANAH S. (B1C119096)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah, kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Perspektif Metode Penelitian Kualitatif” dengan sebaik-baiknya.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan penulis
makalah ini pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya sebagai referensi tambahan di
mata kuliah Metodologi Penelitian.

Kendari, 29 Mei 2022

Penyusun

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif.........................................................................3
2.2 Tujuan Penelitian Kualitatif Dan Kegunaan Metode Kualitatif......................................4
2.3 Karakteristik Penelitian Kualitatif...................................................................................6
2.4 Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif......................................................................................6
2.5 Populasi dan Sampel.......................................................................................................8
2.6 Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif........................................................................10
2.7 Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif...............................................................................11
2.8 Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Teknik AnalisisData Kualitatif..........................12
2.8.1 Instrumen Penelitian Kualitatif..................................................................................12
2.8.2 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................................13
2.8.3 Teknik Analisis Data..................................................................................................14
2.8.4 Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif............................................................16
2.9 Jangka Waktu Penelitiaan Kualitatif.............................................................................18
2.10 Kompetensi peneliti kualitatif.....................................................................................19
2.11 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif........................................................19
2.11.1 Perbedaan Aksioma..................................................................................................19
2.11.2 Perbedaan Proses Penelitian.....................................................................................23
2.11.3 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Berbagai Variabelnya.......23
BAB III PENUTUP..................................................................................................................25
2.11 Kesimpulan................................................................................................................25
2.12 Saran..........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode penelitian adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian yang
didasari pada pandangan filosofis, asumsi dasar, ideologis, pertanyaan serta isu yang
sedang. berkembang dan dihadapi.Penelitian kualitatif adalah studi yang meneliti
kualitas hubungan, aktivitas, situasi, atau berbagai material.
Masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat
variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas. Penelitian
kualitatif lebih menekankan pada deskriptif holistic, yang menjelaskan secara detail
tentang kegiatan atau situasi apa yang sedang berlangsung daripada membandingkan
efek perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang sikap atau perilaku orang.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang
bersifat interaktif dan fleksibel.Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami
fenomena-fenomena sosial dari sudut pandang partisipan. Penelitian kualitatif dilakukan
pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.Penelitian kualitatif lebih menekankan pada
makna dan terikat nilai.
Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui
makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan
teori, untuk memastikan kebenaran data dan meneliti sejarah perkembangan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah pengertian dari metode penilitan kualitatif ?
2) Apakah tujuan penetlitian kualitatif dan kegunaan metode kualitatif ?
3) Apa sajakah karakteristik dari penelitian kualitatif ?
4) Apa sajakah jenis – jenis penelitian kualitatif ?
5) Apakah yang dimaksud populasi dan sampel ?
6) Bagaimana langkah – langkah dalam penelitian kualitatif ?
7) Apa dasar teoritis dalam penelitian kualitatif ?
8) Bagaimana instrumen, teknik pengumpulan dan teknik analisis dalam data kualitatif ?
9) Bagaimana jangka waktu penelitian kualitatif ?
10) Bagaimana kompetensi penelitian kualitatif ?
1
11) Apa sajakah perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1) Untuk mengetahui pengertian dari metode penilitan kualitatif ?
2) Untuk mengetahui tujuan penetlitian kualitatif dan kegunaan metode kualitatif ?
3) Untuk mengetahui karakteristik dari penelitian kualitatif ?
4) Untuk mengetahui jenis – jenis penelitian kualitatif ?
5) Untuk mengetahui yang dimaksud populasi dan sampel ?
6) Untuk mengetahui langkah – langkah dalam penelitian kualitatif ?
7) Untuk mengetahui dasar teoritis dalam penelitian kualitatif ?
8) Untuk mengetahui instrumen, teknik pengumpulan dan teknik analisis dalam data
kualitatif ?
9) Untuk mengetahui jangka waktu penelitian kualitatif ?
10) Untuk mengetahui kompetensi penelitian kualitatif ?
11) Untuk mengetahui perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kualitatif


Kata metode berasal dari istilah Yunani methodos (meta+bodos) yang artinya
cara. Penelitian adalah suatu usaha atau cara yang sistematis untuk menyelidiki masalah
tertentu dengan tujuan mencari jawaban dari masalah yang diteliti dilakukan secara
ilmiah. Sedangkan, kualitatif berarti sesuatu yang berkaitan dengan aspek kualitas, nilai
atau makna yang terdapat dibalik fakta.Kualitas, nilai atau makna hanya dapat
diungkapkan dan dijelaskan melalui linguistik, bahasa atau kata-kata.
Penelitian kualitatif mencakup catatan lapangan, wawancara, percakapan,
pemotretan, rekaman, dan memo untuk diri sendiri.Penelitian kualitatif secara umum
dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku,
fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.
Jadi, penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Pengertian penelitian kualitatif menurut para ahli :
1. Lexy J. Moelong, “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”1
2. Bogdan dan Taylor, “penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara
holistik (utuh)”
3. Strauss dan Corbin dalam Cresswell, J. (1998:24), yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-
prosedur statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).

