Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL DEMOKRASI DAN REFORMASI

Dosen pembimbing
Dr. Aminullah, S. Sos, M.AP
(Sistem Politik Indonesia)

Kelompok 7 :

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat. Demokrasi
juga dapat diartikan sebagai gagasan atau pandangan hidup yang mengutamakan
persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Inti dari demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem politik yang demokratis adalah
melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat
baik di tingkat pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah, serta untuk
membentuk pemerintahan yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat
dalam rangka mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang diamanatkan oleh
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kita tahu bahwa reformasi merupakan suatu perubahan dari tatanan perikehidupan
lama (era orde baru) menuju ke arah tatanan perikehidupan yang lebih baik. Gerakan
reformasi di Indonesia yang terjadi pada tahun 1998. Ini merupakan suatu gerakan
untuk melakukan pembaharuan dan perubahan. Perubahan ini yang diprioritaskan
yaitu pada bidang hukum, politik, ekonomi dan sosial. Perjuangan reformasi tidak
dapat didapatkan begitu saja, melainkan membutuhkan waktu yang tidak singkat yang
mana itu membutuhkan proses yang lama. Hasil reformasi hanya dapat dinikmati oleh
masyarakat Indonesia secara bertahap, sehinnga perlu adanya agenda reformasi untuk
memprioritaskan mana yang lebih dulu harus dilaksanakan. Lebih lanjut perlu adanya
kontrol atas reformasi, agar pelaksanaan reformasi tepat pada tujuan dan sasarannya.
Reformasi yang tidak terkendali akan kehilangan arah dan bisa melanggar norma-
norma hukum, sehingga tidak membawa kebaikan dalam kehidupan masyarakat
Indonesia di masa depan.
Masalah yang sangat mendesak adalah upaya untuk mengatasi kesulitan masyarakat
banyak tentang masalah kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.
Sementara itu, kondisi politik dan ekonomi Indonesia sangat kacau.

2
Rakyat Indonesia menjadi semakin kritis dan menyatakan bahwa pemerinthan orde
baru tidak berhasil menciptakan pemerintahan kehidupan masyarakat yang makmur,
adil, dan sejahtera berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Oleh sebab itu, munculnya
gerakan reformasi bertujuan untuk memperbaiki tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksut dengan demokrasi indonesia?
2. Apa saja macam-macam demokrasi?
3. Bagaimana prinsip-prinsip demokrasi di indonesia?
4. Apa saja ciri-ciridemokrasi Indonesia?
5. Apa Pengertian Reformasi ?
6. Faktor Penyebab Munculnya Reformasi ?
7. Bagaimana Proses Reformasi di Indonesia
C. TUJUAN MAKALAH
1. untuk mengetahui apa yang dimaksut dengan demokrasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam demokrasi.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip demokrasi di indonesia.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi.
5. Untuk mengetahui maksut dari reformasi
6. Untuk mengetahui penyebab munculnya reformasi
7. Untuk mengetahui proses reformasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEMOKRASI INDONESIA
Demokrasi merupakan suatu jalan untuk melakukan perubahan atas apa
yang terjadi di masa lampau, mengembalikan hak menentukan peminpin kepada
rakya, penguasa di bawah pengawasan rakyat. Dalamm sejarah ketatanan republik
indonesia yang telah lebih dari setengah abad, perkembangan demokrasi
mengalami fluktuasi (pasang surut). Masalah pokok yang dihadapi oleh bangsa
indonesia adalah bagaimana upaya meningkatkan kehidupan ekonomi dan
membangun kehidupan sosial politik yang demokratisndalam masyarakat yang
plural.
Menurut Juliardi fluktasi demokrasi indonesia pada hakekarnya dapat dibagi
dalam 5 periode:
1. Priode 1945-1949 dengan sistem demokrasi pancasila pada priode ini sistem
pemerintahan demokrasi pancasila seperti yang diamanatkan UUD 1945
belum sepenuhnya dilaksanakan karena negara dalam keadaan darurat
dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
2. Priode 1949-1959 dengan sistem demokrasi parlementer priode ini sangan
menonjolkan peranan parlemen dan partai politik.
3. Priode 1959-1965 dengan sistem demokrasi terpinpin, sistem demokrasi
terpinpin merupakan sistem demokrasi yang menyimpang dari
konstitusional priode ini juga sering disebut dengan orde lama.
4. Priode 1965-1998 dengan sistem demokrasi pancasila(orde baru),
demokrasi pancasila era orde baru yang merupakan demokrasi
konstotusional yang menojolkan sistem peredensial.
5. Priode 1998-sekarang dengan sistem demokrasi pancasila(orde reformasi)
demokrasi pancasila era reformasi berakar pada kekuatan multi partai yang
berpaya mengembalikan perimbangan kekuatan antar lembaga negara.1