3
Untuk itu dari metode kualitatif diperoleh data secara alamiah atau natural dan
komprehensif yang sesuai dengan latar dan data yang diperoleh tidak merupakan hasil
rekayasa atau manipulasi karena tidak ada unsur atau variabel lain yang mengontrol.

2.2 Tujuan Penelitian Kualitatif Dan Kegunaan Metode Kualitatif


Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami fenomena dan gejala
sosial dengan lebih menitikberatkan pada gambaran yang lengkap tentang fenomena
yang dikaji daripada merincinya menjadi variabel-variabel yang saling terkait.
Metode penelitian kualitatif akan cocok digunakan untuk meneliti dengan tujuan
seperti berikut ini
1. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah
masih gelap. Kondisi semacam ini cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena
peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan
grant tour question, sehingga masalah dan potensi akan dapat ditemukan dengan
jelas. Melalui penelitian model ini, peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu
obyek untuk menemukan dan potensi yang ada di obyek tersebut. Ibarat orang akan
mencari sumber minyak, tambang emas dan lain-lain.
2. Memahami keunikan dari obyek yang diteliti. Metode kualitatif cocok digunakan
untuk meneliti obyek yang diteliti, sehingga tidak perlu generalisasi. Penelitian di
suku-suku terasing akan dapat mengetahui masyarakat suku tersebut. Selain itu
metode kualitatif juga cocok digunakan untuk memahami makna di balik data yang
teramati. Gejala sosial sering tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan
dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna
tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan
mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi, menurut penelitian kuantitatif benar,
tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif. Sebagai contoh ada 99
orang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak.
Mungkin yang satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami
kepada isteri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium. Menurut penelitian
kualitatif, semakin banyak suami mencium isteri, maka malah menjadi tanda tanya,
jangan-jangan hanya pura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan
tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara
mendalam, dan observasi berperan serta, dan dokumentasi.

4
3. Untuk memahami proses atau interaksi sosial. Proses kerja dan interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang
jelas.
4. Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak diteliti
dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam,
dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
5. Untuk mengkonstruksi fenomena, menemukan dan mengembangkan teori. Metode
kualitatif paling cocok digunakan untuk mengonstruksi fenomena, menemukan dan
mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
Teori yang demikian dibangun melalui grounded research. Dengan metode kualitatif
peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan
pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa
hubungan antar gejala. Hipotesis tersebut selanjutnya diverifikasi dengan
pengumpulan data yang lebih luas dan mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan
menjadi tesis atau teori.
6. Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya.
Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data secara
triangulasi/gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data tertentu belum dapat
menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain), maka kepastian data akan lebih
terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji
kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data
akan dapat diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi provokator, maka sebelum
ditemukan siapa provokator yang dimaksud maka penelitian belum dinyatakan belum
selesai.
7. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh
atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode kualitatif. Dengan menggunakan
data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau orang yang dipandang
tahu, maka sejarah perkembangan kehidupan seseorang. Misalnya akan meneliti
sejarah perkembangan kehidupan raja-raja di Jawa, sejarah perkembangan
masyarakat tertentu sehingga masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang etos
kerjanya tinggi atau rendah. Penelitian perkembangan ini juga bisa dilakukan di
bidang pertanian, bidang teknik seperti meneliti kinerja mobil dan sejenisnya, dengan
5
melakukan pengamatan secara terus-menerus yang dibantu kamera terhadap proses
tumbuh dan berkembangnya bunga tertentu, atau mesin mobil tertentu.

Adapun Kegunaan dari metode Penelitian Kualitatif yakni

1. Menentukan masalah dan potensi


2. Memahami makna dan keunikan obyek yang ditekiti
3. Memahami proses dan atau interaksi social
4. Memahami perasaan Orang
5. Mengkonstruksi pemahaman, dan menemukan hipotesis
6. Memastikan kebenaran data
7. Meneliti sejrah perkembangan

2.3 Karakteristik Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki karakteristik yang berbeda antara lain seperti berikut :
1) Peneliti memaknai apa yang diteliti dengan persepsi-persepsi subjektif untuk
menghadirkan konteks yang menjelaskan suatu fenomena.
2) Tujuan penelitian adalah mengembangkan konsep-konsep yang dapat menjelaskan
makna suatu fenomena.
3) Tidak dilakukan pengujian hipotesis, karena konteks atau lingkungan sosial
menentukan bagaimana data dikumpulkan.
4) Konsep pengetahuan dalam bentuk tema, motif, taksonomi dan generalisasi bukan
operasionalisasi variable.
5) Generalisasi tidak dilakukan mengacu pada kaidah probabilitas, tetapi melalui
ekstraksi kenyataan dari data yang ditemukan di lapangan dan menyajikannya
dalam gambaran yang koheren dan konsisten.

2.4 Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian yaitu
1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang
dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip.Tujuan
penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu

6
pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup
seseorang.Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan
dirinya sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenimenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna
konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada
beberapa individu.Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak
ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji.
3. Grounded theory
Tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi ini
dimana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa
dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok
sosial. Peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku,
kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah
penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang
terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat
dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan
anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap
perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan
batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan
berbagai sumber informasi.Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus
yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.2

7
2.5 Populasi dan Sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan “social situation” yang terditi atas tiga elemen yaitu: tempat (place),
pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial
tersebut, dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang disudut
jalan yang sedang ngobrol, atau di tempat kerja, di kota, desa atau wilayah suatu negara.
Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui
“apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti
dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-orang (actors) yang ada
pada tempat (place) tertentu. Tetapi sebenarnya obyek penelitian kualitatif, juga bukan
semata-mata pada situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen tersebut, tetapi juga bisa
berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan dan sejenisnya.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil
kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada
situasi sosial yang memiliki kesamaan dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara
sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena
tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, melakukan
observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial
tersebut. penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara
purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian tidak
akan digeneralisasikan ke populasi karena pengambilan sampel tidak diambil secara
random. Hasil penelitian dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi
sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi
sosial (tempat lain) lain, apabila situasi sosial lain tersebut memiliki kemiripan atau
kesamaan dengan situasi sosial yang diteliti.
Teknik sampling dalam penelitian kualitatif pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.
a. Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi

8
anggota sampel. Teknik ini meliputi, simple random sampling, proportionate stratified
random sampling, disproportionate strafied random, sampling area (cluster) sampling
(sampling menurut daerah)
b. Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistemats, kuota,
aksidental, purposive, jenuh, snowball.
Dalam penelitian kualitatif, tenik sampling yang sering digunakan adalah
purposive sampling dan snowball sampling. Seperti sudah dikemukakan bahwa
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. snowball sampling adalah yeknik pengambilan sampel sumber
data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar.
Jadi penentuan sampel dalam penelitian kualitatif dilakukan saat peneliti mulai
memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design).
Caranya yaitu, peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan
memberikan data yang diperlukan, selanjutnya berdasarkan data atau informasi yang
diperoleh dari sampel sebelumnya itu peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang
dipertimbangkan akan memberikan data lebih lengkap. Praktek seperti inilah yang
disebut sebagai “serial selection of sample units” atau dalam kata-kata Bogdan dan
Biklen dinamakan “snowball sampling technique”. Unit sampel yang dipilih makin
lama makin terarah sejalan dengan makin terarahnya fokus penelitian. Proses ini
dinamakan Bogdan dan Biknel sebagai “continuous adjustment of ‘focusing’ of the
sample”
Dalam proses penentuan sampel seperti yang dijelaskan di atas, berapa besar
sampel tidak dapat ditentukan sebelumya. Seperti telah dikutip di atas sampel
purposive besar sampel ditentukan oleh pertimbangan informasi. Dalam hubungan ini
S.Nasution menjelaskan bahwa penentuan unit sampel (responden) dianggap telah
memadai apabila telah sampai kepada taraf “redundancy” (datanya telah jenuh,
ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru), artinya bahwa dengan
menggunakan responden selanjutnya boleh diatakan tidak lagi diperoleh tambahan
informasi baru yang berarti.
Dalam proposal penelitian kualitatif, sampel sumber data yang dikemukakan
masih bersifat sementara. Namun demikian pembuat proposal perlu menyebutkan
9
siapa-siapa yang kemungkinan akan digunakan sebagai sumber data. Misalnya akan
meneliti gaya belajar anak jenius, maka kemungkinan sampel sumber datanya adalah
orang-orang yang dianggap jenius, keluarga, guru yang membimbing, serta kawan-
kawan dekatnya. Selanjutnya misalnya meneliti tentang gaya kepemimpinan
seseorang, maka kemungkinan sampel sumber datanya adalah pimpinan yang
bersangkutan, bawahan, atasan, dan teman sejawatnya, yang dianggap yang paling
tahu tentang gaya kepemimpinan yang diteliti. (Sugiyono, 2014)