1
4
B. MACAM-MACAM DEMOKRASI
1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi langsung merupakan sistem demokrasi yang
mengikutsertakan seluruh rakyat dalam pengambilan keputusan negara.
b. Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi yang digunakan
untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan parlemen.
2. Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.
a. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum merupakan sistem
demokrasi yang dimana rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat
diparlemen namun tetap di kontrol oleh referendum.
b. Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer merupakan sistem
demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan
eksekutif dengan badan legislatif.
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan
sistem demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dengan legislatif
tepisah, sehingga keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti
sistem parlemen.
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiiatif rakyat
merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak
langsung dan demokrasi secara langsung
3. Berdasarkan prinsip ideologi
a. Demokrasi liberal berdasarkan atas hak individu suatu negara yang
menekankan suatu kebebsan setiap individu dan sering mengabaikan
kepentingan umum.
b. Demokrasi rakyat berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara
yang didasari dri paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan
kepentingan negara dan kepentingan umum.
c. Demokrasi pancasila yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya
bangsa indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakatyang
mengutamakan kepentingan umum.

5
C. PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI DI INDONESIA
Untuk dapat melaksanakan demokrasi dengan baik, terlebih dahulu rakyat,
terutama pada pelaksana kekuasaan, harus mengetahui dan memahami dengan
baik prinsip-prinsip demokrasi yaitu sebagai berikut:
1. Pemilik negara adalah rakyat, sehingga otoritas rakyatlah yang memiliki
kekuaasaan tertinggi. Oleh sebab itu, setiap warga negara memiliki hak
untuk turut serta memilih wakil-wakil rakyat yang akan mewakilinya dalam
memegang kekuasaan tertinggi, dan juga memiliki hak untuk bisa dipilih
bagi jabatan tersebut atau jabatan dibidang kekuasaan lainnya.
2. Orang-orang yang mewakili rakyat untuk memegang kekuasaan tertinggi
dalam suatu negara, dengan status suatu anggota suatu lembaga kekuasaan
tertinggi yang lajim disebut parlemen (lembaga legislatif), haruslah dipilih
melalui suatu pemilihan umum yang diadakan setiap lima tahun sekali.
3. Tidak boleh ada pengistimewaan kepada seseorang ataupun kepada
golongan atau partai tertentu. Diantaranya tidak boleh ada pemilikan
istimewa pada jabatan apapun karena adanya ketetapan UUD atau UU
walau dengan lasan apapun.
4. Harus ada UU yang mengatur tentang struktur organisasi kekuasan dalam
negara dan mekanisme pelaksanaan kerjanya.

D. CIRI-CIRI DEMOKRASI
Kata “demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian.
Namun, diantara banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah
persamaan penting yang menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi
berdasarkan kriteria-kriteria yang menjadi cerminan perwujudan konsep
tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat setidaknya ada 8 ciri utama
yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu masyarakat bersifat
demokratis atau tidak, yaitu:2
1. Adanya penyelesaian perselisihan dengan damai dan suka rela.
2. Adanya jaminan bagi terjadinya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
3. Adanya pergantian penguasa yangberlangsung secara teratur.
4. Adanya pembatasan atas pemakaian kekerasan cara minimum.