2.6 Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif

No. Langkah Penelitian


1 Definisi Masalah Penyelidikan mendefinisikan masalah penyelidikan berdasar
Penyelidikan fakta atau hasil-hasil observasi terdahulu.
2 Rumuskan Satu atau sejumlah hipotesis mengenai hubungan antar
Hipotesis variabel dinyatakan. Beberapa penyelidikan tidak
merumuskan hipotesis melainkan menghasilkan hipotesis
sebagai kesimpulan hasil penyelidikannya.
3 Buat Definisi Konsep, construct, variabel, atau istilah dalam penyelidikan
Operasional ini didefinisikan. Definisi akan memungkinkan para
penyelidik mempunyai pengertian sama atas sasaran-sasaran
penyellidikan. Definisi operasional sekaligus
menggambarkan bahwa metode observasi merupakan cara
yang tepat untuk penyelidikan di tetapkan.
4 Rancang Alat Pelaku pengamatan yang sesuai ditentukan. Penyelidikan
Penyelidikan dapat menggunakan data yang sudah terkumpul pada
penyelidikan-penyelidikan terdahulu. Suatu petunjuk dibuat
mengenai item-item yang harus diamati dan dicatat serta cara
merekamnya. Pengamat dilatih dan alat penyelidikan diuji
coba. Kesahihan dan keandalan alat ditetapkan.
5 Kumpulkan Data Data dikumpulkan oleh pengamat dengan alat yang telah
ditetapkan.
6 Analisis Data Data yang diperoleh dibandingkan dengan hipotesis yang
dibuat. Penemuan penyelidikan yang baru, mungkin tak

10
berhubungan dengan hipotesis dicermati oleh penyelidik.
Interpretasi atas hasil analisis dilakukan. Pembahasan
dilakukan dengan mengadu hasil penemuan dengan hasil-
hasil penyelidikan yang lebih dahulu ada.
7 Tarik Kesimpulan Kesimpulan ditarik, dapat mendukung atau menggugurkan
hipotesis. Penyelidikan yang sifatnya eksploratif dapat cukup
menghasilkan hipotesis. Kesimpulan haruslah berupa
informasi spesifik yang dapat membantu pengambilan
keputusan. Rekomendasi kea rah pengambilan keputusan
dibuat berdasarkan kesimpulan ini.
8 Laporan Laporan penyelidikan ditulis selengkap dan seperlunya.
Penyelidikan

2.7 Dasar Teoritis Penelitian Kualitatif


Pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma.Seorang peneliti
dalam kegiatan penelitiannya, baik dinyatakan secara eksplisit atau tidak, menerapkan
paradigm tertentu sehingga penelitian menjadi terarah.Dasar teoritis dalam pendekatan
kualitatif adalah
a. Pendekatan fenomenologis
Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa
dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
b. Pendekatan interaksi simbolik
Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi,
dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan
kepada mereka. Pengertian yang diberikan orang pada pengalaman dan proses
penafsirannya bersifat esensial serta menentukan.

c. Pendekatan kebudayaan
Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti
mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa dimana manusia diharapkan berperilaku
secara baik.Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya
diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
d. Pendekatan etnometodologi
11
Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat
memandang, menjelaskan, dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri.
Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat,
menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup.Seorang
peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan
kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.3
Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait
dengan positivisme dan postpositivisme yang berupaya melakukan kajian budaya
dan interpretative sifatnya.

2.8 Instrumen, Teknik Pengumpulan dan Teknik AnalisisData Kualitatif


2.8.1 Instrumen Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri sehingga peneliti harus “divalidasi”. Validasi terhadap peneliti,
meliputi; pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap
bidang yangditeliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian -baik
secaraakademik maupun logiknya- (Sugiono,2009:305).
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkanfokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkandata dan membuat kesimpulan atas
temuannya (Sugiono,2009:306)Validasi terhadap peneliti terletak pada hal-hal yang
berkaitandengan kinerjanya, yaitu:
a. Kebenaran peneliti melakukan penelitian dengan terjunlangsung kelapangan
b. Pemahaman peneliti terhadap metodologi penelitian kualitatifdan berbagai
pendekatanya
c. Pemahaman dan wawasan peneliti terhadap metode yangdipilih sehubungan
dengan penelitian kualitatif yang digunakan
d. wawasan teoritis dan konsepsional tentang fokus dan masalahyang diteliti
e. kemampuan logistic, kesiapan anggaran, waktu dan mentalitas peneliti
f. .Pemahaman ilmiah terhadap bidang yang diteliti

12
Dengan enam aspek yang divalidasi tersebut, peneliti yangmenggunakan
pendekatan kualitatif harus melakukan langkah-langkah berikut:
a. The setting
Peneliti harus mengetahui kondisi lapangan penelitian yangsebenarnya
untuk membantu dalam merencanakan pengambilan data
b. The actors
Peneliti harus mendapatkan data tentang karakteristik calon partisipan.
c. The process
Peneliti harus menyusun strategi pengumpulan data secarakeseluruhan.
strategi ini mencakup seluruh perencanaan pengambilan data dilakukan. Dalam
perencanaan penelitian ada beberapa kebutuhan yang mendasar bagi seorang
peneliti,yaitu: (Afifuddin, 2012)
1) Kebutuhuan teori
2) Kebutuhan masalah
3) Kebutuhan rencana
4) Kebutuhan hipotesis
5) Kebutuhan sejumlah data
6) Kebutuhan fasilitas
7) Kebutuhan kebebasan

2.8.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Dalam
penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan natural setting (kondisi yang
ilmiah), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada
observasi berperan serta, wawancara secara mendalam dan dokumentasi.
Adapun macam-macam teknik pengumpulan data penelitian kualitatif yaitu:
(Sugiono, 2014)
a. Observasi
Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala dalam objek penelitian.Tujuan dari
observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas dan makna kejadian dilihat

13
dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. (Sugiono,
2014)
Adapun manfaat yang diperoleh dari teknik pengumpulan data dengan observasi
adalah:
1) Memperoleh data lapangan yang lebih akurat karena data diperoleh secara akurat
2) Mengungkap masalah yang sebenarnya terjadi dilapangan
3) Memperoleh data baru yang terkait meskipun sebelumnya tidak terpikirkan
b. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seorang yang menjadi informan atau responden. Wawancara
dilakukan dengan menggunakan tanya jawab secara langsung. Wawancara terdiri dari
beberapa jenis yaitu wawancara terstruktur, wawancara semistruktur dan wawancara
yang tidak berstruktur. (Afifuddin, 2012)
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui
pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumentasi ini merupakan metode
pengumpulan yang berasal dari sumber nonmanusia. Salah satu bahan documenter
adalah foto. Foto bermanfaat sebagai sumber informasi karena mampu membekukan
dan menggambarkan peristiwa yang terjadi. (Afifuddin, 2012)

2.8.3 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.
Analisis data merupakan aktifitas pengorganisasian data. Data yang terkumpul
dapat berupa catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar, foto, dokumen,
laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Kegiatan analisis data ialah mengatur,
mengurutkan, mengkelompokkan, member kode, dan mengkategorikannya. Dengan
demikian, analisis data itu dilakukan dalam suatu proses. Proses berarti
pelaksanaanya mulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dikerjakan secara
intensif yaitu sesudah meninggalkan lapangan. Analisis data memerlukan pemusatan
perhatian, pengerahan tenaga dan pikiran peneliti. (Afifuddin, 2012)

14
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak memasuki lapangan,
selama dilapangan, dan setelah dilapangan dan setalah dilapangan. Dalam hal ini
adapun penjelasan dari masing-masing proses analisis data yaitu: (Sugiono, 2014)
a. Analisis Sebelum Dilapangan
Analisis kualitatif melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
b. Analisis Data di Lapangan Model Miles and Huberman
Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis
terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban jawaban yang diwawancarai
setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan melajutkan
pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel.
Menurut Miles dan Huberman ada tiga macam kegiatan dalam analisis
data kualitatif yaitu data reduction. data display, dan conclusion
drawing/verification.
1) Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan pemokusan,
penyederhanaan, abstraksi dan pentransformasian “data mentah” yang
terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. (Emzir, 2012)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih
jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya.
2) Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, dan sejenisnya.
Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam

15
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami. Dalam penelitian
kualitatif untuk penyajian data dalam penelitian kualitatif sering
menyajikan dengan teks yang bersifat naratif.
3) Conslusion Drawing/ Verification
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatf menurut Miles dan
Hubermen adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. (Sugiono, 2014)
2.8.4 Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap hasil
penelitian adalah valid, reliable dan obyektif. Validitas merupakan derajat ketepatan
antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang tepat dilaporkan
oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar
data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang
terjadi pada objek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid.
Ada perbedaan yang mendasar mengenai validitas dan reliabilitas dalam
penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif untuk
mendapatan validitas dan reliabilitas diuji instrumen penelitiannnya. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang
diuji validitas dan reliabilitasnya adalah datanya. Temuan atau data dapat dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Reliabilitas dalam penelitian kualitatif bersifat individu, atau berbeda antara
peneliti satu dengan peneliti lainnya. Oleh karena itu penelitian kualitatif sering
dikatakan bersifat subyektif dan reflektif karena peneliti bertindak sebagai
instrumen. Namun demikian peneliti meskipun melibatkan segi subyektifitas , dia
harus disiplin dan jujur terhadap dirinya sebab penelitian kualitatif harus memiliki
objektifitas pula. Objektifitas disini berarti data yang ditemukan dianalisis secara
cermat dan teliti.
Dalam penelitian kualitatif , temuan atau data yang dinyatakan valid apabila
tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Dalam uji keabsahan penelitian kualitatif meliputi

16
beberapa macam yaitu uji credibility, transferability dan confirmability. (Sugiono,
2014)
a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, trianggilasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis
kasus negative dan membercheck.
1. Perpanjangan pengamatan
Pada tahap awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap
sebagai orang asing. Dengan perpanjangan pengamatan ini peneliti mengecek
kembali apakah data yang telah diberikan selama ini merupakan data yang
sudah benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah dicek
kembali pada sumber data asli atau sumber data yang lain ternyata tidak
benar, maka peneliti melakukan pengamatan lagi yang lebi luas dan mendalam
sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
Berapa lam perpanjangan pengamatan ini dilakukan, akan sangat
tergantung pada kedalaman, keluasan dan kepastian data.
2. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih
cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan
ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil
penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang
diteliti. Dengan membaca ini maka wawasan peneliti akan semakin luas dan
tajam, sehingga dapat digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu
benar/percaya atau tidak.
3. Trianggulasi
Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu.
4. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspose hasil sementara atau
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan
sejawat. Adapun salah satu tujuan dari diskusi teman sejawat yaitu meminta