2
6
5. Adanya pengakuan dan penghormatan atas keanekaragaman
6. Adanya jaminan penegakan keadilan.
7. Adanya upaya memajukan ilmu pengetahuan.
8. Adanya pengakuan dan penghormatan terhadap kebebasan.

E. UNSUR-UNSUR PENDUKUNG TEGAKNYA DEMOKRASI


Tegaknya demokrasi sebagai tatanan kehidupan kenegaraan sangat
tergantung pada unsur-unsur penopang tegaknya deemokrasi itu sendiri.
Beberapa unsur penting tersebut antara lain:
1. Negara hukum Negara hukum adalah negara yang memberikan
perlindungan hukum bagi warga negara melalui kelembagaan peradilan
yang bebas dan tidak memihak serta adanya penjaminan HAM.
2. Masyarakat madani
Masyarakat madani yakni sebuah masyarakat dengan ciri-ciri terbuka,
egaliter, bebas dari dominasi dan tekanan negara, serta berpartisifasi
aktif dalam menegakkan demokrasi.
3. Aliansi kelompok strategis
Komponen berikutnya yang dapat mendukung tegaknya demokrasi
adalah adanya aliansi kelompok strategis yang terdiri dari partai politik,
kelompok gerakan dan kelompok penekan atau kelompok kepentingan
termasuk di dalamnya pres yang bebas dan bertanggung jawab.

7
F. Pengertian Reformasi
Kata reformasi berasal dari kata Inggris reform yang artinya perbaikan
atau pembaharuan. Hakikatnya, reformasi merupakan bagian dari dinamika
masyarakat, dalam arti bahwa perkembangan akan menyebabkan tuntutan
terhadap pembaharuan dan perubahan untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan perkembangan tersebut. Reformasi juga bermakna sebagai suatu
perubahan tanpa merusak (to change without destroying) atau perubahan
dengan memelihara (to change while preserving). Dalam hal ini, proses
reformasi bukanlah proses perubahan yang radikal dan berlangsung dalam
jangka wkatu singkat, tetapi merupakan proses perubahan yang terencana
dan bertahap.
Kata reform menurut Oxford Advanded Learners Dictionary (1978)
adalah “make become better by removing or putting right what is bed or
wrong”. Rumusan tersebut menggambarkan bahwa pada dasarnya
reformasi adalah mengubah atau membuat sesuatu menjadi lebih baik dari
sesuatu yang sudah ada.
Reformasi birokrasi berdasarkan teori Max Weber adalah upaya-upaya
strategis dalam menata kembali birokrasi yang sedang berjalan sesuai
prinsip-prinsip span of control, division of labor, line and staff, ru;e and
regulation, and professional staff (Setiyono, 2004).
Sementara itu, Michael Dugget, Director General IIAS mendefinisikan
reformasi birokrasi sebagai Proses yang dilakukan secara kontinue untuk
mendesain ulang birokrasi yang berada di lingkungan pemerintah dan partai
politik sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna baik ditinjau dari
segi hukum maupun politik”.
Sekarang ini banyak sekali paradigma baru yang berkembang dalam
sektor publik terutama dalam penyelenggaraan negara atau pemerintahan.
Reformasi birokrasi dimaksudkan dalam kerangka mewujudkan
penyelenggaraan dan pemerintahan yang baik (good governance) yang
mempunyai tujuan utama memberikan pelayanan yang lebih baik/prima
kepada masyarakat (excellent services for civil society).
Reformasi birokrasi bisa dikatakan reforming on being reformed;
perjuangan untuk menegakan hukum dan konstitusi; a change for better in
morals, habits, methods; langkah-langkah pembaharuan sektor publik
(public sector reform) dalam upaya mewujudkan tata pemerintahan yang
baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government)
sebagai wahana untuk mewujudkan masyarakat madani. Reformasi
birokrasi dimaksudkan agar birokrasi pemerintah selalu bisa menjalankan
kerjanya dengan baik untuk melayani masyarakat sesuai dengan
prinsipprinsip manajemen modern. Ini mengandung maksud adanya proses
atau rangkaian kegiatan dan tindakan yang sungguh-sungguh dan rasional,
sehingga ada konsep dan sistem yang jelas berlangsung terus menerus
secara berkelanjutan dalam enam pekerjaan meliputi evaluasi, penataan,
penertiban, perbaikan, penyempurnaan, pembaharuan. Objeknya adalah

8
pada semua sektor penyelenggara negara bidang pemerintahan
(kelembagaan, SDM aparatur, ketatalaksanaan, akuntabilitas, pelayanan
publik.