17
pertimbangan terhadap hasil dari sebuah penelitian yang telah dilakukan.
Dengan itu maka agar hasil dari sebuah penelitian agar menjadi lebih baik
dengan adanya diskusi dengan teman terkait hasil penelitian.
5. Analisis Kasus Negatif
Kasus negative adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan analisis kasus negative berarti
peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data
yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
dengan temuan, berarti data yang ditemukan yang ditemukan sudah dapat
dipercaya.
6. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan refensi adalah adanya pendukung untuk
membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan
penelitian sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan
foto-foto atau dokumen autentik, sehingga lebih dapat dipercaya.
7. Mengadakan Membercheck
Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti
data kepada pemberi data. Tujuan dari membercheck adalah untuk mengetahui
seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh
pemberi data.

2.9 Jangka Waktu Penelitiaan Kualitatif


Pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena tujuan
penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar pembuktian hipotesis
seperti dalam penelitian kuantitatif. Namun demikian kemungkinan jangka penelitian
berlangsung dalam waktu yang pendek, bila telah ditemukan sesuatu dan datanya sudah
jenuh. Ibarat mencari provokator, atau mengurai masalah, atau memahami makna,
kalau semua itu dapat ditemukan dalam satu minggu, dan telah teruji kredibilitasnya,
maka penelitian kualitatif dinyatakan selesai, sehingga tidak memerlukan waktu yang
lama.
Dalam Hal ini Susan Stainback menyatakan bahwa "There is no way to give
easy to how long it takes to do a qualitative research study. The "typical" study
probably last about a year. But the actual length or duration depends on the resources,

18
interest, and purposes of the investigator. It also depends on the size of the study and
how much time the researcher puts into the study each day or week". Tidak ada cara
yang mudah untuk menentukan berapa lama penelitian kualitatif dilaksanakan. Pada
umumnya penelitian dilaksanakan dalam tahunan. Tetapi lamanya penelitian akan
tergantung pada kemampuan peneliti untuk memperoleh informan yang memahami
konteks sosial yang diteliti, keberadaan sumber data, interes, dan tujuan penelitian.
Selain itu juga akan tergantung cakupan penelitian, dan bagaimana peneliti mengatur
waktu yang digunakan dalam setiap hari atau tiap minggu.

2.10 Kompetensi peneliti kualitatif


Kompetensi peneliti kualitatif yaitu :
1) Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang akan diteliti.
2) Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang konteks sosial yang akan
diteliti. Menciptakan rapport berarti mampu membangun hubungan yang akrab
dengan setiap orang yang ada pada konteks social.
3) Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek penelitian
(konteks sosial).
4) Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dan e wawancara
mendalam secara triangulasi, serta sumber-sumber lain
5) Mampu menganalisis data kualitatif secara induktif berkesinambungan mulai dari
analisis deskriptif, domain, komponensial, dan tema kultural/budaya
6) Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas. Dan transferabilitas
hasil penelitian
7) Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipotesis atau ilmu baru
8) Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap dan rinci

2.11 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


2.11.1 Perbedaan Aksioma

19
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kuantitatif dan
kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti,
hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai.
a. Sifat Realitas
Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat
perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam metode kuantitatif,
realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan panca
indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak
berubah dan dapat diverifikasi. Dengan demikian dalam penelitian kuantitatif,
peneliti dapat menentukan hanya beberapa variabel saja dari obyek yang diteliti,
dan kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Dalam penelitian
kualitatif suatu realitas atau obyek tidak dapat dilihat secara parsial dan dipecah
ke dalam beberapa variabel. Penelitian kualitatif memandang obyek sebagai
sesuatu yang dinamis, hasil konstruksi pemikiran, dan utuh (holistic) karena
setiap aspek dari obyek itu mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan. Ibarat meneliti performance suatu mobil, peneliti kuantitatif dapat
meneliti mesinnya saja, atau bodynya saja, tetapi peneliti kualitatif akan
meneliti semua komponen dan hubungan satu dengan yang lain, serta kinerja
pada saat mobil dijalankan.
Realitas dalam penelitian kualitatif tidak hanya yang tampak (teramati),
tetapi sampai dibalik yang tampak tersebut. Misalnya melihat ada orang yang
sedang mancing, penelitian kuantitatif akan menganggap bahwa mancing itu