G. Faktor Penyebab Munculnya Reformasi


Banyak hal yang mendorong terjadinya reformasi pada masa orde baru,
terutama ketidak adilan pada biang politik, ekonomi dan hukum.
Pemerintahan orde baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto ternyata
tidak konsisten, dulu awalnya terlihat sangat baik dan sukses, tetapi ternyata
tidak demikian. Tekad awal orde baru pada awal kemunculannya pada
tahun 1996 adalah melaksanakan pemerintahan yang murni sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945 dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Setelah rezim Soeharto memegang pemerintahan dan memegang
pemerintahan, muncul suatu keinginan untuk terus-menerus
mempertahankan kekuasaannya. Hal ini tentu menimbulkan pandangan
negatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal orde baru tersebut. Akhirnya
berbagai penyelewengan dilakukan, penyimpangan dari nilai-nilai pancasila
dan UUD 1945 banyak dilakukan. Penyimpangan yang dilakukan itu
direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa, sehingga hal tersebut
selalu dianggap benar dan sah, walaupun merugikan rakyat. Penyimpangan
yang telah berangsur lama itu telah menimbulkan krisis di segala bidang,
yaitu politik, hukum, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat terhadap
negara.
1. Krisis Politik
Krisis politik ini terjadi karena demokrasi yang dijalankan di
Indonesia pada saat itu tidak dijalankan semestinya. Kesannya bahwa
kedaulatan rakyat itu berada pada sekelompok tertentu yakni penguasa.
Keadaan politik yang kacau seperti ini munculnya rasa tidak percaya
terhadap pemerintah. Ketidakpercayaan inilah akhirnya yang
menyebabkan munculnya gerakan reformasi. Gerakan reformasi yang
dipelopori oleh kalangan mahasiswa mengajukan tuntutan untuk
mengganti presiden dan dilaksanakan pemilu.

Tuntutan masyarakat terhadap perubahan kebijakan pemerintah


tentang masalah politik, ekonomi dan hukum terus dilancarkan.
Perkembangan ekonomi dan pembangunan telah menimbulkan
ketimpangan ekonomi yang lebih besar. Monopoli sumber ekonomi oleh
sekelompok tertentu, para konglomerat, tidak mampu menghapuskan
kemiskinan pada sebagian masyarakat Indonesia. Kehidupan
masyarakat dan pemerintahan masih penuh dengan pelanggaran hukum
dan HAM oleh penguasa. Ada kesan kedaulatan rakyat berada di tangan
para penguasa. Para anggota DPR pada kenyataannya sudah diatur dan
direkayasa, sehingga sebagian besar anggota MPR itu diangkat

9
berdasarkan ikatan kekeluargaan (nepotisme). Hal itu menyebabkan
terjadinya krisis politik.

2. Krisis Hukum
Krisis hukum yang terjadi di masa orde baru ini terjadi karena hukum
pada saat itu pelaksanaannya terdapat banyak pelanggaran oleh
penguasa dan banyak ketidakadilan. Kekuasaan kehakiman pada saat itu
berada di bawah kekuasaan eksekutif, ini sungguh pelanggaran yang
sangat berat karena telah melanggar konstitusi negara kita. Pengadilan
sangat sulit memberikan keadilan bagi rakyat, karena mereka harus
tunduk kepada penguasa. Hukum malahan sering digunakan sebagai alat
pembenaran atas tindakan dan kebijakan pemerintah. Seringkali terjadi
rekayasa dalam proses peradilan, apabila peradilan itu menyangkut diri
penguasa, keluarga kerabat atau para pejabat negara.
Pejabat pada saat itu seakan sungguh kebal hukum. Mereka yang
bersalah akan selalu merekayasa kesalahan yang mereka perbuat,
sehingga mereka bisa lolos dari jeratan hukum. Hukum juga menjadi
tuntutan dalam gerakan reformasi. Rakyat menghendaki adanya
reformasi juga di bidang hukum agar dapat menyelesaikan masalah-
masalah hukum yang ada pada saat itu. Reformasi hukum harus cepat
dilaksanakan karena ini merupakan aspek atau bagian dari tuntutan
kaum Reformis.