20
merupakan kegiatan mencari ikan, sedangkan dalam penelitian kualitatif akan
melihat yang lebih dalam mengapa ia mancing. Ia mancing mungkin untuk
menghilangkan stress, daripada nganggur, atau mencari teman. Jadi realitas itu
merupakan konstruksi dari pemahaman terhadap semua data dan maknanya
b. Hubungan Peneliti dengan yang Diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, hubungan antara peneliti dengan yang
diteliti bersifat independen atau mengambil jarak dengan yang diteliti. Dengan
menggunakan test atau kuesioner sebagai teknik pengumpulan data, maka
peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau responden
yang memberikan data. Dalam penelitian kualitatif peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasi berperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam), maka
peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan demikian peneliti
kualitatif harus mengenal betul orang yang memberikan data.
c. Hubungan antar Variabel
Kemungkinan generalisasi antara penelitian kuantitatif dan kualitatif
ditunjukkan pada gambar 1.3a dan 1,3b. Peneliti kuantitatif dalam melihat
hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti lebih bersifat sebab dan akibat
(kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen.
Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Contoh: pengaruh iklan terhadap nilai
penjualan, artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin
banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai
penjualan sebagai variabel dependen (akibat).
Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan lebih menekankan
pada proses, maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel
pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi
(reciprocal/interaktif), sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan
dependennya. Contoh: hubungan antara iklan dan nilai penjualan. Dalam hal ini
hubungannya interaktif, artinya makin banyak uang yang dikeluarkan untuk
iklan maka akan semakin banyak nilai penjualan, tetapi juga sebaliknya makin
banyak nilai penjualan maka alokasi dana untuk iklan juga akan semakin tinggi.
d. Kemungkinan Generalisasi

21
Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan
informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk
populasi yang luas dengan variabel yang terbatas. Selanjutnya data yang diteliti
adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut dengan teknik
probability sampling (random). Berdasarkan data dari sampel tersebut,
selanjutnya peneliti membuat generalisasi (kesimpulan sampel diberlakukan ke
populasi di mana sampel tersebut diambil.
Penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih
menekankan pada kedalaman informasi sehingga menemukan keunikan obyek
yang diteliti dan juga penelitian untuk memahami makna dibalik data yang
terdengar dan terlihat. Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat
generalisasi, tidak berarti hasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di
tempat lain. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan
transferability dalam bahasa Indonesia dinamakan keteralihan. Maksudnya
adalah bahwa, hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di
tempat lain, manakala kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbeda dengan
tempat penelitian.
e. Peranan Nilai
Dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi antara pengumpul
data dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik peneliti maupun sumber data
memiliki latar belakang pendidikan, pengalaman, kepentingan pandangan, nilai-
nilai, kepentingan dan persepsi berbeda-beda, sehingga dalam pengumpulan
data, analisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-
masing.
Dalam penelitian kualitatif, 10 peneliti meneliti pada obyek yang sama
bisa menghasilkan 10 kesimpulan yang berbeda, karena masing masing peneliti
menggunakan pemikiran yang berbeda dalam melihat obyek yang diteliti.
Contoh: dua peneliti melakukan penelitian pada sekelompok dokter. Satu
peneliti menyatakan bahwa para dokter adalah orang yang luar biasa hebat
karena bisa menyelamatkan dan memperpanjang hidup orang banyak, tetapi
peneliti yang satu menyatakan bahwa dokter adalah pembunuh, karena banyak
orang setelah dirawat dokter banyak yang meninggal.

22
2.11.2 Perbedaan Proses Penelitian
Perbedaan Langkah-langkah dan Proses Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif yakni
Langkah-langkah Karakteristik Kuantitatif Karakteristik Kualitatif
dan Proses
Penelitian
Mengidentifikasi Berorientasi pada deskripsi dan Berorientasi pada
problem penelitian eksplanasi eksploratori dan
pemahaman
Mereviu Literatur • Memegang peran utama • Memegang peran minor
• Untuk justifikasi problem penelitian dan • Untuk justifikasi problem
spesifikasi kebutuhan untuk penelitian penelitian
Menetapkan tujuan • Khusus dan sempit • Umum dan luas
• Data dapat diobservasi, diukur • Pengalaman
partisipan/subjek
Mengumpulkan • Instrumen ditentukan sebelumnya • Memunculkan protokol
data • Data berujud angka atau diangkakan • Data teks atau kesan
• Jumlah subjek banyak • Jumlah subjek atau
tempat sedikit
Menganalisa dan • Analisis statistik • Analisis teks
menginterpretasi • Mendeskripsikan kecenderungan, • Deskripsi, analisis, dan
data pembandingan kelompok, atau hubungan perkembangan tema
antar variabel • Makna dan hasil
• Pembandingan hasil dengan prediksi penelitian lebih besar
dan dengan hasil penelitian sebelumnya
Melaporkan dan • Tersetandar dan pasti • Luwes
mengevaluasi • Objektif dan tidak bias • Refleksif dan bias
penelitian

2.11.3 Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Dalam Berbagai Variabelnya