3. Krisis Ekonomi
Krisis moneter yang melanda Asia Tenggara ternyata juga
mempengaruhi perkembangan perekonomian Indonesia. Pada saat itu
nilai tukar rupiah menjadi sangat lemah. Pertumbuhan ekonomi
Indonesia juga menjadi terpuruk. Pada saat itu ekonomi kita sungguh
bobrok. Bank-bank juga banyak yang bermasalah. Usaha yang
dilakukan pemerintah untuk mengatasi bank-bank yang bermasalah juga
tidak memberikan hasil. Krisis moneter yang melanda Negara-negara di
Asia Tenggara sejak bulan Juli 1996, juga mempengaruhi
perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia ternyata
belum mampu untuk mengahadapi krisis global tersebut. Krisis ekonomi
Indonesia berawal dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika Serikat. Hal ini membuat kepercayaan rakyat terhadap
pemerintah orde baru semakin berkurang.

Indonesia dilanda krisis ekonomi yang sulit di atasi pada akhir tahun
1997. Semula berawal dari krisis moneter lalu berlanjut menjadi krisis
ekonomi dan akhirnya menjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah.
Pelita VI pun kandas di tengah jalan. Kondisi ekonomi yang kian
terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela, Pembangunan yang
dilakukan, hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan
masyarakat. Karena pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata.

10
Meskipun perekonomian Indonesia meningkat, tapi secara fundamental
pembangunan ekonomi sangat rapuh. Kerusakan serta pencemaran
lingkungan hidup dan sumber daya alam. Perbedaan ekonomi antar
daerah, antar golongan pekerjaan, antar kelompok dalam masyarakat
terasa semakin tajam. Terciptalah kelompok yang terpinggirkan
(Marginalisasi sosial). Pembangunan hanya mengutamakan
pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dan
sosial yang demokratis dan berkeadilan.
Pembangunan tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di
sejumlah wilayah yang menjadi penyumbang devisa terbesar seperti
Riau, Kalimantan Timur, dan Irian. Faktor inilah yang selanjutnya ikut
menjadi penyebab terpuruknya perekonomian nasional Indonesia
menjelang akhir tahun 1997 dan membuat perekonomian Indonesia
gagal menunjukan taringnya. Namun pembangunan ekonomi pada masa
Orde Baru merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi selanjutnya.
Utang luar negeri Indonesia menjadi salah satu penyebab masalah
ekonomi. Sebenarnya utang luar negeri kita tidak sepenuhnya
merupakan utang negara, tetapi sebagian merupakan utang swasta.
Ketika terjadi krisis moneter nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika
Serikat merosot tajam. Keadaan seperti ini juga dipengaruhi oleh
keadaan perbankan Indonesia yang dianggap tidak sehat. Pemerintahan
orde baru ingin menjadikan negara Indonesia menjadi negara industri,
namun tidak mempertimbangkan kodisi rill di masyarakat. Karena
sebenarnya masyarakat Indonesia merupakan masyarakat agraris yang
tingkat pendidikannya masih rendah.
Pola pemerintahan yang sentralistis menjadi sistem pemerintahan
pada masa rezim orde baru. Semua kehidupan berbangsa dan bernegara
diatur secara sentral dari pusat pemerintahan. Oleh sebab itu peran
pemerintah pusat menjadi sangat menentukan dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat. Pelaksanaan politik sentralisasi sangat mencolok
terlihat pada bidang ekonomi. Ini terlihat dari sebagian besar
pengelolaan kekayaan alam di Indonesia berada di pusat. Kekayaan
Indonesia banyak yang diangkut dan dikendalikan oleh pusat.