Variabel Kuantitatif Kualitatif


Istilah-istilah
Eksperimen, data "hard", outerEtnografik, lapangan kerja, data "hard",
dalam perspective, empirik, positivist, interaksi simbolik, inner perspective,
pendekatan fakta sosial, statistik. naturalistic,
etnometodologis, deskriptif, observasi
partisipan, venomenologis, Chicago
schools, dokumen, sejarah hidup, studi
kasus, ekologis.
Variabel Kuantitatif Kualitatif
Konsep kunciVariabel, operasional, reliabilitas,Makna, pengertian common- sense,
yang berkaitan hipotesis, validitas, secara statistik penggolongan, definisi situasi,
dengan signifikan, replikasi. kehidupan sehari-hari, pemahaman
pendekatan (understanding), proses, negotiated
order, untuk semua tujuan praktis,
konstruksi sosial.
Nama tokoh Emile Durkheim, Lee Crombach, L.Max Webwr, Charles Horton Cooley,
Guttman, Robert Travers, Robert Margareth Mead, Eleanor Leacock,

23
Bates, Fred Kerlinger, Edward Raymond Risk, Herbert Blumer, Everett
Tthorndike, Donald Campbell, Peter Hughes, Harry Wolcott, George H.
Rossi. Mead.
Afiliasi teoritik Fungsionalisme, strukturalisme,Interaksi simbolik, etnometodologi,
realisme, positivisme, behaviorisme, fenomenologi, budaya, idealisme.
empirisisme logis, teori sistem.
Afiliasi Psikologi, ekonomi, ilmu politik. Sosiologi, antropologi, sejarah.
akademik
Tujuan Menguji teori, memantapkan fakta,Mengembangkan konsep,
deskripsi statistik, menunj7ukkan mendeskripsikan realitas majemuk,
hubungan antara variabel, prediksi. grounded theory, mengembangkan
pemahaman (under standing).
Rancangan Terstruktur, ditentukan sebelumBerkembang, fleksibel, umum.
penelitian, formal, spesifik,
rancangan adalah rencana operasi
secara rinci.
Proposal Ekstensif, fokusnya spesifik danRingkas, spekulatif, menyarankan area
penelitian detil, prosedurnya spesifik dan penelitian yang mungkin relevan,
detail, mereviu banyak literature seringkali menulis setelah semua data
substantif, menulis sebelum terkumpul, tidak mereviu literature
mengum,pulkan data, mengajukan secara ekstensif, statemen pendekatan
hipotesis. umum.

Data Kuantitatif, kode angka, hitungan,Deskriptif, dokumen proposal, catatan


pengukuran, variabelvariabel lapangan, fotografi, kata-kata
teroprasional, statistik. masyarakat,dokumen kantor dan artifak-
artifak lain.
Sampel Besar, stratified, kelompokKecil, tidak representatif, sampling
kontrol, tepat, pemilihan random, teoritik.
pengontrolan terhadap variabel
luar.
Teknik atauEksperimen, penelitian survei,Observasi, mereviu berbagai dokumen
metode interviu tersetruktur, quasi dan artifak, observasi partisipan, opened-
eksperiment, observasi ended interview.
tersetruktur, seperangkat data.
Hubungan Membatasi, jangka pendek,Empati, menekankan kepercayaan,
dengan subjek terpisah atau tidak memihak, ada kesetaraan, kontak intensif, subjek
jarak, subjek/peneliti. sebagai teman.
Instrumen danInventori, angket, indeks,Tape recorder, merekam/menulis.
alat komputer, skala, skor tes.
Analisis data Deduktif, terjadi pada kesimpulanTerus menerus; model, tema, konsep;
dari pengumpulan data, statistik. induktif; induksi analisis; metode
komparatif konstan.
Problem dalamMengontrol variabel-variabel lain,Membutuhkan banyak waktu, suka
menggunakan validitas, obstrusiveness. mereduksi data, reliabilitas, prosedur
pendekatan tidak setandar, sukar meneliti populasi
besar.

24
BAB III
PENUTUP

2.11 Kesimpulan

penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk


mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap,
kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Yang
bertujuan untuk memahami fenomena dan gejala sosial dengan lebih menitikberatkan
pada gambaran yang lengkap tentang fenomena yang dikaji daripada merincinya
menjadi variabel-variabel yang saling terkait.

2.12 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan silahkan sampaikan kepada
kami.
Apabila da terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan memakluminya, Karena
kami adalah manusia yang tak luput dari salah dan khilaf dan lupa.

25
DAFTAR PUSTAKA

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2013).
Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005).
Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Jurnal EQUILBRIUM, Vol.5, No.9,
Januari-Juni 2009: 1-8.
Wina Calista.Metode Penelitian Kualitatif.Academia.com
Afifuddin, A. S. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Pustaka
Setia.
Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.Grafindo Persada.
Meihana Fatin.Memahami Perspektif Metode Penelitian Kualitatif.academia.com

26

Anda mungkin juga menyukai