4. Krisis Kepercayaan
Pada saat kepemimpinan presiden Soeharto terjadi krisis
kepercayaan terhadap kepemimpinannya. Krisis multidimensi yang
melanda Indonesia telah menghilangkan kepercayaan masyarakat
terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto. Pada Bulan Mei 1998 para
mahasiswa bersama-sama meminta pertanggungjawaban Soeharto
sebagai pemimpin Negara tertinggi pada saat itu, dan meminta dia untuk
mengundurkan diri. Peristiwa pengunduran diri Soeharto dan
pengangkatan B.J.Habibie menjadi presiden menandai runtuhnya orde
baru dan awal dari masa reformasi. Tragedi trisakti mendorong
munculnya solidaritas dari kalangan kampus dan pemerintah yang
menentang kebijakan pemerintah yang dipandang tidak demokratis.

11
Pada saat situasi politik nasional sedang panas mengakibatkan nilai
tukar rupiah terhadap AS semakin melemah karena perekonomian kita
saat itu sempat terhenti. Ini yang menyebabkan krisis kepercayaan.
Rakyat sudah tidak percaya lagi dengan pemerintah.

H. Reformasi di Indonesia
Reformasi dapat dikatakan sebagai gerakan moral untuk menjawab
ketidakpuasan dan keprihatinan atas kehidupan ekonomi, politik, hukum,
dan sosial. Sebenarnya Reformasi memiliki tujuan untuk menata kembali
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik
berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Reformasi
merupakan formulasi menuju tatanan Indonesia baru. Dengan demikian,
hakikat gerakan reformasi bukan untuk menjatuhkan pemerintahan orde
baru, apalagi untuk menurunkan Soeharto dari kursi kepresidenan. Akan
tetapi, karena pemerintahan rezim Soeharto dipandang sudah tidak mampu
mengatasi persoalan bangsa dan negara, maka Soeharto diminta untuk
mengundurkan secara ikhlas demi perbaikan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia untuk masa mendatang.
Gerakan reformasi merupakan suatu perjuangan karena hasil-hasilnya
tidak dapat dinikmati dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat dimaklumi
karena gerakan reformasi memiliki agenda pembaruan dalam segala aspek
kehidupan. Oleh karena itu, semua agenda reformasi tidak mungkin
dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan dan dalam waktu yang singkat.
Agar agenda reformasi dapat dilaksanakan dan berhasil dengan baik, maka
diperlukan strategi yang tepat, seperti: Menetapkan prioritas, yaitu
menentukan aspek mana yang harus direformasi lebih dahulu dan aspek
mana yang direformasi kemudian. Melaksanakan kontrol agar pelaksanaan
reformasi dapat mencapai tujuan dan sasaran secara tepat.
Suatu gerakan reformasi yang tidak terkontrol akan kehilangan arah, dan
bahkan cenderung menyimpang dari norma-norma hukum. Dengan
demikian, citacita reformasi yang telah banyak sekali menimbulkan korban
baik jiwa maupun harta akan gagal. Untuk itu, kita sebagai pelajar
Indonesia harus dan wajib menjaga kelangsungan reformasi agar berjalan
sesuai dengan harapan para pahlawan reformasi yang gugur mendahului
kita.

I. Kebijakan Luar Negeri Indonesia


Sejak proklamasi Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas
artinya Indonesia tidakmemihak kepada salah satu blok dan menempuh cara sendiri
dalam menangani masalah-masalah internasional. Sedangkan aktif artinya
Indonesia berusaha sekuat tenaga untuk ikut memelihara perdamaian dunia dan
berpartisipasi meredakan ketegangan internasional.
12
Politik ini dipilih dalam rangka menjamin kerjasama dan hubungan baik
dengan bangsa lain di dunia. Politik yang dicetuskan Mohammad Hatta ini
dijalankan dari awal terbentuknya Indonesia hingga saat ini meskipun dalam
pelaksanaannya tidak sesuai karena adanya pengaruh dengan perubahan politik di
dunia.

1. Penyimpangan terhadap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dianggap
mulai muncul ketika Indonesia pada masa Kabinet Sukiman (1951) dengan
mengadakan pertukaran surat antara Menteri Luar Negeri Ahmad Subarjo dan Duta
Besar Amerika Serikat Merle Cochran dalam rangka mendapatkan bantuan dari
Amerika Serikat. Hal ini menimbulkan protes sebab dianggap telah meninggalkan
politik bebas aktif dan memasukkan Indonesia ke dalam sistem pertahanan Blok
Barat. 2. Sementara itu pada masa Kabinet Ali Sastroamijoyo I menitik beratkan
pada kerjasama antara negara-negara Asia-Afrika dengan menyelenggarakan
Konferensi Asia-Afrika. Kenyataan tersebut bukan berarti Indonesia akan
membentuk blok ketiga. Tujuan dibentuk organisasi ini adalah sebagai landasan
dalam rangka memupuk solidaritas Asia-Afrika dan menyusun kekuatanagar
mendapatkan posisi yang menguntungkan bagi bangsa Asia-Afrika di tengah
percaturan politik internasional.
3. Pada masa Burhanuddin Harahap (1955) politik luar negeri Indonesia lebih dekat
dengan Blok Barat, baik dengan Amerika, Australia, Inggris, Singapura dan
Malaysia. Indonesia mendapatkan bantuan makanan dari Amerika (US$
96.700.000).
4. Tahun 1956 untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia menganut politik
bebas aktif maka presiden Soekarno mengunjungi Uni Soviet. Dan ditandatangani
perjanjian kerja sama pemberian bantuan ekonomi dengan tidak mengikat dari Uni
Soviet(US$ 100.000.000). Indonesia juga mengunjungi Cekoslowakia, Yugoslavia,
dan Cina. Indonesia juga mengirimkan pasukan perdamaian di bawah PBB yang
dikenal dengan Pasukan Garuda.
5. Pada masa Demokrasi Terpimpin, Indonesia turut mempelopori berdirinya
Gerakan Non Blok (1961) sejak saat itu Manifesto Politik (Manipol) menjadi dasar
pengambilan kebijakan luar negeri Indonesia sehingga dunia terbagi menjadi
NEFO (negara-negara komunis) dan OLDEFO (negara-negara kolonialis dan
imperialis). Indonesia termasuk dalam kelompok NEFO sehingga menjalin
hubungan erat dengan negara bok timur dan menjaga jarak dengan negara blok
barat. Politik tersebut selanjutnya berkembang semakin radikal menjadi politik
mercusuar dan politik poros. Politik Indonesia yang agresif selama masa
Demokrasi Terpimpin memboroskan devisa, inflasi menjadi tidak terkontrol
terlebih dengan adanya pemberontakan PKI 1965.
6. Politik pada masa Orde Baru lebih memperhatikan masalah stabilitas regional
akan menjamin keberhasilan rencana pembangunan Indonesia.

13
Upaya yang dilakukan Indonesia yaitu dengan :

1. Mempertahankan persahabatan dengan pihak barat

2. Menjalankan politik pintu terbuka bagi infestor asing serta pinjaman luar negeri.
3. Bergabungnya kembali Indonesia sebagai anggota PBB pada 28 Desember 1966.
4. Memperbaiki hubungan dengan sejumlah negara yang sempat renggang karena
adanya politik konfrontasi masa Orde Lama.
5. Didirikan pula bentuk kerjasama regional ASEAN dalam rangka menjaga
stabilitas kawasan.
6. Pada 1992 Indonesia menjad ketua Gerakan Non Blok tetapi pada saat itu timbul
pertikaian dan perpecahan di negara Yugoslavia (Serbia menyerang Bosnia yang
mayoritas beragama Islam).
7. Indonesia menggunakan APEC untuk menentukan posisi kepemimpinan
Indonesia. Awalnya Indonesia tidak mau bergabung sebab takut tidak mampu
menghadapi liberalisasi perdagangan dan dipandang dapat mengurangi rasa
kerjasama dianatara negara-negara ASEAN tetapi setelah berakhirnya Perang
Dingin Indonesia bergabung dalam APEC. Dengan demikian Indonesia siap untuk
mengikuti perdagangan bebas bagi negara-negara berkembang pada tahun 2020.

14
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Demokrasi adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang segenap rakyat turut serta
memerintah dengan perantaraan wakil-wakilnya atau pemerintahan rakyat.Kata
“demokrasi” seiring waktu memiliki sangat banyak pengertian. Namun, diantara
banyaknya pengertian yang berbeda terdapat juga sejumlah persamaan penting yang
menunjukkan unuversalitas konsep demokrasi berdasarkan kriteria-kriteria yang
menjadi cerminan perwujudan konsep tersebut. Hendry B. Mayo, misalnya, mencatat
setidaknya ada 8 ciri utama yang harus diperhatikan untuk menilai apakah suatu
masyarakat bersifat demokratis atau tidak.
Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat. Demokrasi langsung
merupakan sistem demokrasi yang mengikutsertakan seluruh rakyat dalam
pengambilan keputusan negara.Demokrasi tidaklangsung merupakan sistem demokrasi
yang digunakan untuk menyalurkan keinginan dari rakyat melalui perwakilan
parlemen.Demokrasi berdasarkan hubungan antar kelengkapan negara.Demokrasi
perwakilan dengan sistem referendum merupakan sistem demokrasi yang dimana
rakyat memiliki perwakilan untuk menjabat diparlemen namun tetap di kontrol oleh
referendum.

perkembangan demokrasi yang baik dan aman dapat membuat keadaan politik dan
pemerintahan yang semakin baik dan dewasa dimata internasional. Demokrasi
Indonesia harus dijalankan dengan baik oleh semua dukungan kalangan masyarakat
tanpa pandang bulu. Mulai dari kegiatan demokrasi yang paling sederhana sampai
dengan kegiatan demokrasi yang paling kompleks didalam pemerintahan Indonesia.
Oleh sebab itu untuk dapat menjalankan demokrasi yang baik diperlukan aturan –
aturan hukum yang dapat menjadi panutan untuk semua masyarakat agar terciptanya
demokrasi yang aman, tentram, serta rukun untuk semua kalangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Gianto, Pendidikan Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan,


Sidoarjo:Uwais Inspirasi Indonesia, 2019.

Lubis Maulana arafat, pembelajara PPKn di SD/MI, Medan: Akasha


Sakti, 2018.

Nadrilun, mengenal lebih dekat demokrasi di Indonesia, jakarta Timur: PT


Balai Pustaka, 2012.
http://books.google.co.id/books?id=BRVTbWr6wFQC&printsec=frontcover&dq=
ebook+indonesia+masa+reformasi&hl=id&sa=X&ei=itm4UMucGI6Qrgep1oCwB
Q&ved=0CCoQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false

http://books.google.co.id/books?id=HSPVfMKvfm0C&printsec=frontcover&dq=
ebook+reformasi+di+indonesia&hl=id&sa=X&ei=Sdu4UKH1LsXXrQe_u4HoAw
&ved=0CDkQ6AEwAg#v=onepage&q&f=false
http://www.scribd.com/doc/80457957/Makalah-Indonesia-Pada-Masa-Reformasi

https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:EajFeBrLLV8J:repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/29876/4/Chapter%2520I.pdf+&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid
=ADGEESiZFwBn1BKOawN8zVyFVrjnMG1mPaLxv77ub63DzjqNr6dakx3t5TRa
RNZPncQuDXGbcxt0aKtO_sQ3xpiZPTC2gL2OgdDKy4swBSFQiXDhQ1zuSUl_
HeEoQgtUHhSUFkRmTLTM&sig=AHIEtbQZ8CBp3_Lf1AX_LtCXLlPfzK2cIQ

http://social-studies17.blogspot.com/2011/12/indonesia-era-reformasi.html

Anda mungkin juga menyukai